Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian saat ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan nelayan di Desa Landangan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo, menganalisis peran stakeholder untuk menyelesaikan kemiskinan nelayan dan menyusun formulasi kebijakan yang dapat mengurangi kemiskinan nelayan. Hal menjadi research gap dari penelitian terdahulu yang lebih meninjau penyebab kemiskinan secara satu aspek, yaitu struktural atau kultural saja. Penelitian ini bermaksud untuk meninjau pola kemiskinan yang disebabkan oleh aspek indogen dan eksogen. Indogen yang artinya penyebab kemiskinan bersumber dari diri pelaku sendiri, sedangkan eksogen dapat dipengaruhi oleh faktor luar seperti alam dan struktural terkait penyebab kemiskinan karena faktor buatan manusia seperti pengaruh stakeholder. Faktor indogen erat kaitannya dengan kultural dalam hal ini adalah budaya atau tradisi dari masyarakat pesisir pantai nelayan yang memberikan informasi terkait keseharian di lingkungan sosial, pekerjaan dan pola pikir, serta adakah motivasi mereka untuk merubah nasib. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan metode analisis faktor dan analisis AHP.

2.3 Kerangka Konseptual

Kemiskinan menjadi salah satu masalah utama dalam pembangunan di Kabupaten Situbondo. Karakter wilayah pesisir menjadi salah satu fokus wilayah miskin. Nelayan miskin banyak tinggal dan bekerja di wilayah pesisir pantai. Konsep yang mendasari penelitian ini adalah tentang kemiskinan nelayan di Desa Landangan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Terjadinya kemiskinan dikarena faktor indogen dan eksogen. Menurut Ala 2001 penyebab kemiskinan dibedakan atas faktor internal indogen dan faktor eksternal eksogen. Faktor indogen adalah faktor penyebab kemiskinan yang berasal dari individu itu sendiri seperti jumlah anggota keluarga, terbatasnya pendidikan, terbatasnya keahlian dan sulit untuk menerima perubahan. Secara indogen masyarakat miskin karena mereka malas mengakumulasikan nilai- nilai yang ada dalam masyarakat. Sedangkan faktor eksogen adalah faktor penyebab kemiskinan yang terjadi dikarenakan faktor-faktor dari luar diri individu yang miskin. Faktor eksogen lebih dipengaruhi oleh faktor alamiah dan faktor struktural buatan. Faktor alamiah dalam penelitian ini seperti pengaruh alam dan cuaca. Sedangkan faktor struktural atau buatan lebih dipengaruhi oleh ketersedian alat tangkap, akses pasartataniaga, ketergantungan terhadap pemiliki modal dan penerapan dari kebijakan pemerintah. Penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan antara setiap faktor tersebut sebagai pembentuk kemiskinan nelayan di Desa Landangan. Untuk memudahkan kegiatan penelitian yang akan dilakukan serta untuk memperjelas akar pemikiran dalam penelitian ini, berikut ini gambar kerangka pemikiran yang skematis: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Nelayan Miskin Dinas Kelautan dan Perikanan Kebijakan dari pihak Regulator Pengurangan Kemiskinan nelayan Analisis Stakeholder Analisis Faktor Masalah Pembangunan Kabupaten Situbondo Kemiskinan Perkotaan Karakter Wilayah Perkebunan Pesisir Kehutanan Faktor Indogen Faktor Eksogen Jumlah Anggota Kel Terbatasnya pendidikan Alam dan cuaca Alat tangkap Akses pasartataniaga Ketergantungan nelayan pada pemilik modal Terbatasnya keahlian Sulit menerima perubahan KUDKoperasi Mina Pengambek Analisis AHP Lembaga TPI

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan digunakan untuk memahami prinsip-prinsip yang mendasari gejala-gejala yang menjadi pusat perhatian penelitian dan hakikat hubungan aspek-aspek kehidupan nelayan yang diteliti.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja yaitu di kawasan pesisir Desa Landangan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Pemilihan lokasi karena berada di wilayah pesisir pantai dan terkenal sebagai desa nelayan di Kabupaten Situbondo. Data pada Laporan Penyusunan Data Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo tahun 2014 tercatat sektor perikanan di Kabupaten Situbondo memiliki nilai produksi 87,289 juta rupiah dengan volume 8.355 ton. Jumlah nelayan di Desa Landangan untuk pandega pada tahun 2014 sebanyak 516 orang. Dipilihnya pandega sebagai objek penelitian karena mata pencaharian utama mereka adalah sebagai nelayan sehingga merepresentasikan tema dan tujuan dari penelitian ini. Desa Landangan Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo adalah wilayah pesisir pantai dengan ketinggian desa dari permukaan laut adalah 0 – 5 m. Luas wilayah Desa Landangan adalah 483,3 m 2 , desa yang memiliki wilayah terluas ketiga di wilayah Kecamatan Kapongan. Desa Landangan terkenal sebagai desa nelayan selain karena mata pencaharian utama sebagian warganya adalah nelayan, juga karena aktivitas baharinya yang tidak pernah sepi. 41