Waktu dan Tempat Metode Penelitian Pelaksanaan Penelitian Metode Analisis Contoh Tanah

6 Porositas tanah Perhitungan porositas Sumber: Buku Pedoman Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Jurusan tanah, Faperta UNEJ 2010

3.6 Kegiatan saat analisis di laboratorium fisika dan konservasi tanah

Gambar 3.1 Ring sampel berisi tanah untuk pengukuran berat volume Gambar 3.2 Perendaman ring sampel untuk pengukuran konduktivitas hidrolik dan pengukuran konduktivitas hidrolik Gambar 3.3 Pemanasan cawan di hotplate yang berisi hasil pemipetan tekstur

3.6 Tahap Penyelesaian

Tahap ini meliputi analisis data-data sifat fisik tanah di laboratorium dengan menggunakan PCA Principal Component Analysis untuk memilih suatu minimum data set MDS dari indikator-indikator sifat fisika tanah yang mewakili fungsi tanah., ANOVA, dan uji lanjut menggunakan Duncan DMRT 5. Scoring dari indikator MDS dilakukan berdasarkan penampilannya dalam fungsi- fungsi tanah menggunakan dua persamaan yang diusulkan oleh Diack dan Stott 2001, sehingga didapatkan nilai indeks kualitas tanah berdasarkan sifat fisiknya di lahan pertanaman tembakau Na-Oogst. Menganalisis adanya keterkaitan antara Indeks Kualitas Tanah berdasarkan sifat fisiknya terhadap produktivitas tembakau Na-Oogst di Jember.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Jember

Kabupaten Jember secara astronomis terletak pada posisi 6°27’29” sd 7°14’35” Bujur Timur dan 7°59’6” sd 8°33’56” Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas sebelah Utara dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo, sebelah Selatan dengan Samudra Indonesia, sebelah Timur dengan Kabupaten Banyuwangi, sebelah Barat dengan Kabupaten Lumajang. Jember memiliki luas 3.293,34 km 2 , suhu kota Jember berkisar antara 23ºC- 32ºC. Wilayah Jember bagian selatan adalah dataran rendah BPS, 2007. Tabel 4.1 Luas wilayah km 2 kecamatan menurut klasifikasi lereng No Kecamatan Kemiringan – 8 8– 15 15 – 40 diatas 40 1 Puger 68.60 0.94 24.12 55.33 2 Wuluhan 92.23 2.01 4.95 37.99 3 Ambulu 82.55 2.09 8.34 11.58 4 Tempurejo 84.63 33.22 41.13 365.48 5 Jenggawah 48.55 2.01 - 0.46 6 Ajung 56.61 - - - 7 Rambupuji 51.58 1.22 - - 8 Balung 47.12 - - - Sumber : Badan Pusat Statistik Jember 2013 Wilayah Jember Selatan yang terdiri dari kecamatan Puger, Wuluhan, Ambulu, Tempurejo, Jenggawah, Ajung, Rambipuji, Balung merupakan sentra penghasil tembakau Na-Oogs, pada kemiringan 0-8 merupakan daerah yang mendukung untuk budidaya tembakau, karena wilayah tersebut merupakan daerah yang datar, sehingga pengambilan sampel tanah berada pada kelerengan 0-8 yang memiliki kelas lereng datar, menurut Hartana, 2012 kelerengan yang sesuai untuk budidaya tembakau tidak lebih dari 8 karena tanaman tembakau akan tumbuh dengan baik. Dataran rendah pada umumnya merupakan lahan yang paling baik untuk tanaman Na –Oogst, dataran menengah yang biasanya sedikit bergelombang masih memungkinkan ditanami tembakau Na –Oogst.