peneliti tertarik merespon positif dan melakukan penelitian tentang “faktor apa yang
mendorong masyarakat berobat ke pengobatan terapi alternatif Pengobatan Trisonta. ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah faktor-faktor yang mendorong masyarakat
berobat ke terapi alternatif Pengobatan Trisonta di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember?
1.3 Fokus kajian
Fokus kajian yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini secara universal dapat dikatakan sebagai suatu hal yang mengarah pada fokus masalah yang
diteliti. Fungsi pokok bahasan untuk mempertegas dalam suatu penelitian agar nantinya masalah yang dibahas tidak keluar dari obyek penelitian serta mencegah
kerancuan pengertian dan pengaburan persoalan. Usman 2006 : 23 menyatakan bahwa : “pembahasan masalah ialah usaha
untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti .”
Dengan orientasi tersebut, penelitian ini berusaha mengetahui faktor apa yang mendorong masyarakat berobat ke tempat praktik terapi alternatif Pengobatan
Trisonta di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari. Untuk mengetahui faktor-
faktor tersebut, peneliti menggunakan teori Green tentang perilaku manusia. Dimana faktor perilaku behavior causes ditentukan atau dibentuk oleh faktor predisposisi
predisposing factor, faktor pendukung enabling factor, dan faktor pendorong reinforcing factor yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Mengingat situs penelitian berada di lingkungan masyarakat Jawa-Madura,
maka peneliti menambahkan teori tentang budaya masyarakat Pandalungan, yaitu masyarakat yang merupakan campuran dari suku Jawa dan suku Madura.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong masyarakat untuk memilih sumber pengobatan terapi
alternatif Pengobatan Trisonta.
1.5 Manfaat Penelitian