Terminologi Judul Sejarah Umum Perkembangan Sepatu Roda

8 Arena Sepatu Roda Struktur sebagai Elemen Estetika Farah Dina Zuhra 080406032

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

1.8. Data Umum

Judul proyek : Arena Sepatu Roda Tema perancangan : Struktur Sebagai Elemen Estetika Status proyek : Semi real Pemilik proyek : Pemerintah Sumber dana : Pemerintah

1.9. Tinjauan Umum

2.2.1. Terminologi Judul

Pengertian arena: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arena berarti: n 1 gelanggang; 2 ki bidang. Sedangkan gelanggang berarti: [n] 1 ruang atau lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu kuda, berolahraga, dsb; 2 medan perang pertempuran, perjuangan; 3 lingkaran yg mengelilingi bulan, matahari, dsb. Pengertian sepatu roda: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sepatu roda berarti: sepatu yang beroda kecil mainan anak-anak untuk meluncur. Arena sepatu roda dapat diartikan sebagai ruang atau lapangan tempat berolahraga sepatu roda.

2.2.2. Sejarah Umum Perkembangan Sepatu Roda

9 Arena Sepatu Roda Struktur sebagai Elemen Estetika Farah Dina Zuhra 080406032 Negeri Belanda adalah asal olahraga sepatu roda. diciptakan sekitar abad ke 17 oleh seorang penggemar ice skating. Dia ingin mengubah permainan ice skating menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras. Seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik, Joseph Marlin, pada tahun 1963 mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bisa berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863, seorang bernama James Leonard Plimton‟s, pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”. Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan Austria. Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA The National Skating Association. Tahun 1924, berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating FIRS. Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional. Di Indonesia, sepatu roda mulai masuk ketika masa penjajahan Belanda, kemudian diikuti oleh anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Tahun 1978, muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta Imada, dan pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Dan dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk PB. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta. Selanjutnya Olahraga ini terus berkembang sampai dengan sekarang.

2.2.3. Kondisi Olahraga Sepatu Roda di Sumatera Utara