Inisiatif RUU Komunitas Adat Terpencil oleh Kementerian Sosial
                                                                                44 ANTARA TEKS DAN KONTEKS: Dinamika pengakuan hukum terhadap hak masyarakat
adat atas sumber daya alam di Indonesia
kesatuan masyarakat hukum adat yang terus berlangsung. Empat cara yang direkomendasikan melalui naskah akademik ini antara lain: 1 diperlukannya
legislasi nasional terkait dengan perlindungan kesatuan masyarkat hukum adat;  2 perlu dilakukannya  inventarisasi dan pemetaan wilayah  kesatuan
masyarakat  hukum  adat;  3  pembentukan  Badan  Perlindungan  Kesatuan Masyarakat Hukum Adat NasionalDaerah; dan 4 mekanisme penyelesaian
sengketa  secara adat dan  sanksi  pidana.
Pengusulan  RUU  Perlindungan  Kesatuan  Masyarakat  Hukum  Adat oleh  DPD  mengambil  ruang  otonomi  daerah  sebagai  pintu  masuk.
Perlindungan  Masyarakat  Adat  dianggap  berkesesuaian  dengan  otonomi daerah  dan  mencegah  disintegrasi  bangsa  dan  mendorong  masyarakat
adat  yang  selama  ini  termarjinal,  dapat  mengangkat  kualitas  hidupnya baik secara sosial  maupun ekonomi.  Materi  muatan dalam  RUU  ini selain
mengatur  hak  dan  kewajiban  masyarakat  adat  juga  mengatur  tentang lembaga-lembaga  adat  untuk  terlibat  sebagai  institusi  yang  membantu
pemerintah di tingkat kecamatan dan desa untuk pelestarian sosial budaya dan  pelayanan  publik.
Sampai saat ini RUU yang diusulkan oleh DPD tersebut belum dibahas oleh  DPR.  Posisi  DPD  masih  lemah dalam  pembuatan  legislasi.  Sehingga,
pembuatan legislasi berupa undang-undang masih sangat tergantung kepada political  will  DPR  yang  kegiatan  legislasinya  didasarkan  pada  program
legislasi nasional prolegnas baik yang disusun untuk lima tahunan maupun prolegnas  tahunan.  RUU  tentang  Perlindungan  Kesatuan  Masyarakat
Hukum Adat masih menjadi RUU usulan dari DPD untuk Program Legislasi Nasional  2009-2014  dan  sudah  dimasukkan  oleh  DPR  sebagai  salah  satu
undang-undang yang akan dibentuk. Namun RUU ini belum masuk dalam prioritas  legislasi  tahun  2010.
                