untuk kemudian ditanam pada musim tanam berikutnya. Pemilihan penggunaan benih bersertifikat untuk usahatani mereka adalah karena faktor kualitas benih dan
harga jual yang mampu didapatkan secara maksimal. Tingkat produksi pertanian yang menggunakan benih bersertifikat
memberikan hasil yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas dibandingkan dengan yang tidak menggunakan benih bersertifikat. Untuk membuktikan hal
tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui perbedaan produktivitas petani yang menggunakan benih bersertifikat dan non-sertifikat serta
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi petani padi bersertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang.
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Bagaimanakah persepsi petani terhadap penggunaan benih bersertifikat dan
non-sertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang? 2.
Bagaimanakah perbedaan produksi petani yang menggunakan benih bersertifikat dan non-sertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat produksi petani padi
bersertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan benih bersertifikat
dan non sertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang. 3.
Untuk mengetahui perbedaan produksi petani yang menggunakan benih bersertifikat dan non-sertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi petani
padi bersertifikat di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi dan masukan kepada produsen untuk pertimbangan dalam
penggunaan benih padi bersertifikat. 2.
Sebagai wacana dalam upaya pembentukan pemahaman kepada masyarakat dan konsumen di Kabupaten Jember.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
penelitian yang berkaitan dengan penggunaan benih padi bersertifikat dan non sertifikat.
15
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut Amatu 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Preferensi dan Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi Varietas Lokal Pandan Wangi di
Kabupaten Cianjur bahwa hasil analisis tahap proses pengambilan keputusan petani terhadap pembelian benih bersertifikat dan penggunaan benih tidak
sertifikat padi Pandan Wangi menunjukkan bahwa yang menjadi motivasi para petani untuk menanam benih padi Pandan Wangi karena harga jual yang tinggi,
dan para petani menganggap bahwa penggunaan benih bersertifikat penting untuk digunakan, sedangkan para petani yang tidak menggunakan benih-benih sertifikat
menganggap bahwa penggunaan benih bersertifikat biasa saja. Para petani mengetahui informasi benih padi Pandan Wangi dan sumber yang dipercaya untuk
penggunaan benih berasal dari kelompok tani, diri sendiri dan lainnya yaitu keluarga. Atribut yang dijadikan pertimbangan untuk pembelian dan penggunaan
benih tidak sertifikat tidak berbeda jauh yaitu atribut harga jual gabahmalai. Apabila harga benih berserifikat mengalami kenaikan maka para petani akan tetap
membeli benih tersebut. Secara keseluruhan para petani puas terhadap hasil dari benih padi pandan wangi ini.
Menurut Rosana 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Penggunaan Benih Sertifikat Terhadap Efisiensi dan Pendapatan Usahatani Padi
Pandan Wangi menunjukkan bahwa usahatani padi Pandan Wangi benih sertifikat lebih efisien secara teknis dibandingkan usahatani padi Pandan Wangi benih non
sertifikat. Akan tetapi usahatani padi Pandan Wangi benih sertifikat belum mampu mencapai efisiensi secara alokatif dan ekonomis. Hal ini dikarenakan tidak ada
perbedaan harga jual antara padi Pandan Wangi yang menggunakan benih sertifikat dengan padi Pandan Wangi yang menggunakan benih non sertifikat.
Selain itu harga benih sertifikat yang cukup mahal sehingga tidak memberikan insentif dan penghargaan bagi para petani yang menggunakan benih sertifikat.
Oleh karena itu, meskipun usahatani padi Pandan Wangi benih sertifikat telah