Kristina R. Sitompul : Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Dengan Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT Telkom Medan, 2009.
BAB II DEVAIS INTERKONEKSI
2.1 Umum
Jaringan yang besar sebenarnya merupakan kumpulan dari jaringan yang kecil. Yang akan dibahas disini adalah bagaimana cara menghubungkan
jaringan-jaringan kecil menjadi jaringan yang besar. Menghubungkan jaringan satu dengan jaringan yang lain inilah yang biasanya disebut dengan
internetworking
[1]
. Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen yang
berbeda, yaitu:
a. Hubungan Data LAN
Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private.
b. Hubungan Data WAN
umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data publik, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, dan ATM.
c. Devais Penghubung Jaringan
Devais ini secara umum dibagi dalam beberapa kategori: 1.
Repeater 2.
Bridge 3.
Router 4.
Switch 5.
Converter
Kristina R. Sitompul : Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Dengan Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT Telkom Medan, 2009.
Dari kelima katagori devais di atas, lebih mudah menentukan kapan menggunakan repeater, bridge, router, switch, dan converter dalam situasi
internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge merupakan keputusan yang lebih sulit. Pada Gambar 2.1 di bawah ini ditunjukkan
perbandingan elemen-elemen internetworking mengacu kepada lapis-lapis arsitektur jaringan komputer
:
Gambar 2.1 Perbandingan Elemen-Elemen Internetworking Mengacu Kepada Lapis-Lapis Arsitektur Jaringan Komputer.
2.2 Repeater
Fasilitas paling sederhana dalam internetwork adalah repeater. Repeater adalah
komponen dari suatu jaringan yang bertugas untuk menguatkan datasinyal yang dilewatkan pada jalur tersebut. Dapat digunakan untuk sinyal
Kristina R. Sitompul : Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Dengan Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT Telkom Medan, 2009.
analog maupun digital, biasanya digunakan untuk transmisi data jarak jauh. Repeater diperlukan karena misalnya sebuah Ethernet Card hanya mampu untuk
menjangkau sampai jarak tertentu saja. Repeater akan meneruskan dengan menguatkan sinyalnya untuk mendukung integritas data yang dilewatkan
tersebut
.
Fungsi utama repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal
asli pada segmen satu atau lebih kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI. Jumlah repeater biasanya ditentukan
oleh implementasi LAN tertentu. Penggunaan repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN
mengharuskan penggunaan protokol Physical layer yang sama antara segmen- segmen kabel tersebut. Sebagai contoh pada Gambar 2.2, repeater dapat
menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2. Dalam praktek terdapat istilah multiport repeaters atau biasa disebut active hubs. Sifatnya
memperkuat sinyal. Sedangkan lainnya yang disebut sebagai hub pasif adalah hanya mengirim tidak memperkuat
[2]
.
Gambar 2.2 Repeater Menghubungkan dua buah Kabel Ethernet 10BASE2.
Kristina R. Sitompul : Analisis Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Dengan Teknologi Metro Ethernet Studi Kasus PT Telkom Medan, 2009.
3.3 Bridge