Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode destructive adalah metode yang melakukan pengerusakanpenebangan pada tegakan karet dan
metode purposive sampling yang dalam hal ini digunakan khusus untuk menduga cadangan karbon di Perkebunan Rakyat.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan, serta menganalisis sesuai kebutuhan. Tahapan kegiatannya sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan. Data tersebut antara lain data diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, dan berat basah masing-
masing fraksi tegakan yang di tebang untuk selanjutnya dianalisis dan diperoleh model alometrik terbaik.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah ada sebelumnya, baik data yang dikeluarkan instansi terkait, penelitian sebelumnya, maupun literatur pendukung
lainnya yaitu peta administrasi Kabupaten Deli Serdang.
2. Analisis Data di Lapangan A. Pengukuran Plot untuk Pengambilan sampel tanaman
1. Buat 3 plot berukuran masing-masing 20 m x 20 m yang letaknya berselang-
seling random dengan jalur utama berada tepat di tengah.
2. Setiap plot tanaman dilakukan inventarisasi untuk mengukur tinggi, diameter,
tinggi bebas cabang dan tinggi total untuk menduga keragaman populasi dari plot tersebut.
3. Data Inventarisasi disajikan dalam tally sheet.
4. Dengan jarak tanaman 7 m x 7 m, maka diperoleh banyaknya tegakan karet
dalam 1 satu plot sebanyak 9 sembilan tanaman. 5.
Setiap plot tanaman diambil satu tanaman sebagai sampel tebang tanaman contoh terpilih. Jadi ada 3 tiga tanaman contoh berumur 10 tahun yang
akan digunakan untuk analisa laboratorium. 6.
Jumlah tanaman contoh untuk pemubuatan model alometrik yaitu sebanyak 9 sembilan tanaman yang berasal dari data tanman kelas umur 5 tahun, 10
tahun dalam penelitian ini, dan 15 tahun masing-masing 3 tiga tanaman contoh.
7. Sampel penebangan berasal dari tanaman yang sehat dan bebas hama dan
penyakit serta memiliki tinggi bebas cabang diatas 1,3 m dan diameter 20 cm. 8.
Penebangan dilakukan pada ketinggian 1 m dari atas permukaan tanah. Pengukuran tinggi total tanman juga dilakukan setelah pohon contoh rebah.
Tinggi total merupakan panjang total pohon contoh yang telah rebah hingga ujung tajuk ditambah panjang tunggak yang tersisa di tanah.
9. Pengukuran tinggi bebas cabang juga dilakukan dengan mengukur panjang
batang mulai dari tunggak hingga cabang pertama yang mempengaruhi diameter batang.
B. Pemilahan Bagian Pohon dan Penimbangan Berat Basah
1. Sebelum dilakukan pembagian fraksi tanman, terlebih dahulu dilakukan
penimbangan terhadap berat total batang daun, dan cabang. 2.
Pembagian fraksi tanaman contoh dilakukan untuk memisahkan bagian- bagian biomassa batang, ranting, dan daun yang bertujuan agar analisa
laboratorium lebih terwakili. 3.
Sampel batang diambil pada 1,3 m dimulai dari tunggak yang tersisa pada permukaan tanah. Masing-masing sampel batang tiap tegakan tebang dibuat 3
ulangan. Dimana tiap ulangan diambil sebanyak 200 gram. 4.
Untuk cabang ranting diambil pada bagian ujung pangkal, tengah, dan ujung atas masing-masing sebanyak 200 gram.
5. Untuk sampel daun dibuat 1 ulangan saja sebanyak 200 gram.
6. Semua sampel yang telah ditimbang langsung dimasukkan ke dalam plastik
sampel untuk menjaga pengaruh kadar air di sekitarnya, lalu diberi label sebagai penanda.
3. Pengumpulan Data di Laboratorium A. Pengukuran Kadar Air