LATAR BELAKANG Menurut Papacostas, 1987, transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG Menurut Papacostas, 1987, transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem

yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia. Transportasi juga merupakan suatu kebutuhan turunan devired demand dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara maupun daerah tertentu tercermin pada peningkatan intensitas dan kualitas pelayanan transportasinya. Transportasi merupakan bagian mendasar dari kehidupan seseorang yang secara umum melayani proses perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi sendiri termasuk salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya transportasi maka manusia akan terisolasi dan tidak dapat melakukan suatu mobilisasi atau pergerakan secara maksimal dalam kegiatan sehari-hari. Peranan penting yang diambil oleh tansportasi itu sendiri membuat daya ketergantungan manusia terhadapnya sangat tinggi. Dikarenakan daya ketergantungan yang tinggi antara manusia terhadap transportasi tersebut, maka diharapkan transportasi haruslah berlangsung secara optimal dalam memberikan kemudahan akses bagi semua orang untuk melakukan setiap kegiatan sehari-hari. Agar tercapainya keberlangsungan transportasi yang optimal dalam Universitas Sumatera Utara membantu kegiatan manusia tersebut maka dibutuhkan suatu sistem dalam mengendalikan transportasi tersebut. Sistem transportasi memiliki suatu fungsi dalam mengendalikan proses transportasi agar berlangsung secara tepat dan optimal dalam ruang dan waktu dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti faktor keamanan, faktor kenyamanan, faktor kelancaran, serta faktor efisiensi antara waktu dan biaya. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan alternatif transportasi yaitu efisiensi waktu dan biaya. Akan tetapi sangatlah sulit untuk bisa mendapatkan suatu sistem transportasi yang efisien seperti itu di Kota-kota besar di Indonesia ini dikarenakan tingkat kemacetan yang sangat kompleks sebagai akibat dari kepadatan penduduk yang sudah sangat tinggi di berbagai kota besar di Indonesia ini. Kota medan yang juga merupakan salah satu kota besar di Indonesia, dan merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi dan tingkat kemacetan lalu lintas yang sudah bisa dikategorikan dalam suatu masalah penting yang harus segera diselesaikan. Sudah seharusnya pemerintah di Kota Medan memikirkan suatu solusi berupa kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk bisa mengurai permasalahan kemacetan yang ada di salah satu Kota Besar di Indonesia ini. Salah satu solusi yang diambil oleh pemerintah Kota Medan dalam memecahkan masalah kemacetan ini adalah dengan memaksimalkan kembali fungsi dan peranan transportasi massal yang hingga saat ini memang masih belum bisa dikategorikan sebagai suatu sistem transportasi yang efisien di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Menurut Tamin, O.Z., 1997, kota yang berpenduduk lebih dari 1-2 juta jiwa pasti mempunyai permasalahan transportasi. Kota Medan yang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk yang terdata hingga pada tahun 2014 sebanyak 2,9 juta jiwa, dimana kota ini merupakan kota terbesar diluar Pulau Jawa dengan tingkat kemacetan yang sangat tinggi sehingga sangat diperlukan sebuah penyelesaian masalah terhadap kemacetan ini secepatnya karena akan menimbulkan kerugian yang sangat besar dari segi ekonomi, waktu, dan lainnya apabila masalah kemacetan ini tidak segera diselesaikan. Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak ini, tingkat arus kegiatan masyarakat di Kota Medan begitu tinggi sehingga apabila kegiatan masyarakat di kota ini terganggu hanya karena terhambat oleh kemacetan yang tinggi, pasti akan sangat merugikan bagi banyak pihak yang terlibat dalam berbagai kegiatan di kota ini. Saat ini pemerintah Kota Medan yang bekerjasama dengan pihak swasta sedang melakukan suatu studi mengenai perencanaan monorel sebagai alternatif angkutan massal yang diharapkan dapat berperan optimal dalam mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi di Kota ini. Berbagai analisis perlu dilakukan terkait rencana pembangunan monorel ini untuk mengetahui layak atau tidak sebenarnya monorel ini dilaksanakan di Kota Medan, termasuk diantaranya yaitu dilakukan suatu analisis terhadap aspek ekonomi dan juga finansial dari pelaksanaan operasional monorel ini. Analisis segi ekonomi dan finansial ini perlu dilakukan sehingga dapat diketahui apakah dalam perencanaan operasional monorel ini akan menghasilkan keuntungan dari segi finansial atau malah sebaliknya hanya akan merugikan kota ini beserta kegiatan yang terikat didalamnya. Universitas Sumatera Utara

I.2. PERUMUSAN MASALAH