Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
terjadinya pencemaran air, yang akhirnya bermuara ke lautan yang menyebabkan pencemaran pantai dan air laut sekitarnya. Darmono,2001
2.1.1. Sumber – Sumber Pencemaran Air a. Pencemaran air oleh Bahan Nutrisi Tanaman
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia telah menghasilkan produksi tanaman pangan
yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain pihak nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau dan lautan. Begitu juga dengan pupuk yang mengandung
klorida dapat memberikan dampak yang buruk bagi manusia. b. Pencemaran Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam, dan bahan toksik logam seperti Pb, Cd, Hg dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Di samping
itu dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan
merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena bersifat korosif. Darmono,2001 c. Pencemaran Bahan Kimia Organik
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Dengan bertambahnya mikroorganisme dalam air
maka tidak tertutup untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang dapat berbahaya bagi manusia. Wardhana,1995
d. Sedimen dan Bahan Tersuspensi Bahan partikel yang tidak larut seperti pasir, lumpur,, tanah, dan bahan kimia
organic dan anorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi didalam air. Akan tetapi, kandungan sedimen
yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi
menyebabkan kekeruhan didalam air. e. Substansi Radio Aktif
Radio aktif yang terlarut dalam air akan mengalami amplifikasi biologi kadarnya berlipat dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari isotop tersebut dapat
menyebabkan mutasi DNA pada makhluk hidup sehingga mengakibatkan gangguan reproduksi, kangker dan kerusakan genetik. Darmono,2001
2.1.2. Penanggulangan Terhadap Pencemaran Air
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak yang sangat luas dan merugikan sehingga perlu dilakukan usaha untuk menanggulanginya. Ada dua macam cara untuk menanggulangi
pencemaran tersebut yaitu : -
Penanggulangan secara non teknis Yaitu suatu usaha untuk menanggulangi dan mengurangi pencemaran dengan cara
menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur segala macam kegiatan industri yang meliputi :
- Penyajian Informasi Lingkungan PIL - Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL
- Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi - Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
- Menanamkan perilaku disiplin -
Penanggulan secara teknis Yaitu suatu usaha menanggulangi pencemaran dengan cara teknis.
Penanggulangan dengan cara ini adalah : - Mengubah proses
- Mengelolah limbah - Menambah alat bantu
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode Argentometri, 2009.
Wardhana,1995 Menurut Gabriel 2001 pencegahan lebih berarti dari pada pengelolahan air
tercemar, cara yang ditempuh untuk pencegahan antara lain : -
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat akan arti penting kebersihan lingkungan dan juga kebersihan air.
- Membuat saluran air kotor got menuju ketempat penampungan.
- Membuat sarana penunjang misalnya bak sampah, Wc umum.
- Kepada perusahaan, pabrik diberi peringatan agar limbah pabrikperusahaan tidak
mencemari air dan lingkungan. -
Adanya undang-undang khusus yang member sanksi berat apabila ada perusahaan yang mencemari air dan lingkungan.
2.1.3. Dampak dari Pencemaran air