Teknik Wawancara Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data

Disamping itu, teknik ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya : Kelebihan :  Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.  Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.  Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.  Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :  Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.  Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.  Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

B. Teknik Wawancara Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data

dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog tanya jawab secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara bisa dilakukan dengan peserta didik yang bersangkutan atau dengan guru, wali kelas, orang tua maupun teman-temannya bila hal ini diperlukan. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam wawancara, yaitu :  Pewawancara harus mendengar, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat apa yang sumber data berikan. Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada 6 kemampuan melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang diwawancarai.  Dalam proses wawancara, pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu? Disamping itu, terdapat kelebihan dan kekurangan dalam teknik wawancara. Berikut adalah uraiannya. Kelebihan: Flexibility. Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu. Jika dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat melakukan “probing”. Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dia dapat mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan pada saat itu, maka dia dapat menundanya. Nonverbal Behavior. Pewawancara dapat mengetahui perilaku nonverbal, misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh sumber . Question Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga sumber dapat memahami maksud penelitian secara baik, sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan baik pula. Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh sumber yang telah ditetapkan. Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail. 7 Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan. Kelemahan :  Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.  Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dsb sumber dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban.  Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia human relation.  Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai.  Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.

C. Angket