Hesty Rodhes Sinulingga : Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok, 2009.
USU Repository © 2009
50 mm 150 mm
50 mm Gambar 3.7 Pola Pemotongan Contoh Uji
Keterangan : A = contoh uji untuk kadar air dan kerapatan
B = contoh uji untuk MOR dan MOE C = contoh uji untuk daya serap air dan pengembangan tebal
D = contoh uji untuk internal bond E = contoh uji untuk kuat pegang sekrup
3.5 PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS
3.5.1 Pengujian Sifat Fisis
3.5.1.1 Pengujian Kadar Air
Pengujian kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air papan partikel. Contoh uji berukuran 10 x 10 x 1 cm
3
yang ditimbang massa awalnya B
1
. Kemudian dioven selama 24 jam, setelah itu ditimbang massanya B
2
. Kadar air papan partikel dapat dihitung dengan menggunakan rumus JIS A 5908-2003 :
Kadar Air = 100
2 2
1
x B
B B
− 3.1
dengan : B
1
= Massa awal gr
Hesty Rodhes Sinulingga : Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok, 2009.
USU Repository © 2009
B2 = Massa akhir gr
3.5.1.2 Pengujian Kerapatan
Contoh uji kerapatan berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm, sama dengan contoh uji kadar air. Contoh uji diukur panjang, lebar dan tebalnya. Dari pengukuran tersebut dapat dihitung
volume V contoh uji kemudian contoh uji ditimbang massanya B. Nilai kerapatan papan partikel dapat dihitung dengan JIS A 5908-2003 :
Kerapatan =
V B
3.2
dengan : B = massa papan partikel gr
V = volume papan partikel cm
3
3.5.2 Pengujian Sifat Mekanik
3.5.2.1 Pengujian Keteguhan Patah MOR
Contoh uji keteguhan patah berukuran 20 cm x 5 cm x 1 cm. Pengujian keteguhan patah MOR dilakukan dengan menggunakan Universal testing Machine UTM dengan
menggunakan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm. Nilai keteguhan patah dapat dihitung dengan JIS A 5908-2003 :
3.3 dengan :
MOR Modulus Of Rupture = Modulus patah kgcm
2
B = Beban maksimum kg
Hesty Rodhes Sinulingga : Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok, 2009.
USU Repository © 2009
S = Jarak sanga cm
l = Lebar contoh uji cm
t = Tebal contoh uji cm
3.5.2.2 Pengujian Kuat Lentur MOE
Pengujian kuat lentur dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan patah dengan memakai contoh uji yang sama. Nilai MOE dapat dihitung dengan rumus JIS A 5908-
2003 :
MOE 3.4
dengan : MOE Modulus Of Elastisitas
= Modulus lentur kgcm
2
∆B = Beban sebelum batas proporsi kg
S = Jarak sangga cm
∆D = Lenturan pada beban cm
l = Lebar contoh uji cm
t = Lebar contoh uji cm
Pengujian kuat lentur dan keteguhan patah dilakukan dengan posisi sebagai berikut : beban
contoh uji
Hesty Rodhes Sinulingga : Pengaruh Kadar Perekat Urea Formaldehyde Pada Pembuatan Papan Partikel Serat Pendek Eceng Gondok, 2009.
USU Repository © 2009
penyangga
L ≥ 15 cm
Gambar 3.8 Cara Pembebanan Pengujian MOR dan MOE
3.5.2.3. Pengujian Kuat Pegang Sekrup
Contoh uji kuat pegang sekrup berukuran 10 cm x 5 cm x 1 cm. Pengujian dilakukan untuk arah tegak lurus permukaan. Pada bagian tengah contoh uji kuat pegang sekrup dapat
dibuat lubang pendahuluan sedalam 3 mm. Sekrup yang diameter kepalany 3,1 mm dan panjang 13 mm dimasukkan melalui lubang pendahuluan hingga mencapai kedalaman8
mm. Kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN