Defenisi Pengetahuan 1.2 Tingkat Pengetahuan Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan 2. Osteoporosis Defenisi Osteoporosis 3.2 Patofisiologi Faktor Resiko 3.4 Jenis- jenis osteoporosis Pencegahan osteoporosis Tingkat Pengetahuan

Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. 4.3 Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber data untuk kepentingan penelitian selanjutnya BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Adapun konsep dan teori yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1.Pengetahuan

1.1 Defenisi Pengetahuan 1.2 Tingkat Pengetahuan

1.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan 2. Osteoporosis

3.1 Defenisi Osteoporosis 3.2 Patofisiologi

3.3 Faktor Resiko 3.4 Jenis- jenis osteoporosis

3.5 Pencegahan osteoporosis

Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009.

3.6 Hidup dengan osteoporosis

1. Pengetahuan 1.1. Defenisi Pengetahuan Menurut Notoadmodjo 2005, pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah sesuatu yang ada secara niscaya pada diri manusia yang keberadaannya diawali dari kecenderungan psikis manusia sebagai bawaan kodrat manusia, yaitu dorongan ingin tahu yang bersumber dari kehendak atau kemauan Suhartono, 2005.

1.2. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan menurut Notoadmojo 2005 yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat: a. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Biasanya digunakan kata kerja menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya. Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. b. Memahami comprehention Memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang sudah memahami suatu materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. c. Aplikasi application Merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Misalnya penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam situasi atau kasus lain. d. Analisis analysis Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan berkaitan satu sama lainnya. Misalnya kemampuan untuk memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis Synthesis Diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Artinya sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi- formulasi yang telah ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, Maha Sari Karolina : Hubungan Pengetahuan dan Pencegahan Osteoporosis yang Dilakukan Lansia di Kecamatan Medan Selayang, 2009. meringkas,menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan- rumusan yang telah ada. f.. Evaluasi evaluation Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri ataupun yang telah ada. Misalnya membandingkan antara orang yang menggunakan obat secara rasional dan tidak rasional dan sebagainya.

1.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Guru-Guru SD di Kecamatan Medan Selayang Terhadap Penatalaksanaan Gigi Avulsi

2 81 66

Hubungan antara Pengetahuan dengan Cara Pencegahan Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Medan Johor

16 112 96

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Osteoporosis Dan Asupan Kalsium Pada Wanita Premenopause Di Kecamatan Medan Selayang II

6 66 75

Perilaku Wus Terhadap Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010

0 41 112

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA PENDERITA OSTEOPOROSIS DALAM Hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia penderita osteoporosis dalam upaya pencegahan jatuh di rumah di Puskesmas Kartasura.

0 0 16

PENDAHULUAN Hubungan antara pengetahuan dengan sikap lansia penderita osteoporosis dalam upaya pencegahan jatuh di rumah di Puskesmas Kartasura.

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA PRE-MENOPAUSE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA (Studi di Desa Bantaran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2012) Leo Yosdimiyati R Imam Fatoni ABSTRAK - HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENG

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN OSTEOPOROSIS YANG DIALAMI ANGGOTA KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI POSYANDU GIRIPENI WATES YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Kejadian Osteoporosis yang Dialami Anggota Keluarga dengan Per

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN UPAYA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS DI PUNDUNG NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 14