ASAL JASA 1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan PENGGUNAAN 1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan HAK PATEN, 1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak JAMINAN 1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan

2.2. Dokumen kontrak kerja konstruksi harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut: a. Surat Perjanjian kerja konstruksi; b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa; c. Surat Penawaran; d. Adendum Dokumen Lelang bila ada; e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; f. Syarat-Syarat Umum Kontrak; g. Spesifikasi Teknis; h. Gambar-Gambar; i. Daftar Kuantitas dan Harga; j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak. tidak termasuk analisa harga satuan pekerjaan 3. ASAL JASA 3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. PENGGUNAAN 4.1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan DOKUMEN dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya KONTRAK DAN dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang INFORMASI tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. 5. HAK PATEN, 5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak HAK CIPTA, cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka DAN MEREK menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan Pejabat Pembuat Komitmen dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek. 6. JAMINAN 6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 14 empat belas hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan penyedia jasa, sebelum dilakukan penan- datanganan kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 empat belas hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan. 50 ff. Perintah perubahan adalah perintah tertulis yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan; gg. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja SPMK, yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen; hh. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen; ii. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan; jj. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan.; kk. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa untuk menyelesaikan perselisihan.; ll. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase; mm. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada Pejabat Pembuat Komitmen menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian danatau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, danatau keselamatan umum. 2. PENERAPAN 2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak