undang – undang sehingga hakim memperoleh keyakinan akan
hal itu.
35
Sistem pembuktian yang dianut oleh Undang – Undang Nomor 31 Tahun
1997 Tentang Peradilan Militer adalah Sistem atau Teori Pembuktian Berdasarkan Undang
– Undang Secara Negatif Negatief Wettelijk Stelsel sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 171 Undang
– Undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer , menyatakan bahwa :
“ Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang
– kurangnya ada dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar
– benar terjadi dan bahwa apa yang bersalahlah melakukannya “.
Berkaitan dengan sistem pembuktian pada kasus Putusan Pengadilan Militer II - 09 Bandung Nomor : 125-KPM.II-09ADVII2010
Sistem atau Teori Pembuktian berdasarkan Undang
– Undang Secara Negatif Negatief Wettelijk Stelsel , sebagaiman disebutkan Pasal 171 ayat 1 Undang
– Undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer dengan adanya alat bukti yaitu
keterangan saksi, keterangan terdakwa, dan petunjuk.
2.5.1 Pengertian Pembuktian
Pengertian Pembuktian adalah suatu proses bagaimana alat – alat bukti
tersebut dipergunakan, diajukan ataupun dipertahankan, sesuai hukum acara yang berlaku. Pembuktian merupakan ketentuan
– ketentuan yang berisi penggarisan dan pedoman tentang cara
– cara yang dibenarkan undang – undang membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa.
36
Pembuktian adalah ketentuan - ketentuan yang berisi penggarisan dan pedoman tentang cara
– cara yang dibenarkan undang
– undang membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa. Pembuktian juga merupakan ketentuan yang mengatur alat
– alat bukti
35
Bambang Waluyo, 1991, Sistem Pembuktian Dalam Peradilan Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika,Hal. 27
– 28.
36
Ibid, Hal.1.
yang dibenarkan undang – undang yang boleh dipergunakan hakim membuktikan
kesalahan yang didakwakan.
37
Pengertian tentang bukti, membuktikan dan pembuktian adalah sebagai berikut;
1. Bukti adalah sesuatu hal baik itu peristiwa yang cukup untuk
memperlihatkan kebenaran sesuatu hal yang cukup untuk memperlihatkan kebenaran;
2. Tanda bukti, barang bukti adalah apa – apa yang menjadi tanda
suatu perbuatan; 3.
Membuktikan mempunyai beberapa pengertian antara lain : a.
Memberi bukti; b.
Melakukan sesuatu sebagai suatu bukti kebenaran; c.
Menandakan, menyatakan bahwa sesuatu itu benar; d.
Meyakinkan, Menyaksikan. 4.
Pembuktianadalahperbuatanhal dan sebagainyamembuktikan.
38
Berdasarkan Putusan Pengadilan Militer II - 09 Bandung Nomor : 125- KPM.II-09ADVII2010
Pembuktian dalam kasus yang dianalisis dalam proposal penelitian skripsi ini adalah pembuktian menurut undang
– undang secara negatif atau Negatief Wettelijk Bewijs Theori yaitu keyakinan hakim yang
ditimbulkan dengan adanya dua alat bukti yang sah menurut undang – undang.
sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 171 Undang – Undang Nomor 31
Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer , menyatakan bahwa : “ Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila
dengan sekurang – kurangnya ada dua alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar – benar terjadi dan bahwa apa yang
bersalahlah melakukannya “.
Pada kasus yang dianalisis dalam skripsi ini adalah Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan oleh anggota TNI AD dipergunakan berupa keterangan
saksi, keterangan terdakwa, petunjuk, dan barang bukti.
37
M. Yahya Harahap, 2002, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan kembali, Jakarta: Sinar Grafika, Hal.
273.
38
Bambang Waluyo, Op.Cit.,Hal 2.
2.5.2 Macam – Macam Alat Bukti