BC Ratio benefit cost ratio BEP break even point Rpekor

Simon P.M : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Camellia Sinensis Dalam Pakan Terhadap Analisis Usaha Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Penggemukkan, 2010. Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa rataan total hasil produksi yang tertinggi terdapat pada perlakuan P2 sebesar Rp. 567.476,52,-ekor, kemudian P3 sebesar Rp. 555.013,61,-ekor diikuti perlakuan P0 sebesar Rp. 530.087,80,-ekor dan terendah pada perlakuan P1 sebesar Rp. 490.621,93,-ekor.

3. Analisis Laba-Rugi

Analisis Laba-Rugi yaitu untuk mengetahui apakah usaha tersebut rugi atau untung dengan cara menghitung selisih antara total penerimaan atau total hasil produksi dan total pengeluaran atau total biaya produksi. Dari hasil penelitian diperoleh nilai laba-rugi pada Tabel 14. Tabel 14. Laba-Rugi Analisis Usaha Pemberian Pakan Ampas Teh Camellia sinensis pada Penggemukkan Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Rpekor. Perlakuan Ulangan Rataan 1 2 3 4 5 P0 88675.31 75794.83 40231.77 -38427.98 74894.14 48233.61 P1 84317.53 862.74 44388.51 -32395.11 8323.76 21099.49 P2 90542.12 56480.48 -2211.18 73108.29 20354.00 47654.74 P3 5098.67 19483.31 43011.45 31092.09 49051.64 29547.43 Rataan 67158.41 38155.34 31355.14 8344.32 38155.89 36633.82 Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa rataan laba-rugi yang tertinggi terdapat pada perlakuan P0 sebesar Rp. 48.233,61,-ekor, kemudian P2 sebesar Rp. 47.654,74,-ekor diikuti perlakuan P3 sebesar Rp. 29.547,43,-ekor dan terendah pada perlakuan P1 sebesar Rp. 21.099,49,- ekor.

4. BC Ratio benefit cost ratio

Untuk mengetahui efisiensi dari usaha yang dilakukan, maka dihitung BC Ratio yang diperoleh dari output dibagi input. Simon P.M : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Camellia Sinensis Dalam Pakan Terhadap Analisis Usaha Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Penggemukkan, 2010. Dari hasil penelitian diperoleh nilai BC Ratio pada Tabel 15. Tabel 15. BC Ratio Analisis Usaha Pemberian Pakan Ampas Teh Camellia sinensis pada Penggemukkan Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Perlakuan Ulangan Rataan 1 2 3 4 5 P0 1.18 1.15 1.09 0.92 1.15 1.10 P1 1.17 1 1.09 0.92 1.02 1.04 P2 1.16 1.11 1 1.17 1.04 1.10 P3 1.01 1.03 1.08 1.07 1.09 1.06 Rataan 1.13 1.0725 1.065 1.02 1.075 1.0725 Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa rataan BC Ratio yang tertinggi terdapat pada perlakuan P0 dan P2 sebesar 1,10 kemudian diikuti P3 sebesar 1,06 dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 1,04.

5. BEP break even point Rpekor

Dalam penelitian ini dihitung 2 macam BEP, yaitu : BEP Harga Produksi dan BEP Volume Produksi. a. BEP Harga Produksi diperoleh dari total biaya produksi dibagi berat ternak setelah digemukkan bobot akhir. Dari hasil penelitian diperoleh nilai BEP Harga Produksi pada Tabel 16. Tabel 16. BEP Harga Produksi Analisis Usaha Pemberian Pakan Ampas Teh Camellia sinensis pada Penggemukkan Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Rpekor. Perlakuan Ulangan Rataan 1 2 3 4 5 P0 22487.81 22982.98 24310.92 29041.14 23051.02 24374.77 P1 22682.36 26487.40 24284.96 29049.76 26110.05 25722.91 P2 22774.71 23789.13 26583.97 22719.17 25509.44 24275.28 P3 26264.46 25586.85 24486.80 28237.82 24271.84 25769.55 Rataan 23552.34 24711.59 24916.66 27261.97 24735.59 25035.63 Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa rataan BEP Harga Produksi yang tertinggi terdapat pada perlakuan P3 sebesar Rp. 25.769,55,- kemudian P1 sebesar Simon P.M : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Camellia Sinensis Dalam Pakan Terhadap Analisis Usaha Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Penggemukkan, 2010. Rp. 25.722,91,- diikuti perlakuan P0 sebesar Rp. 24.374,77,- dan rataan terendah pada perlakuan P2 sebesar Rp. 24.275,28,-. b. BEP Volume Produksi diperoleh dari total biaya dibagi harga penjualan per Kilogram. Dari hasil penelitian diperoleh nilai BEP Volume Produksi pada Tabel 17. Tabel 17. BEP Volume Produksi Analisis Usaha Pemberian Pakan Ampas Teh Camellia sinensis pada Penggemukkan Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Kgekor. Perlakuan Ulangan Rataan 1 2 3 4 5 P0 19.40 19.30 16.67 17.90 19.53 18.56 P1 19.57 19.38 18.71 15.66 17.10 18.08 P2 21.93 19.24 21.50 16.80 20.63 20.02 P3 19.22 22.67 20.56 17.62 21.13 20.24 Rataan 20.03 20.15 19.36 17.00 19.60 19.23 Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa rataan BEP Volume Produksi yang tertinggi terdapat pada perlakuan P3 sebesar 20,24 kemudian P2 sebesar 20,02 diikuti P0 sebesar 18,56 dan terendah pada perlakuan P1 sebesar 18,08. 6. IOFC income over feed cost IOFC adalah selisih antara pendapatan atau harga jual dengan total biaya pakan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai IOFC pada Tabel 18. Tabel 18. IOFC Analisis Usaha Pemberian Pakan Ampas Teh Camellia sinensis pada Penggemukkan Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Rpekor. Perlakuan Ulangan Rataan 1 2 3 4 5 P0 102474.87 90780.15 61145.88 -20774.71 87507.95 64226.83 P1 98413.53 13476.55 60559.59 -8516.62 29237.86 38634.18 P2 98709.34 72058.68 6252.48 94022.39 29410.54 60090.69 P3 17088.92 22128.54 51285.80 48422.02 56509.51 39086.96 Rataan 79171.67 49610.98 44810.94 28288.27 50666.47 50509.66 Simon P.M : Pengaruh Pemberian Ampas Teh Camellia Sinensis Dalam Pakan Terhadap Analisis Usaha Domba Lokal Jantan Lepas Sapih Selama 3 Bulan Penggemukkan, 2010. Dari Tabel 18 dapat dilihat rataan IOFC tertinggi terdapat pada perlakuan P0 sebesar Rp 64.226,83,- kemudian P2 sebesar Rp. 60.090,69,- diikuti perlakuan P3 sebesar Rp 39.086,96,- dan rataan terendah pada perlakuan P1 sebesar Rp 38.634,18,-.

7. ROI return on investment