Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Pasien Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kooperatif Pasien Hubungan Usia dengan Tingkat Kooperatif Pasien

4.1.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Pasien

Distribusi frekuensi berdasarkan motivasi pasien yang datang ke RSGM Unej dapat diperhatikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Pasien Motivasi Jumlah Persentase Rendah 28 27,7 Sedang 38 37,6 Tinggi 35 34,7 Jumlah 101 100 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden yang berkunjung ke RSGM Unej banyak didominasi pasien yang memiliki motivasi sedang 37,6. Pasien yang memiliki motivasi tinggi sebesar 34,7 dan pasien yang memiliki motivasi rendah sebesar 27,7.

4.1.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kooperatif Pasien

Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat koopratif pasien yang datang ke RSGM Unej dapat diperhatikan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Kooperatif Pasien Tingkat Koopratif Jumlah Persentase Rendah 21 20,8 Sedang 26 25,7 Tinggi 54 53,5 Jumlah 101 100 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar responden yang berkunjung ke RSGM Unej banyak didominasi pasien yang memiliki tingkat kooperatif tinggi yaitu sebesar 53,5. Pasien yang memiliki tingkat kooperatif sedang sebesar 25,7 dan pasien yang memiliki tingkat kooperatif rendah sebesar 20,8.

4.1.8 Hubungan Usia dengan Tingkat Kooperatif Pasien

Data yang menggambarkan hubungan usia dengan tingkat kooperatif pasien dapat diperhatikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hubungan Usia dengan Tingkat Kooperatif Pasien Usia Tingkat Kooperatif Jumlah Rendah Sedang Tinggi F F F F 15-24 5 5,0 10 9,9 31 30,7 46 45,5 25-34 10 9,9 5 5,0 9 8,9 24 23,8 35-44 2 2,0 6 5,9 7 6,9 15 14,9 45-54 3 3,0 4 4,0 6 5,9 13 12,9 55-64 1 1,0 1 1,0 1 1,0 3 3,0 Total 21 20,8 26 25,7 54 53,5 101 100,0 Berdasarkan tabel 4.8 kelompok usia 15-24 tahun jumlah respondennya sebesar 45,5. Pada kelompok usia tersebut yang memiliki tingkat kooperatif rendah sebesar 5,0, tingkat kooperatif sedang sebesar 9,9 dan tingkat kooperatif tinggi sebesar 30,7. Kelompok usia 15-24 tahun sebagian besar memiliki tingkat kooperatif tinggi. Responden kelompok usia 25-34 tahun jumlah respondennya sangat sedikit yaitu sebesar 23,8. Kooperatif rendah sebesar 9,9, sedang sebesar 5,0 dan tinggi sebesar 8,9. Responden kelompok usia 35-44 tahun jumlah respondennya sangat sedikit yaitu sebesar 14,9. Kooperatif rendah sebesar 2,0, sedang sebesar 5,9 dan tinggi sebesar 6,9. Responden kelompok usia 45-54 tahun jumlah respondennya hanya sebesar 12,9. Kooperatif rendah sebesar 3,0, sedang sebesar 4,4 dan tinggi sebesar 5,9. Responden kelompok usia 55-64 tahun tingkat kooperatif rendah, sedang dan tinggi memiliki perbandingan yang hampir seimbang, dapat diperhatikan pada tingkat kooperatif rendah sebesar 1,0, sedang sebesar 1,0 dan tinggi sebesar 1,0. Hubungan usia dengan tingkat kooperatif pasien juga dapat diperhatikan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Hubungan Usia dengan Tingkat Kooperatif Pasien Berdasarkan gambar 4.1 tingkat kooperatif pasien paling tinggi terdapat pada usia 15-24 tahun. Pasien usia 55-64 tahun memiliki tingkat kooperatif yang paling rendah.

4.1.9 Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Kooperatif Pasien