Demensia Kortikal dan Subkortikal Demensia Vaskular

Normal  Forgetfulness mudah lupa  Mild Cognitive Impairment perlaihan normal-abnormal  Demensia Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked 406071013 Rangkaian kesatuan gangguan memori fisiologis sampai patologis 1. Forgetfulness Forgetfulness atau mudah lupa adalah suatu proses yang terjadi secara wajar pada usia lanjut. Biasa terjadi pada usia diatas 50 tahun, hanya terdapat keluhan gangguan memori tetapi dapat dibantu dengan mengingatnya kembali dengan isyarat atau kode. Dalam hal ini belum dapat dikatakan demensia. Tingkat kecerdasannya rata-rata atau bahkan lebih. 2. MCI Mild Cognitive Impairment adalah gangguan kognitif ringan dimana gangguan memori diperjelas oleh pengamat. Fungsi kognitif umumnya normal. Sudah mulai terdapat penurunan fungsi memori sesuai dengan usia dan pendidikan. Pada tahap ini belum dapat dikatakan demensia.

a. Demensia Kortikal dan Subkortikal

Gejala klinik demensia kortikal tergantung kepada apakah proses patologisnya terutama mengenai neuron-neuron kortikal atau ganglia basal dan thalamus dan bagian atas dari batang otak. Demensia kortikal, seperti yang dijumpai pada penyakit Alzheimer dan Pick, ditandai dengan defisit memori yang dini, dan biasanya penderita menunjukkan gejala defisit visuospatial, afasia, apraksia dan agnosia. Pada demensia subkortikal, seperti yang dijumpai pada penyakit progressive supranuclear palsy, hidrosefalus komunikans, dan sindrom Parkinson, didapat gejala proses berfikir yang lamban. Pertanyaan yang diajukan dijawab lamban, membutuhkan waktu yang lama, walaupun jawabannya benar. Disamping proses berfikir yang lamban ini didapatkan pelupa dan gangguan kemampuan memanipulasi pengetahuan yang diperoleh. Juga ditemukan gejala gangguan sistem ekstrapiramidal misalnya tremor, diskinesia.

b. Demensia Vaskular

Demensia vaskular adalah sindrom demensia yang disebabkan oleh disfungsi otak yang diakibatkan oleh penyakit serebrovaskular. Ini merupakan penyebab demensia kedua paling sering setelah penyakit Alzheimer. Demensia vaskular seringkali diidentikkan dengan demensia multi infrak, karena pada sebagian penyakit serebrovaskular yang mengakibatkan demensia terdapat lesi infark yang multipel. Demensia vaskular ditandai oleh deteriorasi bertahap – kejut, dengan melibatkan sebagian dari fungsi intelektual. Progresi dari demensia vaskular tidak gradual lambat laun, melainkan mendadak dan melibatkan sebagian lapangan intelektual. Didapat pula tanda adanya penyakit vaskular, misalnya hipertensi, bising di arteri karotis, abnormalitas pada funduskopi, jantung membesar. Faktor resiko demensia vaskular adalah : hipertensi, penyakit jantung koroner, infrak miokard, gagal jantung, fibrilasi atrial, EKG yang abnormal, bising di arteri karotis, diabetes mellitus, polisitemia, hiperlipidemia, merokok, obesitas, hiperurisemia, kurang olahraga. Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 202 Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked 406071013 I. Demensia Oleh Penyebab Lain Pada lanjut usia, sekitar 80 penyakit yang banyak diderita adalah penyakit Alzheimer, demensia vaskuler atau gangguan pada kedua penyakit ini. Sekitar 20 disebabkan oleh beragam penyakit. Penyakit yang beragam ini harus dideteksi dini, karena bila terlambat dilakukan pengobatan dapat menimbulkan cacat yang menetap. Tiap penyakit yang melibatkan otak dapat mengakibatkan demensia. Penyakit yang beragam itu antara lain : i. Infeksi Ensefalitis oleh virus misalnya Herpes Simpleks, bakteri misalnya Pneumokokus, Tuberkulosis, parasit, fungus, abses otak, dan neurosifilis. ii. Gangguan metabolik Contohnya : Diabetes Mellitus, Hipoglikemi, Hiperlipidemi, gangguan ginjal, gangguan hepar, gangguan tiroid, gangguan elektrolit natrium, kalsium, magnesium. iii. Lesi desak ruang Contohnya : Hipotema Subdural akut atau kronik, tumor di otak, Metastase Neoplasma. iv. Penyakit autoimun Contohnya : Lupus eritematosus disseminate, Vaskulitis. v. Zat toksik Contohnya : keracunan logam timbal, air raksa, arsen, mangan, keracunan bahan organik pelarut dan insektisida tertentu. vi. Gangguan nutrisi Contohnya : kekurangan Vit B1, B6, B12, kekurangan asam folat. vii. Obat-obatan Contohnya : obat sedative, obat penenang, antikolinergik, antikonvulsan, antidepresan, antihipertensi, antiaritmia.

J. Diagnosa Penyakit demensia pada praktek sehari-hari di klinik jarang ditemukan atau tidak