Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Sumber Data Populasi dan Sampel

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan umum, lebih tepatnya di SMA Plus PGRI Cibinong Kabupaten Bogor. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tersebut yaitu dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember

B. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode penelitian non-hipotesis yang langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Sifat dari metode deskriptif, menurut Winarno Surahman adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada. 1

C. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh 2 . Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, Suharsimi Arikunto mengklasifikasikannya menjadi tiga bagian yaitu : a. Person, ialah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. 1 Winarno Surahman, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Torito, 1990, hlm. 139 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hlm. 114 37 b. Place, adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-lain dan bergerak aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian, gerak tari , sajian sinetron, kegiatan belajar-mengajar, dan lain sebagainya. Keduanya merupakan obyek untuk penggunaan metode observasi. c. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi 3 Dalam penelitian ini penulis mengambil sumber person yakni : a. Guru Pendidikan Agama Islam b. Karyawan SMA Plus PGRI Cibinong c. Siswa-siswa SMA Plus PGRI Cibinong

D. Populasi dan Sampel

Untuk menentukan sumber data dari kalangan siswa maupun guru bidang studi lain, maka penulis menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan yaitu pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. 4 Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Secara terperinci penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas maupun di luar kelas. Sehingga dipilih sumber data yang hanya terlibat secara langsung, dalam hal ini siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Kemudian penentuan jumlah sampel untuk siswa dengan sampel bertujuan, maka penulis mengambil kelas II baik dari kelas Bahasa, IPA dan IPS dari siswa siswi SMA Plus PGRI Cibinong sejumlah yang diperlukan. Seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto “teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu...., hlm. 114-115 4 Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia, 1981, hlm. 115 38 sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh”. 5 Namun syarat- syarat dari sampel tersebut adalah : a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi b. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi key subject. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Studi pendahuluan tersebut dapat dilakukan dengan membaca literatur, mendatangkan ahli-ahli atau manusia sumber untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi, serta mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwa. 6

E. Teknik Pengumpulan Data