Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

2 Spesifikasi equipment ini dapat digunakan dalam banyak kondisi. Selain itu penyebab utama equipment ini sering digunakan adalah dari segi perawatan yang lebih dapat dikontrol. Pada umumnya engineering design menggunakan standar sebagai dasar analisis perhitungan dalam proses perancangan desain. Walaupun pada kenyataanya standar belum dapat dikatakan sebagai sumber yang riil dalam melakukan suatu perancangan equipment, karena tidak menunjukkan kondisi kerja sebenarnya dari peralatan yang di rancang. Banyak sekali allowance yang digunakan sebagai faktor keamanan, tetapi tidak dihitung seberapa efisienkah terhadap kondisi kerja peralatan. Khususnya pada equipment bejana tekan dengan standar ASME tidak ditunjukkan nilai keamanan yang diberikan dari kondisi kerja equipment, sehingga pengguna tidak memahami seberapa besarkah tingkat keamanan yang diberikan dari perancangan equipment. Untuk mengetahui kondisi kerja sebenarnya kita harus melakukan analisa fundamental. Dari analisa fundamental yang dilakukan maka kita dapat mengetahui seberapa besar nilai tepat guna dari suatu alat dalam hal ini adalah bejana tekan pada alat penukar kalor tipe BEM. Dari uraian di atas maka perlulah dilakukan penelitian mengenai “ANALISIS PERANCANGAN BEJANA TEKAN Shell thicknes, Nozzle neck PADA SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER TIPE BEM”. Sehingga dapat berguna untuk ditulis sebagai pedoman dan panduan khususnya untuk pengajar dan mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perbandingan perancangan ketebalan parts bejana tekan shell thicknes, dan nozzle neck pada equipment heat exchanger tipe BEM dengan menggunakan fundamental desain dan mekanikal desain. 3 2. Bagaimana pengaruh tegangan longitudinal tangensial yang terjadi pada parts bejana tekan yang didesain menggunakan fundamental desain dan mekanikal desain pada equipment heat exchanger tipe BEM. 3. Bagaimana pertambahan radius akibat defleksi radius growth yang terjadi pada parts bejana tekan yang didesain menggunakan fundamental desain dan mekanikal desain pada equipment heat exchanger tipe BEM.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memperjelas perumusan masalah maka: 1. Bahasan adalah part shell tube heat exchanger tipe BEM yang dianalisa. 2. Standar desain yang dipakai adalah ASME dan TEMA. 3. Tidak membahas proses dan equipment lain yang terintegrasi dengan equipment yang didesain. 4. Standar material yang digunakan adalah ASME sec. II part-D Customary. 5. Dalam penelitian ini tidak melakukan pengujian terhadap equipment secara langsung.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hasil analisa fundamental membrane shell analysis dari part bejana tekan pada alat penukar kalor heat exchanger shell tube tipe BEM. 2. Mengetahui tahapan perancangan dengan menggunakan analisa mekanikal desain dari part bejana tekan yang akan dianalisis pada heat exchanger tipe BEM. 3. Mengetahui perbandingan antara desain berdasarkan analisis fundamental dan mekanikal desain. 4

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam konstruksi desain Shell tube heat exchanger tipe BEM. 2. Menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi, pandangan bagi pihak lain yang ingin mendesain dan mengadakan penelitian dalam bidang yang sama. 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Umum