2.3.4 Poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
2.3.4.1 Poros dengan Beban Puntir
Jika diketahui bahwa poros yang akan direncanakan tidak mendapat beban lain kecuali torsi, maka perencanaan diameter porosnya adalah sebagai berikut :
3
. .
16
s
d T
π τ
=
Supaya konstruksi aman maka
timbul a
izin
τ τ
τ ≥
kgmm
2
3
. .
16
s a
d T
π τ
≥
3 1
. .
16
≥
a s
T d
τ π
3 1
. .
1 ,
5
≥
a s
T d
τ .............................................................................. 2.12
Dimana : d
s
a
τ =
Diameter poros mm T = Torsi kg.mm
= Tegangan izin kgmm
2
P fc
Pd .
=
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak kW, maka berbagai faktor keamanan bisa diambil, sehingga koreksi pertama bisa diambil kecil. Jika
faktor koreksi adalah fc, maka daya perencana adalah : ................................................................................... 2.13
Dimana Pd = Daya perencana kW Harga fc dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan
Daya yang Akan Ditransmisikan f
c
Daya rata-rata yang diperlukan 1,2 - 2,0
Daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2
Daya normal 1,0 - 1,5
Sularso;Elemen Mesin; Hal 7 Untuk menghitung Torsi T kg.mm dapat dihitung dari daya perencana kW
sebagai berikut : ω
Pd T
=
n Pd
T
π
2 1000
60 102
× ×
× =
n Pd
T ×
× =
5
10 74
, 9
................................................................... 2.14
Tegangan izin dapat dihitung sebagai berikut :
2 1
sf sf
B a
× = τ
τ Sularso;Elemen mesin;hal 82.15
Dimana :
B
τ = Kekuatan tarik bahan kgmm
2
Sf
1
= Faktor keamanan bahan, untuk bahan SF = 5,6
S-C = 6,0 Sf
2
÷
= Faktor keamanan akibat alur pasak 1,3 3,0 Dalam perencanaan diameter poros, ada faktor-faktor lain seperti faktor koreksi
akibat momen puntir Kt dan faktor akibat beban lenturan Cb, maka persamaan 2.12 menjadi :
Universitas Sumatera Utara
3 1
. .
1 ,
5
×
× ≥
Cb Kt
T d
a s
τ Sularso;Elemen mesin;hal:82.16
Dimana harga Kt = 1,0 jika beban halus 1,0
÷
1,5 Jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan 1,5
÷
3,0 Jika beban dikenakan dengan kejutan Cb
= 1,2
÷
2,3jika tidak ada beban lentur maka Cb = 1
2.3.4.2 Poros dengan Beban Puntir dan Lentur