BAB III RANCANGAN SISTEM
3.1 DIAGRAM BLOK
Secara garis besar rangkaian untuk lift 4 lantai terdiri dari 5 blok utama, yaitu rangkaian tombol, rangkaian display, rangkaian mikrokontroler, rangkaian display,
rangkaian driver motor stepper dan motor stepper. Diagram blok rangkaian tampak seperti gambar berikut:
Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian Gambar di atas merupakan gambar diagram blok dari rangkaian untuk lift 3
lantai. Tombol berfungsi sebagai tombol pemanggil dari masing-masing lantai, dimana tombol ini berada pada setiap lantai. Rangkaian mikrokontroler berfungsi untuk
mengolah datayang diterima dari masing-masing timbil kemudian menampilkan pada display dan menggerakkan lift ke atas atau ke bawah. Rangkaian display berfungsi untuk
menampilkan nilai dari penekanan tombol, semisal pengguna akan menuju lantai 3,
Tombol Lantai 1
Micro AT89S51
Tombol Lantai 2 Tombol Lantai 3
Sensor Lt.1 Sensor Lt.2
Sensor Lt.3 Penguat Sinyal
Pengendali Motor Stepper
Motor Stepper Penguat Sinyal
Penguat Sinyal P
3 .0
P 3
.1 P
3 .2
Display P3.0 – P3.1
P
Aji Winata Utama : Penggunaan Photo Dan Infra Red Pada Perancangan Lift Untuk 3 Lantai Berbasis Mikrokontroler, 2008. USU Repository © 2009
Vreg
LM7805CT
IN OUT
TIP32C 100ohm
100uF 330ohm
220V 50Hz 0Deg
TS_PQ4_12 2200uF
1uF 1N5392GP
1N5392GP
12 Volt 5 Volt
sehingga menekan tombol 3, maka pada display akan tampil angka 3. Driver motor stepper berfungsi untuk mengendalikan pergerakan motor stepper, dan motor stepper
sendiri berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan lift.
3.2 Rangkaian Power Supplay PSA
Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt,
keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian, sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke motor stepper.. Rangkaian
power supplay ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini :
Gambar 3.2 Rangkaian Power Supplay PSA
Trafo CT merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan
menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 µF. Regulator tegangan 5 volt LM7805CT digunakan agar keluaran yang
Aji Winata Utama : Penggunaan Photo Dan Infra Red Pada Perancangan Lift Untuk 3 Lantai Berbasis Mikrokontroler, 2008. USU Repository © 2009
dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan.
Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak akan
panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar.Transistor tipe PNP ini akan aktip jika tegangan pada basis 0,7 volt dari tegangan positip. Tegangan positip yang
dihubungkan ke emitor sebesar 12 volt, sehingga transistor akan aktip jika diberi tegangan yang lebih kecil dari 12 volt – 0,7 volt = 11,3 volt. Dalam kondisi biasa
LM7805 tidak kekurangan arus, maka basis akan mendapatkan tegangan 12 volt, sehingga transistor tidak aktip, emitor tidak terhubung dengan kolektor, sehingga
tegangan pada kolektor sama dengan tegangan pada output regulator LM7805 yaitu 5 volt. Namun jika rangkaian membutuhkan arus yang lebih banyak, maka regulator akan
mengambil arus dari inputnya, sehingga tegangan pada input regulator akan turun hingga lebih kecil dari 11,3 volt, transistor akan aktip, maka arus akan mengalir dari emitor ke
kolektor. Pada transistor ini jika aktip, maka yang mengalir dari emitor ke kolektor adalah arusnya, sedangkan tegangannya tidak, sehingga tegangan pada kolektor tetap 5
volt. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.
3.3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51