Latar Belakang MANAJEMEN PEMASARAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN STRATEGI KOLABORASI METODE PEMASARAN

1 MANAJEMEN PEMASARAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATI HAN DENGAN STRATEGI KOLABORASI METODE PEMASARAN ALEX SUJANTO AMI K JTC Semarang Abstrak Untuk mengembangkan bisnis atau suatu usaha yang bergerak dalam jasa, faktor dominan yang harus diupayakan adalah strategi Pemasaran, kolaborasi metode pemasaran yang terdiri dari strategi Marketing Mix-7P yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence digabung dengan metode marketing yang lainnya antara lain yaitu word-of- mouth publicity serta inovasi produk yang dimiliki, merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan lembaga kursus dan pelatihan dalam meningkatkan jumlah peserta didik.Kolaborasi penting dilakukan agar produk yang dimiliki ini dikenal oleh masyarakat, dan pada akhirnya masyarakat mau membeli produk tersebut. Kata Kunci :Pemasaran, marketing mix-7P, inovasi produk, word-of-mouth publicity dan media promosi. Ab st r act To develop a business or businesses engaged inservices, the dominant factor that should be pursued is the marketing strategy, collaboration marketing methods consist of strategy MarketingMix-7Pare:Product,Price,Promotion,Place,Participant,Process,andPhysical Evidence combined with other marketing methods among others,word-of-mouth publicity and owned product innovation, is the right step to develop courses and training institutionsin increasing the number of learners.Collaboration is important that is known products owned known by the community, and ultimately society want to buy the product. Keywords: Marketing, marketing mix-7P, product innovation, word-of-mouth publicity and promotion media. 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar orang masih merasa sulit untuk mengidentifikasi kendala-kendala untuk menjalankan sebuah usaha. Berbagai alasan selalu menjadi hambatan mereka untuk memulai melangkah membuat usaha, khususnya usaha yang mandiri yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Tidak memiliki modal yang cukup, selalu menjadi alasan utama bagi kebanyakan orang yang masih takut untuk memulai usaha. Namun anehnya ketika mereka memiliki modal, masih saja mereka beralasan masih bingung untuk memulai usaha di bidang apa. Masih banyak lagi alasan yang sering digunakan oleh orang–orang yang mentalnya masihrendah untuk memulai suatu usaha. Mereka ini harus memiliki kekuatan dalam pikiran atau biasa kita dengar di seminar-seminar seperti: “ Th e Po w er t o Tr an sf o r m ” atau kekuatan dalam merubah.Di dalam mendirikan suatu bisnis serta mengelola Lembaga Kursus di perlukan inovasi yang kreatif serta pemasaran yang kreatif pula. Sebelum itu, kita lihat apa itu inovasi. I novasi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Kenapa harus bermanfaat? Karena apa bagusnya program atau produk atau jasa pendidikan yang baru jika tidak mempunyai manfaat untuk masyarakat. Sehebat- hebatnya suatu penciptaan program atau produk dan jasa yang baru, tidak akan berguna jika tidak menjadikan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, inovasi merupakan suatu kata yang sangat akrab bagi para pengelola Lembaga Kursus. I novasi selalu dihubungkan dengan pengelola atau dengan kata lain wiraswastawan karena 2 golongan wiraswatawan merupakan golongan yang paling banyak menciptakan inovasi dan memberikan manfaat yang sangat besar kepada masyarakat luas. I novasi pemasaran dan wiraswastawan saling membutuhkan satu sama lain. I novasi adalah suatu alat yang digunakan oleh para wiraswastawan untuk mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan bisnis, khususnya pesaing bisnis pendidikan. Tanpa inovasi, wiraswastawan hanya merupakan pengusaha biasa, tidak pantas lagi disebut sebagai seorang wiraswastawan atau pengelola kursus.I novasi kursus adalah merupakan sebuah penciptaan Produk Kursus yang lebih baik atau lebih efektif dan efisien dalam proses, layanan, teknologi, atau gagasan yang diterima oleh pasar, baik pemerintah, dan masyarakat. I novasi berbeda dengan penemuan, dalam inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau metode, sedangkan penemuan lebih mengacu langsung pada penciptaan gagasan atau metode itu sendiri. Adapun pemasaran adalah merupakan salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan sangat strategis dari suatu Lembaga Kursus, baik yang berorientasi profit maupun yang non-profit. Pemasaran bukan hanya sekedar menangani penjualan dan periklanan tetapi lebih luas dari itu, bagaimana seorang pemasar mampu mencari dan menemukan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan harapan dari setiap pelanggan yang memiliki jenis dan tingkat kepuasan berbeda satu dengan yang lain. Oleh sebab itu pemasaran mulai bekerja pada awal perencanaan produk, proses produksi, sampai pada pelepasan produk. Hal yang sama dikatakan bahwa untuk Lembaga kursus dan pelatihan pemasaran mulai bekerja pada awal perencanaan program pelatihan, proses penyelenggaraan pelatihan, uji kompetensi kursus dan pelatihan, proses penentuan biaya kursus atau pelatihan dan proses pasca kursus pelatihan. Dengan demikian pemasaran adalah merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan dari perencanaan program, penetapan harga, strategi promosi dan distribusi ide, untuk mencapai tujuan program sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan atau peserta didik.Oleh karena itu agar agar kursus dan pelatihan dapat berjalan dengan baik perlu menyusun rencana pemasaran marketing plan, merancang program pelatihan sesuai kebutuhan pasar program design, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya pelatihan training resources management agar tercapai optimalisasi pelayanan program kursus dan pelatihan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, dengan kreatifitas dan inovasi yang bisa diterima oleh masyarakat luas pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah