Metode Penyusutan Aktiva Tetap

6. Aktiva yang dibangun sendiri Dalam memperoleh suatu aktiva terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya diluar biaya operasional perusahaan sehari-hari.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Fakultas Ekonomi USU penyusutan adalah alokasi biaya-biaya tetap berwujud ke dalam beban selama periode tertentu. Menurut Kieso 2007 penyusutan adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Menurut Warren, Reeve, dan Fess 2005 penyusutan merupakan alokasi dari penurunan nilai dari suatu aktiva tetap akibat berlalunya waktu digunakan dalam operasi perusahaan. Faktor-faktor yang meneyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap antara lain : 1. Penyusutan fisik phisical depreciation penyusutan ini terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan karena pengaruh cuaca, 2. Penyusutan fungsional functional depreciation Universitas Sumatera Utara penyusutan ini terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat seperti yang diharapkan. Menurut Kieso 2007 faktor-faktor yang akan mempengaruhi penetapan beban penyusutan yaitu : harga perolehan, masa manfaat, nilai sisa. Sedangkan menurut Menurut Warren, Reeve dan Fees 2005 menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhinya, antara lain : 1. Harga Perolehan acquisition cost merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan, 2. Nilai Residu residual atau salvage value merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikanpenghentian retirement aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya, 3. Umur Ekonomis Aktiva Tetap economical life time terdiri dari: a. Umur Fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik walaupun mungkin sudah menurun fungsinya, b. Umur Fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara Metode penyusutan yang diterapkan oleh Fakultas Ekonomi USU didasarkan pada PSAP No.7, yaitu metode penyusutan yang digunakan atas aktiva Badan Usaha Milik Negara BUMN antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun , dan metode unit produksi. Namun pada umumnya cara yang digunakan pemerintah adalah metode garis lurus, karena dinggap lebih sederhana, mudah diterapkan, dan sering digunakan secara luas oleh berbagai instansi. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Alasan pemerintah melakukan pencatatannya dengan metode ini ditetapkan dalam undang-undang yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan SAP No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan. Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI dengan sistematika sebagai berikut : Gambar 3.1 Sistematika Pelaporan Unit Aktiva Tetap Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara Diknas Dikti USU Fakultas Ekonomi USU Universitas Sumatera Utara Menurut Warren, Reeve dan Fess 2005 metode penyusutan diklasifikasikan sebagai berikut : a. Metode Garis Lurus straight line method Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke beban periodik jika pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari periode ke periode. Contoh : Biaya perolehan suzuki pichup adalah sebesar Rp.10.000.000, nilai residunya adalah Rp. 2.000.000 dan masa pemakainnya 4 tahun. Penyusutan untuk aktiva mobil tersebut dihitung sebagai berikut : Diketahui : C : Rp. 10.000.000 S : Rp. 2.000.000 n : 4 tahun Penyelesaian : Atau dengan menggunakan rumus lain : Universitas Sumatera Utara D = C- S × r D = 10.000.000 – 2.000.000 × 25 = Rp. 2.000.000 Jurnal : Beban Penyusutan 2.000.000 Akumulasi Penyusutan 2.000.000 b. Metode Saldo Menurun declining-balance method Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk penerapan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan. Contoh : Sebuah aktiva tetap dengan harga Rp. 1.000.000,- nilai residu ditaksir Rp.100.000,- sedang penggunaannya ditaksir 5 tahun. Beban penyusutan per tahun adalah : Diketahui : C : Rp.1.000.000 S : Rp. 100.000 n : 5 tahun Penyelesaian : r = 0,368 = 36,8 Universitas Sumatera Utara Setelah besar tingkat penyusutan ditetapkan untuk periode, maka Tabel 3.1 Daftar Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Tahun Nilai Buku Awal Tahun Penyusu tan Beban Penyusutan untuk Tahun Ke : Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Akhir Tahun 1 Rp. 1.000.000 36,80 Rp. 368.000 Rp. 368.000 Rp. 632.000 2 Rp. 632.000 36,80 Rp. 232.576 Rp. 600.576 Rp. 399.424 3 Rp. 399.424 36,80 Rp. 146.988 Rp. 747.564 Rp. 252.436 4 Rp. 252.436 36,80 Rp. 92. 896 Rp. 840.460 Rp. 159.540 5 Rp. 159.000 36,80 Rp. 59.540 Rp. 900.000 Rp. 100.000 Rp. 900.000 Sumber : Henry Simamora,2000,Hal 310 Jurnal : Tahun 1 : Beban Penyusutan 368.000 Akumulasi Penyusutan 368.000 Tahun 2 : Beban Penyusutan 232.576 Akumulasi Penyusutan 232.576 Tahun 3 : Beban Penyusutan 146.988 Akumulasi Penyusutan 146.988 Universitas Sumatera Utara Tahun 4 : Beban Penyusutan 92.896 Akumulasi Penyusutan 92.896 Tahun 5 : Beban Penyusutan 59.540 Akumulasi Penyusutan 59.540 c. Metode Unit Produksi unit of production method Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mil. Contoh : Biaya perolehan mesin fotocopi adalah Rp. 4.000.000 dan nilai residunya adalah Rp. 200.000. Masa manfaat mesin fotocopi ini diperkirakan selama 2.375 jam operasi. Maka beban penyusutan untuk 1 unit jam operasi : Diketahui : Biaya perolehan : Rp. 4.000.000 Nilai residu : Rp. 200.000 Taksiran unit produksi : 2375 jam Penyelesaian : Apabila mesin fotocopi tersebut beroperasi selama 800 jam selama tahun ini, maka beban penyusutan tahun ini adalah : Beban penyusutan tahun ini = 800 jam × Rp.1.600 per jam = Rp 1.280 Universitas Sumatera Utara Jurnal : Beban Penyusutan 1.280 Akumulasi Penyusutan 1.280

E. Penggantian Aktiva Tetap