Rumusan Masalah Manfaat Akademis Manfaat Praktis Penelitian Terdahulu “Analisis perlindungan hukum terhadap hak penyandang cacat dalam

6 Right of Person With Disabilities pada tahun 2007. Oleh karena itu penulis memberikan judul penelitian ini sebagai berikut : Pengaruh Convention on The Right of Person With Disabilities Terhadap Pemenuhan Hak- Hak Dasar Kaum Difabel Di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang berusaha dijawab dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh CRPD Convention on The Right of Person With Disabilities terhadap pemenuhan hak- hak dasar kaum difabel di Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam tugas ini , maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah : 1. Untuk mengetahui sejauh mana peran masyarakat internasional dalam usaha peningkatan peyetaraan Hak Asasi Manusia terhadap kaum difabel. 2. Untuk mengetahui pengaruh CRPD Convention on The Right ofPerson With Dosabilities terhadap pemenuhan hak- hak dasar kaum difabel di Indonesia.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan muncul seiring dengan hasil yang dicapai dari penelitian ini penulis membagi dalam dua aspek, yaitu : 7

a. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian yang akan di capai nantinya dapat membantu perluasan wacana dan penambahan daftar referensi keilmuan bagi mahasiswa hubungan internasional dan masyarakat umum yang tertarik dalam mencari penelitian tentang penyetaraan Hak Asasi Manusia dan usaha penghapusan diskriminasi sosial kaum difabel serta hubungannya dengan masyarakat internasional.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini berusaha menunjukkan bagaimana dan sejauh mana pengaruh CRPD Convention on The Right of Person With Disabilities terhadap pemenuhan Hak-hak dasar kaum difabel di Indonesia. Dengan penelitian ini pula penulis dapat mengetahui hak-hak kaum penyandang cacat difable sebagai manusia yang memiliki hak-hak yang sama dengan manusia lainnya yang dalam pandangan sosial dianggap normal. Dengan mengetahui hak-hak dasar kaum difable yang telah dijamin secara hukum maka dapat menjadi referensi dalam upaya advokasi hak-hak kaum difable yng dalam realitas sosialnnya cenderung mengalami diskriminasi. 8

1.4 Penelitian Terdahulu

a. “Analisis perlindungan hukum terhadap hak penyandang cacat dalam

meraih pekerjaan” studi kasus di kota yogyakarta 7 Pada September 2007, peneliti hukum dan social-humaniora, DPPM, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Saru Arifin ,SH, membuat sebuah jurnal penelitian yang berjudul “ Analisis perlindungan hukum terhadap hak penyandang cacat dalam meraih pekerjaan studi kasus di kota Yogyakarta “. Dalam jurnal penelitian ini berisi tentang perlindungan hukum terhadap kesetaraaan hak-hak para penyandang cacat di Indonesia dan bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengatasi kesetaraan hak-hak penyandang cacat dalam memeperoleh pekerjaan. Menurut Saru Arifin, pada dasarnya manusia diciptakan di dunia ini adalah sama, namun manusia itu sendiri yang membeda- bedakan antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu bisa berupa sikap atau perlakuan. Perbedaan sikap dan perlakuan ini masih dirasakan oleh mereka yang merupakan penyandang cacat, meskipun semua manusia baik yang cacat maupun yang tidak , tidak pernah menghendaki kecacatan dalam dirinya. Dalam hal pekerjaan, manusia kebanyakan menilai hasil kerja penyandang cacat mengacu pada segi kuantitas, hal ini semakin mempertegas kecacatan karena penyandang cacat menyadari bahwa keterbatasan dalam diri mereka membuatnya berbeda dalam hal cara berproduksi. Namun jika dilihat dari segi kualitasnya, tidak sedikit hasil karya penyandang cacat yang sangat mengagumkan. Cara pandang masyarakat diatas sangat berpengaruh terhadap kesulitan penyandang 7 Dppm.uii.ac.iddatainformasi 9 cacat dalam hal memperoleh pekerjaan yang layak untuk kelangsungan hidup mereka. Dalam penelitian ini juga disebutkan menurut Nuning Suraytiningsih dari CIQAL Center of Improving Qualified Activity in Live of People with Disabilities Yogyakarta, bahwa kaum difabel masih merasakan adanya diskriminasi dari pemerintah. Salah satu diskriminatif tersebut adalah minimnya fasilitas umum bagi kaum difabel dan kecilnya kesempatan kerja. Menurutnya penyebab utama perlakuan diskriminatif tersebut adalah minimnya peraturan yang mengatur kaum difabel. Pada saat itu menurutnya peraturan atau undang- undang yang dibuat hampir semua tidak berspektif difabel, sehingga kaum difabel seolah tidak dianggap sebagai bagian dari masyarakat. Padahal jelas dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan setiap warga Negara dalam hal memperoleh pekerjaan, baik warga yang menyandang cacat maupun tidak. mereka mempunyai kedudukan yang sama dalam kehidupan. Tidak sedikit kemampuan dan ketrampilan mereka yang menyandang cacat bisa mengangkat tingkat kesejahteraan dalam kehidupan yang lebih baik. Dan keberhasilan kehidupan penyandang cacat dapat menepis pandangan sebagian masyarakat bahwa tenaga kerja penyandang cacat kurang produktif bila dibandingkan dengan tenaga kerja pada umunya. Menepis anggapan bahwa dengan mempekerjakan penyandang cacat akan membuat perusahaan merugi dan produksinya merosot. Selain itu pandangan masyarakat yang masih keliru tersebut 10 dibuktikan dengan eksistensi kemandirian penyandang cacat dalam menghasilkan barang dan jasa. Dalam penelitiannya Saru Arifin, SH ,difokuskan untuk untuk mengetahui konsepsi hukum yang terkait dengan hak- hak para penyandang cacat, baik hak- hak politik, sosial dan ekonomi, khususnya dalam bidang pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi dalam mewujudkan kesetaraan hak- hak para penyandang cacat sebagai warga Negara, khususnya dalam memperoleh pekerjaan; selain itu tujuan penelitian ini untuk membangun image yang positif terhadap para penyandang cacat di masyarakat bahwa pada hakikatnya mereka itu mempunyai hak-hak yang sama di mata hukum sebagai warga Negara. Dan hasil penelitiannya diharapkan dapat menjadi kontribusi positif baik bagi pemerintah sebagai pemegang kebijakan dalam membuat regulasi yang relevan dengan kebutuhan dan kondisi para penyandang cacat. Bagi pengusaha diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan terutama dari kelompok penyandang cacat. Selain itu, bagi masyarakat secara umum diharapkan hasil penelitian dapat membuka cakrawala pemahaman dan kesadaran untuk menjadikan para penyandang cacat setara sebagai warga Negara dengan segala dan kewajiban yang melekat padanya. Terakhir diharapkan hasil penelitian bermanfaat bagi para penyandang cacat sendiri dalam pemberdayaan potensi mereka dalam upaya meraih kesempatan yang sama dengan warga Negara lainnya untuk mendapatkan pekerjaan khususnya. Dan penelitian yang akan peneliti ajukan ini lebih terfokus pada pengaruh CRPD Convention on the Right Person with Disabilities terhadap pemenuhan Hak-hak dasar kaum difabel di Indonesia. 11

b. Perlindungan terhadap kelompok rentan wanita, anak, minoritas,