Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota Bogor

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA
IKAN HIAS AIR TAWAR PADA KELOMPOK
BATARA MINA SEJAHTERA
DI KOTA BOGOR

HASRIL BURHANUDDIN YUSUP

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan
Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di
Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Hasril Burhanuddin Yusup
NIM H34104049

vi

ABSTRAK
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP. Strategi Pengembangan Usaha Budidaya
Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera, Kota Bogor.
Dibimbing oleh POPONG NURHAYATI.
Ikan hias merupakan ikan yang memiliki beragam corak dan warna
sehingga tiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik sendiri. Bentuk ikan hias
secara fisik tergantung dari jenis ikannya, ada yang berbentuk seperti panah,
cakram dan seperti bendera atau umbul-umbul. Salah satu kelompok pembudidaya
ikan hias di Kota Bogor adalah Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera
yang terletak di Ciluar, Kota Bogor. Dari delapan pembudidaya ikan hias ar tawar,
Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan kelompok

pembudidaya yang fokus pada produsen benih ikan hias air tawar. Kelompok
Batara Mina Sejahtera memiliki berbagai permasalahan diantaranya peningkatan
permintaan, minimnya kemampuan manajemen, dan tingkat persaingan. Tujuan
penelitian ini adalah merumuskan dan merekomendasikan strategi yang terbaik.
Hasil perhitungan dari matriks Internal Factor Evaluation yaitu 2.730 dan matriks
External Factor Evaluation sebesar 3.098 menempatkan perusahaan pada kuadran
II dengan posisi tumbuh dan bina. Strategi yang tepat untuk posisi tersebut adalah
strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan
produk). Analisis Strenght Weakness Oppotunities Threats menghasilkan enam
alternatif strategi yaitu meningkatkan produksi, menambah jenis ikan,
meningkatkan modal, promosi, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan
pengawasan produksi Hasil perhitungan dari Quantitatif Strategic Planning
Matrix menetapkan bahwa strategi yang paling utama untuk diterapkan pada
Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah meningkatkan modal dengan total nilai
daya tarik sebesar 5.339.
Kata kunci: Ikan hias, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSP
matriks, pengembangan usaha, dan strategi.
ABSTRACT
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP. Development Strategy Of Ornamental Fish
In Batara Mina Sejahtera Group Of Agriculture, Bogor City. Supevised by

POPONG NURHAYATI.
Ornamental fish is a fish that has a variety of shades and colorsthat of each
type is different and having an his own appeal. The physical form of ornamental
fish depends on type of fish, form of like an arrow and the flag. One group of
ornamental fish farmers in Bogor is Batara Ornamental Fish Business Group
located in Mina Prosperous Ciluar, Bogor City. Of eight ar freshwater ornamental
fish farmers, Ornamental Fish Business Group Batara Mina Prosperity is a group
of farmers who focus on seed production of freshwater fish Batara Mina Sejahtera
Group Of Agriculture that have a variety problem in demand increase, minim
capability a management, and competition is fierce. The purpose of this study is to

vii
formulate and prioritize the best strategy to Batara Mina Sejahtera Group Of
Agriculture to expand its business. The results of the Internal Factor Evaluation
and matrix External Factor Evaluation matrix of 2.730 and 3.098 puts the
company in the quadrant II with the position growth strategy. Appropriate strategy
for these positions are market penetration, market development, and product
development. Strenght Weakness Oppotunity Treat analysis produced six
alternative strategies that increase production, enhance fish spesies, increase
financial, promotion, increase segment market, and conntrol increase production.

The results of Quantitatif Strategic Planning Matrix determined that the most
important strategies to be applied to Batara Mina Sejahtera Group Of Agriculture
is in increase capital with a total value of 5.339 appeal.
Keywords: Business development IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix, SWOT
matrix, QSP matrix, strategy, and ornamental fish.

viii

ix

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

x

xi

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA
IKAN HIAS AIR TAWAR PADA KELOMPOK
BATARA MINA SEJAHTERA
DI KOTA BOGOR

HASRIL BURHANUDDIN YUSUP

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

xii

xiii
Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar
Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota Bogor
Nama
: Hasril Burhanuddin Yusup
NIM
: H34104049

Disetujui oleh

Ir Popong Nurhayati, MM
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Ir Nunung Kusnadi, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

xiv

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema
yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2012 ini
ialah strategi pengembangan usaha, dengan judul Strategi Pengembangan Usaha
Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota
Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan
internal dan ekstenal pada Kelompok Batara Mina Sejahtera, menyusun strategi
usaha yang dapat diterapkan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera, serta
menentukan prioritas strategi dari alternatif strategi yang telah disusun bagi

Kelompok Batara Mina Sejahtera.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian, sangat disadari masih
terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Semoga
skripsi ini dapat memberikan dukungan kontribusi pemikiran bagi semua pihak
yang berkepentingan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2013

Hasril Burhanuddin Yusup

xv
UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Ir Popong Nurhayati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan, arahan, dan bantuan yang telah diberikan selama proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Dr Amzul Rifin, SP, MA selaku dosen penguji utama yang berkenan
memberikan saran, masukan, dan koreksi dalam perbaikan skripsi penulis.
3. Yanti Nuraini Muflikh, SP, MAgribuss selaku dosen penguji wakil komisi
pendidikan yang berkenan memberikan saran, masukan, dan koreksi dalam
perbaikan skripsi penulis.
4. Dr. Ir. Suharno, Mdev selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan masukan dalam proposal
penelitian.
5. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan selama penulis menempuh masa perkuliahan.
6. Intan Nuraini selaku pembahas pada seminar penulis.
7. Seluruh staf kependidikan Program Alih Jenis Agribisnis atas
kerjasamanya dalam pengurusan administrasi.
8. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, motivasi, dan doa
yang diberikan.
9. Bapak Arifin selaku pengurus dan anggota Kelompok Batara Mina
Sejahtera serta seluruh anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera atas
seluruh kesempatan, informasi, bantuan, dan dukungan yang diberikan.
10. Ir. Sumtiah Nur selaku Kepala Bidang Produksi Perikanan Kota Bogor

serta Dinas Pertanian Kota Bogor atas dukungan, bantuan, kesempatan,
dan informasi yang diberikan.
11. Teman-teman Ekstensi dan Alih Jenis Agribisnis yang telah memberikan
bantuan, dukungan, semangat serta masukan.
Bogor, September 2013

Hasril Burhanuddin Yusup

xvi

xvii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN

i

ii
iii
1

Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA

1
2
4
4
5
5

Penelitian Mengenai Strategi Pengembangan Usaha
KERANGKA PEMIKIRAN

6
7

Kerangka Pemikiran Teoritis
Konsep Manajemen Strategis
Pengembangan Usaha
Strategi Pengembangan Usaha
Pernyataan Visi dan Misi
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Internal
Menentukan Alternatif Strategi
Alat Analisis
Kerangka Pemikiran Operasional
METODE PENELITIAN

7
7
9
10
10
11
14
15
16
17
20

Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis Data dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Metode Penentuan Responden
Metode Pengolahan dan Analisa Data
Tahap Analisis Input
Analisis Faktor Internal
Analisis Faktor Eksternal
Tahap Pencocokan
Matriks SWOT
Tahap Keputusan
GAMBARAN UMUM

20
20
20
21
21
21
21
23
26
27
28
29

Sejarah dan Perkembangan
Letak dan Lokasi
Visi, Misi dan Tujuan
Struktur Organisasi
Sumber Daya Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Fisik
Sumber daya Modal

29
30
30
30
32
32
33
33

xviii
Budidaya Ikan Hias pada Kelompok Batara Mina Sejahtera
Kegiatan Operasional
ANALISIS LINGKUNGAN KELOMPOK TANI

34
37
37

Analisis Lingkungan Internal
Manajemen
Sumberdaya Manusia
Pemasaran
Keuangan
Produksi
Penelitian dan Pengembangan
Analisis Lingkungan Eksternal
Hasil Penilaian Para Pakar (Expert)
Hasil Teknik Delphi
Faktor Ekonomi
Faktor Sosial, Budaya dan Demografi
Faktor Politik atau Kebijakan Pemerintah
Faktor Teknologi
Lingkungan Industri
Potensi Masuknya Pesaing Baru
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Kekuatan Tawar Menawar Konsumen
Ancaman Produk Substitusi (pengganti)
Pesaing Dalam Industri atau Perusahaan Sejenis
Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Kelompok Tani
Identifikasi Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman Kelompok Tani
FORMULASI STRATEGI

37
38
39
40
42
43
44
44
44
45
46
47
48
49
49
50
51
51
52
52
53
57
59

Tahap Masukan (The Input Stage)
Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Tahap Pencocokan (The Matching Stage)
Analisis Matrisk IE (Internal-External)
Analisis Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunitiy-Threat)
Tahap Keputusan (The Decission Stage)
SIMPULAN DAN SARAN

59
59
61
62
63
64
67
69

Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

69
70
70

RIWAYAT HIDUP

106

xix
DAFTAR TABEL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Kelompok pembudidaya ikan hias di Kota Bogor
Jumlah produksi ikan hias air tawar dari tahun 2007-2011
Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
Analisis Matriks IFE
Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan
Analisis Matriks EFE
Matriks SWOT
Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Daftar Anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera
Peralatan Penunjang Kegiatan Produksi Kelompok Batara Mina
Sejahtera Tahun 2013
Daftar aset yang dimiliki oleh anggota kelompok
Hasil konfirmasi faktor eksternal oleh pihak internal
Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Tahun 2008-2011
Nilai Ekspor Ikan Hias Nasional Bulan Januari-Desember 2011
Lembaga Pengembangan Ikan Hias Air Tawar
Eksportir Ikan Hias di Wilayah Bogor
Jumlah Permintaan Ikan Hias Air Tawar dari Kota Bogor Tahun 2011
Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) BMS
Analisis Matriks EFE ( Eksternal Factor Evaluation) BMS
Peringkat Alternatif Strategi pada Matriks QSP

2
3
22
23
25
26
28
29
30
33
32
44
45
45
47
50
51
60
62
68

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Model Komprehensif Manajemen Strategis
Hubungan antara Kekuatan Eksternal Utama dengan Organisasi
Model Lima Kekuatan Porter
Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha
Rancangan Implementasi Teknik Delphi
Matriks Internal-Eksternal
Struktur Organisasi Kelompok Batara Mina Sejahtera
Alur Produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera
Matriks IE Kelompok Batara Mina Sejahtera

9
11
13
19
24
27
31
35
63

xx
DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Faktor Strategis Internal dan Eksternal
2 Kuesioner Hasil Teknik Delphi
3 Kuesioner Faktor Strategis Internal
4 Lampiran Kuesioner Faktor Strategis Eksternal
5 Kuesioner Penetuan Prioritas Strategi
6 Pembobotan Terhadap Faktor Kekuatan , Kelemahan, Peluang
7 Penilaian Bobot Rata-Rata Faktor Strategis Internal
8 Penilaian Bobot Rata-rata Faktor Strategis Eksternal
9 Penilaian Rating Rata-Rata Faktor Strategis Internal
10 Penilaian Rating Rata-rata Faktor Strategis Eksternal
11 Analisis Matriks SWOT
12 Analisis Matriks QSP
13 Foto-Foto Kelompok BMS dan Pelatihan Dinas
14 Foto Proses Produksi dan Budidaya Ikan Hias
15 Foto Wadah Pemeliharaan Budidaya Ikan Hias dan

73
76
78
82
86
89
92
94
95
96
97
98
103
104
105

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan hias merupakan ikan yang memiliki beragam corak dan warna
sehingga tiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri. Bentuk ikan
hias secara fisik tergantung dari jenis ikannya, ada yang berbentuk seperti panah,
cakram dan seperti bendera atau umbul-umbul. Hal ini yang menyebabkan ikan
hias banyak diminati oleh masyarakat dan mulai diperdagangkan pada awal tahun
80’an sebagai komoditas hidup.1 Semua jenis ikan hias yang dipelihara sebagai
hiasan hidup di dalam akuarium maupun kolam karena memiliki variasi warna,
bentuk, dan jenis. Selain itu jenis ikan hias air tawar di Indonesia pada saat ini
mencapai 450 spesies dari 1.100 jenis. Hal tersebut dapat menjadikan ikan hias air
tawar berpotensi untuk terus dikembangkan.
Menurut Dinas Pertanian Kota Bogor Potensi dan peluang perkembangan
perikanan pada subsektor perikanan air tawar khususnya pada komoditas ikan hias
memiliki prospek yang baik dan telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Terbukti untuk kebutuhannya mencapai 500.000 ekor dari berbagai jenis ikan hias
dan dengan kemajuan perekonomian yang berpengaruh terhadap daya serap beli
terhadap ikan hias serta perkembangan positif menyebabkan permintaan akan
komoditas ikan hias semakin meningkat yang pada akhirnya juga akan
memberikan pengaruh positif terhadap permintaan pasokan benih ikan hias yang
semakin menarik perhatian sebagian besar masyarakat untuk mulai diusahakan.
Peningkatan pendapatan juga dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan non primer
sehingga masyarakat pada umumnya tidak hanya mementingkan kebutuhan
konsumsinya saja melainkan kebutuhan lain seperti hobi mengoleksi jenis-jenis
ikan hias.
Salah satu sentra budidaya ikan hias adalah provinsi Jawa Barat seperti di
Kota Bandung yang secara geografis terletak diantara 5050’ - 7050’ Lintang
Selatan dan 104048’ - 108048’ Bujur Timur. Kondisi geografis Jawa Barat yang
strategis merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dalam
komunikasi dan perhubungan yang memiliki kedekatan dengan provinsi DKI
Jakarta (BPS, 2012). Sehingga hal tersebut menguntungkan bagi provinsi Jawa
Barat terutama dalam segi pemasaran ikan hias air tawar.
Kota Bogor merupakan salah satu sentra penghasil ikan hias air tawar di
provinsi Jawa Barat. Wilayah Kota Bogor didukung oleh potensi pasar seperti
raiser, pasar ikan parung, dan depo agribisnis Kota Bogor serta iklim yang sesuai
dengan habitat ikan hias air tawar. Untuk itu, pengembangan ikan hias air tawar di
Kota Bogor dapat terus dilakukan. Pada tahun 2010 jumlah produksi ikan hias air
tawar di Kota Bogor mencapai angka 13.519.206 ekor dan mengalami
peningkatan menjadi 13.789.500 ekor pada tahun 2011.2 Pada saat ini produksi
ikan hias air tawar di Kota Bogor digunakan untuk memenuhi pasar ekspor dan
1
2

Malau TLM.2011.http://www.omtimo.org [11 November 2012]
Dinas Pertanian Kota Bogor. 2011. Perkembangan Produksi Ikan Hias. Laporan
tahunan. Bogor.

2
kebutuhan pasar lokal. Produksi ikan hias air tawar di Kota Bogor tersebar di
berbagai kecamatan di Kota Bogor.
Sebagai upaya untuk mengembangkan usaha perikanan di Kota Bogor
maka strategi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor yaitu melalui
pendekatan wilayah atau kelompok-kelompok tani pembudidaya ikan hias yang
ada di Kota Bogor. Upaya-upaya yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang bersifat lokalitas, dengan begitu dalam pendekatan
pengembangan komunitas yang cukup efektif dengan sifat lokalitasnya adalah
dengan pengembangan komunitas kelompok. Pembudidaya ikan hias di
masyarakat khususnya Kota Bogor cukup berkembang dengan adanya data
pembudidaya ikan hias di Kota Bogor seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Air Tawar di Kota Bogor
No

1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Kelompok

Nama Ketua

Batara Mina Sejahtera
Mina Pakuan
Harmonis
Bina Usaha Mandiri
Bina Harapan Lestari
Berkat Bersama
Ikan Hias Tajur
Bina Bakti

Robert
Buni Hakim
H. Musa
Zuwono
Rudi
Wibawa Pribadi
Muyke Febriana
Sudiaman

Jumlah
anggota
10
10
10
10
10
10
10
10

Tahun
Berdiri
Kelompok
2003
2003
2008
2008
2010
2010
2010
2010

Sumber: Dinas Pertanian Kota Bogor , 2012

Salah satu kelompok pembudidaya ikan hias di Kota Bogor adalah
Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera yang terletak di Kelurahan
Ciluar, Kota Bogor. Dari delapan pembudidaya ikan hias air tawar, Kelompok
Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan kelompok pembudidaya yang
berfokus sebagai produsen benih ikan hias air tawar. Sehingga keberadaan
Kelompok Batara Mina Sejahtera dalam industri ikan hias di Kota Bogor
dianggap penting untuk menanggulangi permintaan benih ikan hias ke
pengumpul.
Salah satu bisnis utama di Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina
Sejahtera adalah pembenihan ikan hias air tawar. Terdapat beberapa jenis benih
ikan hias yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera,
diantaranya blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸ guppy,
leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre).
Perumusan Masalah
Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan salah satu
kelompok pembudidaya ikan hias yang bergerak pada aktivitas budidaya ikan hias
berbagai jenis seperti blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸
guppy, dan leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre). Kelompok Batara Mina
Sejahtera ini berlokasi di Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kegiatan usaha yang dilakukan Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera
ini dengan memanfaatkan lahan pekarangan seluas 500 m2 dengan menggunakan
media budidaya berupa akuarium ukuran 100 cm x 50 cm x 30 cm dan kolam
tembok ukuran 2 m x 1 m x 1 m. Selain itu, kelompok usaha ini juga

3
memanfaatkan ruang kosong dalam rumahnya masing-masing untuk
membudidaya ikan hias. Sehingga semakin banyak masyarakat sekitar yang mulai
membudidaya ikan hias dan bergabung dalam Kelompok Usaha Ikan Hias Batara
Mina Sejahtera.
Dalam perkembangan usahanya Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina
Sejahtera telah memiliki pelanggan ikan hias diantaranya pengumpul (Taufan
Fish Farm) dan pasar ikan hias yang tersebar di seluruh Kota Bogor dan
Kabupaten Bogor maupun untuk memenuhi permintaan ekspor. Dalam
menjalankan usahanya Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera belum
bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan ikan hias, sebagai contoh jenis
blackghost (Apteronotus albifrons) dan leophard ctenopoma (Ctenopoma
acutirostre) pada tahun 2011 jumlah permintaannya sebesar 300.234 ekor dan
123.500 ekor.3 Hal ini dikarenakan masih minimnya kemampuan para
pembudidaya untuk menghasilkan ikan hias yang bagus dalam skala besar
disebabkan minimnya lahan budidaya, modal dan ukuran ikan yang seragam yang
sesuai dengan permintaan pasar. Ukuran jenis ikan hias yang ukurannya sama atau
seragam ini akan berpengaruh pada harga jenis ikan tersebut sehingga nantinya
dapat diterima di pasar ekspor seperti untuk harga benih ikan hias ctenopoma
ukuran 3/4 inchi seharga Rp 800/ekor, 1 inchi seharga Rp 1.500/ekor dan 1 ½
inchi seharga Rp 2.000/ekor sedangkan benih ikan hias blackghost ukuran 1 inchi
seharga Rp 750/ekor, 1 ½ inchi seharga Rp 1.100/ekor dan 2 inchi seharga Rp
1.300/ekor untuk harga ke Taufan Fish Farm sebagai supplier.
Tabel 2 Jumlah Produksi Ikan Hias Air Tawar dari Tahun 2007-2011
Jenis Ikan
Hias
Blackghost
Corydoras
Discus
Guppy
leophard
ctenopoma

Produksi (ekor)
2007

2008

2009

2010

110.360
18.270
3.267
3,150
50.358

118.453
19.324
2.279
4.200
53.589

157.679
8.670
2.300
2.230
65.147

145.315
20.130
4.100
2.500
65.289

Mei 2011
118.789
15.200
6.245
5.547
40.379

Sumber: Kelompok Batara Mina Sejahtera (BMS) , 2011

Permintaan terhadap ikan hias yang terus meningkat mengakibatkan
jumlah pelanggan semakin meningkat, namun peningkatan permintaan ini belum
bisa diantisipasi oleh Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera sehingga
dengan begitu perlu adanya peningkatan jumlah produksi benih ikan hias.
Disamping itu, masih kurangnya pasokan induk ikan hias yang berkualitas dan
minimnya kemampuan anggotanya dalam manajemen usaha ikan hias seperti
manajemen produksi, keuangan/keterbatasan modal, dan administrasi serta
kurangnya tenaga kerja operasional yang baik merupakan kendala Kelompok
Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera untuk berkonsentrasi pada pengembangan

3

Taufan Fish Farm. 2013. Perkembangan Permintaan dan Produksi Ikan Hias .
Laporan Produksi. Bogor

4
usaha dalam memenuhi permintaan proses menjalankan kegiatan bisnisnya.
Faktor lain seperti tingginya tingkat persaingan pasar yang semakin kompetitif
memberikan pengaruh bagi Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera
dalam upaya pengembangan kegiatan usahanya. Untuk mengatasi masalah yang
ada tersebut, Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera harus dapat
merumuskan strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi anggota kelompok
agar mampu mengembangkan usahanya. Perumusan strategi tersebut dapat
dilakukan dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internal
perusahan dan mengidentifikasi peluang serta ancaman yang datang dari eksternal
perusahaan. Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut selanjutnya dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan beberapa strategi yang dijadikan pilihan atau
alternatif strategi untuk dapat dijalankan perusahaan dalam upaya mengatasi
berbagai masalah yang ada.
Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Faktor-faktor lingkungan internal apa yang dapat menjadi kekuatan dan
kelemahan bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera?
2. Faktor-faktor lingkungan eksternal apa yang dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera?
3. Apa rekomendasi alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Kelompok
Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam mengembangkan
usahanya?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal yang dapat menjadi
kekuatan dan kelemahan bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara
Mina Sejahtera.
2. Menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat menjadi
peluang dan ancaman bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina
Sejahtera.
3. Menyusun dan merekomendasikan alternatif strategi pengembangan usaha
budidaya ikan hias air tawar pada Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara
Mina Sejahtera.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menyusun strategi pengembangan bisnis perusahaan dimasa datang. Selain itu,
penelitian ini juga merupakan sarana latihan dan pengembangan wawasan bagi
penulis dalam penerapan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan
di Institut Pertanian Bogor serta penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan
bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan studi
strategi pengembangan usaha.

5
Ruang Lingkup Penelitian
Saat ini penyediaan benih ikan hias adalah komoditas utama yang di
usahakan oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera disamping
itu juga melakukan kegiatan budidaya terhadap ikan hias. Adapun ruang lingkup
penelitian ini adalah perumusan strategi pengembangan usaha ikan hias. Selain
itu, Penelitian ini hanya sampai kepada tahap formulasi dari manajemen strategis.
Untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan wewenang Kelompok
Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.

TINJAUAN PUSTAKA
Strategi Pengembangan
Dalam melaksanakan pengembangan usaha, tentunya memerlukan strategi
agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. Strategi-strategi dalam
pengembangan usaha apapun itu bentuknya harus dipersiapkan dengan baik agar
mampu memenangkan persaingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pada umumnya strategi pengembangan berorientasi pada fungsi-fungsi
manajemen. Fungsi manajemen yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai
berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses program kerja dari pelaksanaan strategi
yang akan dilakukan dan merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama.
Fungsi perencanaan harus konsisten pada tujuan dan misi terhadap
pelaksanaan berbagai kegiatan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam suatu perusahaan atau kelompok
kepada para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana. Dalam
pelaksanaannya pengurus memiliki kewajiban untuk menyusun organisasi
kepengurusan secara terperinci.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang
ditujukan pada pencapaian tujuan tertentu.
4. Pengendalian
Pengendalian mempunyai fungsi untuk memastikan bahwa hasil kegiatan
usaha atau kegiatan lainnya dapat sesuai dengan apa yang direncanakan
sebelumnya, serta menjamin agar usaha dapat berjalan lancar dan apabila
terdapat penyimpangan-penyimpangan maka dapat diketahui sedini mungkin.
Pengembangan usaha memerlukan suatu proses manajerial berupa
perumusan dan penyusunan strategi yang tepat bagi perusahaan. Strategi yang
telah dirumuskan perlu dikelola dalam suatu proses manajerial yang baik dalam
suatu organisasi.

6
Penelitian Mengenai Strategi Pengembangan Usaha
Penelitian mengenai strategi telah banyak dilakukan. Pada umumnya
tujuan peneliti-peneliti yang mengkaji penelitian mengenai strategi pengembangan
usaha adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal suatu
perusahaan atau organisasi dan merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan
atau organisasi yang diteliti. Terdapat beberapa penelitian terdahulu baik yang
terkait secara langsung mengenai penelitian kelompok usaha atau penelitian
mengenai strategi pengembangan usaha budidaya ikan yang dapat dikaji pada
penelitian ini.
Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha budidaya ikan telah
banyak dilakukan dengan lokasi penelitian dan komoditi yang berbeda,
diantaranya Kusniati (2007) dengan kajian Strategi Bisnis Ikan Hias Air Tawar
Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Nusa Hias, Desa Cibitung Tengah,
Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Azizah (2011) dengan kajian Strategi
Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Kelompok Pembudidaya Ikan Curug Jaya,
Kota Depok, Jawa Barat, Anshari (2011) dengan kajian Strategi Pengembangan
Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias sp) CV Jumbo Bintang Lestari di Gunung
Sindur Kabupaten Bogor. Pinem (2011) dengan kajian Formulasi Strategi
Pengembangan Usaha Budidaya Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) di
Cahaya Kita, Gadog, Bogor, Jawa Barat. Wahyu (2012) dengan kajian Strategi
Pengembangan Usaha pada Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung,
Jawa Barat. Kelima peneliti tersebut melakukan tahapan yang sama dalam
merumuskan alternatif strategi terbaik bagi masing-masing permasalahan yang
dikaji, yaitu dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT,
matriks IE, dan matriks QSPM sebagai tahap akhir.
Matrik IE dan matriks SWOT merupakan dua teknik yang berbeda yang
digunakan dalam tahap pencocokan yaitu berfokus pada penciptaan strategi
alternatif dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal perusahaan. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Anshari (2011) dan Pinem (2011) kedua teknik
tersebut digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan strategi yang berbeda
sehingga pada hasil akhirnya menciptakan suatu alternatif strategi yang yang
berbeda. Penggunaan matrik IE oleh kedua peneliti tersebut menghasilkan
alternatif strategi yang berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anshari
(2011) pada posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE pada posisi
perusahaan di sel IV yaitu dengan strategi umum Grow and Build (tumbuh dan
berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi
penetrasi pasar dan pengembangan produk sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Pinem (2011) posisi perusahaan dalam pemetaan matriks IE menempati
posisi pada sel V. Hal ini menunjukkan perusahaan berada pada posisi jaga dan
pertahankan. Untuk itu, strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
penetrasi pasar dan pengembangan produk. Peneliti terdahulu dalam mengambil
faktor internal dan eksternal yang terlalu umum atau kurang spesifik. Misalnya
para peneliti terdahulu banyak yang membuat faktor internal seperti pasar dan
pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, sumberdaya manusia
dan sistem informasi tanpa diperinci lebih jauh tentang apa yang mencangkup halhal tersebut.

7
Namun perbedaan pada penelitian oleh Wahyu (2012) dengan kajian
Strategi Pengembangan Usaha pada Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang
Bandung, Jawa Barat pada saat merumuskan matriks IFE dan matriks EFE dengan
menggunakan teknik delphi dengan melibatkan para pakar atau expert yang
berkompeten di bidangnya. Tentunya hal ini memudahkan dalam penentuan
variabel-variabel yang mempengaruhi perkembangan Gerai Ayam Goreng
Fatmawati Cabang Bandung, Jawa Barat.
Perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
strategi pengembangan yaitu dari segi lokasi atau tempat penelitian, komoditi
yang menjadi bahan kajian, dan tahapan perumusan strategi. Dari segi lokasi
penelitian, penelitian ini akan dilakukan di salah satu kelompok tani, yaitu
Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera, yang merupakan penerima
penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) Tingkat Nasional Tahun 2011 sebagai
Juara 1 Tingkat Nasional Kategori Kelompok Pembudidaya Ikan Hias. Penelitian
ini akan mengambil judul Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air
Tawar di Kelompok Batara Mina Sejahtera, Kota Bogor. Dalam merumuskan atau
tahap awal akan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk
merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks IFE
(Internal Factor Evaluation) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam lingkup fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara
lingkup fungsional tersebut. Perumusan komponen yang termasuk dalam
lingkungan ekternal dan internal Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina
Sejahtera akan diperoleh melalui responden-responden internal adalah ketua
kelompok dan koordinator teknologi sedangkan untuk responden eksternal adalah
pengumpul dan Dinas Pertanian Kota Bogor serta Kementrian dan Kelautan
perikanan (KKP) Raiser, Kabupaten Bogor. Matrik SWOT (Strength-WeaknessOpportunitiy-Threat) untuk membuat alternatif strategi yang tepat dan
menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) sebagai salah satu
teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif
dari alternatif tindakan yang layak. Teknik ini secara obyektif mengindikasikan
alternatif strategi mana yang terbaik dan dominan yang tepat untuk dilakukan dan
mengangkat permasalahan mengenai strategi pengembangan yang tepat dilakukan
untuk Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.

KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
Konsep Manajemen Strategis
Dalam merumuskan strategi salah satu pendekatan yang umum digunakan
adalah konsep manajemen strategi. Manajemen strategi merupakan salah satu
pendekatan yang umum digunakan dalam merumuskan strategi. Manajemen
strategi didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi,
mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut David (2009)

8
manajemen strategi terfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, informasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi.
Manajemen strategis memberikan berbagai manfaat bagi organisasi,
karena memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam menentukan masa
depannya, memungkinkan perusahaan untuk mempengaruhi aktivitas
organisasinya, sehingga memiliki kontrol terhadap masa depan organisasinya.
Secara historis manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi
memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang
lebih sistematis, logis, dan rasional untuk pilihan stategis.
Menurut David (2009) proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap,
yaitu :
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi bisnis,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka
panjang, membuat sejumlah alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu
untuk dijalankan.
2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah tahap mengimplementasikan pilihan strategi
dengan maksud mengalokasikan sumberdaya dan mengorganisasikannya
sesuai dengan strategi. Implementasi strategi termasuk menetapkan tujuan
objektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.
3. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategi. Pada tahap
ini akan mengevaluasi hasil pelaksanaan dan strategi yang telah dirumuskan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Tiga kekuatan pokok dalam evaluasi
strategi yaitu mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal berdasarkan
strategi yang telah ada, mengukur kinerja dan melakukan tindakan-tindakan
korektif.
Menurut David (2009) proses manajemen strategi dapat dipelajari dan
diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Adanya suatu perubahan pada
komponen utama dalam model, dapat menyebabkan perubahan pada salah satu
atau semua komponen lainnya. Hubungan antar bagian utama dalam proses
manajemen strategi ditampilkan pada model berikut.

9

Melakukan Audit
Eksternal

Mengembangkan
pernyataan visi
dan misi

Menetapkan
sasaran
jangka
panjang

Merumuskan
mengevaluasi
dan memilih
startegi

Implementasi
strategi isu—
isu
manajemen

Implementasi
strategi isu—isu
pemasaran,
keuangan,
akuntansi,
litbang, SIM

Menguk
ur dan
mengeva
luasi
kinerja

Melakukan Audit
Internal

Perumusan Strategi

Penerapan Strategi

Penilaian Strategi

Gambar 1 Model Komprehensif Manajemen Strategis
Sumber: David, 2009

Pengembangan Usaha
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat maka
segala jenis usaha dituntut untuk dapat mengembangkan usahanya untuk dapat
maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Menurut Dewinta (2012)
Definisi pengembangan usaha adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang
pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha
yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah
sulit. Banyak hambatan–hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal,
tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk, dan
sebagainya. Tetapi hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara
mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik. Upaya
yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah
dengan memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha
(wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha,
dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan
yang lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.
Pengembangan usaha dalam perikanan adalah suatu kegiatan usaha yang
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan skala usaha sehingga terbentuk
keseimbangan perusahaan atau organisasi dalam kelompok tani/nelayan menjadi
kelompok yang tangguh dan mandiri. Pengembangan usaha itu merupakan bagian
dari perencanaan pemasaran (marketing plan) sehingga setiap pengusaha baik
pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih
dahulu sebelum mengembangkan usahanya.

10
Strategi Pengembangan Usaha
Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan
untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam bisnis utamanya. Pentingnya
keputusan strategi berkaitan dengan sumberdaya perusahaan. Dapat kita ketahui
bahwa strategi memberikan stabilitas arah dan orientasi yang konsisten dengan
memungkinkan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Strategi
yang berhasil pada umumnya mengkombinasikan beberapa hal berdasarkan
perencanaan yang telah dilakukan yaitu :
1. Sasaran sederhana jangka panjang
Setiap strategi bisnis harus merupakan kejelasan dari sasaran sehingga akan
memberikan stabilitas dan kesatuan arah perusahaan. Sasaran ini harus
konsisten dan jelas yang berorientasi tanggung jawab terhadap pegawai dan
konsumen.
2. Analisis lingkungan persaingan
Kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan yang umum dari konsumen
dapat berpengaruh pada penentuan posisi pasar. Kemampuan dalam
memahami lingkungan bisnis ini dapat berupa pemahaman tentang
mengidentifikasi dan memotivasi sumberdaya manusia.
3. Penilaian sumberdaya yang objektif
Kesadaran akan kondisi sumberdaya dan kemampuan perusahaan akan
berhubungan dengan nama perusahaan dan produk yang akan dijual.
Kemampuan untuk memotivasi pegawai, keefektifan dalam menangani
kemitraan dengan para pemasok, serta kemampuan dalam menangani dan
mengendalikan mutu produk.
4. Penerapan yang efektif
Strategi yang tepat bagi perusahaan akan berguna apabila dapat
menerapkan strategi yang efektif dimana memerlukan pembentukan
kepemimpinan, struktur organisasi dan sistem manajemen yang mampu
memegang komitmen dengan baik serta koordinasi seluruh pegawai dan
mobilisasi sumberdaya sebagai pelengkap strategi.
Pernyataan Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita
tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk diwujudkan oleh seluruh
anggota organisasi. Menurut Umar (2008) cita-cita masa depan yang mewakili
seluruh anggota perusahaan disebut dengan visi. Sedangkan misi merupakan
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar dapat atau mudah dimengerti dan
jelas bagi seluruh staf perusahaan.
Menurut David (2009) visi merupakan suatu pernyataan yang dirumuskan
untuk menetapkan tujuan atau keadaan masa depan yang secara khusus digunakan
oleh seseorang atau sekelompok. Visi adalah pernyataan masa depan yang
mungkin dan didambakan oleh kelompok. Sedangkan misi adalah tujuan atau
alasan mengenai keberadaan organisasi. Misi lebih berkaitan dengan tingkah laku
pada masa kini. Pernyataan misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai
tujuan yang membedakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa. Suatu
pernyataan misi secara luas menggambarkan arah suatu organisasi dimasa depan.

11
Pernyataan misi juga dapat memastikan tujuan dalam suatu kelompok,
standar untuk mengalokasikan sumberdaya kelompok dan berfungsi sebagai titik
pusat bagi individu dalam menyelaraskan diri dengan tujuan dan arah kelompok.
Tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan perusahaan yang dapat dipakai
menjadi alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga untuk
keputusan strategi.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis eksternal yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi perusahaan tersebut. Faktor
eksternal dibagi menjadi dua yaitu peluang yang dapat memberikan manfaat dan
ancaman yang harus dihindari. Menurut David (2009) secara garis besar analisis
eksternal dapat dibagi menjadi dua lingkungan ekonomi yaitu analisis lingkungan
makro dan analisis industri. Tujuan audit eksternal (external audit) adalah
mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi
manfaat dan ancaman yang harus dihindari.
Menurut David (2009) kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima
kategori yaitu 1) kekuatan ekonomi, 2) kekuatan sosial, budaya dan demografi, 3)
kekuatan politik, pemerintah dan hukum, 4) kekuatan teknologi, dan 5) kekuatan
kompetitif. Hubungan antara kekuatan eksternal utama dengan organisasi dapat
digambarkan pada Gambar 2 berikut.

Kekuatan ekonomi,
kekuatan sosial, budaya,
demografis, dan
lingkungan
Kekuatan politik,
pemerintahan dan hukum
Kekuatan teknologi
Kekuatan kompetititf

Pesaing
Pemasok
Distributor
Kreditor
Konsumen
Karyawan
Masyarakat
Manajer
Para pemangku kepentingan
Serikat buruh
Pemerintah
Asosiasi dagang
Kelompok kepentingan khusus
Produk
Jasa
Pasar
Lingkungan Hidup

PELUANG
DAN
ANCAMAN
ORGANISASI

Gambar 2 Hubungan antara Kekuatan Eksternal Utama dengan Organisasi
Sumber : David, 2009

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang berada di luar perusahaan
yang memiliki arti yang luas dan tidak mempengaruhi kegiatan usaha secara
langsung lingkungan makro tetap dapat mempengaruhi perkembangan usaha.
Analisis lingkungan makro perusahaan meliputi aspek ekonomi, politik, sosial,
budaya, dan teknologi. Uraian aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Aspek ekonomi
Kondisi ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi iklim berbasis suatu
perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi maka akan semakin buruk juga

12
iklim berbisnis. Keadaan perekonomian saat sekarang dan di masa yang akan
datang mempengaruhi keadaan dan strategi perusahaan. Beberapa faktor kunci
yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah diantaranya
siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga
produk dan jasa, produktivitas, dan tenaga kerja.
2. Aspek sosial, budaya, demografi, dan lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak
yang besar atau hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Faktor sosial
ini akan mempengaruhi suatu perusahaan untuk menciptakan jenis konsumen
yang berbeda dan menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang
berbeda.
3. Aspek politik, pemerintahan, dan hukum
Faktor-faktor politik, seperti stabilitas politik, kebijaksanaan dan peraturan
pemerintah telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan
dalam merumuskan strategi. Industri baru yang bergantung pada kontrak
pemerintah dan subsidi. Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan anti
monopoli, tarif pajak, dan aktifitas lobi dapat mempengaruhi kelompok secara
signifikan.
4. Aspek teknologi
Untuk meningkatkan inovasi suatu perusahaan maka harus ada perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Kemajuan teknologi tidak hanya
mencakup penemuan-penemuan produk baru, tetapi juga mencakup cara-cara
pelaksanaan atau metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Adaptasi
teknologi yang kreatif dapat memungkinkan terciptanya produk baru,
penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik
produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat memberikan peluang berupa
membuka pasar dan produk yang canggih dan dapat berupa ancaman terhadap
fasilitas produksi.
5. Lingkungan kompetitif
Salah satu bagian terpenting dari lingkungan kompetitif adalah
mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan,
kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi mereka. Identifikasi pesaing
utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki kompetisi dalam
industri yang berbeda. Menurut Porter (1992) persaingan suatu industri dapat
dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan diantaranya persaingan antar
perusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan
produk-produk pengganti, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Hal
tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

13
Potensi pengembangan produk-produk pengganti

Daya tawar pemasok

Persaingan antar perusahaan
saingan

Daya tawar konsumen

Potensi masuknya pesaing baru

Gambar 3 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David, 2009

Adapun penjelasan dari kekuatan yang menentukan intensitas persaingan
dalam industri terdiri dari :
1. Persaingan antar perusahaan sejenis
Semakin banyak pesaing dalam industri, maka persaingan dalam usaha
tersebut akan semakin ketat. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan hanya
dapat berhasil jika memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang
dijalankan oleh pesaing.
2. Potensi masuknya pesaing baru
Jika perusahaan semakin mudah masuk ke dalam industri, hal itu
menunjukkan bahwa tingkat persaingan antar perusahaan akan semakin
meningkat. Ada beberapa hambatan untuk masuk dalam industri bagi suatu
perusahaan, diantaranya hambatan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan
khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya
preferensi merek, besarnya kebutuhan modal, kurangnya jalur distribusi yang
memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah,
kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serta kejenuhan pasar.
Terkadang perusahaan baru memasuki suatu bisnis dengan produk
berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah dan sumberdaya pemasaran yang lebih
besar. Hal ini memungkinkan penyusunan strategi lebih menitikberatkan pada
identifikasi perusahaan yang berpotensi menjadi pesaing untuk memanfaatkan
kekuatan dan peluang saat ini.
3. Potensi pengembangan produk substitusi
Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan
dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan
menurunnya biaya konsumen untuk beralih ke produk lain. Semakin banyak
perusahaan lain yang menawarkan produk substitusi maka persaingan maka
persaingan akan semakin tinggi dan dapat mengancam laba dan pertumbuhan
dalam industri.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
Kekuatan tawar menawar dengan pemasok mempengaruhi intensitas
persaingan dalam industri. Hal ini khususnya pada saat pemasok berada pada
posisi yang kuat dengan produk yang unik dan penting, jumlah pemasok terbatas,
dan biaya mengganti pemasok cukup mahal.

14
5. Kekuatan tawar menawar konsumen
Ketika pembeli berada dalam posisi yang kuat, mereka dapat memaksa
untuk menurunkan harga. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat profit perusahaan
dan berdampak pada intensitas persaingan dalam industri. Hal lain yang membuat
kekuatan tawar menawar konsumen lebih tinggi adalah ketika produk yang dibeli
merupakan produk standar dan tidak terdiferensiasi. Perusahaan pesaing mungkin
menawarkan garansi khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika
kekuatan tawar menawar konsumen cukup besar.
Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri dan umumnya dapat dikendalikan perusahaan. Menurut David (2009)
analisis lingkungan internal merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap
kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan, dengan mengkaji manajemen,
pemasaran, operasi dan produksi perusahaan, sumberdaya manusia dan keuangan.
Menurut Menurut David (2009) faktor-faktor internal perusahaan pada
umumnya dibagi atas faktor : 1) manajemen, 2) pemasaran, 3) keuangan, 4)
produksi dan operasi, 5) sumberdaya manusia, 6) penelitian dan pengembangan.
1. Manajemen
Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang
mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan
keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, dan penyusunan staf.
2. Pemasaran
Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, menciptakan, dan
memenuhi kebutuhan, dan keinginan pelanggan akan produk. Terdapat tujuh
fungsi dasar pemasaran, yaitu : 1) analisis pelanggan, 2) menjual produk, 3)
merencanakan produk dan jasa, 4) menetapkan harga, 5) distribusi, 6) riset
pemasaran, 7) analisis peluang.
3. Keuangan
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi
bersaing perusahaan dan daya tarik bagi investor. Menetapkan kekuatan dan
kelemahan keuangan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif.
4. Produksi dan operasi
Fungsi produksi terdiri atas aktivitas mengubah masukan menjadi barang
dan jasa. Manajemen produksi dan operasi menangani masukan pengubahan dan
keluaran yang bervariasi antar industri dan pasar.
5. Sumberdaya manusia
Sumberdaya manusia merupakan modal utama bagi suatu perusahaan.
Strategi yang terbaik sekalipun menjadi tidak berarti apabila manusia yang
dipekerjakannya tidak memiliki keterampilan memadai untuk melakukan tugastugas tersebut. Kualitas kesesuaian sumberdaya manusia ini berpengaruh terhadap
kinerja, kepuasan karyawan, dan perputaran tenaga kerja.
6. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (litbang) diarahkan untuk mengembangkan
produk-produk baru, meningkatkan kualitas produk atau untuk memperbaiki
proses produksi sehingga dapat menekan biaya.

15
Menentukan Alternatif Strategi
Menurut David (2009) strategi generik dibagi menjadi empat, yaitu
strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi defensi