Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL

TERHADAP AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

HARTONO LEDI 07210214

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul

“Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada

waktunya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat Kelulusan Akademik Tingkat Pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Iskandar Muda SE, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.


(5)

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku dosen wali dan dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Departemen Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.

6. Orang Tua Penulis yang tercinta, Ayahanda Ledi dan Ibunda Kartina, dan seluruh anggota keluarga yang telah banyak memberikan dukungan moril, doa, serta limpahan kasih sayang yang tiada terkira kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, di dalamnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, September 2010 Penulis

Hartono Ledi NIM. 072102141


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Sistematika Penelitian ... 5

1. Jadwal Penelitian ... 5

2. Laporan Penelitian... 6

BAB II : PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Instansi ... 8

1. Visi ... 9

2. Misi ... 9

3. Tujuan ... 10

4. Jenis Usaha/Kegiatan ... 10

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Job Description ... 15


(7)

2. Sub Bagian Akademik ... 16

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan ... 16

4. Sub Bagian Kepegawaian... 17

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni ... 18

6. Sub Bagian Perlengkapan... 19

D. Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan ... 19

BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap ... 21

1. Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap ... 21

2. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap ... 23

3. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap ... 24

B. Aktiva Tetap ... 25

1. Pengertian Aktiva Tetap ... 25

2. Penggolongan Aktiva Tetap ... 26

3. Penilaian Aktiva Tetap ... 28

4. Cara Perolehan Aktiva Tetap ... 30

5. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap ... 34

C. Penyusutan Aktiva Tetap ... 35

1. Pengertian Penyusutan ... 35

2. Faktor-Faktor dalam Menentukan Penyusutan ... 36

3. Metode Penyusutan ... 37


(8)

D. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi ... 40 E. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca ... 41 F. Dokumen ... 42 G. Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Akuntansi Aktiva Tetap ... 45 H. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 47

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan... 53 B. Saran ... 55


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang berdiri dimana setiap perusahaan memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba, menguasai pasar, menaikkan nilai perusahaan, dan demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka suatu perusahaan memerlukan aktiva (asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (fixed

asset). Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud permanen atau jangka panjang

yang digunakan dalam operasi normal perusahaan. Tanpa adanya aktiva tetap, mustahil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat menjalankan kegiatan operasional rutinnya dengan baik.

Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 16, Revisi 2007), aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.


(10)

Sebagai alat yang dapat mendukung suatu kegiatan perusahaan aktiva tetap biasanya memiliki masa pemakaian yang lama, sehingga bisa diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan selama bertahun-tahun.

Aktiva tetap berdasarkan wujudnya ada dua kelompok, yaitu: 1. Aktiva tetap berwujud (tangible asset),

2. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible asset).

Untuk mengendalikan aktiva tetap tersebut diperlukan peranan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan efektivitas pengendalian internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri lima komponen-kompenen, yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi,

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi,

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi,

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi,

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:


(11)

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi,

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan,

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

Dari uraian diatas penulis menyadari pentingnya peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas masalah ini dengan judul:

”Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Dalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah sistem informasi akuntasi aktiva tetap sangat luas , sehingga penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas dalam tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas


(12)

tentang aktiva tetap berwujud (tangible asset). Mengingat bahwa sangat pentingnya peranan aktiva tetap berwujud dalam mendukung proses dan pelaksanaan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka aktiva tetap harus mendapat perhatian secara khusus untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Sesuai dengan dengan judul Tugas Akhir ini, maka masalahnya adalah: ”Apakah unsur-unsur pengendalian internal aktiva tetap yang baik terdapat pada Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ? ”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi tersebut diterapkan,

b. Efektivitas pengendalian internal didalam megelola aktiva tetap (fixed

asset),

c. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal terhadap aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

d. Untuk mengetahui apakah Fakultas Ekonomi telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi aktiva tetap yang cepat, aman, dan mudah.

2. Manfaat Penelitian


(13)

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi tersebut diterapkan, efektivitas pengendalian internal di dalam mengelola aktiva dan peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, b. Dapat digunakan penulis-penulis lainnya sebagai pembanding untuk

melakukan tugas akhir pada waktu yang akan datang,

c. Sebagai bahan masukan bagi Fakultas untuk meningkatkan efektifitas pengendalian internal aktiva tetap melalui Sistem Informasi Akuntansi.

D. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian adalah uraian tentang penyusunan tugas akhir secara singkat dan jelas. Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilakukan saat penulis melakukan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2010 s/d 31 Agustus 2010, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan tugas akhir. Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir ini terdiri dari berbagai kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Juli Agustus


(14)

1 Menerima surat persetujuan judul tugas akhir dari dosen pembimbing

2 Menerima data mengenai profil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3 Menerima data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengenai akuntansi aktiva tetap yang dibuat oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dan sampai sejauh mana aktiva tetap tersebut dapat berfungsi sebagai sarana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

4 Melengkapi data-data yang telah diperoleh sebelumnya dengan meminta penjelasan atas hal-hal yang belum dimengerti.

5 Jadwal konsultasi dan penyusunan laporan tugas akhir

2. Laporan Penelitian

Agar penulisan tugas akhir ini lebih terarah dan mempermudah penulis dalam pengerjaan hal-hal yang akan dibahas, penyusunan laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, profil instansi, topik penelitian, dan penutup dimana satu sama lain saling berkaitan.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan penelitian.


(15)

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan mengevaluasi pengertian sistem informasi akuntansi aktiva tetap, aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, pengendalian dan sistem informasi akuntansi, penyajian aktiva tetap dalam neraca, dokumen, alur dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap, dan indikator penilaian sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.


(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A.Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala), Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Bapak Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu teknik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh status negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.


(17)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No. 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu: 1. Departemen Ekonomi Pembangunan,

2. Departemen Manajemen, 3. Departemen Akuntansi.

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari: 1. Jurusan Kesekretariatan,

2. Jurusan Keuangan, 3. Jurusan Akuntansi.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

1. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

2. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut.


(18)

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompeten dalam bidang Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi pada pasar,

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen,

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN,

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya,

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan, serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

3. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional, b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/ perubahan.

4. Jenis Usaha/Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat, dan


(19)

pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi: Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

B.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan


(20)

melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik, sehingga tujuan instansi dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Keunggulan dari struktur organisasi, antara lain adanya pembagian tugas yang jelas, koordinasi dapat dilakukan dengan baik, dan keahlian khusus yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tertentu.

Untuk melihat gambaran struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat diketahui pada lampiran.

1. Pimpinan Universitas

Rektor : Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K)

Pembantu Rektor I : Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D Pembantu Rektor II : Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M.Eng Pembantu Rektor III : Prof. Dr. Eddy Marlianto, B.Sc, M.Sc, Ph.D Pembantu Rektor IV : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., Pembantu Rektor V : Ir. Yusuf Husni

Sekretaris Eksekutif : Drs. M. Lian Dalimunthe,MEc.Ac

2. Pimpinan Fakultas Ekonomi

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Pudek I : Fahmi N. Nasution SE, M.Acc, Ak Pudek II : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak


(21)

Pudek III : Ami Dilham, SE, M.Si

3. Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe,MEc.Ac Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo,SE, M.Ec

Anggota

Prof. Bachtiar Hassan Miraza Prof. Moenaf Hamid Regar, MSAc Prof. Dr. Amrin Fauzi

Prof. Dr. Arnita Zainuddin, M.Si

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Ac, Ak Prof. Dr. Syaad Afifuddin Sembiring, M.Ec Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA

Prof. Dr. lic.rer.reg Sirojuzilam, SE Prof. Dr. Rismayani, M.Si

Prof. Dr. Ramli, MS

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak

Fahmi Natigor Nasution SE, M.Acc, Ak Ami Dilham, SE, M.Si

Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si


(22)

a. Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec Sekretaris : Dr. Irsad Lubis, SE, Msoc.Sc

b. Manajemen

Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunte, SE, M.Si Sekretaris : Nisrul Irawati, SE, MBA

c. Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak

5. Program Diploma a. Keuangan

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MA Sekretaris : Syafrizal Helmi, SE, M.Si

b. Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak Sekretaris : Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak

c. Kesekretariatan

Ketua : Dr. Endang Sulistiana, SE, M.Si Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA

6. Bagian Tata Usaha

Kep. Bag. Tata Usaha : Sofia Anita, SE Kasub. Personalia : Kamariah, SE Kasub. Umum dan Keuangan : Eka Juliani, SE


(23)

Kasub. Perlengkapan : M.Simba Sembiring, SE, M.Si Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos

C.Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri dari:

1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas,

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan,

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan,

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan kearsipan,

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas,

f. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat,


(24)

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas, h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas, i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi,

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas,

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat,

c. Melakukan administrasi akademik,

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik,

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum, f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas,

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas,

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan


(25)

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan, c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas,

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas,

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan,

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya,

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan,

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan,

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai, c. Melakukan urusan mutasi pegawai,


(26)

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional, usulan kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin, dan cuti,

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai, g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional, h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai,

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni, c. Melakukan administrasi kemahasiwaan,

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan, e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi,

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas, g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan

kesejahteraan mahasiswa,

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni,


(27)

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian,

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan,

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan,

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan,

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan,

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan,

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

D. Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi. Dibutuhkan waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu


(28)

semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi, kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Idul Fitri, Isra’ Mi’raj, Natal, Paskah), sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain:

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil, b. Perkuliahan semester genap/ganjil,

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil, d. Wisuda mahasiswa.


(29)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 5).

Akuntansi adalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu (Harahap, 2002 : 47).

Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tentang pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan instansi. Apabila dikaitkan pengertiannya sebagai suatu sistem, sistem akan terdiri dari rangkaian input, proses, dan output. Menurut definisi, data adalah bahan baku informasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi.

Menurut Baridwan (2000 : 271), aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.


(30)

Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Namun, sebelum itu penulis ingin menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, antara lain:

a. Bangunan gedung dan gudang, b. Peralatan kantor dan mesin, c. Komputer,

d. Kendaraan,

e. Aktiva tetap lainnya.

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok, yaitu: a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,

b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan,

c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan (pembelian, pembayaran, sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian, dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi adalah konsumsi berbagai sumber daya, antara lain bahan dan suku cadang, Sumber Daya Manusia (SDM), energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.


(31)

a. Transaksi perolehan

Aktiva tetap diperoleh melalui berbagai cara antara lain: pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan dicatat dalam register bukan kas keluar dengan jurnal sebagai berikut.

Gedung xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx b. Transaksi pengeluaran modal

Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembayaran aktiva tetap berupa gedung diatas jurnal sebagai berikut.

Gedung xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx c. Transaksi depresiasi aktiva tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap.

2. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan


(32)

untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi yang merupakan rekening penilaian (valuation accumulation), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jurnal aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba/rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut.

Akumulasi depresiasi xxx

Rugi penghitungan pemakaian aktiva tetap xxx

Aktiva tetap xxx

3. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap

Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap, perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan kedalam dua golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya reperasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan mengeluarkan biaya reparasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran


(33)

modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut. Biaya reperasi dan pemeliharaan kendaraan xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

B. Aktiva Tetap

1. Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva yang berperan penting dalam kegiatan usaha perusahaan. Aktiva tetap biasanya menyangkut jumlah dana yang sangat besar dan untuk beberapa instansi tertentu jumlah aktiva tetap adalah yang terbesar dibandingkan jenis aktiva lainnya.

Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada beberapa defenisi aktiva tetap yang diungkapkan oleh para ahli, seperti defenisi aktiva tetap menurut Mulyadi (2001 : 591), menyebutkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No. 17 : 1494, Revisi 2007), menyebutkan bahwa aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut.

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif,

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Pengertian aktiva tetap dalam akuntansi, yaitu semua aktiva berwujud yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk membantu operasi perusahaan


(34)

dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.2), dikemukakan defenisi

aktiva tetap adalah sebagai berikut.

“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Kieso, Weygandt dan Warfield (2001 : 500) mengemukakan:

“Property, plant, and equipment are properties of durable nature used in the regular operation of the business”.

Sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diatas tentang aktiva tetap, maka definisi aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Dari definisi aktiva tetap di atas dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva tetap mempunyai usia yang terbatas, kecuali tanah dan aktiva tetap bersifat non-moneter dalam artian masa manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang tertentu.

2. Penggolongan Aktiva Tetap


(35)

a. Sudut Substansi

Aktiva tetap menurut sudut substansi dapat dibagi:

1) Aktiva tetap berwujud (tangible assets), seperti: lahan, mesin, gedung, peralatan, dan lain-lain.

2) Aktva tetap tidak berwujud (intagible assets), seperti: HGU, HGB, Goodwill, Paten, Copyright, Hak cipta, Franchise, dan lain-lain.

b. Sudut Disusutkan atau Tidak Disusutkan

Aktiva tetap menurut sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi:

1) Aktiva tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets), yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti: gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain. 2) Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan (undepreciated plant assets), yaitu

aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti tanah (land).

Menurut Mulyadi (2001), penggolongan aktiva tetap terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu:

a. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong.

b. Gedung, yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun air.

c. Mesin, termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.

d. Kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan, seperti: alat pengangkutan, truk, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain.


(36)

e. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi dari suatu bangunan.

f. Inventaris (peralatan), peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan, seperti: inventaris kantor, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.

g. Prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana, seperti: jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Aktiva tetap tidak dikelompokkan secara khusus, tetapi semua aktiva tetap dicatat dan dipergunakan sebagaimana mestinya karena Fakultas Ekonomi bukan perusahaan tetapi lembaga pendidikan dibawah Universitas Sumatera Utara. Semua aktiva tetap yang dimiliki Fakultas Ekonomi USU merupakan harta kekayaan milik Universitas Sumatera Utara.

3. Penilaian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut siap untuk digunakan. Jika aktiva tetap diperoleh dari pertukaran, hibah, atau donasi dan aktiva tetap sitaan, maka harga pasar atau nilai transfer aktiva pada saat diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima.

Adakalanya suatu aktiva tetap yang diperoleh dalam mata uang asing, maka harga perolehan aktiva ditetapkan berdasarkan nilai tukar, yaitu:


(37)

b. Nilai tukar keluaran (exchange output value).

Kedua nilai tukar dapat berupa nilai tukar masa lalu (past), sekarang (present), maupun yang akan datang (future).

Tujuan penilaian aktiva tetap adalah untuk menetapkan jumlah yang akan datang dibebankan sebagai biaya. Bila aktiva tetap didasarkan pada nilai tukar keluaran akan menyesatkan para pemakai laporan keuangan. Penilaian aktiva tetap hanya dapat didasarkan pada nilai tukar masukan saja, yang terdiri dari: a. Historical Cost

Nilai tukar yang digunakan adalah nilai pasar pada saat perolehan.

Historical cost terdiri dari:

1) Historical cost to the firm adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan

untuk memperoleh dan menggunakan aktiva dalam keadaan yang diinginkan.

2) Prudent cost adalah pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen yang

kompeten untuk memperoleh aktiva.

3) Original cost adalah cost yang pertama kali dikeluarkan oleh perusahaan

yang mula-mula menggunakan aktiva. Sedangkan nilai dari aktiva yang

second hand adalah nilai menurut cost yang digunakan oleh perusahaan

yang pertama kali membeli. b. Current Input Value

Nilai tukar yang didasarkan pada nilai pasar apabila aktiva tetap tersebut diperoleh sekarang. Current input value terdiri dari:


(38)

1) Current replacement cost adalah jumlah untuk memperoleh aktiva baru

yang sama melalui pembelian di pasar yang berlaku,

2) Appraisal value adalah suatu metode yang memperkirakan current cost

atau current value dengan cara yang sistematis. Penelitian dengan

appraisal value ini dinilai dengan cukup objektif karena yang mengadakan

adalah perusahaan lain yang independen,

3) Fair value, disini cost adalah jumlah yang diperlukan untuk memperoleh

laba yang layak untuk investasi.

4. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Untuk memperoleh suatu aktiva tetap dapat ditempuh beberapa cara, antara lain:

a. Perolehan dengan pembelian tunai (acquisition by purchase for cash)

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan sewa biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pembelian atau persiapan penggunaannya. Perolehan beberapa aktiva dibeli secara bersamaan dengan suatu jumlah total pembayaran, tanpa dibuat penilaian harga masing-masing, maka perlu ditentukan besar nilai masing-masing aktiva yang didasarkan pada harga pasar.

b. Perolehan dengan pembelian angsuran (acquisition by purchase on long term


(39)

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian secara angsuran maka nilai aktiva dicatat sebesar harga pembeliannya tidak termasuk unsur bunga yang dicatat sebagai beban bunga selama masa angsuran.

c. Perolehan dengan pertukaran

Untuk aktiva yang diperoleh melalui pertukaran menurut Ikatan Akuntan

Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.6) adalah:

Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau yang diperoleh, yang mana yang lebih handal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.

Perolehan aktiva tetap melalui pertukaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Pertukaran aktiva tetap yang sejenis (similar assets/special case), yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin lama dengan mesin baru. Dalam hubungannya dengan aktiva sejenis, laba yang timbul ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva baru). Namun, dalam pertukaran mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

2) Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis (dissimilar assets/general case), yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti: pertukaran mesin dengan gedung.

Dalam pertukaran barang yang sifatnya general case, nilai barang baru yang diperoleh (asset aquired) dicatat berdasarkan nilai pasar barang yang dikorbankan (asset given up) ditambah pembayaran boot atau dikurangi


(40)

penerimaan boot. Bila harga pasar dari asset given up tidak diketahui, maka value dari asset yang lama dari fair value dari asset given up atau asset equired merupakan gain atau loss.

d. Perolehan dengan surat berharga (acquisition by issued for securities)

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat berharga, misalnya: saham dan obligasi, maka dasar dari penilaian aktiva tetap dicatat sebesar harga saham atau obligasi dan digunakan sebagai dasar pertukaran. Apabila harga saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga aktiva tersebut. Namun, kadang-kadang aktiva tetap tertentu tidak diketahui harga pasarannya, maka pencatatan aktiva tetap tersebut didasarkan atas harga taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau perusahaan penilai.

e. Perolehan dengan membangun sendiri (acquisition by self contruction)

Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang langsung/biaya variabel, yaitu bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan harus dikapitalisasi.

Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 16.5) menyatakan bahwa:

Jika suatu perusahaan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadaan normal, biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya memproduksi aktiva untuk dijual. Karenanya, setiap laba internal dieliminasi dalam menetapkan biaya tersebut. Demikian pula biaya dari jumlah abnormal dari bahan baku yang tidak terpakai, tenaga kerja atau sumber lain yang terjadi dalam memproduksi suatu aktiva tetap yang dikonstruksi sendiri tidak dimasukkan dalam biaya perolehan aktiva. f. Perolehan aktiva dari hadiah/donasi/sumbangan (acquisition by donation)


(41)

Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, maka tidak ada pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan. Walaupun ada, jumlahnya relatif lebih kecil dari nilai aktiva yang diterima. Menurut Standar Akuntansi

Keuangan (2004 : 16.7), menyatakan bahwa, “aktiva tetap yang diperoleh dari

sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi”.

g. Perolehan dengan cara sewa guna usaha (acquisition by leasing) Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 30.1), menyatakan bahwa:

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Pencatatan perolehan aktiva tetap dengan leasing tergantung dari jenis leasing yang digunakan oleh perusahaan. Ada 2 (dua) cara leasing, yaitu:

1) Capital lease

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.

2) Operating lease

Bila perusahaan memilih cara ini, maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan.


(42)

Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.

5. Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap

Aktiva tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, ditukarkan ataupun dibuang. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakaian, maka semua akun yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan. Apabila aktiva tersebut dijual, maka selisih harga jual dengan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian.

Hal ini sesuai dengan yang ada dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

(2002 : 16.12), yaitu “keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian

atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.

Proses penghentian penggunaan aktiva tetap dapat terjadi dalam berbagai kondisi sebagai berikut.

a. Asset retirement by sale

Hasil penjualan aktiva tetap dapat diterima dalam bentuk kas atau piutang. Bila harga jual lebih tinggi dibanding dengan nilai buku aktiva yang bersangkutan berarti ada keuntungan, sedangkan jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berarti ada kerugian.


(43)

Sering kali perusahaan melakukan penghentian penggunaan aktiva tetap melalui pertukaran dengan aktiva tetap non-moneter lainnya, maka aktiva tersebut dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai pasar aktiva yang diterima. Jika harga perolehan aktiva baru lebih tinggi dari book value aktiva lama, maka diperoleh keuntungan dan sebaliknya.

c. Retirement by involuntary conversion

Penghentian penggunaan aktiva tetap karena konversi terpaksa dapat terjadi kerusakan berat akibat terjadinya peristiwa-peristiwa, seperti: kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

Suatu aktiva yang dihentikan dari operasi normal instansi dapat disebabkan oleh instansi melakukan tukar tambah maupun dibesituakan karena tidak produktif lagi, dan selalu diikuti penghapusan harga perolehan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melakukan pencatatan atas penghentian penggunaan aktiva tetap dari operasi perusahaan telah membuat kebijaksanaan terhadap perhitungan aktiva tetapnya, yaitu dengan cara memperhitungkan biaya penyusutan aktiva tetap mulai dari awal periode akuntansi yang bersangkutan sampai dengan aktiva tetap tersebut dihentikan penggunaannya dari operasi normal perusahaan.

C.Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian penyusutan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 17.1), definisi penyusutan adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang


(44)

masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2001 : 550):

“Depreciation is defined as the accounting process of allocating the cost of tangible assets to expense in a systematic and rational manner to those periods expected to benefit from the use of the asset”.

Dengan kata lain penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional kepada periode-periode dimana akiva tersebut dinikmati manfaatnya. Sedangkan pengertian penyusutan menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan. Adapun besarnya rupiah beban depresiasi hal ini akan tergantung kepada harga perolehan/pokok aktiva tetap, taksiran umur ekonomis, taksiran nilai sisa (residual

value), dan metode penyusutan yang digunakan.

Pembebanan penyusutan merupakan suatu pengakuan terhadap penurunan nilai ekonomis suatu aktiva tetap. Perbedaan pengakuan penyusutan sebagai beban (expense) pada umumnya merupakan beban yang tidak melibatkan pengeluaran kas (non cash expense). Pengorbanan sumber ekonomis atau kas terjadi pada saat perolehan aktiva tetap dan jumlah inilah yang dialokasikan sebagai beban penyusutan selama umur ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan.

2. Faktor – faktor dalam menentukan penyusutan

a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam perolehan aktiva sampai dengan aktiva siap untuk digunakan.


(45)

b. Nilai sisa (salvage value), yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain untuk aktiva tersebut sudah tidak dapat dipergunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat penjualan atau pertukaran.

c. Taksiran umur kegunaan (usefull life), yaitu kegunaan suatu aktiva yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam penyusutan. Taksiran masa manfaat ini biasa dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.

3. Metode penyusutan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

Keuangan (2004 : 17.3), menyatakan bahwa:

Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.

Aktiva tetap berwujud dapat disusutkan dalam beberapa metode. Oleh karena itu, pemilihan metode penyusutan yang akan dipakai terhadap suatu aktiva berwujud harus dipertimbangkan dengan baik. Metode penyusutan yang dipilih dan dianggap tepat untuk jenis aktiva tertentu, belum dapat dipastikan akan tepat untuk diterapkan pada jenis aktiva lain karena perbedaan sifat dan pola penggunaan aktiva tersebut.

Beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan periodik, antara lain:


(46)

1) Penyusutan garis lurus (straight line method),

2) Penyusutan pembebanan menurun/dipercepat (reducing charge method). a) Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method),

b) Metode saldo menurun (decilining balance method),

c) Metode saldo menurun ganda (double decilining balance method). b. Metode berdasarkan faktor penggunaan/ berdasarkan kegiatan/ pembebanan

variabel

1) Metode jam pemakaian/unit jam jasa (service hours method),

2) Metode output produksi/ jumlah unit produk (productive output method). c. Metode depresiasi khusus

1) Metode berdasarkan tarif kelompok atau tarif komposit penyusutan kelompok (group and composite method),

2) Metode anuitas (annuity method),

3) Metode penggantian dan penempatan (replacement and location method), 4) Sistem persediaan (inventory system).

Agar pembebanan penyusutan dialokasikan secara efesien akan diperlukan suatu cara atau metode untuk menghitungnya, agar metode yang dipilih sesuai dengan manfaat keekonomian dari aktiva tetap tersebut. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan sampai saat ini belum dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini yang berhak untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah Badan Pembendaharaan Negara Republik Indonesia.


(47)

4. Penggantian aktiva tetap

Terbagi atas tiga, yaitu: a. Dibuang

Dalam hal ini lebih dimaksudkan dengan dinon-aktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

b. Dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

c. Ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat lagi akan digudangkan dan digantikan dengan aktiva lain. Dalam cara pengggantian aktiva tetap diatas, sangat berbeda dengan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Aktiva tetap yang sudah tidak dapat digunakan lagi harus digudangkan, tidak bisa dibuang, maupun dijual, karena aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi merupakan harta milik Universitas Sumatera Utara dan merupakan kekayaan milik negara.


(48)

D. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Nafarin (2004), pengendalian (controlling) adalah melakukan evaluasi/menilai atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan).

Menurut Warren, Reeve, Fees (2005), pengendalian (control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Struktur pengendalian internal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting:

1. Pengendalian untuk pencegahan (preventive control), 2. Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control), 3. Pengendalian kolektif (corrective control).

Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap adalah sebagai berikut. 1. Organisasi


(49)

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi. Dibawah ini diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian internal, antara lain:

a. Fungsi pemakai harus terpakai dari fungsi akuntansi aktiva tetap. Untuk mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi pemakai aktiva tetap.

b. Transaksi perolehan, penjualan, penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independen. Untuk menciptakan pengecekan internal dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap, unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja. 2. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian internal terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap. Pada Fakultas Ekonomi, pengendalian internal aktiva tetap dilakukan dengan Sistem Informasi Akuntansi yang diberi nama SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK-BMN) yang sudah dirancang khusus oleh Pemerintah Pusat.

E.Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca

Aktiva tetap merupakan bagian dari aktiva yang disajikan dalam daftar neraca. Prinsip akuntansi mengklasifikasikan aktiva dalam neraca menurut ukuran


(50)

likuiditasnya. Pengklasifikasian ini tidak mutlak tergantung pada jenis perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pengungkapan atau penyajian aktiva tetap dalam neraca adalah:

1. Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku, yaitu harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akan tetapi, apabila manfaat ekonomis aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tetap harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomis yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap tersebut sebagai kerugian. 2. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai yang cukup

material haruslah disajikan sebagai aktiva lain-lain berdasarkan nilai realisasinya.

3. Pemakaian istilah cadangan penyusutan harus dihindarkan, sebab istilah tersebut berarti adanya dana yang disisihkan untuk tujuan tersebut, sebaliknya digunakan yang lebih menggambarkan alokasi biaya aktiva tetap sampai periode tertentu.

4. Jenis aktiva tetap yang disusutkan dan aktiva tetap yang tidak disusutkan harus dipisahkan dalam neraca.

5. Aktiva tetap yang disusutkan harus dilaporkan berdasarkan nilai cost. Jika dilaporkan dengan dasar penilaian diluar cost, maka harus dijelaskan termasuk perbedaannya dengan harga cost.

F. Dokumen

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah:


(51)

1. Surat permintaan otorisasi aktiva tetap

Surat permintaan otorisasi aktiva tetap dilakukan oleh Kasub Perlengkapan kepada Pembantu Dekan II yang selanjutnya dibuat Anggaran pengeluaran dan belanja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada Biro Rektor yang menangani masalah keuangan, yang selanjutnya usulan anggaran tersebut diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan.

2. Surat permintaan reparasi (authorization for reparation)

Surat permintaan reparasi (authorization for repair), berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi surat permintaan transfer aktiva tetap.

3. Surat permintaan transfer aktiva tetap

Surat permintaan transfer aktiva tetap berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.

4. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap

Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

5. Surat perintah kerja (work order)

Surat perintah kerja (work order) memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli dan pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya.


(52)

6. Surat order pembelian

Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok.

7. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

8. Faktur dari pemasok

Dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli.

9. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

10.Daftar depresiasi aktiva tetap

Daftar depresiasi aktiva tetap berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tersebut.


(53)

Bukt i memorial digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

Dalam hal ini Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah melakukan dokumentasi seperti diatas .

G.Alur Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Aktiva Tetap

Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap antara lain:

1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap

Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran belanja, maka diperlukan otorisasi dari Pembantu dekan II. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi aktiva tetap dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada Kasub perlengkapan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pembantu Dekan II melalui Bendahara pengeluaran dan belanja akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian. Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian diserahkan ke fungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi aktiva tetap.


(54)

Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh Fakultas.

Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya

konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut ke dalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum. 3. Sistem Pengeluaran Belanja

Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi reparasi dari Kasub Perlengkapan. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya-biaya yang terjadi untuk work

order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga

dapat dihitung besarnya pengeluaran belanja untuk surat perintah kerja tertentu dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.

4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap.


(55)

Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

6. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap

Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

Sumber:

Gambar 3.1 Organisasi Simak–BMN

H. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, tabel berikut merupakan indikator

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI KASUBBAG

UMUM/TU/PEJABAT YANG DITETAPKAN


(56)

penelitian sistem informasi akuntansi aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan responden Kasub Perlengkapan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak M. Simba Sembiring, SE, M.Si.

Tabel 3.1

Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

No .

Pertanyaan

Pilihan jawaban

STS KS R S SS

1. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Surat perintah otorisasi aktiva tetap, b. Surat permintaan reparasi,

c. Surat permintaan transfer aktiva tetap, d. Surat permintaan penghentian

pemakaian aktiva tetap,

e. Surat perintah kerja (work order), f. Surat order pembelian,

g. Laporan penerimaan barang, h. Faktur dari pemasok,

i. Bukti kas keluar,

j. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap,

k. Bukt i memorial.

2. Surat permintaan otorisasi aktiva tetap diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan diotorisasi oleh Pembantu Dekan II.


(57)

3. Laporan penerimaan barang diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

4. Bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima.

5. Bukt i memorial digunakan sebagai dokumen untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

6. Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Fungsi pemakai,

b. Fungsi riset dan pengembangan, c. Direktur yang bersangkutan, d. Direktur utama,

e. Fungsi pembelian, f. Fungsi penerimaan, g. Fungsi aktiva tetap, h. Fungsi akuntansi.

7. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap.


(58)

8. Direktur utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap

 9. Fungsi pembelian bertanggung jawab

memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap,

10. Jaringan subsistem yang membentuk sistem informasi akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Sistem pembelian aktiva tetap,

b. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri,

c. Sistem perolehan aktiva tetap secara pertukaran,

d. Sistem pengeluaran modal,

e. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap,

f. Sistem transfer aktiva tetap,

g. Sistem pencatatan penyusutan aktiva tetap,

h. Sistem penyajian aktiva tetap di neraca,

i. Sistem penarikan aktiva tetap (retairment).

11. Sistem pembelian aktiva tetap dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian

12. Sistem pengeluaran modal dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal.


(59)

13. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara cepat.

14. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara aman.

15. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara murah.

Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75

STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu-ragu S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Keterangan:

15- 26 = Sangat tidak memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 27- 38 = Kurang memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 39- 50 = Cukup memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 51- 62 = Memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

Kriteria Penilaian:


(60)

STS = 1 x 1 = 1

KS = 1 x 2 = 2

R = 1 x 3 = 3

S = 5 x 4 = 20

SS = 7 x 5 = 35

Total Skor = 61 (memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah).

Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Sesuai dengan kriteria penilaian, skor yang diperoleh adalah 61 sehingga dikategorikan memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.


(61)

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN) yang diatur oleh Pemerintah Pusat.

2. Pengendalian sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdasarkan komputer dengan program SIMAK-BMN.

3. Program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengendalian internal aktiva tetap.


(62)

4. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan defenisi tentang harga perolehan aktiva tetap yaitu semua pengeluaran yang timbul mulai dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap beroperasi.

5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, Fakultas Ekonomi juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri. 6. Aktiva tetap yang diperoleh Fakultas Ekonomi dengan cara membangun

sendiri harga perolehannya yang berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya akan dicatat pada saat laporan proyek diperoleh dan berita acara serah terima dari penanggung jawab pembagian atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.

7. Dalam membuat harga perolehan Fakultas Ekonomi menjumlahkan harga yang diberikan penjual/harga faktur dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

8. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the

acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan: nilai beli +

pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.


(63)

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khususnya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Sebaiknya dilakukan peningkatan aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai.

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut.

4. Diberlakukannya kebijakan manajemen menyangkut penggunaan aktiva tetap yang bersangkutan.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Bumi Aksara, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate

Accounting, 10th edition, Jhon Wiley and Sons, Inc, New York.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate

Accounting, 15th edition, South-Western College Publishing, Ohio.


(1)

13. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara cepat.

14. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara aman.

15. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap menyajikan informasi akuntansi secara murah.

Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75

STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu-ragu S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Keterangan:

15- 26 = Sangat tidak memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 27- 38 = Kurang memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 39- 50 = Cukup memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. 51- 62 = Memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

Kriteria Penilaian:


(2)

STS = 1 x 1 = 1

KS = 1 x 2 = 2

R = 1 x 3 = 3

S = 5 x 4 = 20

SS = 7 x 5 = 35

Total Skor = 61 (memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah).

Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Sesuai dengan kriteria penilaian, skor yang diperoleh adalah 61 sehingga dikategorikan memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.


(3)

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya dan kemudian dengan pemberian saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kamajuan di masa yang akan datang khususnya pada pengelola aktiva tetap.

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas secara teoritis dan kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Fakultas Ekonomi dalam menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN) yang diatur oleh Pemerintah Pusat.

2. Pengendalian sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdasarkan komputer dengan program SIMAK-BMN.

3. Program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aktiva tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat berpengaruh dalam meningkatkan pengendalian internal aktiva tetap.


(4)

4. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan defenisi tentang harga perolehan aktiva tetap yaitu semua pengeluaran yang timbul mulai dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap beroperasi.

5. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap, yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Disamping itu, Fakultas Ekonomi juga mendapatkan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri. 6. Aktiva tetap yang diperoleh Fakultas Ekonomi dengan cara membangun

sendiri harga perolehannya yang berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam pelaksanaannya akan dicatat pada saat laporan proyek diperoleh dan berita acara serah terima dari penanggung jawab pembagian atau pembuat aktiva tetap yang bersangkutan.

7. Dalam membuat harga perolehan Fakultas Ekonomi menjumlahkan harga yang diberikan penjual/harga faktur dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk dipergunakan dan menjumlahkan harga yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan.

8. Harga perolehan aktiva tetap diakui sebesar harga perolehannya (the acquisition cost). Maka harga perolehan dapat dirumuskan dengan: nilai beli + pengeluaran yang timbul dari proses pembelian hingga aktiva tersebut siap operasi.


(5)

B. Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan memberikan kewenangan kepada setiap Fakultas untuk membuat sendiri secara rinci pembukuan khususnya pencatatan tentang akiva tetap.

2. Sebaiknya dilakukan peningkatan aktivitas-aktivitas pengendalian aktiva tetap yang oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan cara penjagaan aset melalui cara pencatatan yang lebih memadai.

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan diharapkan dapat menyusun sendiri besarnya penyusutan aktiva tetap untuk menentukan alokasi biaya terhadap penggunaan aktiva tetap tersebut.

4. Diberlakukannya kebijakan manajemen menyangkut penggunaan aktiva tetap yang bersangkutan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Bumi Aksara, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygant, and Terry D. Warfield, 2001. Intermediate

Accounting, 10th edition, Jhon Wiley and Sons, Inc, New York.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K, James D. Stice, and K. Fred Skousen, 2004. Intermediate

Accounting, 15th edition, South-Western College Publishing, Ohio.


Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Akuntansi atas Aktiva Tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 73 59

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 71

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aset Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 34 57

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan F|Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 46 73

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 43 61

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Perpustakaan Umum Universitas Sumatera Utara

0 65 57

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 42 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Pada Aktiva Tetap Milik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 32 56

Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 45 61

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU - Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Aset Tetap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 11