Teori Pertumbuhan Harrord-Domar Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

2. Teori Pertumbuhan Harrord-Domar

Teori pertumbuhan Harrord-Domar dikembangkan oleh dua orang ahli ekonomi sesudah Keynes, yaitu Evsey Domar dan R.F. Harrord. Domar mengemukakan teori pertama kalinya pada tahun 1947 dalam American Economic Review, sedangkan Harrord telah mengemukakannya pada tahun 1939 dalam Economic Journal. Teori Harrord-Domar pada hakikatnya berusaha untuk menunjukkan syarat yang diperlukan agar pertumbuhan yang mantap atau steady growth yang artinya pertumbuhan yang akan selalu menciptakan penggunaan sepenuhnya barang-barang modal dengan asumsi yang digunakan yaitu Sumaatmaja, 1981: 1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh full employment dan barang modal digunakan secara penuh. 2. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan pendapatan nasional. 3. Kecenderungan untuk menabung marginal propensity to save besarnya tetap dan rasio modal output capital-output ratio tetap. 4. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.

3. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori ini berkembang sejak pertengahan tahun 1950-an berdasarkan analisis- analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan klasik. Ahli ekonomi yang menjadi perintis mengembangkan teori tersebut adalah Solow. Model Solow dirancang untuk menunjukkan bagaimana tabungan, pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi dalam mempengaruhi tingkat output perekonomian serta pertumbuhannya sepanjang waktu dan mengasumsikan bahwa proses produki memiliki skala pengembalian konstan Mankiw, 2003. Dalam analisis Neo-Klasik, permintaan masyarakat ekonomi tergantung kepada pertambahan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan kepada anggapan yang telah menjadi dasar dalam analisis Klasik, yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat kesempatan kerja penuh dan kapasitas barang-barang modal akan tetap sepenuhnya digunakan dari masa ke masa. Dengan demikian menurut teori Neo-Klasik, sampai di mana perekonomian akan berkembang, tergantung kepada pertambahan faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.

2.1.2 Teori Pembangunan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK, RETRIBUSI DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PROBOLINGGO (The Analysis of the Effectiveness and Contribution of Taxes, Levies and the Management of Local Wealth of Probolinggo’s

0 16 5

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

7 62 21

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO

1 26 16

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014.

0 4 15

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP Analisis Efisiensi, Efektivitas, Dan Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2009-2014.

0 3 20

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15

Analisis Hubungan Kontribusi dan Efektivitas Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

0 0 24

Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

0 7 20

Analisis efektivitas dan kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah.

0 0 101