Penilaian Relevansi Relevansi .1 Pengertian Relevansi

Sedangkan yang dimaksud dengan kliping elektronik adalah kumpulan artikel dalam bentuk file elektronik digital yang diproses menggunakan software tertentu. Data digital berupa hasil proses pengetikan manual secara elektronik maupun proses scanning. Berkembangnya informasi digital yang dapat diakses secara online, memudahkan pengaksesan informasi cybermedia sebagai bahan baku kliping elektronik. 2.3 Relevansi 2.3.1 Pengertian Relevansi Perpustakaan perguruan tinggi sebagai media penyedia informasi sebaiknya memiliki bahan pustaka yang banyak dan beraneka ragam serta relevan dengan kebutuhan penggunanya, sehingga koleksi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna. Pengertian relevansi di sini adalah informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini diperkuat oleh pendapat Purnomo 2006: 9 yang menyatakan bahwa “Dokumen yang relevan dokumen-dokumen yang sedang dibutuhkan” Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen-dokumen yang diperoleh dari perpustakaan atau sumber informasi lainnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam menggunakan perpustakaan. Selain pendapat di atas Siregar 2002: 11 menyatakan bahwa maksud dari relevansi atau kesesuaian bahan perpustakaan adalah, “Perpustakaan hendaknya mengusahakan agar bahan perpustakaan relevansi dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”. Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa relevansi bahan pustaka merupakan suatu tolak ukur bagi penelusur informasi untuk mengetahui apakah informasi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna, fungsi dan tujuan perpustakaan dan lembaga induknya.

2.3.2 Penilaian Relevansi

Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen yang relevan diantara dokumen yang ditemukan dari proses temu kembali informasi. Burgin Universitas Sumatera Utara dalam Mustangimah 1998: 31 menyatakan bahwa, “Penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian relevansi yang diberikan oleh pustakawan”. Harter yang dikutip Mustangimah 1998: 32 juga menyatakan bahwa: “Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain karakteristik penilai, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakteristik temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi”. Relevansi merupakan konsep yang sangat penting dalam temu kembali informasi karena ukuran yang menggambarkan unjuk kerja dan efektivitas sistem temu kembali informasi ditentukan berdasarkan dokumen yang relevan. Menurut Pao 1989: 54 bahwa: “Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa penilaian relevansi sangat peting dalam mencari informasi atau dokumen yang dibutuhkan pengguna, sehingga perpustakaan harus menyediakan bahan perpustakaan yang optimal bagi pengunjung perpustakaan. Perpustakaan sebagai penyedia informasi sebaiknya mempunyai koleksi yang relevan dengan kebutuhan penggunanya, sehingga koleksi yang dimiliki perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal. Pihak perpustakaan juga sebaiknya melakukan pengadaan dengan seleksi bahan pustaka yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang telah digariskan badan induk, terutama perlu diperhatikan perpustakaan dalam seleksi bahan pustaka menurut Carter dan Bonk yang dikutip Herlina 1996:44 menyatakan bahwa: 1. Bahan pustaka harus disiplin dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna tanpa membedakan ras, kebangsaan, profesi, atau lokasi pengguna 2. Bahan pustaka harus dibina berdasarkan rencana 3. Perpustakaan diadakan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pengguna tetapi juga berkewajiban membina bahan pustaka untuk memperluas, Universitas Sumatera Utara memperkaya, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Bahan pustaka dasar harus dibina dengan lengkap dan mutahir. 4. Bahan pustaka yang akan disediakan harus berkualitas baik isi penyajian dan format, kepengarangan, subjek, subjek maupun fakta yang nyata. 2.4 Kebutuhan Informasi 2.4.1 Pengertian Kebutuhan Informasi