Analisis AHP Analisis Data .1 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Situbondo

dibanding faktor 1 yaitu 0,711. Berdasarkan pengelompokkan 2 faktor yang ada, maka faktor 1 diberi nama indogen dan faktor 2 diberi nama eksogen.

4.2.5 Analisis AHP

Analisis AHP dalam penelitian ini digunakan untuk penentuan kebijakan dari pihak regulator terkait pengurangan kemiskinan pada nelayan. Dari hasil analisis yang ada diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.16 Total Weighted Evaluation Faktor Indogen Faktor Indogen Factor evaluation Weight sum Jumlah anggota keluarga 0,43 1,87 0,8041 Terbatasnya pendidikan 0,33 1,43 0,4719 Terbatasnya keahlian 0,18 0,78 0,1404 Sulit menerima perubahan 0,06 0,24 0,0144 Sumber: Lampiran 4, 2015. Berdasarkan tabel 4.16, maka terpilih jumlah anggota keluarga sebagai faktor indogen yang paling dominan karena nilainya paling tinggi yaitu 0,8041. Faktor terbatasnya pendidikan senilai 0,4719, terbatasnya keahlian senilai 0,1404 dan sulitnya menerima perubahan senilai 0,0144. Tabel 4.17 Total Weighted Evaluation Faktor Endogen Faktor Eksogen Factor evaluation Weight sum Alam cuaca 0,41 1,84 0,7544 Alat tangkap 0,40 1,43 0,5720 Akses pasar 0,13 0,63 0,0819 Pemilik modal 0,06 0,25 0,0150 Sumber: Lampiran 4, 2015. Berdasarkan tabel 4.17, maka terpilih alam dan cuaca sebagai faktor eksogen yang paling dominan karena nilainya paling tinggi yaitu 0,7544. Faktor alat tangkap senilai 0,5720, akses pasar senilai 0,0819 dan pemilik modal senilai 0,0150. Tabel 4.18 Total Weighted Evaluation Faktor Kelembagaan Faktor Kelembagaan Factor evaluation Weight sum DKP 0,44 1,85 0,8140 Pengambek 0,34 1,42 0,4828 TPI 0,16 0,74 0,1184 KUD Mina 0,07 0,26 0,0182 Sumber: Lampiran 4, 2015. Berdasarkan tabel 4.18, maka terpilih DKP sebagai faktor kelembagaan yang paling dominan karena nilainya paling tinggi yaitu 0,8140. Faktor pengambek senilai 0,4828, TPI senilai 0,1184 dan KUD Mina senilai 0,0182. Tabel 4.19 Total Weighted Evaluation Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan Faktor Kelembagaan Factor evaluation Weight sum Faktor Indogen 0,55 2,25 1,2375 Faktor Eksogen 0,35 1,70 0,595 Kelembagaan 0,10 0,31 0,031 Sumber: Lampiran 4, 2015. Berdasarkan tabel 4.19, maka terpilih faktor indogen sebagai faktor penyebab kemiskinan nelayan yang paling dominan karena nilainya paling tinggi yaitu 1,2375. Faktor endogen senilai 0,595, kelembagaan senilai 0,031. Sehingga dapat disimpulkan faktor penyebab kemiskinan nelayan lebih banyak dikarenakan dirinya sendiri seperti jumlah anggota keluarga, terbatasnya pendidikan, terbatasnya keahlian dan sulitnya menerima perubahan.

4.3 Pembahasan