Relevansi Bahan Perpustakaan dengan Kebutuhan Informasi Pengguna pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)

(1)

RELEVANSI BAHAN PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PADA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN (POLMED)

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

ABRAR RAHMANA RAMBE

050709011

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA MEDAN


(2)

Abstrak

Rambe, Abrar Rahmana. 2010. Relevansi Bahan Perpustakaan dengan Kebutuhan Informasi Pengguna pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED). Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang berada di Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. .Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan, yaitu sebanyak 1.634 orang yang terdiri dari 14 jurusan. Sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 94 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna adalah 61 responden (64,91%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED), 63 responden (67,02%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan, 70 responden (74.47%) menyatakan bahwa jenis bahan tercetak yang sering digunakan adalah buku teks, 55 responden (58,51%) menyatakan subjek bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, 45 responden (47,87%) menyatakan bahwa sangat membutuhkan sumber informasi elektronik disamping sumber tercetak (teks), 54 responden (57,45%) menyatakan jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, 65 responden (69,15%) menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang dimiliki Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai membantu menyelesaikan tugas perkuliahan, 63 responden (67,02%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan pengguna, 67 responden (71,28%) menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai dalam membantu penyelesaian masalah pengguna di luar permasalahan perkuliahan, 30 responden (31, 91%) menyatakan meminjam sebanyak 2 buah bahan perpustakaan dalam sebulan, 49 responden (52,13%) menyatakan bahwa jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan POLMED kurang memadai, 52 responden ( 55,32%) menyatakan bahwa kemutakhiran bahan perpustakaan yang ada di Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban dari responden adalah (59,75%).


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Relevansi Bahan Perpustakaan dengan Kebutuhan Informasi Pengguna pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)”.

Skiripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada Ayahanda Zainal Arifin Rambe dan Ibunda Ramlah Br.Siregar, karena atas segala doa, dukungan dan kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Serta tidak luput karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara moral maupun material. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Himma Dewiyana, SI, M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, selaku dosen pembimbing II yang telah


(4)

5. Kepada seluruh staf pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah banyak memberikan ilmu dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi penulis.

6. Kepada staf pegawai Program Ilmu Perpustakaan dan Informasi (B’Yudi) yang telah membantu dalam mengurus surat-surat dan memberikan masukan-masukan yang berhubungan dengan penyusunan skripsi.

7. Kepada seluruh staf pustakawan Perpustakaan Politeknik Negri Medan yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama penulisan skripsi ini.

8. Kepada senior-senior terutama Yudi Purnomo, Palit Hanafi lubis yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pemikirannya dalam penyelesaian skirsi ini.

9. Kepada teman karib terutama Fajar Alam Siahaan yang telah banyak berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2005 khususnya M.safii Nasution, Rizky Efendi Nasution dan Siti Aisyah Nur Lubis yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Kepada teman-teman satu hunian terutama Khairul Ritonga dan Hadi Syahputra Dalimunte yang banyak meluangkan waktunya.

12. Serta seluruh orang tua dan Masyarakat kelurahan Sari Rejo penulis mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

Untuk kesekian kalinya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga kiranya mendapat hidayah dari ALLAH SWT. Semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan

bagi pembaca sekalian.

Medan, 28 Juli 2010 Penulis

Abrar Rahmana Rambe 050709011


(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK………. iii

DAFTAR ISI………. iv

DAFTAR TABEL………. Vi BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….. 3

1.3 Tujuan Penelitian ……… 3

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ………. 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ………. 5

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi……… 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi………. 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi……….. 7

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi……… 8

2.2 Bahan Perpustakaan ……… 9

2.2.1 Pengertian Bahan Perpustakaan……….. 9

2.2.2 Fungsi Bahan Perpustakaan……… 10

2.2.3 Jenis Bahan Perpustakaan……… 10

2.2.4 Ketersediaan Bahan Perpustakaan………... 13

2.2.5 Sumber Informasi Elektronik……….. 14

2.3 Relevansi ………. 16

2.3.1 Pengertian Relevansi………... 16

2.3.2 Penilaian Relevansi……….. 17

2.4 Kebutuhan Informasi ………. 18


(6)

2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi... 19

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi... 20

2.4.4 Sumber Informasi... 22

2.4.5 Pengguna Informasi... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 24

3.1 Jenis Penelitian... 24

3.2 Lokasi Penelitian ……… 24

3.3 Populasi dan Sampel ………. 24

3.3.1 Populasi ……… 24

3.3.2 Sampel………... 25

3.4 Instrumen Penelitian ……… 27

3.4.1 Kuesioner……… 27

3.4.2 Kisi-Kisi Kuesioner……… 27

3.4 Teknik Analisa Data………... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 30

4.1 Indikator Kuesioner... 30

4.1.1 Jenis Bahan Perpustakaan... .. 30

4.1.2 Kebutuhan Informasi... 32

4.1.3 Jumlah Bahan Perpustakaan... 36

4.1.4 Kemutakhiran Bahan Perpustakaan... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 39

5.1 Kesimpulan... ... 39

5.2 Saran... ... 40

DAFTAR PUSTAKA... 41


(7)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 : Jumlah Mahasiswa di Perpustakaan (POLMED)... 25

Tabel 2: Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata... 26

Tabel 3: Kisi- Kisi Kuesioner ... 27

Tabel 4: Jenis bahan tercetak yang sering digunakan pengguna... 30

Tabel 5: Ketersediaan jenis bahan perpustakaan... 31

Tabel 6: Subjek bahan perpustakaan... 31

Tabel 7: Kebutuhan sumber informasi elektronik... 32

Tabel 8: Ketersediaan jumlah bahan perpustakaan... 33

Tabel 9: Penyelesaian tugas kuliah... 34

Tabel 10: Kesesuaian jenis bahan pustaka dengan kurikulum... 35

Tabel 11: Penyelesaian masalah... 35

Tabel 12: Jumlah bahan perpustakaan yang dipinjam... 36

Tabel 13: Jumlah koleksi yang memadai... 37


(8)

Abstrak

Rambe, Abrar Rahmana. 2010. Relevansi Bahan Perpustakaan dengan Kebutuhan Informasi Pengguna pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED). Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang berada di Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. .Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan, yaitu sebanyak 1.634 orang yang terdiri dari 14 jurusan. Sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 94 orang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna adalah 61 responden (64,91%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED), 63 responden (67,02%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan, 70 responden (74.47%) menyatakan bahwa jenis bahan tercetak yang sering digunakan adalah buku teks, 55 responden (58,51%) menyatakan subjek bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, 45 responden (47,87%) menyatakan bahwa sangat membutuhkan sumber informasi elektronik disamping sumber tercetak (teks), 54 responden (57,45%) menyatakan jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, 65 responden (69,15%) menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang dimiliki Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai membantu menyelesaikan tugas perkuliahan, 63 responden (67,02%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan pengguna, 67 responden (71,28%) menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai dalam membantu penyelesaian masalah pengguna di luar permasalahan perkuliahan, 30 responden (31, 91%) menyatakan meminjam sebanyak 2 buah bahan perpustakaan dalam sebulan, 49 responden (52,13%) menyatakan bahwa jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan POLMED kurang memadai, 52 responden ( 55,32%) menyatakan bahwa kemutakhiran bahan perpustakaan yang ada di Perpustakaan POLMED sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban dari responden adalah (59,75%).


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang menyenangkan dan mengasyikkan. Meski hasilnya tidak dapat dirasakan dengan segera, mengelola dan mengembangkan perpustakaan sama halnya dengan human investment dan memperkuat modal sosial. Dengan memposisikan institusi dan sumber pembelajaran maka kekuatan untuk mencapai posisi strategis dan berkompetisi semakin besar. Perpustakaan adalah pusat pembelajaran yang berfungsi sebagai agen perubahan sosial yang meningkatkan kualitas kehidupan dengan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Hal ini diperjelas dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab Ketentuan Umum Pasal 1 Butir 10-13 yang menegaskan bahwa satuan pendidikan nasional adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian integral dari lembaga induknya yang bertujuan untuk mendukung dan menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Upaya yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut melalui aspek pengadaan, pengolahan, pelestarian, pemanfaatan, dan penyebaran informasi. Fungsi umum dari perpustakaan adalah sebagai wahana penyimpan, melestarikan karya cetak, karya rekam. Tugasnya adalah melakukan kegiatan administrasi, layanan teknis dan layanan pengguna. Penyediaan jasa layanan informasi dalam berbagai jenis bidang ilmu pengetahuan merupakan wujud penyebaran informasi kepada seluruh sivitas akademika. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan telah mencapai keberhasilan dari suatu kegiatan yang dijalankan.


(10)

Akan tetapi banyaknya jumlah bahan pustaka pada perpustakaan perguruan tinggi bukan menjadi tolak ukur yang paling utama bagi idealnya sebuah perpustakaan perguruan tinggi. Hal yang terpenting adalah kesesuaian bahan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

Kebutuhan informasi pengguna pada perpustakaan perguruan tinggi tentulah tidak sama. Dengan keanekaragaman sivitas itulah maka perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan bermacam-macam koleksi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sivitas akademika. Perpustakaan harus memperhatikan koleksi seperti apa dan bagaimana yang dibutuhkan oleh penggunanya sehingga setiap kebutuhan pengguna dapat terpenuhi dan memberikan kepuasan pada pengguna perpustakaan.

Permasalahan saat ini adalah sulitnya memperkirakan kondisi koleksi buku di perpustakaan. Walaupun dapat diketahui kekuatan dan kelemahan koleksi suatu perpustakaan, pandangan tersebut masih bersifat subjektif. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diera teknologi saat ini perpustakaan tidak bisa hanya bergantung pada bahan perpustakaan tercetak, tetapi juga harus mempunyai bahan pustaka elektronik yang banyak menyimpan informasi yang teraktual dan mutakhir yang dapat diakses secara cepat dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa pada saat ini.

Jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) diantaranya koleksi tercetak, yaitu buku teks sebanyak 4339 judul dengan 13.384 eksemplar, diktat sebanyak 477 judul dengan jumlah eksemplar yang sama dan terbitan berseri sebanyak 20 judul. Untuk koleksi elektronik yaitu kaset tape sebanyak 2 judul dengan 51 kaset, CD (Compact Disk) sebanyak 61 judul dengan 298 keping. Adapun jumlah peminjaman bahan perpustakaan yaitu: mahasiswa maksimal tiga eksemplar dan staf pengajar atau administrasi maksimal empat eksemplar dengan lama peminjaman yaitu: maksimal satu minggu untuk mahasiswa dan dua minggu untuk staf pengajar atau staf administrasi.

Internet dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar


(11)

alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan konvensional dilembaga pendidikan tinggi.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna dapat terwujud dan lebih diperhatikan lagi bagi pihak perpustakaan. Beranjak dari latar belakang di atas, maka penulis menetapkan judul penelitian adalah “Relevansi Bahan Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) dengan Kebutuhan Informasi Pengguna.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah relevansi bahan perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) dengan kebutuhan informasi pengguna?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna pada perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)”.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED), hasil penelitian

ini dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan bahan perpustakaan terhadap pemanfaatan perpustakaan.

2. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian pada topik yang sama.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman tentang relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan pengguna.


(12)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini berfokus pada relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna. Relevansi bahan pustaka dimaksud adalah jenis bahan pustaka, judul, dan jumlahnya.


(13)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara umum peran perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya yaitu sivitas akademika dalam menyelenggarakan pengadaan bahan perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 3) dinyatakan bahwa:

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit pelayanan teknis (UPT) perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Sejalan dengan pernyataan di atas, Sulistyo-Basuki (1993: 3) menyatakan pendapatnya bahwa:

Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.

Berdasarkan hal di atas perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah suatu unit pelayanan teknis dan badan bawahan perguruan tinggi mencakup perpustakaan universitas, fakultas, akademik, institute, sekolah tinggi maupun politeknik yang memiliki tujuan dan fungsi sebagai memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan informasi sebagai penunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi sering dimaknai sebagai pusat penelitian karena banyak menyediakan informasi yang berkaitan dengan sarana pendukung dalam proses penelitian. Selaras dengan kegiatan perpustakaan perguruan tinggi,


(14)

dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 47) dirumuskan tujuan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

1. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran di perpustakaan perguruan tinggi.

2. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya yang diperlukan untuk penelitian sejauh dana tersedia.

3. Mengusahakan, menyimpan dan merawat pustaka yang bernilai sejarah, yang dihasilkan oleh sivitas akademik.

4. Menyediakan sarana bibliografi untuk menunjang pemakaian perpustakaan.

5. Menyediakan tenaga yang cukup serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan dan bila perlu mampu memberikan pelatihan penggunaan perpustakaan.

6. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.

Selanjutnya Sulistyo-Basuki (1993: 52), juga menyatakan tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga kemahasiswa program pascasarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jenis informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada lingkungan perguruan tetapi juga lembaga induknya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi tidak lain sebagai penyedia jasa pelayanan informasi meliputi pengumpulan, pelestarian, pengolahan sehingga dapat dimanfaatkan pengguna sebagai wujud dukungan, melancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi.


(15)

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Selain mempunyai tujuan yang jelas sebuah perpustakaan juga harus memiliki fungsi tentunya. Begitu juga halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi. Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 3), fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu:

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung evaluasi pembelajaran

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3. Fungsi Riset

Perpustakaan merupakan fungsi bahan–bahan riset dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi dan seri koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimilki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya–karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh karya perguruan tingginya sivitas akademik dan non akademik.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan. 7. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan Tri dharmanya.

Berdasarkan uraian di atas adapun gagasan yang didefenisikan oleh Mahmudin (2006: 2), yang menyatakan:

“Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen dan staf maupun pengguna dari luar. Baik koleksi buku, majalah, surat kabar dan jenis koleksi lainnya”.


(16)

Dari pemaparan di atas dapat dijadikan referensi bahwa fungsi dari sebuah perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyediaan fasilitas pengajaran dan penelitian untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan. Untuk dapat menyelenggarakan fungsi tersebut adapun peranan pustakawan sangat penting karena pustakawan harus dapat melihat lebih jauh dan lebih luas akan kebutuhan penggunanya.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk mencapai tujuan dan fungsinya perpustakaan perguruan tinggi haruslah menjalankan tugasnya dengan baik. Sesuai dengan pendapat Sjahrial-Pamuntjak (2000: 5) yang menyatakan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

Melayani keperluan para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para peneliti yang bergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (2000: 5) tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah “Menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat pustaka serta mendayagunakan baik bagi sivitas akademika maupun diluar kampus.” Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.

2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studi.

3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literature ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.

4. Memutakhirkan bahan perpustakaan dengan mengikuti terbitan-terbita yang baru, baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.

Dari uraian di atas jelas bahwa tugas dari perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan jasa yang dapat mendukung proses pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan cara memutahirkan bahan


(17)

perpustakaan baik tercetak maupun tidak tercetak demi mendukung dan mengembangkan kualitas program kegiatan perguruan tinggi.

2.2 Bahan Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Bahan Perpustakaan

Bahan perpustakaan adalah faktor utama yang mempengaruhi perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak oleh penggunanya. Karena bahan perpustakaan adalah tujuan utama pengguna untuk datang mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan fasilitasnya yaitu bahan pustaka.

Menurut Siregar (1998: 2) yang dimaksud dengan “Bahan perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.”

Adapun bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sudah sangat berkembang, tidak hanya sebatas buku yang tercetak seperti yang dikatakan oleh Soeatminah (1992: 18) bahwa “Koleksi adalah bahan pustaka berupa buku, non buku ataupun manuskrip yang dihimpun oleh perpustakaan”, dan dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 11), “Koleksi adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi”.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bahan perpustakaan adalah semua bahan yang terkumpul dalam perpustakaan dan harus berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Adapun bahan perpustakaan terdiri dari bermacam-macam jenis mulai dari yang tercetak sampai terekam. Akan tetapi pada saat sekarang ini masih banyak perpustakaan yang hanya menyimpan bahan pustaka berupa buku dan tercetak lainya. Padahal informasi yang sangat dibutuhkan banyak terdapat pada internet yang sangat termutakhir, terpercaya dan up to date.


(18)

2.2.2 Fungsi Bahan Perpustakaan

Bahan perpustakaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan informasi pengguna, dengan ketersedian bahan perpustakaan yang dibutuhkan pengguna pada perpustakaan tentunya akan memberikan kepuasan kepada pengguna. Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menunjang program pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 40) disebutkan fungsi bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.

2. Fungsi Penelitian

Untuk Menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi Referensi

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk penelusuran informasi.

4. Fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi menetapkan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan perpustakaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika dan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan penelitian serta sebagai referensi dalam melakukan penelusuran informasi.

2.2.3 Jenis Bahan Perpustakaan

Jenis bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan haruslah sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Dengan beragam jenis bahan perpustakaan yang dimiliki sebuah perpustakaan maka akan semakin banyak pula sumber informasi yang terdapat pada perpustakaan tersebut. Begitu juga halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi, harus menyediakan jenis bahan perpustakaan yang dapat menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga membantu bagi mahasiswa.


(19)

Menurut Yusup (1995: 29-69), menjelaskan bahan perpustakaan terdiri atas:

1. Buku Teks

Buku teks adalah buku yang membahas suatu bidang ilmu tertentu yang ditulis dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian proses melajar mengajar antar murid dengan guru, termasuk juga antara mahasiswa dengan dosen.

2. Buku Referensi

Buku referensi adalah buku yang isinya maupun penyajiannya bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat spesifik atau khusus. Adapun yang tercakup pada buku referensi sebagai berikut : kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku pedoman, direktori, almanak, bibliografi, katalog, abstrak, atlas, dokumen pemerintah, laporan hasil penelitian, indeks, sumber informasi geografis, biografis dan petunjuk perjalanan.

3. Bahan Media Cetak Bukan Buku

Yang dimaksud dengan karya media cetak bukan buku adalah segala macam penerbitan yang dicetak, tetapi tidak berbentuk buku. Untuk lebih jelasnya yang termasuk pada koleksi media cetak bukan buku, yaitu : terbitan berkala, pamflet, brosur, guntingan surat kabar, gambar atau lukisan, globe.

4. Bahan Media Elektronik

Yang dimaksud media elektronik adalah jenis bahan pustaka yang bukan hasil cetakan, malainkan hasil teknologi elektronik. Produk teknologi yang sering dijadikan media komunikasi dan pendidikan didunia pendidikan dan instruksional adalah media pandang dengar (audio visual), mikrofis, mikrorider, dan komputer.

Menurut Sulistyo-Basuki dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan (1993 : 30), bahan pustaka mencakup:

1. Karya cetak

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk pustaka yaitu:

a. Buku

Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam bahan perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku.

b. Terbitan berseri

Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu tertib tertentu.

2. Karya non cetak

Karya non cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku, atau majalah melainkan dalam bentuk lain seperti: rekaman suara, rekaman video. Istilah lain untuk


(20)

bahan pustaka ini ialah bahan non buku, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini antara lain:

a. Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk kaset dan piringan hitam.

b. Gambar hidup dan rekaman video seperti: film dan kaset video, selain bersifat rekreasi dapat juga dipakai untuk pendidikan.

c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan yang dapat dilihat langsung misalnya: lukisan, foto, gambar teknik, serta bahan pustaka yang harus dilihat dengan bantuan misalnya: slide, transparansi, film stripe dan lain-lain.

d. Bahan kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, foto udara.

3. Bentuk mikro

Adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan mikro reader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a. Mikrofilm yaitu mikro dengan gulungan film dengan ukuran 10 mm dan 35 mm.

b. Mikrofis yaitu mikro dalam lembaran film ukuran 105 mm x 148 mm.

c. Mikropague, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam bentuk kertas yang mengkilap tidak tembus cahaya, ukurannya sebesar mikrofis.

4. Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROOM Player, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Soeatminah (1991: 23-29), berdasarkan penyajiannya bahan perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Buku Teks atau Monografi 2. Buku Fiksi

3. Majalah 4. Surat Kabar

5. Brosur atau Pamflet

6. Buku Referensi yaitu: kamus, ensiklopedia ,sumber biografi, sumber ilmu bumi, ibliografi, buku tahunan, buku petunjuk, buku pegangan,


(21)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis bahan perpustakaan dapat dibagi pada tiga bagian besar yaitu: Bahan buku teks, referensi dan terbitan berkala yang mana tiap jenis bahan pustaka mengandung sumber informasi yang akurat dan sangat bermanfaat bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

2.2.4 Ketersediaan Bahan Perpustakaan

Ketersediaan berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1990: 223) “Ketersediaan adalah kesiapan suatu alat, tenaga, barang, modal, dan siap untuk digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan.” Sedangkan Yulia (1993: 3) menyatakan “Koleksi perpustakaan adalah kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan.”

Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Perpustakaan menyediakan berbagai bahan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Setiap jenis perpustakaan memiliki tujuan yang berbeda dalam menyediakan bahan perpustakaan. Menurut Siregar (1998: 2) tujuan ketersediaan bahan perpustakaan pada perpustakaan perguruan tinggi yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi yang menaunginya. 3. Memiliki koleksi bahan/dokumen yang lampau dan yang mutahir dalam

berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut.

4. Memiliki bahan perpustakaan yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serat pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya.

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa tujuan perpustakaan dalam menyediakan bahan perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya yaitu sivitas akademika serta perguruan tinggi penaungnya.


(22)

2.2.5 Sumber Informasi Elektronik

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi (TI) khususnya komputer, keanekaragaman sumberdaya informasi berbasis elektronik telah di diinisiasi oleh produsen informasi. Majalah dan surat kabar menjadi trend tersendiri bila dipublikasikan dalam bentuk cyber media.

Perkembangan sumberdaya informasi baru ini, tidak terlepas dari daya dukung aplikasi TI, yang menjadikan akses database elektronik sebagai salah satu alternatif yang semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Pertumbuhan produksi bahan-bahan berbasis elektronik (electronic-based) di perpustakaan melahirkan istilah perpustakaan digital (digital library). Perpustakaan digital merupakan perpustakaan dimana berbagai objek informasi khususnya laporan penelitian, thesis, disertasi dan artikel majalah ilmiah disimpan dalam bentuk elektronik. Sehingga koleksi data elektronik dapat diakses tanpa harus melalui proses peminjaman.

Berkaitan dengan hal tersebut, menjadi tuntutan bagi pustakawan untuk bersikap responsif terhadap perubahan yang terjadi, dan berupaya mencari metode yang efektif dan efisien, kalau mungkin harus bersikap inovatif dalam memenuhi kepuasan pengguna. Hal ini penting agar perpustakaan tetap survive dalam lingkungannya yang terus berubah. Pemikiran perpustakaan sebagai gedung yang berisi koleksi pustaka yang diatur dengan sistem tertentu dapat merubah pemikiran dengan kenyataan baru bahwa “perpustakaan sebagai suatu organisasi” yang harus mengembangkan dan menyediakan berbagai jenis pelayanan termasuk akses informasi elektronik. Walaupun masih banyaknya kendala teknis dalam melanggan edisi elektronik, dibandingkan dengan edisi cetak, terutama di perpustakaan perguruan tinggi negeri, namun lambat laun hal ini dapat teratasi dengan berjalannya waktu dan perubahan perilaku, baik pustakawan maupun pemegang kebijakan.

Pengembangan dan penyediaan fasilitas akses informasi elektronik menyangkut berbagai aspek, yang diantaranya akan diuraikan berikut ini:

1. Automasi Perpustakaan

Automasi Perpustakaan yaitu penggunaan teknologi informasi terutama penggunaan komputer dan telekomunikasi untuk membantu tugas-tugas


(23)

layanan di perpustakaan terutama yang berkaitan dengan penemuan kembali bahan pusaka. Aspek penting dari automasi adalah pengembangan database elektronik sebagai embrio dalam mendukung temu balik informasi (online searching). Contoh database elektronik untuk mendukung temu balik informasi diantaranya.

a. Database CDS\ISIS

CDS/ISIS adalah software database katalog untuk perpustakaan yang sangat sederhana tetapi mempunyai kinerja baik. Dikembangkan oleh UNESCO untuk negara berkembang. Di Indonesia, sebagian besar perpustakaan baik besar maupun kecil telah lama menggunakan CDS/ISIS untuk mengelola database bibliografinya secara elektronik. Sosialisasi dan pelatihanan di fasilitasi oleh Pusat Dokumentatsi dan Informasi-LIPI.

b. Database berbasis IsisOnline

IsisOnline adalah sebuah software berbasis web yang berfungsi untuk memudahkan publikasi database katalog dan bibliografi yang berbasis CDS/ISIS ke internet, tanpa perlu melakukan konversi database dari format aslinya. Dengan demikian, akses ke database perpustakaan menjadi tidak terbatas baik ruang dan waktu.

2. Perpustakaan Digital

Karakeristik utama dari koleksi yang dimiliki perpustakaan digital yaitu isi (content) nya. Hampir seluruh koleksi yang dimiliki perpustakaan digital bermuatan koleksi lokal (Local Content) yang mencakup karya ilmiah yang dihasilkan oleh staf akademi baik staf pengajar maupun mahasiswa berupa laporan penelitian, skripsi/thesis, artikel majalah ilmiah dan artikel yang dimuat di proseding.

3. Database Kliping Elektronik

Kliping yang kita kenal selama ini berupa kumpulan informasi/ berita/artikel dari surat kabar atau majalah. Proses pembuatannya dengan cara dengan menggunting dan menempel pada selembar kertas dan yang dikelompokan dalam subjek tertentu kemudian dibendel (jilid).


(24)

Sedangkan yang dimaksud dengan kliping elektronik adalah kumpulan artikel dalam bentuk file elektronik (digital) yang diproses menggunakan software tertentu. Data digital berupa hasil proses pengetikan manual secara elektronik maupun proses scanning. Berkembangnya informasi digital yang dapat diakses secara online, memudahkan pengaksesan informasi cybermedia sebagai bahan baku kliping elektronik.

2.3 Relevansi

2.3.1 Pengertian Relevansi

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai media penyedia informasi sebaiknya memiliki bahan pustaka yang banyak dan beraneka ragam serta relevan dengan kebutuhan penggunanya, sehingga koleksi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna. Pengertian relevansi di sini adalah informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini diperkuat oleh pendapat Purnomo (2006: 9) yang menyatakan bahwa “Dokumen yang relevan dokumen-dokumen yang sedang dibutuhkan”

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen-dokumen yang diperoleh dari perpustakaan atau sumber informasi lainnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam menggunakan perpustakaan.

Selain pendapat di atas Siregar (2002: 11) menyatakan bahwa maksud dari relevansi atau kesesuaian bahan perpustakaan adalah, “Perpustakaan hendaknya mengusahakan agar bahan perpustakaan relevansi dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa relevansi bahan pustaka merupakan suatu tolak ukur bagi penelusur informasi untuk mengetahui apakah informasi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna, fungsi dan tujuan perpustakaan dan lembaga induknya.

2.3.2 Penilaian Relevansi

Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen yang relevan diantara dokumen yang ditemukan dari proses temu kembali informasi. Burgin


(25)

dalam Mustangimah (1998: 31) menyatakan bahwa, “Penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian relevansi yang diberikan oleh pustakawan”. Harter yang dikutip Mustangimah (1998: 32) juga menyatakan bahwa:

“Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain karakteristik penilai, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakteristik temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi”.

Relevansi merupakan konsep yang sangat penting dalam temu kembali informasi karena ukuran yang menggambarkan unjuk kerja dan efektivitas sistem temu kembali informasi ditentukan berdasarkan dokumen yang relevan.

Menurut Pao (1989: 54) bahwa:

“Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa penilaian relevansi sangat peting dalam mencari informasi atau dokumen yang dibutuhkan pengguna, sehingga perpustakaan harus menyediakan bahan perpustakaan yang optimal bagi pengunjung perpustakaan.

Perpustakaan sebagai penyedia informasi sebaiknya mempunyai koleksi yang relevan dengan kebutuhan penggunanya, sehingga koleksi yang dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pihak perpustakaan juga sebaiknya melakukan pengadaan dengan seleksi bahan pustaka yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang telah digariskan badan induk, terutama perlu diperhatikan perpustakaan dalam seleksi bahan pustaka menurut Carter dan Bonk yang dikutip Herlina (1996:44) menyatakan bahwa:

1. Bahan pustaka harus disiplin dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna tanpa membedakan ras, kebangsaan, profesi, atau lokasi pengguna

2. Bahan pustaka harus dibina berdasarkan rencana

3. Perpustakaan diadakan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pengguna tetapi juga berkewajiban membina bahan pustaka untuk memperluas,


(26)

memperkaya, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Bahan pustaka dasar harus dibina dengan lengkap dan mutahir.

4. Bahan pustaka yang akan disediakan harus berkualitas baik isi penyajian dan format, kepengarangan, subjek, subjek maupun fakta yang nyata. 2.4 Kebutuhan Informasi

2.4.1 Pengertian Kebutuhan Informasi

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Mulai dari kebutuhan ragawi sampai kebutuhan yang bersifat rohani. Berikut adalah beberapa pengertian tentang kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli.

Menurut Chowdhury (1999: 92) bahwa: “Kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu”.

Menurut Taylor yang dikutip Putu Pendit (2008: 2), ada empat lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti:

1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika kebutuhan informasi belum

sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya. Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu.

2. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai mereka-reka apa

sesungguhnya yang ia butuhkan.

3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.

4. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan

kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu.

Sedangkan menurut Hartono (2000: 692) menyatakan bahwa: “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan informasi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh


(27)

penerima berupa data yang menggambarkan kejadian-kejadian nyata yang telah diolah dalam satu bentuk sehingga menjadi lebih berguna dan lebih berarti.

2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi bagi pengguna informasi sangat beraneka ragam. Berikut ini beberapa pengertian tentang jenis kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli.

Jarvelin (2004) memberi klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi yang berhubungan dengan tugas pekerjaan, yaitu:

1. Informasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat, dan syarat dari masalah yang sedang dihadapi, misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenal jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi jembatan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang telah membahas hal yang sama.

2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah, terdiri dari pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalan masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.

3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insiyur perencana akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi mengenai desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki.

Menurut Yusup (1995: 10) bahwa “Jenis-jenis informasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak, sulit diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya.

2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota masyarakat pada umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik.

Sebagai tambahan perlu juga diketahui bahwa menurut Diao yang dikutip Mustangimah (1998: 5), menyatakan bahwa:


(28)

“Kebutuhan informasi ada 3 macam, yaitu kebutuhan informasi objektif, kebutuhan informasi subjektif, dan kebutuhan informasi yang terpenuhi. Kebutuhan informasi objektif yaitu kebutuhan informasi yang seharusnya ada apabila seorang ingin mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari oleh seorang sebagai persyaratan untuk mencapai tujuan.”

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis kebutuhan informasi yang mutakhir, spesifik, objektif dan pengembang bagi pengetahuan manusia sehingga dapat menyelesaikan masalah problem-solving information.

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengguna perpustakaan akan kebutuhan informasi. Faktor-faktor tersebut menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Katz, Gurevitch, dan Haas (Tan yang dikutip Yusup, 1995:4) juga menemukan dalam penelitiannya bahwa orang yang tingkat pendidikannya tinggi lebih banyak mempunyai kebutuhan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Ini berarti bahwa orang yang mempunyai pendidikan relatif tinggi, seperti guru, dosen, dan peneliti, misalnya, lebih banyak mempunyai kebutuhan akan sesuatu yang bisa memuaskannya, dan lebih banyak mempunyai tujuan yang berkaitan dengan permasalahan kehidupannya daripada orang-orang pada umumnya. Hal ini terjadi karena pada umumnya orang lebih senang berpikir simpleks daripada orang-orang yang berpendidkan tinggi yang lebih banyak menggunakan pola berpikir multipleks. Konsep multipleksitas (dalam berpikir) ini diusulkan oleh Krech, Crutchfield, dan Ballachey yang dikutip Yusup, 1995: 5 untuk menjelaskan adanya perbedaan dalam cara orang mengalami perubahan kognisi yang di antaranya dipengaruhi oleh sistem kognisi yang sudah dipunyai oleh orang yang bersangkutan sebelumnya. Semua informasi yang menerpa orang yang berpikiran multipleks akan dikelolanya, dikaitkan dengan informasi lain yang sudah dipunyainya untuk kemudian dicari pola kaitannya guna menghasilkan pengetahuan baru atau informasi baru.

Menurut Sulistyo-Basuki (2004:396) kebutuhan informasi ditentukan oleh: 1. Kisaran informasi yang tersedia;


(29)

3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik masing- masing pemakai;

4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5. Konsekuensi penggunaan informasi.

Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Krech, Crutchfield, dan Ballachey yang dikutip Yusup, 1995: 13 lebih jauh menjelaskan karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah tersebut. Salah satu cara adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian besar tersedia di perpustakaan-perpustakaan.

Fungsi informasi bisa berkembang sesuai dengan bidang garapan yang disentuhnya. Namun, setidaknya yang utama adalah sebagai data dan fakta yang membuktikan adanya suatu kebenaran, sebagai penjelas hal-hal yang sebelumnya meragukan, sebagai prediksi untuk peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang. Nyatanya, informasi itu banyak fungsinya. Tidak terbatas pada salah satu bidang atau aspek saja, melainkan menyeluruh, hanya bobot dan manfaatnya yang berbeda karena disesuaikan dengan kondisi yang membutuhkannya (Yusup, 1995: 13).

Dalam pengadaan bahan pustaka, perpustakaan merupakan faktor yang penting dan perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik sehingga bahan pustaka yang dipesan dapat sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban.

2.4.4 Sumber Informasi

Perpustakaan adalah jantung perguruan tinggi sumber informasi bagi seluruh pengguna perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan maka seluruh sivitas akademika dengan mudah mendapat informasi yang dibutuhkan sehingga proses belajar atau mengajar dapat berjalan dengan mudah dah lebih maksimal.


(30)

Menurut Yusup (1995: 14) menyatakan bahwa:

“Memfokuskan sumber informasi yaitu hanya kepada segala macam informasi yang secara khusus bisa diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepantingan umat manusia, yakni informasi terekam yang bisa diperoleh diperpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah (bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan) maupun informasi yang bersifat non-ilmiah sepeti informasi tentang keluarga, berita kematian, dan iklan komersial”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi merupakan segala macam informasi yang bisa diawasi, dikendalikan, diolah, dan dikelola oleh perpustakaan untuk seluruh pengguna yang ingin memenuhi kebutuhan informasi baik informasi yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. 2.4.5 Pengguna Informasi

Pengguna informasi adalah orang yang membutuhkan informasi baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah.

Adapun pengertian pengguna informasi menurut beberapa ahli yaitu: Menurut Djatin (1996: 8) Karakteristik jenis pengguna informasi adalah:

a. Mahasiswa

Pada umumnya sering menggunakan buku dari pada majalah yang memberikan penjelasan mengenai topik-topik tertentu.

b. Mahasiswa Pasca Sarjana

Yang mencari informasi untuk penelitian yang sesuai dengan bidang-bidang mereka.

c. Para Dokter

Tenaga medis yang bekerja dirumah sakit yang memiliki kesibukan dengan kegiatan atau aktivitas klinisnya.

d. Dosen dan Peneliti

Para dosen yang memerlukan informasi untuk keperluan belajar atau mengajar sedangkan peneliti memerlukan informasi untuk mengetahui sejauh mana telaah orang untuk digunakan dalam menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya.

e. Pengamat

Mencari informasi mengenai topik-topik yang banyak diminati orang. f. Bidang-bidang khusus

Orang yang mencari informasi mengenai penelitian dimasa lalu dengan motivasi atau sasaran belajar seumur hidup.

g. Masyarakat Umum

Untuk menambah pengetahuan dan mencari informasi serta hiburan. h. Industri dan Pemasarannya


(31)

Adapun menurut Bambang S. Sankarto dan Maman Pernama (2008: 4) tentang pengertian pengguna informasi adalah:

Pengguna informasi adalah pihak yang menerima atau menggunakan informasi. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan bekerjasama dengan sumber informasi lain.

Sedangkan menurut Yusuf (1996: 156) “Pengguna atau pemakai jasa perpustakaan adalah semua pengunjung perpustakaan yang bertujuan menggunakan fasilitas perpustakaan untuk mencari informasi dalam rangka memperoleh bahan pustaka atau pengetahuan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna informasi adalah mahasiswa, dosen, dokter, pengamat, masyarakat umum dan seluruh pengunjung perpustakaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi.


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain Sugiyono (1998: 6). Maka, sesuai dengan pendapat tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang dihadapi oleh suatu instansi.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang berada di Jl. Almamater No. 1 Kampus USU, Medan.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis menetapkan populasi penelitian. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002: 57)”.

Sesuai dengan pendapat di atas peneliti menetapkan populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Medan (POLMED) yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Adapun jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) sebanyak 1.634 orang yang terdiri dari beberapa jurusan yaitu:


(33)

Tabel 1: Jumlah Anggota di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)

No Jurusan Jumlah

1 Administrasi Bisnis 182

2 Akuntansi 251

3 Perbankan dan Keuangan 168

4 Elektronika 167

5 Energi 141

6 Sipil 64

7 Elektro 105

8 Telekomunikasi 156

9 Mesin 263

10 Diploma-1 41

11 Manajemen Informatika 14 12 Komputer Engineering 48

13 Diploma-4 12

14 MICE 22

Jumlah 1.634

3.3.2 Sampel

Tidak semua populasi dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terkadang hanya sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian, sebagian dari populasi tersebut biasa dikatakan sebagai sampel penelitian.

Untuk menentukan sampel, penulis membatasi jumlah populasi untuk dijadikan sampel karena jumlah populasi penelitian yang besar. Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

2 1 Ne N n + = dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10%, (Umar, 2008: 78)

2 ) 1 , 0 ( 634 . 1 1 634 . 1 + = n 34 , 17 634 . 1 =

n n≈94


(34)

Adapun penentuan ukuran sampel untuk populasi yang berstrata pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED) dapat dilihat pada tabel - 2 berikut:

Tabel 2: Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Jurusan Jumlah Sampel

1 Administrasi Bisnis 182

10 94 1.634 182 = x

2 Akuntansi 251

14 94 1.634 251 = x 3 Perbankan dan Keuangan 168

10 94 1.634 168 = x

4 Elektronika 167

10 94 1.634 167 = x

5 Energi 141

8 94 1.634 141 = x

6 Sipil 64

4 94 1.634 64 = x

7 Elektro 105

6 94 1.634 105 = x

8 Telekomunikasi 156

9 94 1.634 156 = x

9 Mesin 263

15 94 1.634 263 = x

10 Diploma-1 41

2 94 1.634 41 = x 11 Manajemen Informatika 14

1 94 1.634 28 = x 12 Komputer Engineering 48

3 94 1.634 48 = x

13 Diploma-4 12

1 94 1.634 12 = x

14 MICE 22

1 94 1.634 22 = x


(35)

3.4 Istrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data penelitian kita membutuhkan alat atau acuan yang biasa disebut instrumen penelitian. Menurut Gulo (2002: 123) “Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, pangamatan atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden”. Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner.

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sugiyono (1999: 135). Dalam pembuatan kuesioner harus menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan dipahami oleh responden, agar nantinya peneliti memperoleh informasi yang diharapkan dari jawaban responden. Maka, sebelum membuat kuesioner hendaknya menentukan kisi-kisi angket terlebih dahulu agar tidak terjadi keraguan dalam menentukan bentuk dan urutan pertanyaan kuesioner.

3.4.2 Kisi-Kisi Kuesioner

Untuk mempermudah pembuatan kuesioner, maka peneliti menyajikan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 3: Kisi-kisi Kuesioner

No Variabel Indikator No.

Kuesioner 1

Relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan Informasi Pengguna

a. Jenis Bahan Perpustakaan b. Kebutuhan Informasi c. Jumlah Bahan Perpustakaan d. Kemutakhiran Bahan Pustaka

1 – 3 4 – 8 9 –10


(36)

3.5 Teknik Analisa Data

Sehubungan dengan penelitian yang berbentuk deskriptif, maka dalam menganalisis data penulis mempergunakan teknik sederhana yaitu berdasarkan persentase. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan metode desktiptif. Data yang diperoleh ditabulasi untuk mengetahui persentasenya, selajutnya dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskriptif.

Untuk mengolah data yang diterima dari responden, penulis mengunakan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

1. Tahap pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah responden telah menjawab seluruh pertanyaan secara benar. Kemudian dari hasil pemeriksaan ini diketahui mana kuesioner yang dapat diolah dan yang tidak dapat diolah.

2. Selanjutnya menghimpun data yang akan diolah, data dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang disediakan pada kolom isian.

3. Menghitung persentase dari setiap jawaban yang diperoleh dari responden. Untuk menghitung persentase jawaban responden, penulis menggunakan rumus persentase dalam Arikunto (2000 : 349), sebagai berikut:

P = F n

X 100 %

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel

4. Pengolahan Statistik dan Penafsirannya. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi, peneliti menggunakan metode penafsiran berdasarkan Supardi (1979:20), sebagai berikut :

Jika memiliki kesesuaian 1-25 % : Sebagian kecil Jika memiliki kesesuaian 26-49% : Hampir setengah Jika memiliki kesesuaian 50% : Setengah


(37)

Jika memiliki kesesuaian 76-99 % : Pada umumnya Jika memiliki kesesuaian 100 % : Seluruhnya


(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Indikator Kuesioner

Untuk mengetahui relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan dapat diukur dengan indikator, yaitu: jenis bahan perpustakaan, kebutuhan informasi, jumlah bahan perpustakaan dan kemutakhiran bahan perpustakaan.

4.1.1 Jenis Bahan Perpustakaan

Tanggapan responden terhadap indikator jenis bahan perpustakaan (kuesioner nomor 1, nomor 2 dan nomor 3) dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4: Jenis bahan tercetak yang sering digunakan pengguna No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

1

Jenis bahan tercetak apa saja yang sering Saudara gunakan bila berkunjung ke Perpustakaan

POLMED

a. Buku teks 70 74,47%

b. Buku referens 18 19,15% c. Terbitan berseri 4 4,26% d. Cours/diktat 2 2,13%

Jumlah 94 100%

Pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, 70 responden menyatakan bahwa jenis bahan tercetak yang sering digunakan adalah buku teks (74.47 %), 18 responden menyatakan sering menggunakan jenis bahan tercetak buku referens sebagai bahan bacaan (19,15%). Terbitan berseri sering digunakan pengguna sebanyak 4 responden (4,26%), sedangkan yang menggunakan cours/diktat sebanyak 2 responden (2,13%).

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna menggunakan jenis bahan tercetak buku teks sebagai bahan bacaan di perpustakaan. Kesesuaian isi dalam buku teks yang terdapat pada Perpustakaan POLMED dimanfaatkan pengguna secara baik dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Hal ini menunjukkan buku teks lebih sesuai dalam memenuhi kebutuhan informasi dibandingkan buku referens terbitan berseri dan cours/diktat.


(39)

Tabel 5: Ketersediaan jenis bahan perpustakaan

No Pertanyaan Kategori

Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

2

Apakah jenis bahan

perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan

POLMED sesuai dengan kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat sesuai 2 2,13%

b. Sesuai 61 64,89%

c. Kurang sesuai 30 31,91% d. Tidak sesuai 1 1,06%

Jumlah 94 100%

Data dari tabel 5 di atas menjelaskan bahwa 2 respsonden (2,13%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, 61 responden (64,91%) menyatakan sesuai. Sedangkan 30 responden (31,91%) menyatakan kurang sesuai jenis bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi pengguna dan 1 responden (1,06%) menyatakan tidak sesuai.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar jenis bahan perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Politeknik Negri Medan (POLMED).

Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 40) disebutkan salah satu fungsi bahan perpustakaan adalah fungsi pendidikan, yaitu untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.

Tabel 6: Subjek bahan perpustakaan

No Pertanyaan Kategori

Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

3

Apakah subjek bahan perpustakaan yang dimiliki Perpustakaan POLMED sesuai dengan kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat sesuai 2 2,13%

b. Sesuai 55 58,51%

c. Kurang sesuai 36 38,30% d. Tidak sesuai 1 1,06%

Jumlah 94 100%

Dari tabel 6 di atas menjelaskan bahwa 2 responden (2,13%) menyatakan subjek bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna dan 55 responden (58,51%) menyatakan sesuai. Sedangkan 36


(40)

responden (38,305%) menyatakan kurang sesuai dan 1 responden (1,06%) menyatakan subjek bahan perpustakaan masih tidak sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna.

Berdasarkan persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar subjek bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna tetapi pihak Perpustakaan Politeknik Negri Medan juga harus dapat memperhatikan penambahan jumlah subjek bahan perpustakaan untuk pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.

4.1.2 Kebutuhan Informasi

Pendapat responden terhadap indikator kebutuhan informasi dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner nomor 4, nomor 5, nomor 6, nomor 7 dan nomor 8 berikut:

Tabel 7: Kebutuhan sumber informasi elektronik No Pertanyaan

Kategori

Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

4

Apakah selain sumber tercetak (buku teks),

Saudara masih memerlukan sumber informasi

elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat perlu 45 47,87%

b. Perlu 42 44,68%

c. Kurang perlu 7 7,45% d. Tidak perlu 0 0,00%

Jumlah 94 100%

Dari tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa 45 responden (47,87%) menyatakan sangat perlu sumber informasi elektronik disamping sumber tercetak (teks) dan 42 responden (44,68%) menyatakan sesuai. Sedangkan 7 responden (7,45%) menyatakan kurang perlu sumber informasi elektronik dan tidak seorang responden (0%) menyatakan tidak perlu.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pengguna perpustakaan mengharapkan adanya sumber informasi elektronik selain informasi tercetak (teks). Untuk itu pihak perpustakaan juga bisa menambahkan koleksi sumber informasi elektronik dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Sebagaimana menurut Sulistyo-Basuki dalam bukunya


(41)

Pengantar Ilmu Perpustakaan (1993 : 30), “Bahan pustaka mencakup: karya cetak, karya non cetak, bentuk mikro dan karya dalam bentuk elektronik”.

Hal ini menunjukkan bahwa sumber informasi elektronik sangat dibutuhkan pada setiap perpustakaan, karena banyak menyimpan informasi yang teraktual dan dapat diakses secara cepat.

Tabel 8: Ketersediaan jumlah bahan perpustakaan

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

5

Apakah jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat sesuai 0 0,00%

b. Sesuai 54 57,45%

c. Kurang sesuai 38 40,43% d. Tidak sesuai 2 2,13%

Jumlah 94 100%

Dari data tabel 8 di atas menjelaskan bahwa 54 responden (57,45%) menyatakan jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Sedangkan 38 responden (40,43%) menyatakan jumlah bahan perpustakaan yang tersedia kurang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna dan 2 responden ( 2,13%) menyatakan tidak sesuai.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna perpustakaan menyatakan jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna tetapi hampir setengah pengguna masih merasa jumlah bahan perpustakaan yang tersedia kurang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Sehingga diharapkan pihak perpustakaan bisa menambah jumlah bahan perpustakaannya dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.


(42)

Tabel 9: Penyelesaian tugas kuliah

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

6

Apakah bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan POLMED dapat membantu

menyelesaikan tugas perkuliahan Saudara?

a. Sangat membantu 13 13,83%

b. Membantu 65 69,15%

c. Kurang membantu 16 17,02% d. Tidak membantu 0 0,00%

Jumlah 94 100%

Dari data tabel 9 di atas menjelaskan bahwa 13 responden (13,83%) menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang dimiliki Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah sangat sesuai membantu menyelesaikan tugas perkuliahan, 65 responden (69,15%) menyatakan sudah sesuai. Sedangkan 16 responden (17,02%) menyatakan masih kurang sesuai dan tidak ada responden yang menyatakan tidak sesuai (0%).

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pengguna perpustakaan menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang dimiliki dapat membantu pengguna menyelesaikan tugas perkuliahannya. Sebagaimana Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 40) disebutkan fungsi bahan perpustakaan diantaranya adalah fungsi pendidikan, yaitu untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.

Hal ini menunjukkan bahwa telah terwujudnya fungsi bahan perpustakaan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan yaitu sebagai sarana untuk menunjang program pendidikan dan ilmu pengetahuan.


(43)

Tabel 10: Kesesuain jenis bahan pustaka dengan kurikulum

No Pertanyaan Kategori

Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

7

Apakah jenis bahan

perpustakaan yang tersedia pada perpustakaan

POLMED sesuai dengan kurikulum pada jurusan Saudara?

a. Sangat sesuai 3 3,19%

b. Sesuai 63 67,02%

c. Kurang sesuai 28 29,79% d. Tidak sesuai 0 0,00%

Jumlah 94 100%

Data dari tabel 10 di atas menjelaskan bahwa 3 responden (3,19%) menyatakan jenis bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan pengguna dan 63 responden (67,02%) menyatakan sesuai. Sedangkan 28 responden (28,79%) menyatakan kurang sesuai dan tidak seorang pun dari responden yang menyatakan jenis bahan perpustakaan tidak sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna perpustakaan menyatakan bahwa jenis bahan perpustakaan yang dimiliki sudah sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan pengguna perpustakaan, walaupun sebagian kecil pengguna masih merasa kurang sesuai.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis bahan perpustakaan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan relevan dengan kurikulum mahasiswanya.

Tabel 11: Penyelesaian masalah

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

8

Apakah jenis bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan POLMED dapat membantu penyelesaian masalah Saudara?

a. Sangat sesuai 1 1,06%

b. Sesuai 67 71,28%

c. Kurang sesuai 26 27,66% d. Tidak sesuai 0 0,00%

Jumlah 94 100%

Data dari tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa 1 (1,06%) responden menyatakan bahwa bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sudah sangat sesuai dapat membantu penyelesaian


(44)

masalah pengguna di luar permasalahan perkuliahan dan 67 responden (71,28%) menyatakan sudah sesuai. Sedangkan sekitar 26 responden (27,66%) menyatakan kurang sesuai bahan perpustakaan dapat membantu pengguna menyelesaikan permasalahan di luar permasalahan kuliah.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna perpustakaan menyatakan bahwa jenis bahan perpustakaan yang tersedia dapat membantu pengguna dalam penyelesaian masalah yang dihadapinya di luar permasalah perkuliahan.

Hal ini sesuai dengan apa yang terdapat dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 40) disebutkan salah satu fungsi bahan perpustakaan adalah sebagai fungsi umum yaitu, Perpustakaan perguruan tinggi menetapkan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

4.1.3 Jumlah Bahan Perpustakaan

Pendapat responden terhadap indikator jumlah bahan perpustakaan dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner nomor 9 dan nomor 10 berikut:

Tabel 12: Jumlah bahan perpustakaan yang di pinjam

No Pertanyaan Kategori

Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

9

Berapa banyak bahan perpustakaan yang Saudara pinjam dalam sebulan?

a. 1 item 21 22,34%

b. 2 item 30 31,91%

c. 3 item 17 18,09%

d. > 3 item 26 27,66%

Jumlah 94 100%

Data pada tabel 12 di atas menjelaskan bahwa 21 responden (22,34%) menyatakan meminjam bahan perpustakaan sebanyak 1 buah dalam sebulan, 30 responden (31, 91%) menyatakan meminjam sebanyak 2 buah bahan perpustakaan, 17 responden (18,09%) meminjam 3 buah dan 26 responden (27,66%) meminjam bahan perpustakaan lebih dari tiga (>3) setiap bulannya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa hampir setengah pengguna perpustakaan meminjam bahan perpustakaan lebih dari tiga item dalam


(45)

setiap bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa bahan perpustakaan pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya.

Tabel 13: Jumlah koleksi yang memadai

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

10

Apakah menurut Saudara jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan

POLMED sudah memadai?

a. Sangat memadai 2 2,13%

b. Memadai 37 39,36%

c. Kurang memadai 49 52,13% d. Tidak memadai 6 6,38%

Jumlah 94 100%

Dari data tabel 13 di atas menjelaskan bahwa 2 responden (2,13%) menyatakan bahwa jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan POLMED sangat memadai dan 37 responden (39,36%) menyatakan memadai. Sedangkan 49 responden (52,13%) menyatakan kurang memadai dan 6 responden (6,38%) menyatakan tidak memadai.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah pengguna perpustakaan menyatakan bahwa jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan memadai (41,49%) dan sebagian besar pengguna menyatakan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan kurang memadai sebanyak (58,51%). Dengan demikian diharapkan pihak Perpustakaan POLMED dapat melakukan evaluasi koleksi, yaitu menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu bagi pengguna, sehinnga koleksi perpustakaan yang dimiliki oleh Perpustakaan POLMED lebih memadai.


(46)

4.1.4 Kemutakhiran Bahan Perpustakaan

Tanggapan responden terhadap indikator jenis bahan perpustakaan (kuesioner nomor 11) dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 14: tahun terbit bahan perpustakaan

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

11

Apakah kemutakhiran (tahun terbit) bahan perpustakaan pada Perpustakaan POLMED telah sesuai dengan kebutuhan informasi saudara?

a. Sangat sesuai 1 1,06%

b. Sesuai 52 55,32%

c. Kurang sesuai 36 38,30% d. Tidak sesuai 5 5,32%

Jumlah 94 100%

Dari data pada tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, 1 (1,06%) responden menyatakan bahwa Kemutakhiran/ tahun terbit bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna dan 52 responden ( 55,32%) menyatakan sesuai. Sedangkan 36 responden (38,30%) menyatakan Kemutakhiran/ tahun terbit Bahan Perpustakaan yang ada kurang sesuai dan sebanyak 5 responden (5,32%)menyatakan tidak sesuai.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna menyatakan bahwa kemutakhiran/ tahun terbit bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Namun pihak perpustakaan juga harus terus memperhatikan kemutahiran bahan perpustakaan sehingga informasi yang ada tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Indikator jenis bahan perpustakaan menunjukkan bahwa pengguna lebih banyak menggunakan jenis bahan tercetak buku teks sebagai bahan bacaan di perpustakaan, sebagian besar jenis dan subjek bahan perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED).

2. Indikator kebutuhan informasi, menunjukkan bahwa pengguna perpustakaan mengharapkan adanya sumber informasi elektronik selain informasi tercetak (teks), jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, dan bahan perpustakaan yang dimiliki dapat membantu pengguna menyelesaikan tugas perkuliahannya dan jenis bahan perpustakaan yang dimiliki sudah sesuai dengan kurikulum yang ada di jurusan. 3. Indikator jumlah bahan perpustakaan, menunjukkan bahwa jumlah

koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah memadai dan pada umumnya pengguna perpustakaan meminjam bahan perpustakaan selain yang dibaca di perpustakaan.

4. Indikator kemutakhiran bahan pustaka, menunjukkan bahwa kemutakhiran/tahun terbit bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna.


(48)

5.2. Saran

Saran penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Selain jenis bahan tercetak buku teks sebagai bahan bacaan di perpustakaan pengguna juga mengharapkan adanya sumber informasi elektronik dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi.

2. Sebagian besar jumlah dan subjek bahan perpustakaan sudah sangat sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna tetapi pihak perpustakaan juga harus dapat memperhatikan penambahan jumlah dan subjek bahan perpustakaan untuk pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.

3. Jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan memadai namun sebagian pengguna menyatakan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan kurang memadai. Dengan demikian diharapkan pihak Perpustakaan POLMED dapat memperhatikan manajemen koleksi yang lebih baik dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.

4. Penambahan buku-buku terbaru dan koleksi perpustakaan lainnya baik secara kualitas maupun kuantitas ditingkatkan setiap tahun dalam rangka penunjang kebutuhan perkembangan informasi pengguna.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. ed. Rev. IV. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Chowdhury, G.G. 1999. Introduction to Modern Information Retrieval. London: Library Association Publishing.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Balai Bahasa.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djatin, Jusni. 1996. Penelusuran Literatur. Jakarta : Universitas Terbuka. Editor Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta.

Evans, G. Edward. 2000. Developing Library and Information Center

Collections. Fourth Edition.Colorado: Library Unlimited.

Hartono, Bambang. 1986. Sistem dan Pelayanan Informasi. Jakarta: Arga Kencana Abadi.

Jarverlin, K. & Ingwersen, P. (2004).”Information Seeking Research Need

Extension Towards Tasks and Technology” Information Research, 10

(1) paper 212.<http://Information R.net/ir/10-1/paper212.html> 10 Maret 2010

Lasa HS. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Mahmudin. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan.

20/02/2010.

Mustangimah. 1998. Efektifitas system temu kembali informasi dan analisis

bibliometrik: Aplikasi pada dokumen bidang nuklir berbahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Pao, Miranda Lee. 1989. Concepts of Information retrieval. Colorado: Libraries Unlimited.0


(2)

Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI.

Perpustakaan Nasional RI. 1994. Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Perguruan Tingi. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

_______________. 1999. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Depdiknas.

_______________. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Perguruan Tingi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Depdiknas.

_______________. 2004. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Perguruan Tingi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Depdiknas.

Purnomo, Jamu Saptari. 2006. Temu kembali biliografi dengan bahasa alami

pada field judul subjek (Studi Efektifitas Katalog Induk Terpasang Universitas Gajah Mada) berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi .

Vol. III, No. 1 Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Putubuku, 2008. Informasi: dibutuhkan, diperlukan, diinginkan.

Sankarto, Bambang S. dan Permana, Maman, 2008. Identifikasi kebutuhan

informasi melalui teknik pengamatan, wawancara, dan angket.

<http://pfi3pdata.litbang.deptan.go.id/laporan/one/26/file/01-04-2010>

Singarimbun, Masri. 1999. Metode dan Proses Penelitian dalam Metode

Penelitian Survei. Yogyakarta: LP3ES.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan

Literatur. Medan: Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara.

_______________. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara.

Sjarial-Pamuntjak. Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta. Djambatan.

Soetminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.


(3)

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

_______________. 1999. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial Pendidikan: Aplikasi Metode

Kuantitatif dan Statistika Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Offset.

Supardi, A.1979. Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati.

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta. Sagung Seto.

Yulia, Yuyu, Janti G. Sujana dan Henny Windarti. 1993. Pengadaan Bahan

Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yusuf, Pawit M. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yusuf, Taslimah.1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta. Universitas Terbuka.


(4)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

RELEVANSI BAHAN PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK

NEGERI MEDAN (POLMED)

Mohon kesedian Saudara menjawab pertanyaan dibawah yang menurut Saudara paling benar. Atas perhatian dan kesediaan Saudara saya mengucapkan terimakasih.

Identitas Responden

Jurusan : ………. Petunjuk

Lingkarilah salah satu jawaban dibawah ini yaitu (a, b, c dan d), serta berikan alasan Saudara atas pertanyaan tersebut pada titik-titik yang telah tersedia yang menurut Saudara paling tepat.

Pertanyaan

1. Jenis bahan tercetak apa saja yang sering Saudara gunakan bila berkunjung ke Perpustakaan POLMED

a. Buku teks b. Buku referens c. Terbitan berseri d. Cours/diktat

2. Apakah jenis bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan POLMED sesuai dengan kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

3. Apakah subjek bahan perpustakaan yang dimiliki Perpustakaan POLMED sesuai dengan kebutuhan informasi saudara?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai


(5)

4. Apakah selain sumber tercetak (buku teks), Saudara masih memerlukan sumber informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi saudara? a. Sangat perlu

b. Perlu

c. Kurang perlu d. Tidak perlu

5. Apakah jumlah bahan perpustakaan yang tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

6. Apakah bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan POLMED dapat membantu menyelesaikan tugas perkuliahan Saudara?

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Kurang membantu d. Tidak membantu

7. Apakah jenis bahan perpustakaan yang tersedia pada perpustakaan POLMED sesuai dengan kurikulum pada jurusan Saudara?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

8. Apakah jenis bahan perpustakaan yang tersedia pada Perpustakaan POLMED dapat membantu penyelesaian masalah Saudara?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

9. Berapa banyak bahan perpustakaan yang Saudara pinjam dalam sebulan? a. 1 item

b. 2 item c. 3 item d. > 3 item

10. Apakah menurut Saudara jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan POLMED sudah memadai?

a. Sangat memadai b. Memadai

c. Kurang memadai d. Tidak memadai


(6)

11. Apakah kemutakhiran (tahun terbit) bahan perpustakaan pada Perpustakaan POLMED telah sesuai dengan kebutuhan informasi saudara?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai