Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI USU

Oleh :

KRISNHOE REVINA R 072102049

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terimakasih:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, Msi, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Iskandar Muda, SE, MSi, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak M. Simba Sembiring, SE, M.Si selaku Kasubbag Bagian Perlengkapan dan Umum Fakultas Ekonomi USU, yang telah memberikan kesempatan


(5)

5. untuk melakukan penelitian dan meluangkan waktu untuk memberikan penjelasan terhadap data yang dibutuhkan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Krisnhoe Bayoe S dan Ibunda Nuni Sulistiyah yang telah memberikan segalanya kepada ananda dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Maret 2010

Penulis

Krisnhoe Revina R


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Sistematika Penelitian ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II. PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU... 7

A. Sejarah Singkat ... 7

B. Visi dan Misi ... 9

C. Tujuan ... 10

D. Struktur Organisasi... 10

E. Job Description ... 17

F. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 22

G. Kinerja Usaha Terkini ... 23

H. Rencana Kegiatan ... 23

BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 25

A. Pengertian Sistem Internal Control Aktiva Tetap...25

B. Penggolongan Aktiva Tetap ... 30


(7)

E. Penggantian Aktiva Tetap ... 40

BAB IV. PENUTUP ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... vii LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL


(9)

DAFTAR GAMBAR


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aktiva, dan mencegah penyalahgunaan sistem perusahaan yang telah di bentuk oleh perusahaan. Setiap perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa, maupun perusahaan dagang pada umumnya membutuhkan faktor - faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Faktor-faktor produksi ini dikelola perusahaan untuk mencapai tujuan peruusahaan tersebut. Salah satu faktor produksi ini adalah aktiva tetap.

Aktiva tetap adalah harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan. Aktiva tetap merupakan salah satu harta / yang dimiliki setiap perusahaan yang mendapat perhatian secara khusus. Semua aktiva tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan pemeliharan agar dapat digunakan sesuai dengan rencana. Aktiva tetap sangat berpengaruh tehadap berbagai kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya efisiensi dan


(11)

efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu besar terhadap aktiva tetap.

Pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau organsasi tertentu untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan, dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi. Aktiva tetap juga merupakan investasi jangka panjang perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Untuk itu aktiva tetap yang ada pada perusahaan harus benar-benar diperhatikan yaitu dengan melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap. Dengan adanya pengendalian maka perusahaan dapat mengikhtisarkan seluruh aktiva tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aktiva tetap perusahaan maka akan mengalami kerugian bagi perusahaan tersebut.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bergerak di bidang jasa yang memiliki bermacam-macam aktiva tetap. Aktiva tetap yang terdapat pada Fakultas Ekonomi USU berjumlah 4.073 buah yang berupa kendaraan, komputer dan peralatan lainnya yang harganya relatif tinggi serta memiliki peranan yang sangat penting pada Fakultas Ekonomi USU untuk memberikan pelayanan kepada seluruh civitas ekonomi, sehingga diperlukan adanya sistem pengendalian intern terhadap aktiva tetap yang tepat.


(12)

Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas begitu besar peran sistem pengendalian internal atas aktiva tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah “Apakah Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU telah diterapkan secara efektif ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan utama peneliti melakukan penelitian pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III,

2. Untuk mengetahui sejauh mana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan sistem pengendalian intern atas aktiva tetap,

3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai cara efektif dalam pengendalian internal atas aktiva tetap,


(13)

4. Untuk mengetahui bagaimana penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU.

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan kepada peneliti agar dapat mempelajari secara langsung

mengenai sistem pengendalian intern atas aktiva tetap dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti, serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat dari pekuliahan dengan sebenarnya,

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi bagi rekan- rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa junior dalam membuat paper dalam penelitiannya ditahun-tahun mendatang yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal atas aktiva tetap,

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam menentukan kebijakan sistem pengendalian intern aktiva tetap pada masa yang akan datang dari beberapa literature yang diuraikan


(14)

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian

Jadwal penulisan dilaksanakan setelah penulis menyelesaikan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU Jl. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Jadwal penulisan terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penulisan yang dilakukan penulis dijelaskan pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Survei dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

NO KEGIATAN Januari Februari Maret

III IV I II III IV I 1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Dosen Pembimbing 3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan dan Penyempurnaan

Tugas Akhir


(15)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

• BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan.

• BAB II : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia,

job description, jaringan usaha kegiatan, kinerja

usaha terkini, serta rencana kegiatan Fakultas Ekonomi USU.


(16)

• BAB III : TOPIK PENELITIAN

Pada bab ini, penulis akan meguraikan mengenai pengertian sistem pengendalian internal atas aktiva tetap, penggolongan aktiva tetap yang terdapat pada Fakultas Ekonomi USU, cara perolehan aktiva tetap, metode penyusunan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap dan sistem pengendalian internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU.

• BAB IV : PENUTUP

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi USU.


(17)

BAB II

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi USU mempunyai ciri khas tersendiri di dalam kelahirannya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan sejarah lahirnya di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakuftas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan USU sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden USU (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari USU dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi USU didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan USU tanggal 24 Nopember 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.


(18)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan No. 23/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi USU mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma –III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.


(19)

a. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

b. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.


(20)

c. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.


(21)

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran 1.

Pimpinan Universitas

Rektor : Prof. Chairuddin P. Lubis DTM&, SpA(K) Pembantu Rektor I : Prof. Dr.Ir. Sumono, MS

Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Subhilhar, MA, Ph.D Pembantu Rektor III : dr. Linda T. Maas, MPH

Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng Pembantu Rektor V : Ir. Isman Nuriadi

Pimpinan Fakultas Ekonomi

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc Pudek I : Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak Pudek II : Fahmi N. Nasution SE, MAcc, Ak Pudek III : Drs. Ami Dilham, MSi

Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua : Drs Erwin Abubakar, MBA, Ak Sekretaris : Dra. Komariah Pandia, MSi


(22)

Anggota

Prof. Bachtiar Hassan Miraza Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc Prof. Dr. Amrin Fauzi

Prof. Dr. Arnita Zainuddin, MSi

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi

Prof. Dr Azhar Maksum, SE, MEc.Ac Prof. Dr. Syaad Afifuddin Sembiring, MEc Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA

Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE Prof. Dr. Rismayani, MSi

Prof. Dr. Ramli, MS

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Fahmi Natigor Nasution SE, MAcc, Ak Drs. Ami Dilham, MSi

Wahyu Ario Pratomo,SE, Mec

Departemen

Ekonomi Pembangunan


(23)

Manajemen

Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunte, SE, MSi Sekretaris : Dra. Nisrul Irawati, MBA

Akuntansi

Pl. Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MSi, Ak • Program Diploma

Keuangan

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MP

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak Sekretaris : Iskandar Muda, SE, MSi, Ak Kesekretariatan

Ketua : Dr. Endang Sulistiana, MSi

Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA • Bagian Tata Usaha

Kep. Bag. Tata Usaha : Sofia Anita, SE Kasub. Personalia : Kamariah, SE Kasub. Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : M.Simba Sembiring, SE, MSi Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE


(24)

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU yang terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Fungsi dari bagian Tata Usaha antara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan dibidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi dilingkungan fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas. i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.


(25)

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Fungsi dari bagian Akademik antara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpukan dan mengolah data dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah dilingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/ pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan


(26)

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan . c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan pertemuan ilmiah dilingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Fungsi dari bagian Kepegawaian antara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Menyusun konsep juklak/ juknis dibidang kepegawaian. c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.


(27)

d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/ pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar Tetap/ Tidak Tetap/ Emiritus, ijin dan cuti.

g. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Fungsi dari bagian Kemahasiswaan dan Alumni anatara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni. c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin/ rekomendasi kegiatan kemahasiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas. g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.


(28)

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni. j. Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni. k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Fungsi dari bagian Perlengkapan antara lain :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan


(29)

pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian – penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan – lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan


(30)

perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian – penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar – seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manurua (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan – kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti perayaan hari – hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai – nilai dan norma – norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut:

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap / ganjil. 2. Perkuliahan semester genap / ganjil.

3. Ujian mid semester / ujian semester genap / ganjil. 4. Wisuda mahasiswa


(31)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A.Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap

Menurut Romney dan Steinbart (2006) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat meraka berada.

Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pengendalian internal adalah pengawasan terhadap kegiatan/ aktivitas yang ada dalam suatu wilayah kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam wilayah kerja tersebut.

Menurut Warren, Reeve, Fees (2005) pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Menurut Romney dan Steinbart (2006) pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian internal menurut Warren, Reeve, dan Fees (2005) dan Romney dan Steinbart


(32)

(2006) adalah rencana dan kebijakan yang dipergunakan untuk melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memberikan informasi yang akurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang ada.

Menurut Kieso (2007) pengendalian internal mencakup rencana organisasi serta metode-metode terkait dan pengukuran yang diadopsi perusahaan untuk: 1. “Melindungi aset” dari pencurian, perampokan dan penyalahgunaan oleh

karyawan,

2. Meningkatkan keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan resiko kesalahan (kesalahan yang tidak disengaja) dan tidak keteraturan (kesalahan yang disengaja dan kesalahpahaman) dalam proses akuntansinya.

Pengertian aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi USU adalah harta berwujud yang dimiliki perusahaan ataupun fakultas yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan tidak untuk dijual kembali yang memiliki manfaat bagi suatu organisasi atau departemen tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun”.

Supomo (2001) aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki dan digunakan untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat dimasa yang akan datang lebih dari satu periode anggaran serta tidak dimaksudkan untuk dijual. Menurut Soemarso


(33)

S.R (2005) aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar.

Menurut Harahap (2004) aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi milik perusahaan yang dipergunkan secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan, baik da lam penjualan barang, penjualan aktiva lain atau pembelian aktiva lainnya yang bukan untuk dijual. Dan menurut Simamora (2000) aktiva tetap adalah aktiva-aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Sistem pengendalian internal meliputi evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan). Misalnya meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional penyimpangan dan pencataan, serta pengawasan fisik atas kekayaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya, dalam upaya menggalakkan efisiensi usaha, serta mondorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan.

Sistem pengendalian internal atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan pencatatan akuntansi aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Penjagaan dari aktiva


(34)

tetap meliputi :

1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut,

2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan pencatatan aktiva tetap tersebut,

3. Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian–kejadian tertentu seperti kebakaran, pencurian, dan lain-lain,

4. Melakukan pembinaan kepada orang-orang yang menggunakan aktiva tetap tersebut agar mereka dapat secra benar mengoperasikan aktiva tetap tersebut,

5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur,

6. Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas, dan sebagainya,

7. Mempertinggi keamanan di wilayah tersebut,misalnya orang-orang yang tidak berhubungan tidak diperbolehkan masuk ke daerah tersebut.

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggolongkan aktiva tetap ke dalam 4 golongan yaitu :

1. Machineries

Terdiri dari :

a. Overhead projector, b. LCD projector / infocus,


(35)

d. Sepeda motor, e. Mesin ketik, f. Mesin fotocopy, g. Mesin penghisap debu, h. Camera digital,

i. Generator.

2. Tools and equiptment

Terdiri dari :

a. Alat pemotong kertas, b. Lemari es,

c. AC (Window,Split), d. Kipas angin,

e. Televisi, f. Dispenser, g. Printer,

h. Pesawat telepon, i. Tabung pemadam api, j. Microphone.

3. Furniture and fixture

Terdiri dari :

a. Filling kabinet besi, b. Brandkas,


(36)

d. White board,

e. Meja kerja besi / metal, f. Meja kerja kayu, g. Kursi besi / metal, h. Kursi kayu, i. Meja komputer, j. Meja ketik, k. Meja telepon, l. Karpet, m. PC unit, n. CPU, o. Keyboard,

p. Lemari penyimpanan, q. Lemari besi / metal, r. Lemari kayu,

s. Rak kayu, t. Cermin besar, u. Jam elektronik, v. Laptop,

w. Scanner. 5. Installation

Terdiri dari : a. Elektrik,


(37)

b. Kabel elektronik, c. Kabel komputer.

Menurut Warren, Reeve, dan Fees (2005) aktiva tetap dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Tanah, 2. Bangunan,

3. Pengembangan tanah, 4. Mesin dan peralatan, 5. Kendaraan.

Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan kedalam dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak bewujud. Penggolongan semacam ini dikemukakan oleh Stice & Skousen (2005) adalah sebagai berikut: 1. Aktiva tetap yang berwujud (tangible fixed assets)

Aktiva tetap berwujud merupakan aktiva berwujud yang bersifat jangka panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, didalamnya meliputi ; tanah, bangunan, dan peralatan.

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)

Aktiva tetap tidak berwujud merupakan aktiva (tidak termasuk keuangan) yang tidak memiliki bentuk fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli.

Menurut Mulyadi (2001) penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam beberapa bagian yaitu:


(38)

1. Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan berdir maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri,

2. Gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu,

3. Mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan, sedangkan kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain,

4. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi dari suatu bangunan,

5. Peralatan (inventaris), peralatan yang merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan, seperti: peralatan kantor, peralatan laboratorium, peralatan gudang, dan lain-lain,

6. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana seperti : jalan, jembatan, dan lain-lain.

Menurut Nordiawan, Putra dan Rahmawati (2007), klasifikasi aktiva tetap antara lain :

1. Tanah, termasuk di antaranya tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.


(39)

2. Peralatan dan mesin, termasuk diantaranya mesin-mesin dan kendaraan bermotor,alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

3. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

4. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimilki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

5. Aset tetap lainnya, mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap tersebut, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.

6. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

C. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan . Ikatan Akuntan Indonesia, (2007) berpendapat bahwa :


(40)

1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lainnya.

2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yangg diinginkan agar aset tetap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.

Contoh biaya yang dapat diretribusikan secara langsung adalah : a. Beban persiapan manfaat,

b. Beban penyusutan awal, biaya simpan dan bongkar merek, c. Beban pemasangan,

d. Beban profesional, seperti arsitek dan insinyur

Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara, antara lain :

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai dan semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap.


(41)

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga.

3. Pembelian dengan surat-surat berharga

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibeli dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

4. Penukaran dengan aktiva tetap yang lain

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara tukar menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian serta kekurangannya dibayar tunai. Dalam hal ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertukaran aktiva yang tidak sejenis dan pertukaran aktiva tetap yang sejenis. 5. Aktiva tetap yang dihadiahkan.

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan / donasi, pencatatannya dilakukan dengan mencatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independent.


(42)

6. Aktiva yang dibangun sendiri

Dalam memperoleh suatu aktiva terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya diluar biaya operasional perusahaan sehari-hari.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Kieso (2007) penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional.

Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005) penyusutan merupakan alokasi dari penurunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya waktu/ digunakan dalam operasi perusahaan. Faktor-faktor yang meneyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap antara lain :

1. Penyusutan fisik (phisical depreciation)

penyusutan ini terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan karena pengaruh cuaca,


(43)

penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat seperti yang diharapkan.

Menurut Kieso (2007) faktor-faktor yang akan mempengaruhi penetapan beban penyusutan yaitu : harga perolehan, masa manfaat, nilai sisa. Sedangkan menurut Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005) menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhinya, antara lain :

1. Harga Perolehan (acquisition cost)

merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan,

2. Nilai Residu (residual atau salvage value)

merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya,

3. Umur Ekonomis Aktiva Tetap (economical life time) terdiri dari:

a. Umur Fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya),

b. Umur Fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan.


(44)

Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih sederhana, mudah diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan.

Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI dengan sistematika sebagai berikut :

Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara

Diknas

Dikti

USU


(45)

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005) metode penyusutan diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Metode Garis Lurus (straight line method)

Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke beban periodik jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari periode ke periode.

Contoh :

Biaya perolehan suzuki pichup adalah sebesar Rp.10.000.000, nilai residunya adalah Rp. 2.000.000 dan masa pemakainnya 4 tahun. Penyusutan untuk aktiva mobil tersebut dihitung sebagai berikut :

Diketahui : C : Rp. 10.000.000 S : Rp. 2.000.000 n : 4 tahun Penyelesaian :


(46)

D = (C- S) × r

D = ( 10.000.000 – 2.000.000 ) × 25 % = Rp. 2.000.000

Jurnal :

Beban Penyusutan 2.000.000

Akumulasi Penyusutan 2.000.000

b. Metode Saldo Menurun (declining-balance method)

Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk penerapan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.

Contoh :

Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp. 1.000.000,- nilai residu ditaksir Rp.100.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutan per tahun adalah :

Diketahui : C : Rp.1.000.000 S : Rp. 100.000 n : 5 tahun Penyelesaian :

r = 0,368 = 36,8 %


(47)

Setelah besar tingkat penyusutan ditetapkan untuk periode, maka

Tabel 3.1 Daftar Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun

Tahun Nilai Buku Awal Tahun Penyusu tan Beban Penyusutan untuk Tahun Ke :

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku Akhir Tahun 1 Rp. 1.000.000 36,80% Rp. 368.000 Rp. 368.000 Rp. 632.000 2 Rp. 632.000 36,80% Rp. 232.576 Rp. 600.576 Rp. 399.424 3 Rp. 399.424 36,80% Rp. 146.988 Rp. 747.564 Rp. 252.436 4 Rp. 252.436 36,80% Rp. 92. 896 Rp. 840.460 Rp. 159.540 5 Rp. 159.000 36,80% Rp. 59.540 Rp. 900.000 Rp. 100.000

Rp. 900.000

Sumber : Henry Simamora,2000,Hal 310 Jurnal :

Tahun 1 : Beban Penyusutan 368.000

Akumulasi Penyusutan 368.000 Tahun 2 : Beban Penyusutan 232.576

Akumulasi Penyusutan 232.576

Tahun 3 : Beban Penyusutan 146.988


(48)

Tahun 4 : Beban Penyusutan 92.896

Akumulasi Penyusutan 92.896

Tahun 5 : Beban Penyusutan 59.540

Akumulasi Penyusutan 59.540

c. Metode Unit Produksi (unit of production method)

Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mil.

Contoh :

Biaya perolehan mesin fotocopi adalah Rp. 4.000.000 dan nilai residunya adalah Rp. 200.000. Masa manfaat mesin fotocopi ini diperkirakan selama 2.375 jam operasi. Maka beban penyusutan untuk 1 unit jam operasi :

Diketahui : Biaya perolehan : Rp. 4.000.000 Nilai residu : Rp. 200.000

Taksiran unit produksi : 2375 jam Penyelesaian :

Apabila mesin fotocopi tersebut beroperasi selama 800 jam selama tahun ini, maka beban penyusutan tahun ini adalah :


(49)

Jurnal :

Beban Penyusutan 1.280

Akumulasi Penyusutan 1.280

E. Penggantian Aktiva Tetap

Berdasarkan Instruksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.1-MBUMN / 2002 / tanggal 29 Januari 2002 tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN, penggantian aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi. Tidak terdapat pemisahan aset-aset pada Fakultas Ekonomi USU antara unit kerja lainnya. Pencatatan pelaporan dipusatkan di Biro Rektor. Penghapusan aktiva tetap dilakukan atas persetujuan dari Menteri Keuangan.

Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/29 Januari 2002 tentang pedoman kebijakan pelepasan aktiva tetap BUMN yaitu :

1. Pelaksanaan pelepasan aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi bagi perusahaan, dapat dilakukan dengan prosedur lelang melalui Kantor Lelang Negara.

2. Untuk mendapatkan calon pembeli yang lebih banyak serta untuk meningkatkan nilai jual dan pelaksanaan penjualan yang lebih transaparan,


(50)

maka diperlukan jasa Balai Lelang Swasta dalam rangka melaksanakan tugas pra lelang tersebut.

3. Harga penjualan ditetapkan berdasarkan harga pasar , sedangkan penentuan harga dasar untuk pelelangan ditetapkan oleh tim yang dibentuk oleh Direksi terdiri dari wakil perusahaan dengan mengikutsertakan instansi terkait, Kantor Kementrian BUMN dengan jumlah keanggotaan sebanyak 8 (delapan) orang,

4. Pelepasan aktiva tetap berupa rumah dan kendaraan bermotor dapat dilepas tanpa melalui prosedur lelang.

5. Pembayaran pelepasan aktiva tetap adalah dengan cara tunai.

6. Pengecualian lainnya terhadap tata cara penjuala melalui lelang disebut pada butir (1) diatas dapat diajukan kepada Menteri atas dasar pertimbangan penyebaran aktiva dan nilai aktiva yang tidak signifikan.

Menurut Kieso (2007) cara penggantian aktiva tetap terbagi atas tiga yaitu: 1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini berarti aktiva dinonaktifkan sebab aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar,

2. Dengan cara dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit,


(51)

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

F. Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap Pada FE USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan pengendalian intern atas aktiva tetapnya sebagai berikut :

1. Pengendalian melalui persetujuan (authorization control)

Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU.

2. Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik

Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi , maka Fakultas Ekonomi USU melakukan sejumlah prosedur– prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya, terdapat aktiva yang telah rusak, maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan Fakultas Ekonomi USU untuk perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut. Namun biasanya aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.


(52)

Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara agar pengendalian intern baik dokumen maupun aktiva dapat berjalan efektif.

4. Prosedur atas pengendalian intern

Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik .

5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan

Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang duhitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui kebenaran kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada akhir periode.

6. Perlakuan terhadap aktiva tetap yang tidak terpakai

Aktiva tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Fakultas Ekonomi USU, tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva tetap

merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional.


(53)

(54)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem pengendalian internal yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU telah dilaksanakan dengan baik, dimana aktiva yang keluar dan masuk harus melaui izin Pembantu Dekan II mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat fakultas, sehingga proses akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

2. Metode penyusutan yang dilakukan atas aktiva tetap Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7 yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus.

3. Penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada Instruksi Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/ 29 Januari 2002 tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN yaitu aktiva tetap pada tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena


(55)

4. aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain :

1. Sebaiknya pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada fakultas harus lebih ditingkatkan, misalnya dengan membentuk penggunaan daftar pengendalian atas aktiva tetap dan pengelompokan atau pengendalian jumlah aktiva fakultas secara rinci,

2. Fakultas Ekonomi USU tidak menjelaskan secara rinci mengenai metode penyusutan yang digunakan oleh fakultas. Dalam hal ini fakultas hanya melandaskan perhitungan berdasarkan ketetapan pemerintah, seharusnya fakultas membuat perhitungan sendiri atas aktiva tetap yang dimiliki, sehingga fakultas memliliki estimasi sendiri atas aktiva tetapnya,

3. Fakultas secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang lazim terhadap sistem akuntansi aktiva tetapnya, dan hendaknya terus dilakukan secara konsisten.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 . Standar Akuntansi Keuangan . Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo .

Mulyadi . 2001 . Sistem Akuntansi . Edisi 1 . Cetakan Tiga . Penerbit : Salemba Empat .Jakarta .

Nordiawan Deddi, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati .2007.

Akuntansi Pemerintahan. Edisi 1 . Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

Romney B.Marshall, Paul Jhon Steinbart . 2006 . Sistem Informasi Akuntansi . Buku Satu . Edisi 9 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.

Soemarso, SR. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku 1.Edisi Kelima.Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi (Basis Pengambilan Keputusan

Bisnis).Penerbit : Salemba Empat. Jakarta

Stice, Eral K, James D Stice, K Fred Skousen . 2005 . Intermediate Accounting

. Buku Dua . Edisi 15 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.

Warren, James M. Reeve, Philip E.Fess . 2005 . Pengantar Akuntansi . Buku 1. Edisi 21 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .

Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel . 2007 . Pengantar

Akuntansi .Edisi Tujuh . Buku Satu . diterjemahkan oleh Ali Akbar


(1)

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

F. Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap Pada FE USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan pengendalian intern atas aktiva tetapnya sebagai berikut :

1. Pengendalian melalui persetujuan (authorization control)

Pemberian persetujuan atas pemakaian aktiva tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU.

2. Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik

Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi , maka Fakultas Ekonomi USU melakukan sejumlah prosedur– prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya, terdapat aktiva yang telah rusak, maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan Fakultas Ekonomi USU untuk perlakuan tindak lanjut atas aktiva tersebut. Namun biasanya aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.


(2)

Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara agar pengendalian intern baik dokumen maupun aktiva dapat berjalan efektif.

4. Prosedur atas pengendalian intern

Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi USU melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Fakultas mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik .

5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan

Fakultas melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung kekayaan fakultas dengan membandingkan aktiva yang duhitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui kebenaran kelengkapan dan ketepatan. Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada akhir periode.

6. Perlakuan terhadap aktiva tetap yang tidak terpakai

Aktiva tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Fakultas Ekonomi USU, tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva tetap

merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional.


(3)

(4)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi USU, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem pengendalian internal yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi USU telah dilaksanakan dengan baik, dimana aktiva yang keluar dan masuk harus melaui izin Pembantu Dekan II mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program fakultas selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat fakultas, sehingga proses akuntabilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik.

2. Metode penyusutan yang dilakukan atas aktiva tetap Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7 yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus.

3. Penggantian aktiva tetap yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada Instruksi Menteri Negara BUMN No.1-BUMN/2002/ 29 Januari 2002 tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN yaitu aktiva tetap pada tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena


(5)

4. aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain :

1. Sebaiknya pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada fakultas harus lebih ditingkatkan, misalnya dengan membentuk penggunaan daftar pengendalian atas aktiva tetap dan pengelompokan atau pengendalian jumlah aktiva fakultas secara rinci,

2. Fakultas Ekonomi USU tidak menjelaskan secara rinci mengenai metode penyusutan yang digunakan oleh fakultas. Dalam hal ini fakultas hanya melandaskan perhitungan berdasarkan ketetapan pemerintah, seharusnya fakultas membuat perhitungan sendiri atas aktiva tetap yang dimiliki, sehingga fakultas memliliki estimasi sendiri atas aktiva tetapnya,

3. Fakultas secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang lazim terhadap sistem akuntansi aktiva tetapnya, dan hendaknya terus dilakukan secara konsisten.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 . Standar Akuntansi Keuangan . Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo .

Mulyadi . 2001 . Sistem Akuntansi . Edisi 1 . Cetakan Tiga . Penerbit : Salemba Empat .Jakarta .

Nordiawan Deddi, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati .2007. Akuntansi Pemerintahan. Edisi 1 . Penerbit : Salemba Empat. Jakarta. Romney B.Marshall, Paul Jhon Steinbart . 2006 . Sistem Informasi Akuntansi .

Buku Satu . Edisi 9 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.

Soemarso, SR. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar.Buku 1.Edisi Kelima.Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi (Basis Pengambilan Keputusan Bisnis).Penerbit : Salemba Empat. Jakarta

Stice, Eral K, James D Stice, K Fred Skousen . 2005 . Intermediate Accounting . Buku Dua . Edisi 15 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.

Warren, James M. Reeve, Philip E.Fess . 2005 . Pengantar Akuntansi . Buku 1. Edisi 21 . Penerbit : Salemba Empat . Jakarta .

Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel . 2007 . Pengantar Akuntansi .Edisi Tujuh . Buku Satu . diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah, Rangga Handika, Penerbit : Salemba Empat . Jakarta.