Uji Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan Data

Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 10 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 2 pengetahuan baik dan kurang maka didapatkan panjang kelas sebesar 162 = 8 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, sehingga pengetahuan lansia mengenai osteoporosis dikategorikan atas interval sebagai berikut : 0-7 = pengetahuan kurang 8-16 = pengetahuan baik Bagian ketiga instrument ini adalah mengenai pencegahan osteoporosis yang dilakukan lansia yang terdiri dari 12 pernyataan. Pernyataan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban Tidak Pernah TP, Kadang- kadang KK, dan Sering S. Dimana jawaban TP bernilai 1, KK bernilai 2 dan S bernilai 3. Jadi nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 36 dan nilai terendah adalah 12. Pencegahan dibagi menjadi pencegahan baik dan kurang, maka menurut rumus statistik Sudjana 1995 panjang kelas sebesar 242 = 12 dan nilai 12 sebagai batas interval pertama. Pencegahan osteoporosis dikategorikan sebagai berikut : 12- 23 = pencegahan kurang 24- 36 = pencegahan baik

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. Uji Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang diukur Notoadmodjo, 2002. Validitas instrument diuji oleh orang yang ahli dalam penelitian ini. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmodjo, 2002. Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal karena pemberian kuisioner hanya satu kali dengan satu bentuk instrument pada subjek studi Dempsey Dempsey, 2002. Uji tes pengetahuan dilakukan pada 10 orang responden dengan menggunakan uji K-R 21 Kuder dan Ricardson 21 dan uji tes pencegahan dilakukan pada 10 orang responden dengan menggunakan uji cronbach alpha. Instrument ini dianggap reliabel karena hasil uji lebih besar dari 0,70 Polit Hungler, 1995.

7. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin penelitian dari PSIK, peneliti selanjutnya membawa surat permohonan penelitian kepada Camat Medan Selayang, setelah mendapat izin dari camat peneliti melakukan pengumpulan data dari tanggal 17 Mei- 13 Juni 2009. Peneliti mendatangi kelurahan yang ada di kecamatan Medan Selayang. Peneliti mendatangi responden yang sesuai dengan criteria peneliti secara door to door, kemudian peneliti menerapkan pertimbangan etik kepada calon responden, jika setuju dan Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. telah menandatangani lembar persetujuan penelitian informed consent, peneliti terlebih dahulu menjelaskan prosedur pengambilan data yaitu menggunakan kuisioner, selanjutnya peneliti menjelaskan petunjuk pengisian dan memberikan kuisioner kepada responden yang akan diisi sendiri oleh responden, responden diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada pernyataan yang tidak dipahami, responden mengisi kuisioner dalam waktu 20-30 menit. Demikian selanjutnya sampai semua data terkumpul dan dilakukan analisa data.

8. Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Guru-Guru SD di Kecamatan Medan Selayang Terhadap Penatalaksanaan Gigi Avulsi

2 81 66

Hubungan antara Pengetahuan dengan Cara Pencegahan Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Medan Johor

16 112 96

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Osteoporosis Dan Asupan Kalsium Pada Wanita Premenopause Di Kecamatan Medan Selayang II

6 66 75

Perilaku Wus Terhadap Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010

0 41 112

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA PENDERITA OSTEOPOROSIS DALAM Hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia penderita osteoporosis dalam upaya pencegahan jatuh di rumah di Puskesmas Kartasura.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia penderita osteoporosis dalam upaya pencegahan jatuh di rumah di Puskesmas Kartasura.

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA PRE-MENOPAUSE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA (Studi di Desa Bantaran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2012) Leo Yosdimiyati R Imam Fatoni ABSTRAK - HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENG

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN OSTEOPOROSIS YANG DIALAMI ANGGOTA KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI POSYANDU GIRIPENI WATES YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Kejadian Osteoporosis yang Dialami Anggota Keluarga dengan Per

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN UPAYA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS DI PUNDUNG NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 14