zakat, infak dan sedekah.
12
Jadi, masjid menyimpan potensi umat yang besar. Jika digerakan secara optimal,akan meningkatkan kesejahteraan umat, minimal
bagi jamaah masjid itu sendiri. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka topik ini jadi menarik dibahas, alasan inilah yang mendorong penulis untuk
mengajukan penulisan skripsi dengan judul : Masjid Sebagai Sentral Pemberdayaan Ekonomi Umat.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan
Mengingat banyaknya jumlah masjid di Indonesia, maka penulis mengambil pada masjid Ittihadul-Muhajirin Pamulang. Agar pembahasan
ini tidak meluas maka penulis hanya membatasinya permasalahan hanya pada fungsi masjid terhadap perberdayaan ekonomi umat.
2. Perumusan Permasalahan
Ketika wacana pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid bergulir dimasyarakat dan banyak masjid-masjid merealisasikan di lapangan maka
penulis merasa tertarik meneliti apakah wacana ini benar-benar telah direalisasikan sesuai dengan fungsi masjid pada jaman Rasulallah
khususnya dalam bidang ekonomi dan apakah telah mencapai tujuan yang
12
Saifullah Yusuf, “Masjid Basis Pengentasan Kemiskinan”, Republika . 5 Januari 2007
dikehendaki. Maka dengan ini penulis melakukan penelitian dengan objek program pemberdayaan ekonomi umat masjid Ittihadul Muhajirin, dimana
masjid ini telah menjalankan program ini sekitar 7 tahun. Dalam melakukan penelitian penulis menitik beratkan pada program
yang dimiliki, respon masyarakat, kendala dan solusinya serta hasil yang diperoleh oleh masyarakat setelah mengakses program tersebut.
Untuk merealisasikan batasan masalah yang dikemukakan diatas maka penulis mencoba merumuskan masalah untuk memudahkan pembahasan
selanjutnya, adapun rumusannya adalah sebagai berikut : a.
Bagaimana peran masjid Ittihadul Muhajirin terhadap pemberdayaan ekonomi umat?
b. Program apa yang direalisasikan masjid Ittihadul Muhajirin dalam
pemberdayaan ekonomi umat? c.
Apa saja kendala yang dihadapi masjid Ittihadul Muhajirin dalam pemberdayaan ekonomi umat dan bagaimana penyelesaiannya?
d. Bagaimana respon masyarakat sekitar masjid Ittihadul Muhajirin
terhadap kegiatan ekonomi yang dijalankan masjid?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh masjid terhadap pemberdayaan ekonomi
umat
b. Untuk mengetahui program masjid dalam pemberdayaan ekonomi
umat c.
Untuk memahami kendala yang sering dihadapi masjid Ittihadul Muhajirin dalam pemberdayaan ekonomi umat
d. Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dalam meraih tugas
kesarjanaan strata 1 S1 pada program studi perbankan syariah ekonomi islam jurusan muamalat fakultas syariah dan hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis sendiri bermanfaat sebagai penambah wawasan,
menerapkan dan mngembangkan seluruh teori ilmu yang telah diperoleh semasa perkuliahan serta mendapat pengetahuan dan
ketrampilan yang aplikatif dibidang lembaga perekonomian umat LPU khususnya pemberdayaan ekonomi umat lewat masjid.
b. Bagi pihak DKM dewan kehormatann masjid masjid Ittihadul
Muhajirin, sebagai pertimbangan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan program yang telah dilaksanakan dalam bidang
pemberdayaan ekonomi.
c. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dipergunakan untuk memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya- karya penelitian lapangan.
d. Memberikan informasi mengenai fungsi masjid terhadap pemberdayaan
ekonomi. D. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di masjid al-Ittihadul Muhajirin Perumahan Reni Jaya Pamulang Tangerang.
2. Sumber Data
a. Data primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden, melalui kuesioner dan wawancara kepada DKM atau pengurus masjid Ittihadul
Muhajirin yang berkaitan dengan masalah skripsi ini. b.
Data sekunder Adalah data yang diperoleh dari sumber data dokumentasi yang
dikeluarkan pihak masjid Ittihadul Muhajirin dan literature kepustakaan seperti buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi
skripsi ini.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah jamaah masjid Ittihadul Muhajirin sebanyak 520 orang.
13
Jumlah ini diambil dari jumlah data jamaah pengajian bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja, dan dari kegiatan masjid
lainnya seperti jumlah anggota koperasi. b.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu dan meliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa melalui populasi. Sampel dari penelitian ini adalah
sebanyak 52 orang. Adapun penarikan sampelnya dilakukan dengan cara random sampling pengambilan sampel secara acak atau probabilitas
sampling artinya semua unit populasi mempunyai kesempatan- kesempatan untuk dijadikan sampel atau suatu sampel yang ditarik
sedemikian rupa dimana suatu elemen unsur individu populasi, tidak didasarkan pada kepentingan pribadi, tetapi tergantung kepada aplikasi
kemungkinan. Dalam hal ini penulis berpedoman pada buku prosedur penelitian
karangan Suharsimi Arikunto, yang menyebutkan :”sebagai ancer-ancer dalam pengambilan sampel, maka apabila subyeknya kurang dari 100,
13
Sumber DKM masjid Ittihadul Muhajirin, anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaADART masjid
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila jumlah subyeknya besar dapat diambil
antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak- tidaknya.
14
1 Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana
2 Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap obyek
3 Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti
4. Tehnik Pengumpulan Data
Adapun instrument pengumpulan data yang digunakan adalah: a.
Angket atau kuesioner, yaitu merupakan suatu cara pengumpulan data dalam bentuk daftar pertanyaan terstruktur tertutup, agar objek
dapat memberikan jawaban yang telah disediakan, hal ini digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan efektif
sesuai dengan tujuan penelitian. b.
Wawancara, hal ini penulis lakukan untuk menggali data penelitian melalui percakapan langsung dengan pihak terkait, yaitu pihak
pengurus masjid Ittihadul Muhajirin. c.
Riset kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data diman penulis melakukan kunjungan langsung ke beberapa kepustakaan
14
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 Ed revisi cet ke-2, h. 112
untuk mendapatkan beberapa sumber tertulis, baik dari buku-buku, kitab-kitab dan sumber tertilis lainnya yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dibahas.
5. Teknik Analisa Data
Seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara, angket dan kepustakaan diseleksi dan disusun, setelah itu penulis melakukan klasifikasi data, yaitu usaha menggolong-
golongkan data berdasarkan kategori tertentu. Setelah data-data yang ada diklasifikasikan lalu diadakan analisis data, dalam hal ini data yang dikumpulkan penulis adalah data kualitatif
kemudian diolah menjadi data kuantitatif maka teknik yang digunakan adalah metode analisa statistik deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk uraian dan tabel.
Data-data yang terkumpul diperiksa kembali mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban atau informasi
yang biasa disebut editing. Kemudian data-data tersebut ditabulasi, yakni disusun ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan statistik persentase
sebagai berikut : P = FN X 100
Keterangan : P : besarnya persentase
F : frekuensi jumlah jawaban responden N : jumlah responden
6. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi yang merupakan laporan hasil penelitian, terdiri atas:
BAB I PENDAHULUAN, bab ini sebagai pengantar untuk menuju pendiskripsian isi skripsi kemudian pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, metode penelitian, sistematika penulisan dan daftar pustaka.
BAB II
KAJIAN TEORI PEMBERDAYAAN EKONOMI, bab ini menguraikan tentang pengertian pembnerdayaan ekonomi, tujuan
pemberdayaan ekonomi, langkah-langkah strategis pemberdayaan ekonomi dan peranan pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi umat.
BAB III GAMBARAN UMUM MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN, dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian masjid, sejarah pendirian
masjid dan perkembangannya, serta fungsi dan tujuan didirikannya masjid. BAB IV ANALISA MASJID SEBAGAI SENTRAL PEMBERDAYAAN
EKONOMI UMAT, dalam bab ini penulis menulis tentang bahasan pokok dari skripsi yaitu, sasaran program pemberdayaan ekonomi, jenis usaha yang
dijalankan masjid, permasalahan yang sering dihadapi dan solusi
permasalahan, respon dan harapan masyarakat. BAB V PENUTUP, dalam bab terakhir ini membuat kesimpulan dari uraian-
uraian juga penjelasan yang sudah disajikan pada bab-bab terdahulu dan untuk selanjutnya memberikan saran-saran yang sekiranya berguna dan bermanfaat
bagi masjid.
BA B II KA JIA N TEO RI PEMBERDA YA A N EKO NO MI UMA T
A . Pe ng e rtia n d a n Tujua n Pe m b e rd a ya a n Eko no m i Um a t
Ba g i m a sya ra ka t Ind o ne sia Ko nse p Pe m b e rd a ya a n m e nja d i sa ng a t p e nting te ruta m a ka re na m e m b e rika n p e rsp e ktif p o sitif
te rha d a p o ra ng m iskin, ha l ini d ika re na ka n jum la h p e nd ud uk m iskin p a d a ta hun 2002 me nc a p a i 35,7 juta jiwa d a n 15,6 juta jiwa 43
d ia nta ra nya m a suk ka te g o ri fa kir m iskin. Se c a ra ke se luruha n, p ro se nta se p e nd ud uk m iskin d a n fa kir m iskin te rha d a p to ta l p e nd ud uk
Ind o ne sia a d a la h se kira 17,6 p e rse n d a n 7,7 p e rse n. Ini b e ra rti b a hwa se c a ra ra ta -ra ta jika a d a 100 o ra ng Ind o ne sia b e rkum p ul, se b a nya k
18 o ra ng d ia nta ra nya a d a la h o ra ng m iskin, ya ng te rd iri d a ri 10 o ra ng b uka n fa kir m iskin d a n 8 o ra ng fa kir m iskin
15
. Ma ka tid a k he ra n ke na p a ko nse p p e m b e rd a ya a n m e nja d i sa ng a t p e nting , ka re na o ra ng m iskin
tid a k d ip a nd a ng se b a g a i o ra ng ya ng se rb a ke kura ng a n misa lnya ,
kura ng ma ka n, kura ng p e nda p a ta n, kura ng se ha t, kura ng dina mis d a n o b je k p a sif p e ne rim a p e la ya na n b e la ka . Me la inka n se b a g a i
o ra ng ya ng m e m iliki b e ra g a m ke m a m p ua n ya ng d a p a t d im o b ilisa si untuk p e rb a ika n hid up nya
16
.
15
Lily Bariady dkk. Zakat dan Wirausaha, Jakarta, CED cet-1h. 50
16
Ibid, h. 51
1. Pe ng e rtia n Pe mb e rd a ya a n Eko no mi Uma t
Ad a b a nya k p e ng e rtia n te nta ng p e m b e rd a ya a n, na m un d a ri se g i b a ha sa , p e m b e rd a ya a n b e ra sa l d a ri ka ta ing g ris ya itu
e mp o we rme nt, b e ra sa l d a ri ka ta p o we r ya ng b e ra rti ke ma mp ua n b e rb ua t, m e nc a p a i, m e la kuka n a ta u m e m ung kinka n. Awa la n
e m b e ra sa l d a ri ka ta la tin a ta u yuna ni ya ng b e ra rti d id a la m nya ,
ka re na itu p e m b e rd a ya a n d a p a t b e ra rti ke kua ta n d a la m d iri m a nusia
17
. Se d a ng ka n d a la m ka m us um um b a ha sa Ind o ne sia
p e m b e rd a ya a n b e ra sa l d a ri ka ta da ya ya ng b e ra rti te na g a a ta u
ke kua ta n, p e m b e rd a ya a n a d a la h up a ya m e m b a ng un sum b e r d a ya d e ng a n m e nd o ro ng , m e m o tiva si d a n m e m b a ng kitka n
ke sa d a ra n a ka n p o te nsi ya ng d im iliki se rta b e rup a ya untuk m e ng e m b a ng ka nnya . Jug a b isa d ia rtika n se b a g a i up a ya
p e nd a ya g una a n p e m a nfa a ta n ya ng se b a ik-b a iknya d e ng a n ha sil ya ng se m p urna
18
. Istila h p e m b e rd a ya a n d ia rtika n se b a g a i up a ya m e m p e rlua s
ho rizo n p iliha n b a g i m a sya ra ka t, d e ng a n up a ya p e nd a ya g una a n p o te nsi, p e m a nfa a ta n se b a ik-b a iknya d e ng a n ha sil ya ng
17
Ibid, h. 53
18
Badudu-Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Sinar Harapan, 1997 h.317
m e m ua ska n, ini b e ra rti m a sya ra ka t d ib e rd a ya ka n untuk m e liha t d a n m e m ilih se sua tu ya ng b e rm a nfa a t b a g i d irinya
19
. Pe m b e rd a ya a n jug a b e ra rti up a ya untuk m e ning ka tka n ha rka t
d a n m a rta b a t la p isa n m a sya ra ka t d a la m ko nd isi ya ng kura ng m a m p u m e le p a ska n d iri d a ri p e ra ng ka p ke m iskina n d a n
ke te rb e la ka ng a n, d e ng a n ka ta la in a d a la h m e m a m p uka n d a n m e m a nd irika n m a sya ra ka t
20
. Se d a ng ka n m e nurut Ife ya ng d ikutip d a ri b uku Lili Ba ria d i “
Za ka t da n Wira usa ha ” C e t-1 h.54, m e nje la ska n b a hwa Pe mb e rda ya a n
b e rtujua n untuk me ning ka tka n ke kua sa a n o ra ng -o ra ng ya ng le ma h a ta u tida k, me nurut Swift d a n Le vin Pe mb e rda ya a n
me nunjuk p a da usa ha p e ng a lo ka sia n ke mb a li ke kua sa a n me la lui p e ng ub a ha n struktur so sia l, me nurut Ra p p a p o rt Pe mb e rda ya a n
a da la h sua tu c a ra de ng a n ma na ra kya t, o rg a nisa si, da n ko munita s dia ra hka n a g a r ma mp u me ng ua sa i a ta u b e rkua sa
a ta s ke hidup a nnya d a n me nurut Pa rso n ya ng m e mp e ng a ruhi ke hid up a nnya
Pe mb e rda ya a n a da la h se b ua h p ro se s de ng a n ma na o ra ng me nja di c ukup kua t untuk b e rp a rtisip a si da la m,
b e rb a g i p e ng o ntro la n a ta s, da n me mp e ng a ruhi te rha da p , ke ja dia n-ke ja dia n se rta le mb a g a -le mb a g a . Pe mb e rd a ya a n
19
Lili, Zakat dan Wirausaha, h. 53
20
Mubyarto, Membengun Sistem Ekonomi, Yogyakarta, BPFE, 2000 Cet ke-1 h.263
m e ne ka nka n b a hw a o ra ng m e m p e ro le h ke te ra m p ila n, p e ng e ta hua n, d a n ke kua sa a n ya ng c ukup untuk m e m p e ng a ruhi
ke hid up a nnya d a n ke hid up a n o ra ng la in ya ng m e nja d i p e rha tia nnya
21
Dengan demikian konsep keberdayaan pada dasarnya adalah upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab yang semakin
efektif secara struktural dalam bidang politik, sosial, budaya dan ekonomi baik di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara, regional maupun
internasional.
Ad a b e b e ra p a p e ng e rtia n m e ng e na i e ko no m i um a t. Pe rta m a , e ko no m i um a t id e ntik d e ng a n e ko no m i p rib um i
Ind o ne sia ya ng jum la hnya 97 d a ri jum la h p e nd ud uk Ind o ne sia , se d a ng ka n um a t Isla m se nd iri 87 d a ri to ta l jum la h p e nd ud uk.
Ko nse kue nsi d a ri p e ng e rtia n ini a d a la h jika d ila kuka n p e m b e ng una n na sio na l ya ng m e ra ta se c a ra ve rtika l d a n
ho rizo nta l m a ka ha l ini b e ra rti jug a p e m b a ng una n e ko no m i uma t isla m
22
.
21
Bariadi, Zakat dan Wirausaha, h. 54
22
M. Darmawan Raharjo, Islam dan Transpormasi Sosial Ekonomi, Yogyakarta, Pelajar Pustaka,1999 Cet-1 h. 355
Ke d ua , ya ng d im a ksud e ko no m i um a t a d a la h se kto r-se kto r ya ng d ikua sa i o le h m uslim sa ntri
23
, b a ta sa n ini m e m iliki b a ta sa n se nd iri ka re na sulit m e m b e d a ka n m a na ya ng sa ntri m a na ya ng
a b a ng a n. Ind ika to r ini se ring d ig una ka n untuk m e liha t se kto r e ko no m i um a t, kita b isa m e liha t p a d a UKM-UKM ya ng d ike lo la
o le h Muha m a d iya h, NU, PERSIS d a n la in-la innya . Ke tig a , e ko no m i um a t a d a la h b a d a n-b a d a n ya ng d ib e ntuk
d a n d ike lo la o le h g e ra ka n Isla m
24
. Ke e m p a t, a rti e ko no m i um a t a d a la h se g a la ke g ia ta n e ko no m i
d a n up a ya m a sya ra ka t untuk m e m e nuhi ke b utuha n hid up ya itu sa nd a ng , p a ng a n, p a p a n, ke se ha ta n d a n p e nd id ika n
25
. Ke lim a , m e nurut Muslim Na sutio n d e finisi e ko no m i um a t a d a la h
sua tu siste m e ko no m i p a rtisifa tif ya ng m e m b e rika n a kse s fa ir d a n a d il b a g i se luruh m a sya ra ka t d id a la m p ro se s p ro d uksi d a n d istrib usi
se rta ko nsum si na sio na l ta np a ha rus m e ng o rb a nka n fung si sum b e r d a ya a la m d a n ling kung a n se b a g a i siste m p e nd ukung ke hid up a n
m a sya ra ka t se c a ra b e rke la njuta n
26
.
23
Ibid h. 369
24
Ibid h. 370
25
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman sosial, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1999 Cet ke-1 h. 66
26
Ibid, h. 43
Be rd a sa rka n d e finisi te rse b ut, m a ka se c a ra o p e ra sio na l d a p a t d ija b a rka n b a hwa e ko no m i um a t p a d a d a sa rnya m e rup a ka n
ke g ia ta n e ko no m i ya ng b e rtum p u p a d a se kto r riil ya ng m a m p u m e nye ra p p o te nsi sum b e r d a ya ya ng a d a d a n te rse d ia d i
m a sya ra ka t se te m p a t se c a ra swa d a ya d a n ha silnya d itujuka n untuk ke m a km ura n se luruh a ng g o ta m a sya ra ka t b uka n untuk
o ra ng a ta u g o lo ng a n te rte ntu. Se tid a knya e ko no m i um a t ya ng d ituju m e m iliki c iri se b a g a i
b e rikut
27
: p e rta m a , p e m b e ng una n e ko no m i ya ng p a rtisifa tif d a n m e ne m p a tka n e ko no m i um a t p a d a p o sisi ya ng le b ih b e sa r se rta
m e m b e ri p e lua ng se lua s-lua snya d a n d id ukung d e ng a n p e m iha ka n p a d a p e la ku e ko no m i um a t se hing g a d a p a t
m e ng g ulirka n ke se imb a ng a n p e ra n a nta ra p e la ku e ko no m i d i m a sa d e p a n.
Ke d ua , p e nye b a ra n d a n p e rlua sa n ke p e m ilkia n a sse t e ko no m i p ro d uktif ke ta ng a n ra kya t a g a r d a p a t d im iliki o le h se b a g ia n
b e sa r ra kya t. Ke tig a , p e ng ua ta n sum b e r p e m b ia ya a n hing g a te rw ujud
e ko no m i ke se ta ra a n d a n p e ng e m b a ng a n se c a ra to ta l b a g i
27
M Azir Dainy Tara, Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, jakarta, Nuansa Madani, 2001 cet-1 h. 3
p e ng usa ha ke c il, m e ne ng a h d a n ko p e ra si ya ng m e m p unya i p o te nsi.
Ke e m p a t, m e nye b a rka n ke se m p a ta n b e rusa ha ke p a d a e ko no m i usa ha m ikro ke c il d a n m e ne ng a h
UMKM, ya ng d a la m p ro se s ke la njuta n p ro se s p ro d uksinya d a p a t m e nc ip ta n ino va si,
kre a tivita s, p ro d uktivita s d a n p e ne ra p a n te khno lo g inya d a ri ya ng p a ling se d e rha na hing g a p e nc ip ta a n nila i ta m b a h ya ng b e ra rti
d a n b e rd a ya sa ing kua t. Ke lim a , ke m a nd iiria n e ko no m i ya ng ko ko h d a n ta ng g uh se rta
m e ng ura ng i ke te rg a ntung a n te rha d a p sum b e r-sum b e r d a na a ta u p inja m a n d a na p ro d uk, b a ra ng m o d a l hing g a b a ntua n lua r
ne g e ri. Ke e na m , up a ya ke m itra a n, ka b e rsa m a a n, ke ko m p a ka n se rta
ke se tia ka wa na n a nta ra p e la ku e ko no m i untuk p e ng ua ta n d a n p e na ja m a n d a ya sa ing d a la m m e nyo ng so ng e ra g lo b a lisa si
e ko no m i. Ke tujuh, ke b ija ksa na a n ind ustri p e m e rinta ha n le b ih m e nitik
b e ra tka n p a d a p e ng e m b a ng a n d a n ke kua ta n ind ustri ra kya t ya ng sa ling m e m p unya i ke te rka ita n d a n ke te rg a ntung a n d e ng a n
ind ustri b e sa r, d im a na ke kua ta n ind ustri ra kya t d ite m p a tka n p a d a p o sisi se ntra l d a la m se ka la usa ha na sio na l.
Ke d e la p a n, ke b ija ka n p e ng e m b a ng a n ind ustri d a p a t b e riring a n d a ri ka wa sa n se kita r p e rko ta a n d e ng a n d a e ra h
p e d e sa a n ya ng b e rb a sis p a d a sum b e r d a ya d a e ra h ya ng b e rsa ng kuta n untuk se m ua se kto r e ko no m i p o te nsia l ya ng
a d a se hing g a d a p a t m e m p e rkua t ke g ia ta n usa ha e ko no m i ra kya t d ise g a la ka wa sa n d a n d a e ra h.
Ke se m b ila n, ke b ija ka n d a n ke te na g a ke rja a n ya ng d ina m is, b e ro rie nta si p a d a p e ng e m b a ng a n ke w ira usa ha a n ya ng ta ng g uh
d a n b e rp iha k p a d a ra kya t b a nya k, te ruta m a d a la m m e ng e lo la te na g a ke rja ya ng ting g i se hing g a d a p a t m e la hirka n te na g a ke rja
ya ng ta ha n b a nting , ya ng b e rm e nta l se rta b e rse m a ng a t wira usa ha , ya ng p a d a g ilira nnya a ka n m e la hirka n usa ha wa n
ya ng a ka n m e ng g e ra ka n d a n m e ng e nd a lika n e ko no m i ra kya t. Ke se p uluh, ke d ud uka n e ko no m i ra kya t p a d a a khirnya
m e up a ka n sa la h sa tu ka nc a h b e rwira usa ha d a n m e nye ra p te na g a ke rja d a la m jum la h ya ng lua r b ia sa b a nya knya se hing g a
d a p a t m e m b e rika n m a nfa a t se c a ra lua s b a g i p e ning ka ta n ke se ja hte ra a n m a sya ra ka t se c a ra ke se luruha n.
Ja d i b ila d iliha t d a ri p e nje la sa n d ia ta s d a p a t d ia mb il ke sim p ula n b a hwa d e finisi p e m b e rd a ya a n e ko no m i um a t a d a la h
se b ua h p ro se s d a n tujua n. Se b a g a i p ro se s, p e m b e rd a ya a n
a d a la h se ra ng ka ia n ke g ia ta n untuk m e m p e rkua t ke kua sa a n a ta u ke b e rd a ya a n e ko no m i p rib um i d a la m m a sya ra ka t, te rle b ih la g i
ind ivid u-ind ivid u ya ng m e ng a la m i m a sa la h ke m iskina n. Se b a g i tujua n, m a ka p e m b e rd a ya a n e ko no m i um a t m e nunjuk p a d a
ke a d a a n a ta u ha sil ya ng ing in d ic a p a i o le h se b ua h p e rub a ha n p e re ko no m ia n ya itu m a sya ra ka t p rib um i ya ng m iskin, se hing g a
d a p a t b e rd a ya , m e m iliki ke kua sa a n a ta u m e m p unya i p e ng e ta hua n d a n ke m a m p ua n d a la m m e m e nuhi ke b utuha n
hid up nya b a ik ya ng b e rsifa t fisik, e ko no m i, m a up un so sia l se p e rti m e m iliki ke p e rc a ya a n d iri, m a m p u m e nya m p a ika n a sp ira si,
m e m p unya i m a ta p e nc a ha ria n, b e rp a rtisip a si d a la m ke g ia ta n so sia l, d a n m a nd iri d a la m m e la ksa na ka n tug a s-tug a s
ke hid up a nnya . 2.
Tujua n p e m b e rd a ya a n e ko no m i um a t Tujua n d a ri p e m b e rd a ya a n a d a la h untuk m e m b e ntuk ind ivid u
d a n m a sya ra ka t m e nja d i le b ih m a nd iri. Dim a na ke m a nd iria n te rse b ut m e lip uti ke m a nd iria n b e rp ikir, b e rtind a k, d a n
m e ng e nd a lika n a p a ya ng m e re ka la kuka n te rse b ut. Ke m a nd iria n m a sya ra ka t a d a la h sua tu ko nd isi ya ng d ia la m i m a sya ra ka t ya ng
d ita nd a i o le h ke m a m p ua n untuk m e m ikirka n, m e m utuska n se rta m e la kuka n se sua tu ya ng d ip a nd a ng te p a t d e m i m e nc a p a i
p e m e c a ha n m a sa la h-m a sa la h ya ng d iha d a p i d e ng a n
m e m p e rg una ka n d a ya ke m a m p ua n ya ng te rd iri ke m a m p ua n ko g nitif, ko na tif, p siko m o to rik, a fe ktif, d e ng a n p e ng e ra ha n sum b e r
d a ya ya ng d imiliki o le h ling kung a n inte rna l m a sya ra ka t te rse b ut. Ko nd isi ko g nitif a d a la h ke m a m p ua n b e rp ikir ya ng d ila nd a si
o le h p e ng e ta hua n d a n w a w a sa n m a sya ra ka t d a la m ra ng ka m e nc a ri so lusi a ta s p e rm a sa la ha n ya ng d iha d a p i. Ko nd isi ko na tif
m e rup a ka n sua tu p e rila ku ya ng te rb e ntuk ya ng d ia ra hka n p a d a p e rila ku ya ng se nsitif te rha d a p nila i-nila i p e m b a ng una n d a n
p e m b e rd a ya a n. Ko nd isi a fe ktif a d a la h se nse ya ng d imiliki o le h
m a sya ra ka t ya ng d iha ra p ka n untuk d iinte rve nsi d a la m m e nc a p a i ke b e rd a ya a n d a la m sika p d a n p e rila ku. Ko nd isi p siko m o to rik
m e rup a ka n ke c a ka p a n ke tra m p ila n ya ng d im iliki m a sya ra ka t se b a g a i up a ya p e nd ukung m a sya ra ka t d a la m ra ng ka m e la kuka n
p e m b a ng una n
28
. Te rja d inya ke b e rd a ya a n d a la m e m p a t a sp e k te rse b ut a ka n
m e m b e rika n ko ntrib usi p a d a te rc a p a inya ke m a nd iria n m a sya ra ka t ya ng d ic ita -c ita ka n. Ka re na d a la m m a sya ra ka t a ka n
te rja d i ke c ukup a n w a w a sa n, ya ng d ile ng ka p i d e ng a n ke c a ka p a n ke tra m p ila n, d ip e rkua t o le h ra sa m e m e rluka n p e m b a ng una n d a n
p e rila ku sa d a r a ka n ke b utuha nnya te rse b ut.
28
“Pemberdayaan Masyarakat” diakses tanggal 12 Maret 2006 httpwww.Replubika.co.id,
Pe m b e rd a ya a n e ko no m i um a t m e ng a nd ung tig a m isi, ya itu
29
: p e rta m a , m isi p e m b a ng una n e ko no m i d a n b isnis ya ng
b e rp e d o m a n p a d a ukura n-ukura n e ko no m i b isnis ya ng la zim d a n b e rsifa t unive rsa l, m isa lnya fa kto r-fa kto r p ro d uksi, la p a ng a n ke rja ,
la b a , ta b ung a n, inve sta si, e ksp o r-im p o r d a n ke la ng sung a n usa ha . Ke d ua , e tika d a n ke te ntua n hukum sya ri’ a h ya ng ha rus m e nja d i
c iri ke g ia ta n e ko no m i um a t Isla m . Ke tig a , m e m b a ng un ke kua ta n e ko no m i um a t Isla m se hing g a m e nja d i sum b e r d a na p e nd ukung
d a kwa h Isla m ya ng d a p a t d ita rik m e la lui za ka t, infa k, sho d a q o h d a n w a ka f se hing g a m e nja d i b a g ia n d a ri p ila r p e re ko no m ia n
um a t Isla m . Da la m m e nc a p a i m isi p e rta m a ya ng m e nja d i p e la ku b isnis
te ntu sa ja um a t Isla m d a n nila i-nila i b ud a ya ka um m uslimin b isa m e m p e ng a ruhi je nis ko m o d iti b a ik b a ra ng d a n ja sa ya ng
m e m e nuhi krite ria ha la la n w a tha yib a n, ya kni b a ra ng d a n ja sa ya ng ha la l m e nurut sya ria h Isla m ya ng m e m e nuhi kua lita s te rte ntu.
Ba g a im a na b a ra ng d a n ja sa itu d ip ro d uksi, d ip e rd a g a ng ka n d a n d iko nsum si te rg a ntung p a d a fa kto r-fa kto r uta m a , ya itu kua lita s
sum b e r d a ya m a nusia d a n ting ka t p e rke m b a ng a n p e nd id ika n
29
Ibid
d a n ilm u p e ng e ta hua n se rta te kno lo g i um a t Isla m ya ng tid a k b isa d ile p a ska n d a ri ko nd isi Ind o ne sia se c a ra ke se luruha n.
Asp e k ke d ua , e tika d a n sya ria h ya ng m e rup a ka n c iri kha s p e rso a la n e ko no m i b isnis d a la m p a nd a ng a n Isla m , ka um m uslimin
ha rus b e rb isnis b e rd a sa rka n e tika , m isa lka n tid a k b o le h m e nim b un b a ra ng ke tika m a sya ra ka t ke la ng ka a n a ka n b a ra ng -b a ra ng
d e ng a n m a ksud untuk m e nc a ri ke untung a n.
30
Pe m b e rd a ya a n e ko no m i um a t tid a k te rle p a s d a ri p e m b e rd a ya a n e ko no m i m a sya ra ka t ke se luruha n. Da la m ha l ini p e m b e rd a ya a n
e ko no mi uma t d a p a t d iliha t d a ri d ua sisi, p e rta ma , m e nc ip ta ka n sua sa na iklim ya ng m e m ung kinka n p o te nsi m a sya ra ka t
b e rke m b a ng , ha l ini jug a b e ra rti p e m b e rd a ya a n um a t b uka n m e m b ua t um a t m e nja d i te rg a ntung p a d a b e rb a g a i p ro g ra m
p e m b e ria n c ha rity, ta p i tujua nnya a d a la h m e m a juka n d iri ke a ra h ke hid up a n ya ng le b ih b a ik se rta b e rke sina m b ung a n. Ke d ua ,
m e m p e rkua t p o te nsi a ta u d a ya ya ng d im iliki o le h um a t, p e ng ua ta n ini m e m e rluka n la ng ka h nya ta , a nta ra la in
m e nya ng kut p e nye d ia a n b e rb a g a i m a suka n se rta p e m b uka a n a kse s ke d a la m b e rb a g a i p e lua ng
o p p o rtunitie s, p e mb e rd a ya a n
30
Ibid
ini m e lip uti up a ya p o ko k se p e rti p e ning ka ta n ta ra f p e nd id ika n d a n d e ra ja t ke se ha ta n se rta a kse s ke d a la m sum b e r-sum b e r e ko no m i.
B. La ng ka h- la ng ka h stra te g is Pe m b e rd a ya a n e ko no m i