Secara umum, nilai Indeks Demokrasi Indonesia IDI Provinsi Sumsel 2015 sebesar 79,81 dari skala 0 sampai 100, angka ini naik 4,99 poin dibandingkan dengan IDI Sumsel 2014 sebesar
74,82. Walaupun nilai indeks demokrasi Provinsi Sumsel mengalami kenaikan namun tingkat demokrasi di Provinsi Sumsel masih pada kategori “sedang” sama seperti tahun 2014. Tingkat
demokrasi dikelompokkan menjadi tiga katergori yakni “baik” indeks 80, “sedang” indeks 60 – 80, dan “buruk” indeks 60.
Aspek Lembaga Demokrasi Institution of Democracy tahun 2015 sebesar 61,0 mengalami
penurunan cukup drastis sebesar 17,53 poin dibandingkan tahun 2014 sebesar 78,53. Tetapi aspek lainnya yakni Aspek Kebebasan Sipil
Civil Liberty naik 9,97 poin dari 86,09 pada 2014 menjadi 96,06 pada 2015 dan Hak-Hak Politik
Political Rights naik 15,22 poin dari sebesar 63,57 di tahun 2014 menjadi 78,79 tahun 2015.
Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu: 1 review surat kabar lokal, 2 review dokumen Perda, Pergub, dll, 3
Focus Group Discussion FGD, dan 4 wawancara mendalam.
Perlu diketahui, mulai periode 2015 diterapkan dua indikator baru komponen dari variabel “Peran Birokrasi Pemerintah Daerah”, sebagai langkah penyempurnaan agar lebih sensitif pada situasi
lapangan yang terkini. Dua indikator tersebut adalah “Kebijakan Pejabat Pemerintah Daerah yang Dinyatakan Bersalah oleh Keputusan PTUN” dan “Upaya Penyediaan Informasi APBD oleh
Pemerintah Daerah”.
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA IDI PROVINSI SUMSEL 2015
Indeks Demokrasi Indonesia 2015 Provinsi Sumsel tahun 2015 sebesar 79,81, meningkat sebesar 4,99 poin dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 74,82
1. Perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia Prov. Sumsel 2015
Indeks Demokrasi Indonesia IDI Sumsel 2015 sebesar 79,81 dari skala 0 sampai 100, angka ini naik 4,99 poin dibandingkan dengan IDI Sumsel 2014 sebesar 74,82. Dengan kenaikan ini, tingkat
demokrasi di Provinsi Sumsel masih pada kategori “sedang” sama seperti tahun 2014.
Perkembangan IDI Sumsel dari 2009 hingga 2015 mengalami fluktuasi yaitu sebesar 72,52 tahun 2009, tahun 2010 sebesar 73,65, tahun 2011 sebesar 67,92, tahun 2012 sebesar 73,17, tahun 2013
sebesar 67,12, tahun 2014 sebesar 74,82 dan tahun 2015 sebesar 79,81. Dari Tahun 2009-2015 tingkat demokrasi Provinsi Sumsel berada pada kategori sedang.
BPS PROV I N SI SU M AT ERA SELAT AN
No. 460816Th.XVIII, 3 Agustus 2016
Fluktuasi angka IDI adalah cermin dinamika demokrasi Indonesia. IDI sebagai sebuah alat untuk mengukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap
naik-turunnya kondisi demokrasi. Karena IDI disusun berdasarkan evidence based kejadian sehingga
potret yang dihasilkan IDI merupakan refleksi realitas yang terjadi.
Grafik 1. Perkembangan IDI Sumsel, 2009-2015
Sumber: BPS Prov. Sumatera Selatan
2. Perkembangan Indeks Aspek IDI
Angka IDI Sumsel 2015 merupakan indeks komposit yang disusun dari skor beberapa aspek yakni aspek Kebebasan Sipil dengan rata-rata 96,06, aspek Hak-Hak Politik sebesar 78,79, dan aspek
Lembaga Demokrasi sebesar 61,00.
Grafik 2. Perkembangan Indeks Aspek IDI Nasional, 2009-2015
Sumber: BPS Provinsi, Sumatera Selatan Apabila dimaknai secara kategori “baik”, “sedang”, dan “buruk”, mulai tahun 2014-2015 tidak ada
lagi indeks aspek yang berkategori “buruk”. Bahkan untuk indeks Aspek Kebebasan Sipil, dari tahun
72,52 73,65
67,92 73,17
67,12 74,82
79,81
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015
100 80
60
Baik
sedang
Buruk
95,42 100
84,05 93,26
91,45 86,09
96,06
56,07 55,17
49,41 55,21
50,32 63,57
78,79 69,83
69,85 77,05
76,42 63,22
78,53 61,00
40 60
80 100
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015 Kebebasan Sipil
Hak-hak Politik Lembaga Demokrasi
Buruk Sedang
Baik
20 40
60 80
100
Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
Kebebasan Berpendapat Kebebasan Berkeyakinan
Kebebasan dari Diskriminasi
Hak Memilih dan Dipilih Partisipasi Politik dalam
Pengambilan Keputusan dan Pengawasan
Pemilu yang Bebas dan Adil
Peran DPRD Peran Partai Politik
Peran Birokrasi Pemerintah Daerah
Peran Peradilan yang Independen
2014 2015
2009-2015 selalu berada pada kategori “baik”. Untuk dua indeks aspek lainnya yaitu Aspek Hak-hak Politik dan Aspek Lembaga Demokrasi masih berada pada kategori sedang.
Nilai aspek Kebebasan Sipil selalu berada pada posisi di atas dua aspek lainnya dan dalam perkembangannya 2009-2015 untuk pertama kalinya nilai aspek Hak-Hak Politik berada di atas nilai
aspek Lembaga Demokrasi. Hal tersebut disebabkan oleh semakin berkurangnya penyampaian aspirasi dalam bentuk demonstrasi yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan merusak, memblokir,
membakar, dan melakukan penyegelan terhadap kantor-kantor pemerintah dan jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan tidak mengalami sumbatan. Sementara itu,
untuk nilai aspek Lembaga Demokrasi mengalami penurunan sebesar 17,53 poin dibandingkan tahun 2014 disebabkan oleh adanya kejadian keputusan hakim yang dianggap kontroversial berkenaan
dengan variabel peran peradilan yang independen dan adanya lima putusan bersalah oleh PTUN terhadap kebijakan pemerintah daerah serta belum adanya upaya penyediaan informasi APBD oleh
pemerintah daerah.
Pada tahun 2015, meskipun terjadi penurunan nilai aspek lembaga demokrasi yang cukup tajam, Indeks IDI Provinsi Sumsel masih berada pada level kategori “sedang”. Hal ini terjadi karena
peningkatan aspek Hak-hak Politik yang cukup bermakna dibandingkan penurunan nilai aspek Lembaga Demokrasi. Indeks aspek Hak-hak politik mengalami peningkatan 15,22 poin, sementara itu
nilai aspek Kebebasan Sipil mengalami peningkatan sebesar 9,97 poin dibandingkan tahun 2014.
3. Perkembangan Indeks Variabel IDI