Faktor Resiko Penyebab Demensia

Input informasi  Registrasi  Encoding  Storage penyimpanan Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked 406071013

I. PENDAHULUAN Dengan meningkatnya harapan hidup, perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan

jumlah orang yang menderita cacat. Pada lanjut usia sering dijumpai berbagai gangguan, antara lain : gangguan daya ingat memori, gangguan kecerdasan kognitif, gangguan fungsi bergerak dan rasa, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi. Demensia atau pikun adalah gejala lanjut usia yang amat ditakuti. Proses menua dengan sendirinya menyebabkan terjadinya demensia. Penuaan menyebabkan perubahan anatomi dan biokimi di susunan saraf pusat. Pada beberapa penderita tua terjadi penurunan daya ingat dan gangguan psikomotor yang wajar. Keadaan ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas hidup sehari-hari. Memori Lupa merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh lanjut usia. Keluhan ini dianggap lumrah dan biasa oleh masyarakat sekitarnya. Kebanyakan individu mengalami gangguan memori dan gangguan belajar dengan berlanjutnya usia, terutama setelah usia 70 tahun. Memori merupakan proses yang rumit. Memori menghubungkan masa lalu dan masa kini, sebagai berikut : Agar suatu informasi dapat disimpan perlu diperhatikan, diregistrasi, ini merupakan tingkat pertama. Informasi ini kemudian ditransfer ke dalam memori yang disebut encoding. Kondisi encoding ikut mempengaruhi daya atau tingkatan penyimpanan, misalnya : encoding seemantik penyimpanan menurut makna, arti biasanya memberikan memori yang lebih mantap daripada encoding fonologis menyimpan menurut bunyi. Storage merupakan proses dimana informasi dipertahankan dalam memori. Ini bukan merupakan penyimpanan informasi yang statis. Jaringan informasi ini ditata kembali secara aktif. Informasi akan lebih kuat tersimpan bila digunakan berkali-kali, suatu proses yang disebut konsolidasi. Retrieval merupakan proses dimana informasi dipanggil kembali dari memori. Definisi Dan Kriteria Diagnosis A. Definisi Demensia Demensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari, definisi demensia menurut ICD-10, DSM IV, NINCDS-ARDA, PPDGJ-III.

B. Faktor Resiko

1. Usia merupakan faktor resiko bagi semua jenis demensia. Dengan bertambahnya usia maka bertambah besar kemungkinan menderita demensia. 2. Riwayat penyakit demensia pada keluarga derajat satu ibu, bapak, saudara kandung meningkatkan resiko mendapatkan demensia sebanyak empat kali. 3. Kelamin. Dari semua penelitian, didapat kesan bahwa wanita mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan pria untuk mendapatkan Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 198 Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked 406071013 penyakit Alzheimer. Pria mungkin mempunyai resiko yang sedikit lebih tinggi untuk mendapatkan demensia vaskular. 4. Pendidikan. Dapat dikatakan bahwa mereka yang berusia diatas 75 tahun dan tidak pernah sekolah mempunyai resiko mendapatkan demensia yang lebih tinggi. 5. Faktor resiko lainnya adalah : adanya keluarga dengan sindrom down, fertilitas yang kurang, penggunaan analgesik seperti fenasetin, kandungan alumunium pada air minum, defisiensi kalsium.

C. Penyebab Demensia

Beberapa penyakit yang disebabkan demensia, adalah : 1. Demensia Idiopatik a. 1. Penyakit Alzheimer 2. Demensia senilis jenis Alzheimer b. Penyakit Pick c. 1. Khorea Huntington 2. Parkinsonisme dengan Demensia 3. Palsy supranuklear progresif 4. Sklerosis lateral amiotropik dengan demensia 2. Demensia Vaskular a. Multi infarks 1. Subkortikal 2. Kortikal 3. Campuran kortikal – subkortikal 4. Hipoksia 5. CVD dengan demensia 3. Demensia Sekunder a. Infeksi, misalnya : ensefalitis b. Neoplasma c. Intoksikasi d. Autoimun e. Gangguan metabolik, misalnya : DM 1. Hipoglikemik 2. Penyakit ginjal dan hepar 3. Gangguan elekrolit f. Gangguan nutrisi, misalnya : defesiensi Vit B1, B6, B12, asam folat. g. Obat Tabel 1. Jenis dan Penyebab Demensia Pada Usia Lanjut Keadaan yang secara potensial reversible atau bisa dihentikan :  Intoksikasi obat, termasuk alkohol, dan lain-lain  Infeksi susunan saraf pusat  Gangguan metabolik  Gangguan nutrisi  Gangguan vaskular demensia multi infark, dan lain-lain  Lesi desak ruang  Hidrosefalus bertekanan normal  Depresi Penyakit degeneratif progresif :  Penyakit Alzheimer Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 199 Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked 406071013  Penyakit Pick Dengan gangguan neurologik lain yang prominen :  Penyakit Parkinson  Penyakit Huntington  Kelumpuhan supranuklear progresif  Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat Sumber : Kane, Ouslander, Abrass : Essential of Geriatric Med,3 rd ed.1994 D : Drug intoxication E : Emotional unstability M : Metabolisme E : Ear eye disturbance N : Nutrition T : Tumor trauma I : Intoxication A : Arteriosclerosis

D. Gambaran Klinik Demensia