2.3.5 Screw Konveyor
Gambar 2.16 Screw Konveyor d
= Diameter luar srew mm ds
= Diameter poros mm Untuk menentukan pitch secrew pmm dapat dihitung dengan rumus:
= 2
. 2
1
α
tg d
p
= 2
. 2
α
tg d
p
............................................................................ 2.33 Bila panjang poros penggerak adalah l mm maka banyaknya screw n adalah
p l
n =
Sedangkan kecepatan dorong muatan adalah :
6000 n
p v
× =
................................................................................... 2.34 Dimana n = Putaran poros penggerak konveyor rpm.
Screw konveyor membawa nut dan fiber dengan berat per meternya adalah :
v Q
q 6
, 3
= .................................................................................... 2.35
Dimana : q =Berat muatan per meter kg m
Q =Kapasitas konveyorTon jam
Universitas Sumatera Utara
v = Kecepatan dorong ms
Dengan memasukkan persamaan 2.34 ke persamaan 2.35 maka diperoleh:
Pn Q
q 6
, 3
60 ×
=
n p
Q q
. 06
, 1000
× ×
= ........................................................................... 2.36
Untuk gaya dorong screw terhadap nut dan fiber dapat dihitung dengan rumus : f
l q
F
s
. .
= .................................................................................. 2.37
Dimana : Fs = gaya dorong screw kg l
= Panjang lintasan konveyorm f
= Koefisien gesek material f diambil 0,60
2.3.6 Bantalan
Tujuan merencanakan bantalan adalah untuk mendapatkan umur bantalan. Suatu beban yang besarnya sedemikian rupa hingga memberikan umur yang sama
dengan umur yang diberikan oleh beban dan kondisi putaran sebenarnya disebut beban ekivalen dinamis. Misalkan sebuah bantalan membawa beban radial Fr kg
dan beban aksial Fa kg, maka beban ekivalen dinamis P kg adalah :
YFa XVFr
+ =
Pr
Sularso;Elemen Mesin; Hal 135 2.38
Dimana : X,V dan Y
= faktor-faktor beban Harga X,V dan Y dapat dilihat pada tabel 2.6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6 faktor-faktor X,V dan Y
Jenis bantalan Beba
n putar
pada cinci
n dala
m Beba
n punti
r pada
cinci n
luar Baris tunggal
Baris ganda e
Baris tunggal Baris ganda
FaVFre FaVFr
≤
eFaVFre V
X Y
X Y
X Y
Xo Yo
Xo Yo
Bantalan bola alur
dalam FaCo = 0,014
= 0,028 = 0,084
= 0,11 = 0,17
= 0,28 = 0,42
= 0,56 1
1,2 0,56
2,30 1,99
1,71 1,55
1,45 1,31
1,15 1,04
1,00 1
0,56 2,30
1,90 1,71
1,55 1,45
1,31 1,15
1,04 1,00
0,190 ,22
0,26 0,28
0,30 0,34
0,38 0,42
0,44 0,6
0,5 0,6
0,5
Bantalan bola sudut
α = 20º = 25º
= 30º = 35º
= 40º 1
1,2 0,43
0,41 0,39
0,37 0,35
1,00 0,87
0,76 0,66
0,55 1,09
0,92 0,78
0,66 0,55
0,70 0,67
0,63 0,60
0,57 1,63
1,41 1,24
1,07 0,93
0,57 0,68
0,80 0,95
1,14 0,5
0,42 0,38
0,33 0,29
0,26 1
0,84 0,76
0,66 0,58
0,52
Sularso;Elemen Mesin; Hal 135 Umur nominal L dapat ditentukan sebagai berikut :
=
=
10 3
3 1
3 ,
33 ,
3 ,
33 ,
n f
rol bantalan
untuk n
f Bola
bantalan untuk
n n
Sularso;Elemen Mesin; Hal 135 2.39
Faktor umur : Untuk kedua bantalan,f
h
P C
f
n
= Sularso;Elemen Mesin; Hal 135 2.40
Umur nominal L
h
= =
10 3
3 1
500 ,
500 ,
h h
h h
f f
rol bantalan
untuk f
L Bola
bantalan untuk
adalah
Sularso;Elemen Mesin; Hal 135 2.41
Dimana C
= Beban nominal dinamik spesifik kg P
= Beban ekivalen dinamis kg Harga C dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 Beban nominal dinamik spesifik
Sularso;Elemen Mesin; Hal 143
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENETAPAN SPESIFIKASI
3.1 Material Yang Diangkut.
Peninjauan pada material yang diangkut perlu dilakukan dalam perencanaan konveyor. Material yang diangkut adalah yang termasuk dalam
klasifikasi bahan curah bulk load yaitu nut dan fiber serabut.
3.2 Penetapan Panjang Lintasan Konveyor.
Untuk menentukan panjang lintasan konveyor perlu diperhitungkan kondisi sekitar konveyor tersebut dan pengembangannya dimasa yang akan
datang. Panjang lintasan konveyor direncanaka sebagai berikut: Panjang Lintasan Konveyor = 18 mdirencanakan
3.3 Penetapan Kapasitas Konveyor
Kapasitas konveyor adalah berat fiber serabut dan nut atau beban yang dipindahkan diangkut persatuan waktu. Hal ini berdasarkan pada kapasitas
pabrik, dimana kapasitas oleh pabrik dalam perencanaan adalah 60 Ton TBS jam bebantumpahan basah . Dari hasil pengambilan data pada laboratorium pabrik
pengolahan kelapa sawit didapat presentase kontaminasi dari sawit. Kontaminasi ini berasal dari nut dan serabut yang basah, kotoran- kotoran
lainnya. Besarnya presentase kontaminasi sebesar ± 60, jadi kapasitas angkut sawit adalah: 60 dari 60 Ton TBSjam =36Ton jam
.
Universitas Sumatera Utara