Pola Pembentukan Ryakugo (Pemendekan) Bahasa Jepang : Suatu Tinjauan Morfologi Struktural
K;ifjaI} l.ingws6k AgllslllS 201@セ 25.9 - 273
Copyrigbt PRQセ`@
Pro,guuD Studjl.ingllistik SP-s lfSl]. L55iV 16.93·4660
M。・ォィオョtャセ@ N02
POLA PEMBENTUKAN RYAKUGO (PEMENDEKAN) BAHASA JEPANG : SUATU TINJAUAN MORFOLOGI STRUKTURAL
Kbaira Seanty Darlan Universitas Sumatera Utani
Hamzon Situmorang FIB Universitas Sumatera Utara
Abstract '
The purpose of this research is to investigate the process of a word formation
which derived from a shortened form of a word process called abbreviation or shouryakugo in Japanese. In the study of abbreviation (Shouryakugo) examines the acrorrym, clipping or ryakugo in Japanese. Ryakugo is a word shortenedfrom the longform with a shortened one part ofthe word, or by cutting part ofthe word form.The data of ryakugo will be analized the part ofryakugo and the formation pattern will be formulated This research uses a a descriptive qualitative methodological research with content analysis, and using ,'library research The research based on structural morphology method which taking data source from newspapers, textbooks, comics and existing data on the internet. The data in this research is a shortenedform from the long form ofthe word, which corifigurate a new word while perpetuating parts of letters or syllables in each componem.The data analyzing uses the word data, the rules ofwordformation and the analysis of
word 90nstro9tiOn /ormation. The Rese(ITr:/7 findings inrii9(!!e !M! the pr09e$S of
word formation ryakugo Japanese are 8 types ryakugo and divided in 3 ryakugo pattern formation in the form ofacronyms, and abbreviations fragment. The third pattern is examined based on the formaf kanji,hiragana, katakana and romaji.Different letter characters between Indonesian and Japanese influence the different construction of ryakugo formation pattern in Japanese and acrorrym in Indonesian.
Keywords: Word Formation, Abbreviasion, Acronym, Structural Morphology Study.
PENDAHULUAN Makalah ini membahas pola pembentukan ryakugo (pemendekan) dalam berkomunikasi lisan untuk menyampaikan ide dan pikiran kepada lawan tutur dalam bahasa Jepang. Ketika berkomunikasi dalam bahasa Jepang, dipedukan mengikuti aturan atau kaidah pemakaian yang berlaku pada bahasa tersebut. Kimura (1988:27) menyebutkan dua kaidah bahasayaitu (speech of code) dan cara pemakaiannya (speech of act). Kaidah, bahasa meliputi kajian fonetik, fonologi, aksen, perbendaharaan kata, tata bahasa, cara penulisan, huruf, dan sebagainya, sedangkan earn pemakaian bahasa meHputi aspek berbicara, menulis, menyimak dan lain-lain. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kaidah bahasa dan penggunaannya merupakan aspek kajian kebahasaan yang sangat penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia
KAJIAN PUSTAKA Salah satu yang menjadi kaidah bahasa Jepang adalah huruf. Situmorang (2007:3) mengatakan bahwa huruf yang digunakan di dunia ada tiga jenis. Yaitu:
Khaira SeanLy Dar/aIl
1. 1ftif:SC!:f! (tanonmo,yi) ,yaitu burnf yang mengutarakan potongan bunyi yang terkecil,
hurnf ini dapat menuliskan muatan sebuah bunyi vokal maupun konsonan secara heroiri
sendui Atau sebuah huruf sebagai gambaran sebuab kopsonan atau vokal tertentu. Yang
teimasuk ke dalali) jenishurufini misalnya adalah huruf romawi.
2. ifiPJt* I@ョッェゥュオウエ・セH
, yaitu burnf yang menggambarkan potongan bunyi suam,
burnf ini dapat menuljskim muatall bunyi vokal. tempi J,JOruk bunyi konsonan yms。ェ「@セ
diucapkan bersamaan dengan bunyi vokal. Huruf ini tidak menggambarkan bunyi
konsonan berdirisendiri. Contoh burnf yang termasuk ke dalam jenis ini adalah hurnf
hiragana dan katakana dan. juga hurnf-hurnf dalam bahasa daerah di Indonesia pada
umumnya.
3. JセャS@jエ (hyouimo,yi) , yaitu burnf yang menggambarkan sebuah arti, dalam huruf ini
Iebih dipentingkan mengutarakan muatan arti atau makna dari pada bunyi baCaannya. Dalam jenis hurnf ini, sebuah huruf mempunyai satu arti atau makna, tetapi kadang-kadang sebuah. burUf mempunyai carabaca yang lebih dari satu: Yang tennasuk dalam jenis hurnf ini adalah. hurnf kanji. Hurnf kanji tidak sarna bacaannya menurut orang Jeparig dan
menurnt China. RyakugC! berasal dari kata yang panjang yang disingkat atau dipendekkan· agar lebih praktis. Bentuk ryOkugo dapatberupa akronim,singkatan dan pemendekan dalam bahasa Indonesia. lni disebabkan karena ryakugo mernpakan pemendekan dari bentuk yang panjang menjadi bentuk yang singkat atau dipendekkan dari kata yang panjang dan dilafalkan sebagai suatu kata. Dalam ryakugo, terdapat bermacam bentukan dan memiliki pola yang berbeda-beda. Pola pembentukan ryakugo tersebut dapat dengan menggabungkan hurnf hiragana pertama pada tiap komponen, atau gabungan burnf kanji pertama pada tiap komponen, alau dengan menggabungkan hurnf kanji pertama dan kedua serta kata seutuhnya pada komponen kedua dan pola pembentukan Iainnya.
Berikut beberapa contoh ryakugo dan pola pembentukannya;
-5:;1.J セ@ (rajikase) Ryakugo ini dipendekkan dari kata "7:;;t 7J i!'Y t-- (rajio kasetto), yang artinya 'radio
kasel'. Ini melUpakan kata serapan yang berasal dari bahasa inggris, pada kata tersebut teJjadi
pemendekan kata dengan pola pengekalan pada dua burnf pertama katakana yaitu hurnf ? :;
dan 11 i!. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-lk* {toudaO
RyaJc..Jgo ini dipendekkan dari katalkg 7c'!:F (toukyou daigaku) yang artinya 'Universitas
Tokyo'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan pada hurnf kanji dengan pengekalan pada huruf
kanji pertama tiap komponen yang merupakan gabungan orryomi tou Oli) dan orryomi da; C*:). Ryakugo ini merupakan akronim. -fill (nouken)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata jセ@ュエ
(nQJ!.ryouku shiken) , yang artinya 'ujian
kemampuan'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan pada hurnf kanji dengan pengekalan buruf
kanji pertama pada komponen pertama dan ka,y; terakhir pada komponen kedua dan merupakan
gabungan orryomi nou (im) dan orryom; ken セHIN@ Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
- J-!'-< セ@ (doigo)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata J-! -( セ@yG
(doitsugg) yang artinya 'bahasa Jerman'.
Pola pembentukan akronim pada kata doigo dengan melesapkan hurnfyang ditengah (tsu) dan
pengekalan dua hurnfkatakana di awal dan kata seutuhnya pada komponen kedua. Ryakugo ini
merupakan bentuk akronim.
-tIT I.) 11 (oriden)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata tIT I.) @セ l., Qセ@
(orikaeshi denwa) yang artinya
'telepon balik'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan dengan pengekalan pada dua huruf
260
K;yi;lIl Lingllistik. TallllIJke-J(). No 2 Agustus 2013
pertama (kanji tJTdan hurnf hiragana I.) dari komponen pertama dan huruf kanji pertama pada
komponen kedua. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-L\t:: -r: /v(itaden)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata L\ t::"9 i; @エセ
(itazura denwa) yang artinya 'te1epon
iseng'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan dengan pengekal.fu dna' hurnf hiraganapertama ,
(L't::) dan huruf kanji pertama ( t ) pada komponen kedua. Ryakugo ini 。ーセォョ・ュ@
bentuk
akronim.
- @セイC 3 (nomihou)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata @Cセ *"t"1&m" ( nomimasu houdai) yang artinya
'minum sesukanyalsepuas-puasnya'. ,Pada katatersebut teJjadipemendekan dengan pengekaJan
ーセ。@ duahurnf pertama pada komponen pertama (hurnf 。ゥセ、ォェョ@
hurufhirngana ;Jj.) dan
pengekaJan hurufkanji pertama (burnf kanji 1&) pada komponen kedua. Ryalcugo ini
merupakan bentuk akronim.
*-iF.>rtf.>N:> (akeome) ,
Ryakugo ini' dipendekkaIi dari kata iF.> It L -C 13N:>-r: l::? (akemashite omedetou) yang
artinya 'selamat tahun barn'. Pada kata tersebut teljadi ¢mendekan dengan pengekalan pada
dua huruf hirngana pertama pada tiap ゥャッセョォー@・
yaitu dengan meiJggabungkan kata iF.> rt d3.n
kata is N:>. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-77F (apo)
Ryakugo' ini dipendekkan dari kata7;F.{:",,,, j. :,.. ... (f!IlQintomento) yang artinya
'perjanjian'. Pada kata tersebut terjadi pemendekan pada kata serapan dari bahasa asing dengan
pengekalan dua huruf katakana pertama dan melesapkan semua hurnf setelahnya. Ryalcugo ini
merupakan bentuk penggalan.
-7T(ANA)
Ryakugoini merupakan pemendekan dari kata 'All Nippon.Airlines'_Pada kata tersebut terjadi
penyingkatan pada hurnf pertama pada tiap komponen dan dilafalkan sebagai kata, sehingga
ryalcugo ini merupakan bentuk akronim.
- WI)J.,(OL}
Ryakugo ini merupakan singkatan dari kata 'Office Lady' yang artinya 'kruyawati wanita'.
Bentuk ryalcugo' ini mengekalkan, hurnf pertama pada tiap' kata dan merupakan bentuk
singkatan.
Pada contoh ryakugo di atas, terdapat berbagai bentuk ryakugo dan pola pemendekan ryGkugo
yang berbeda. Ryakugo tersebut didalam bahasa Indonesia merupakanbentuk abreviasi yang
berupa akronim, penggalan dan singkatan.Penulis mengumpulkan data ryakugo dan
mengeJompokan berdasarkan jenisnya.berdasarkan pola pembentokannya yang terbentuk dari
berbagai gabungan hurnf kanji, hiragana dan katakana serta romaji sehingga pada akhirnya akan
terbentuk suatu rumusanatau kaidah pola pembentukan ryalcugo.. Hal initentunya menarik'
untukditeliti karenajenisdan rumusankaidah ryakugo dapat dengan mudahdifahami.
Pola pembentukan ryakugo ini dikaji dalam kajian morfoJogi, karena morfoJogi merupakan
bidang linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata. SiJtedi'(2003:41) mengatakan
bahwa morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses
pembentukannya. Dalam bahasa Jepang morfologi disebutdengan keitairon セ@BHI
keitai
@IセH = bentuk, ron (raB)= i1mu. Maka objek yang'dipelajarinya yaitu tentang kata (go
セI@H atau tango エAIセH@
dan morfem yang disebut denganketaiso HIjヲセ@N
Koizumi (1993: 89)
niengatakan IェBL@セイ。bj[エHス」ーゥサ
C:. tJ. ゥ@・イHBセッォエョ。
wa gokei no bunseki ga chusin to
naru). ' modoiogi adalah suatu bidang ilmu yang meneliti オォ・。ョ@ーュエセ
kata'. '
Dalam Illorfologi, terdapat morfem yang menjadi bagian yang. dikaji lca{ena kata merupakan
satuan Lァケセ@
dianalisis sebagai satu, mo,rfeIll atau ・@ャセ「ィゥ
Morfem, adalah 'satuan-satillm 「セ@ィ。
terkecil yallg ォヲャ。N@セイュ
Morfem dapat membentuk sua.tu kata. Kata adalah satuan morfeInis
atau bentuk bebas dalain tuturan: Bentuk bebas secara niorfemis adalahbentuk yang dapat
261
Kbam /ie;1Il1y Dar/aIl
berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabungkan dengannya, dan dapat dipisabkan dari bentuk-bentuk bebas lainnya. Dalam menganalisis ryakugo, penulis menggunakan teori morfologi struktural dengan mengumpulkan data ryakugo dan menganalisis proses morfologis pada daftar ryakugo tersebut yang pada akhimya akan membentuk suatu kaidah atau rumusan. Kajian. morfologi dalam bidang pembentukan kata merupakan subsistem dalam sistem bahasa. Pembentukan kata lazimnya diuraikan dari sudut prosesnya. Dalam pembicaraaan pembentukan suatu kata itwnelalui proses-proses pengimbuhan, penggandaan, atau pemajemukan. Pembentukan kata yang terbentuk dari memendekkan kata. yang panjang menjadi kata yang lebih singkat merupakan bagian dari pembentukan kata barn. Kata yang disingkat tersebut membentuk pola pembentukan kata yang- bervariasi. Terdapatnya variasi dan perbedaan dalam pembentukan ryakugo tersebut membuat para pembe1ajai bahasa Jepang menjadi sulit UIituk memahami po]a pembentukannya. Ditambah lagi. banyaknyaryakugo yang jarang dipakai atau dipakai dalam' bidang yang khusus seperti di bagian kepolisian dan bagian pemerintahan. .Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk menganalisis bentuk dan ,proses pembentukanryakugo dalam bahasa Jepang. PenuIis, akan menganalisis ryakugoyang terdapat pada bahasa Jepang berdasarkan proses morfologis. Penelitian ini mengambil data dari ryakugo yang ada di koran, komik, buku pelajaran, kamus dan internet.
METODE PENEUTIAN Pene1itian ini merupakan penelitian deksriptif dengan studi kepustakaan (library research) yakni data yang digunakan berupa buku-buku dan literatur yang menunjang penelitian inise1ain itu, penelitian ini berupa penelitian kualitatif untuk menje1askan makna yang mendasar terhadap ciri-cili dati hal-hal tertentu yang tidak berkaitan dengan jumJah atau sesuatu dalam arti kuantitatif. Sumber data penelitian berupa kata-kata dan gambar untuk dideskripsikan berdasarkan data dan fakta sebenamya, serta menganalisanya melalui konsep-konsep yang telah dikembangkan dam metode morfologi struktural dengan peneliti sebagai instrumen itu sendiri dalam memecahkan pennasalahan.
Kajian Morfologi Struktural Teori ini dipelopori oleh seorang linguis ternama yang bernama Ferdinand de Saussure. Teori yang menyatakan bahasa sebagai sistem komunikasi mempunyai struktur yang dibangun oleh . komponen atau perangkat. Perangkat yang dimaksud dimulai dari tata urutan yang paling kecil, yaitu bunyi bahasa sampai pada tata tingkat yang paling besar, yaitu wacana. Tiap-tiap kQmponen atau perangkat dibidangi oleh ilmu masing-masing, yaitu fonologi (ilmu bunyi), morfologi (tata bentuk kata), sintaksis (tata kalimat), semantik (makna), dan wacaria (teks). Tiap-tiap perangkat ini walaupun dibidangi oleh ilmu yang berbeda, tetap mempunyai hubungan antara satu bidang dan bidang yang lain. Hubungan inilah yang seringdisebut dengan .struktur. Jadi. fonologi. morfologi. sintaksis. semailtik. dan wacana merupakan bidang struktur bahasa. Selanjutnya,kajian bahasa yang dilakukan dengan pandangan Saussure disebut dengan kajian secara struktural. Chaer (1994:346-349) mengatakan bahwa Saussure mengungkapkan pandangannya mengenai konsep: (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2) perbedaan langue dan Parole, (3) perbedaan signifiant. dan signifie dan (4) hubungansintagmatik dan paradigmatik banyak berpengaruh dalam perkembangan Iinguistik dikemudian hari. Saussure membedakan telaah bahasa secara ョッイセウォ@ゥ dan telaah bahasa secara diakronik. Yang dimaksud dengan telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada sutu kurun waktu tertentu Saja. Misalnya, mempeJajari bahasa Indonesia yang digunakan pada zaman Jepang atali pada masa tahun 50 an. Sedangkan te1aah bahasa secara diakronik adaJah teJaah bahasa sepanjangmasa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penutumya. Jadi,kalau mempelajari bahasa Indonesia se¢ara. diakronik, maka harus dirnulai sejak jaman Sriwijaya sampai zaman sekarang ini. Dengan demikian bisa dikatakan tdaah bahasa secara diakronik jauh Jebih sulit dari pada telaah bahasa secara sinkronik. Saussure juga membedakan adanya apa yang disebut la langue dan la
262
K;yiaIl LiIlguistik,. TallllIl ke-lo, No 2 r\gustus 2013
parole. Yang dimaksud dengan la langue adalah keseluruhansistem tanda yang berfungsi
sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa yang bersifat
abstrak Sedangkan yang dimaksud dengan la parole adalah. pemakaian atau realisasi langue
oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa yang bersifat konkret karena parole itu tidak
lain dari pada relitasi yang bebeda dari orang yang satu dengan orang yang Jain. Dalam hal ini
yang nienjadi obyek telaah linguistik a:dalah langue, yang tentu saja dilakukan metalui parole,
karena parole itulah wujudbahasa yang konkret yang dapat diamatidan diteliti. Saussure
mengemukakan teoTi bahwa setiap tanda atau tanda linguistik (signe atau signe lingustique)
dibentuk oleh dua buah komponen yang tidak terpisahkan, yaitu komponen signifiant dan
komponensignifie. Yang di maksud signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis yang
timbul. dalam pikiran kita. Sedangkan signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada
dalam ,pikiran kita. Untuk lebib jelas, ada yang menyamakan signe itu sarnadengan 'kata';,
signijie sarna dengan' 'makna'; dan signijiant sarna dengan 'bunyi bahasa dalam bentuk urutan
fonem·fonemtertentu' . Hubungan antara signifiant dengan signifie sangat erat karena keduanya
merupakan,kesatuan yang tidak ·dapat·dipisahkan. Signifie' (malena), signe linguistique (kala),
significant (Bentuk). Sebagai tanda linguistik, signifiant dan signifie itu biasanya mengacu pada
sebuah acuan @セ。オエL referen yang beradadi alam nyata, sebagai sesuatu yang ditandai oleh signe
linguistique itu. Sebagai contoh kita ambil kata bahasa Arab htah dan dalam bahasa Inggris
hook yang berarti 'buku'dan mengacu pada sebuah acuan, yaitu buku. Saussure membedakan
adanya dua macam hubungan, yaitu hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik. Yang
dimaksud dengan hubungan sintagmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan, yang tersustm secara berurutan dan bersifat linear. Hubungan sintagmatik
ini terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Hubungan sintagmatik pada
tataran fonologi tampak pada urutan fonem-fonem dengan urutan Ik, i, t, a, b/. Apabila
urutannya diubah, maka maknanya akan berubah, atau tidak bermakna sarna sekali. Hubungan
sintagmatik pada tataran morfologi tampak pada urutan morfem-morfem pada suatu kata, yang
juga tidak dapat diubah tanpa merusak,makna dari kata tersebut. Ada kemungkinan maknanya
berubah, tetapi ada kemungkinan pula tak bermakna sarna sekali. Umpamanya kata 'segiempat'
tidaksarna dengan 'empatsegi;,kata'barangkali' tidak sarna dengan 'kalibarang', dan kata
'tertua' tidak, sarna dengan'tuater\ Hubungansintagmatik pada tataran sintaksis tampak pada
urutan kata-kata yang mungkin dapat diubah, tetapi rnungkin juga tidak dapat diubah tanpa
mengubah makna kaJimat tersebut, atau menyebabkan tidak bermakna sarna sekali. Yang
dirnaksud dengan hubungan paradigrnatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur yang terdapat dalarn suatu tuturan dengan unSUf-unsur
sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan. Hubungan parndigmatik dapat
dilihat dengan carn subtitusi, baik dalamtataran fonologi, rnorfologi, maupun tataran sintaksis.
Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi tarnpak pada contoh: antara bunyi Irl, 1kJ, fbi, Imf,
dan Id/ yang terdapat pada kata rata, kata, hala, mata, dan data. Hubungan paradigmatik pada
tataran rnorfologi tampak pada pref1k.sme-,di-,pe-, dan te-. Yang terdapat dalarn kata merawat,
dirawat, perawat, dan terawat. Sedarigkan hubungan paradigrnatik pada tataran sintaksis dapat
dilihat pada hubungan kata-kata yang rnenduduki fungsi subjek, predikat, objek.
Teori Jinguistik struktura:J digunakan sebagai acuan da]am rnenentukan bentuk po]a
akronirn 。、セャュ@
bahasa Jepang. Berituk yang dimaksuddalam penelitian ini adalah satuan
grarnatikal bahasa yang bisa berupa rnorfem, kata, frase, klausa dan kalimat. Ryakugo エ・セイョ@「
dari penyingkatan kalimat atau kata yang panjang rnenjadi kata baru yang lebih pendek
sehingga mernpermudah pengucapan. Pernbentukan kata barn ini terstruktur pada bidang
rnorfologi yang membahas proses mOrfologis yang didalarnnya terdapat abreviasi yang
rnerupakan proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksern
sehingga jadilah bentuk barn yang berstatus kata DaTi pernendekan lata tersebut akan terbentuk
bentuk ryakugo yang merupakan proses menggabungkanhuruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Penulis mengurnpulkan data ryakugo yang
berupa akronirn, singkatan dan penggalan serta mengidentifikasikan berdasarkan jenisnya dan
menganalisis proses morfologisnya sehingga rnernbentuk suatu rurnusan.
263
KJJ.aira SeaIlty DClT/aIl
BASIL DAN PEMBAHASAN
Pola kontruksi akronim menjadi 16 pola pembentukan yang dihasilkan Kridalaksanadilandasi dari penggabungan fonem, sementara bentuk ryakugo terbentuk dari suku kata tanpa fonem yang berdiri sendiri karena tidak ada konsonan dalam bahasa Jepang yangberdiri sendiri kecuali huruf In!. Data ryakugo yang ditemukan pada buku Gendaijin no tame no.Nihongo no joushiki Daihyakka sebanyak 49 ryakugo, pada ... komik Cherry sebanyak 24 ryakugo; pada surat kabar
Asahi Shimbun sebanyak 23 ryakugo dan ryakugo yang terdapat pada artikel di internet sebanyak 38 ryakugo, buku minna no nihonngoII{minna /1)1 ryakugo, skripsi Dimas Andi 5 ryakugo,· kamus ryakugo 10 ryakugo.
Dalam. penelitian ini ditemukanbeberapa temuanyang berkaitan dengail jenis ryakugo dan kaidah pembentukan ryakugo dalam bahasa Jepang. Kaidah Pembentukan Ryakugo berdasarkan huruf yang· dikekalkan dalam pembentukan ryakugo, ditemukan empatkaidah pembentukan .ryakugo yang berupa huruf kanji, ·huruf hiragana,huiuf katakana· dan huruf romaji yang terbagi pada akronim, penggalan dan singkatan. Data ryakugo yang sudah dibagi
kedalam beberapa tipe kemudian dikelompokkanke dalam bagian ke]ompok yang mudah dipahami sehingga terbentuk suatu bentukrumusan kaidahryakugo tersebut. Keseluruhan tipe tersebut memiliki ciri-ciri proses pembentukannya Adapun kaidah proses pembentukan ryakugotersebut adalah:
1. Ryakugo dapat dibentuk .dari pengekalan huruf kanji dan huruf kanji 2. Ryakugo dapat dibentuk dengan pengekalan huruf hiragana dan huruf hiragana 3. Ryakugo yang dibentuk denganpengekalan hurufkatakana dan huruf katakana 4. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan huruf kanji dan huruf hiragana 5. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan huruf kanji dan huruf katakana 6. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan romaji
Proses Pengekalan huruf kanji
Pada proses pengekalan huruf. kanji,. proses pembentukan ryakugo. dibentuk dengan
mengekalkan huruf kanji dari tiap komponen. Huruf kanji yang dikekalkan dapat di awaJ, di
tengah atau di akhir dari komponen-komponen yang dikekalkan. Berikut ini tipe pembentukan
ryakugo yang terbentuk dengan pengekalan huruf· kanji. Tipe pembentukan ryalcugo toudai,
rikujidan shuukatsu merupakan pengekalandari kanji pertama pada tiap komponen (K1 +KI).
**a. PengekaJan kanji pertama dari tiap komponen (Kl+Kl).
b. (toudaiJ ----. !lJ:il セ@J --Wniversitas Tokyo
toukyou daigaku
Kl Kl
c. R¥EI(rikuji)----' liLt ヲゥャセ@ェpN
セァォ@。エョ
pertahanan damt
rikujou jieitai
K1 K1
at.d. fiX.ftj(shuukatsu) --+
@セ III . -aMivitas melamar pekerjaan
Iオ@ォHウィッ。セ、 .
Kl Kl
Pengekalan huruf kiznji pertama pada komponen pertama dan hurnf kanji akhir pada
komponen kedua (Kl + K2).
.
Tipe pembentukan ryakugo nouken, gyoukaku dan seisaku·merupakan pengekalan ヲセィ@
kanji
pertama pada komponen pertama dan huruf kanji akhir pada komponen kedua (Kl + K2 ).
a. Aャセ@ (nouken) - - + . tJ @Nセ
。@ョセ kemampuan
nouryouku shiken KI K2.
b. fi 1$..(gyoukaku) --.f,i-i&. &1i'i --+ remisi peraturan pemerintah
1:J!QY.Sei. kaikaku
i&* Kl K2 .
.
c. (seisaku)--+ IUf.f )lill --+ peQanganan pemerintah
264
Kgian Lin..,ouistiJe. TabuIl ke-10, No 2 Agustus 2013
d. seifu taisa ku Kl K2
Pengekalan· hurnf kanji pertamadan hurnf kanji akhir serta pelepasan pada hurnf kanji·
tengah pada komponen (Kl+L+K3,K4)
Tipe pembentukan ryakugo gaijin, koukou dan kyuumu merupakan pengekaJan huruf lcmlji
pertama dan huruf kanji akhir dan pelesapan pada huruf kanji yang berada di tengah kata
(K1+L+K3).
a. 91-.A. (gaijiTi)-+ *OO.A.--+ orang asmg
ggikokuii!J.
b. . @スWPQオッォHxJMKBセ
Kl K3 . ZKエ@ゥLセェiM
SMA
koutougakkou
Kl K4
c. @セ (kyuumu)--+ til エヲKオァM@。ウセ
mendadak
ュオ@ゥョ。セ
Kl K3
Pengekalan hum! kanji pertama dan kedua' padakomponen akhir dan pelepasan
komponen sebelmnya (L+Kl,K2)
Tipe pembentukan ryakugo inten, rengo dan souhyou merupakan pengekalan huruf lcmlji
pertama dan kedua pada komponen terakhir dan pelepasan komponen sebelumnya (L+K1$2).
a. ImHl(inten) --+B * §fHfi セ@i
--..Pameran Akademi Seni Jepang
nihon bijutsu intenrankai
b. il15-(rengo) --+ b@セJ
Kl K2
J:i'lb m15- i@Gセゥ
-.konfederasi gabungan
buruh Jepang
zennihon rodo kumiai rengokai
Kl K2
m15-c. ウッHセエオィケヲ@Iᄋ
- . B ;$:3J'1IJ . i f ゥ@iセ
-+rapat umum perburuhan
nihon roudouku miai sohyougikai
Kl K2
Pengekalan hurnf kanji kedua pada komponen pertama dan huruf kanji pertama pada komponen kedua (K2+Kl) Tipe pembentukan ryakugo kuubo dan kuuji merupakan pengekalan huruf kanji pertama dan
kedua pada komponen terakhir dan pelepasan komponen sebelumnya (K2+Kl).
a. @Ahセ (kuubo) - + ゥQ@セ Blli - + kapal induk
koukuubokan
K2 Kl
b. オェォHiセゥI@S Kゥセ@QM 13t!j1ll - + angkatan pertahanan udara
koukuu jjeitai
K2 Kl
Pengekalan dua hurnf kanji pertama pada komponen pertama dan duahuruf kanji akhlr pada komponen akhir serta pelepasan komponen di tengah (Kl,K2+L+K3,K4) Tipe pembentukan ryakugo sanhanseido merupakan pengekalan huruf kanji pertama dan kedua pada komponen pertama dan pengekalan dua huruf kanji akhir pada komponen akhir serta pelepasan kanji di tengah (Kl,K2+L+K3,K4).
¥iP.li$lJI3t(sanhanseido) ---liili1i:1C セ@N
yang akan dijual kembali
Gセャu@
--..sistim peJjanjian harga barang
265
KhaiIa Seanty Dar/an
nhanbai kakaku iji keiyakuseido
KI K2
K3 K4
Pengekalan hurnf kanji pertama· pada komponenpertama dan komponen kedua dan
hurnf kanji akhir pada komponen kedua (Kl+Kl,K3)
Tipe pembentukanryakugo keikichou merupakan pengekalan pada suku huruf kanji'Pertama
pada komponen pertama dan hurufkanji pertama dan akhir pada komponen kedua (K1+KI,K3).
a. *!:itff (keikichou) @セMNF
:itiOOfT -MadanPerancang
Perekonomian
keizai kikakuchou
KI KI K3
b. ウエィッオIョHセNヲ。Aゥャ@
-.;mi8i セQエゥェ@ャ
,--:Bepartemen Perindustrian '
Perdagangan
tsuusan gmgyoushou
KI KI K3
Pengekalan hurnf kanji pertama pada komponen kedua dan komponen ketiga serta
pelepasan komponen pertama dan keempat (L+Kl+K1+L)
Tipe pembent;ukan ryakugozaikei merupakan pengekaJ;m huruf kanji pertama pada komponen
kedua dan huruf kanji pertama pada komponen ketiga serta pe1epasan .komponen pertallla dan
セエュ@ー。ォ (L+K1+Kl+L).
a. セ@ ウ@IオゥォッHセ・ケ
- . ヲセ[@Zェj
[セウ@N ヲ@ゥセャ t:Ilft -llrirsatuan Perlindngan
Konsumen
shiyouhisha seikatsu 19?Jmdou kumiai
KI KI
b. 。ゥォHI@mコ・セ M@NエjゥQセZ Iti!f. セ@ itlJJi -sittem pengaturan harta
pemilik pekerja
kinrousha zaisan keisan seido
Kl Kl
Pengekalan hurnf kanji pertama pada @ョッーォ・セ pelepasan komponen berikutnya (Kl+Kl+L)
pertama dan ョッ・ーュセォ@ ..
k,edua serta
Tipe pembentukan ryakugo koutori, kokutai dan eir,on merupakan pengeka}an suku kata
pertama pada komponen pertama dan komponen kedua serta pelepasan komponen berikutnya
(K1+KI+L). a *1N(koutorij セヲェUゥj@エQ
@セエヲ エウ・ゥョ@セォイ。ュ
adil
kousei torihiki iinkai
Kl Kl
b. lEU. (kokutai) セ@
@セ f*'A' ェ@Hセ
tterlombaan olah raga nasionaI
kokumin taUku taikai
KI KI
c. @セJNF (eiron) o@セゥ
ill! mJE A@ャセ セ@ @セ セ@
-balian sensor film
figa ronri kitei kanri iinkai
Kl KI
Pengekalan hurnf kanji pertama pada komponen kedua dan komponen ketiga serta
pelepasan komponen pertama (L+Kl+Kl)
Tipe pembentukan ryakugo shokuan, kokutetsu merupakan ョャァ@セ。ー・ォ
kanji pertama pada
komponen kedua dan ketiga serta pelepasan komponen pertama (L+K1+K1). a. ッォオュセ。ョHI@ウィ Nセ@ セjeゥヲ@ェ -liomisi perlindungan agar pekeIja
dapat tetap bekeIja dengan tenang koukyou shokugyou anteijo
*Kl Kl
b. ォッ@セウエ・Hャieェオ 8 ャヲセ@ N@セ --.Perusahaan Kereta Api Negara
nihon fsglsJ!yuu tetsudou
266
KI KI
Pengekalan dua huruf kanji pada komponen akhir serta pelepasan komponen
sebeJumnya (L+K2,K3)
Tipe pembentukan ryakugo doumei merupakan pengekalan suku kata kedua dan suku kata
ketiga pada komponen akhir (L+K2,K3).
fiiJ.ml (doumel)-+B* 3J'fIIJ Mft N@ゥャjヲセ
--+Persatuan Buruh Seluruh
Indonesia
nihon roudou kumiai soudoumei
K2 K3
Peogekalao huruf kanji akhir pada komponeo pertama dao hornf kanji pertama pada
komponen kedua (K2+Kl)
Tipe pembentukan ryakugo kuuji merupakan pengekalan huruf kanji akhir pada .komponen
pertama dan hurufkanji pertama pada komponen kedua (K2+Kl).
gg §(kuzlji)
ゥセiエZeh@
...,-Jtmgkatan pertahanan ndara
Koukuu jieitai
K2 Kl
Pengekalan horuf kanji pertama tiap komponeo serta peogekalao komponeo peouh
(Kl+Kl+KU)
Tipe pembentukan ryakugo nibeiiinkai merupakan pengekalan huruf kanji pertama pada
komponen pertama dan kedna serta pengekalan utuhpacia komponeu berikutnya (SI+SI+KU).
B @セJ
(nibeiiinkai}--+ 8* *00 セヲャ@
----Jtt>mite Amerika
nihon beikoku iinkai
Kl Kl
KU
Peogekalao hurnf kanji deogao sosuoao hurnfkanji yang dibalik
Pertama pada komponen ketiga dan kanji pertama pada komponen pertama (Kl+Kl), pada type
iniryakugo dibalik snsunan kanjinya.
¥Et(tansan) @セMN
セ@ ¥ - t:llft ---Ifm'earssm.atgu-amnapse.mrugsahaan industri
saTJK)lou betsu tan ichi kumiai
Kl Kl
Pengekalao hurnf kanji dengan menggonakan katalain tanpa mengobah u,akna .kata
(K1+KlJ1 Pada ryakugo ini kata kuru diganti dengan kata rai dan pada huruf kanji ni teIjadi penambahan
* *suku kata chi karena pemilihan huruf yang disingkatkan menggunakan eara baeakunyomi nichi.
a. 8 (rainichi) --.. 8 1::* セ@
---*Dengunjungi negara Jepang
Nihon ni kuru Rai
Kl KU
pen
Copyrigbt PRQセ`@
Pro,guuD Studjl.ingllistik SP-s lfSl]. L55iV 16.93·4660
M。・ォィオョtャセ@ N02
POLA PEMBENTUKAN RYAKUGO (PEMENDEKAN) BAHASA JEPANG : SUATU TINJAUAN MORFOLOGI STRUKTURAL
Kbaira Seanty Darlan Universitas Sumatera Utani
Hamzon Situmorang FIB Universitas Sumatera Utara
Abstract '
The purpose of this research is to investigate the process of a word formation
which derived from a shortened form of a word process called abbreviation or shouryakugo in Japanese. In the study of abbreviation (Shouryakugo) examines the acrorrym, clipping or ryakugo in Japanese. Ryakugo is a word shortenedfrom the longform with a shortened one part ofthe word, or by cutting part ofthe word form.The data of ryakugo will be analized the part ofryakugo and the formation pattern will be formulated This research uses a a descriptive qualitative methodological research with content analysis, and using ,'library research The research based on structural morphology method which taking data source from newspapers, textbooks, comics and existing data on the internet. The data in this research is a shortenedform from the long form ofthe word, which corifigurate a new word while perpetuating parts of letters or syllables in each componem.The data analyzing uses the word data, the rules ofwordformation and the analysis of
word 90nstro9tiOn /ormation. The Rese(ITr:/7 findings inrii9(!!e !M! the pr09e$S of
word formation ryakugo Japanese are 8 types ryakugo and divided in 3 ryakugo pattern formation in the form ofacronyms, and abbreviations fragment. The third pattern is examined based on the formaf kanji,hiragana, katakana and romaji.Different letter characters between Indonesian and Japanese influence the different construction of ryakugo formation pattern in Japanese and acrorrym in Indonesian.
Keywords: Word Formation, Abbreviasion, Acronym, Structural Morphology Study.
PENDAHULUAN Makalah ini membahas pola pembentukan ryakugo (pemendekan) dalam berkomunikasi lisan untuk menyampaikan ide dan pikiran kepada lawan tutur dalam bahasa Jepang. Ketika berkomunikasi dalam bahasa Jepang, dipedukan mengikuti aturan atau kaidah pemakaian yang berlaku pada bahasa tersebut. Kimura (1988:27) menyebutkan dua kaidah bahasayaitu (speech of code) dan cara pemakaiannya (speech of act). Kaidah, bahasa meliputi kajian fonetik, fonologi, aksen, perbendaharaan kata, tata bahasa, cara penulisan, huruf, dan sebagainya, sedangkan earn pemakaian bahasa meHputi aspek berbicara, menulis, menyimak dan lain-lain. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kaidah bahasa dan penggunaannya merupakan aspek kajian kebahasaan yang sangat penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia
KAJIAN PUSTAKA Salah satu yang menjadi kaidah bahasa Jepang adalah huruf. Situmorang (2007:3) mengatakan bahwa huruf yang digunakan di dunia ada tiga jenis. Yaitu:
Khaira SeanLy Dar/aIl
1. 1ftif:SC!:f! (tanonmo,yi) ,yaitu burnf yang mengutarakan potongan bunyi yang terkecil,
hurnf ini dapat menuliskan muatan sebuah bunyi vokal maupun konsonan secara heroiri
sendui Atau sebuah huruf sebagai gambaran sebuab kopsonan atau vokal tertentu. Yang
teimasuk ke dalali) jenishurufini misalnya adalah huruf romawi.
2. ifiPJt* I@ョッェゥュオウエ・セH
, yaitu burnf yang menggambarkan potongan bunyi suam,
burnf ini dapat menuljskim muatall bunyi vokal. tempi J,JOruk bunyi konsonan yms。ェ「@セ
diucapkan bersamaan dengan bunyi vokal. Huruf ini tidak menggambarkan bunyi
konsonan berdirisendiri. Contoh burnf yang termasuk ke dalam jenis ini adalah hurnf
hiragana dan katakana dan. juga hurnf-hurnf dalam bahasa daerah di Indonesia pada
umumnya.
3. JセャS@jエ (hyouimo,yi) , yaitu burnf yang menggambarkan sebuah arti, dalam huruf ini
Iebih dipentingkan mengutarakan muatan arti atau makna dari pada bunyi baCaannya. Dalam jenis hurnf ini, sebuah huruf mempunyai satu arti atau makna, tetapi kadang-kadang sebuah. burUf mempunyai carabaca yang lebih dari satu: Yang tennasuk dalam jenis hurnf ini adalah. hurnf kanji. Hurnf kanji tidak sarna bacaannya menurut orang Jeparig dan
menurnt China. RyakugC! berasal dari kata yang panjang yang disingkat atau dipendekkan· agar lebih praktis. Bentuk ryOkugo dapatberupa akronim,singkatan dan pemendekan dalam bahasa Indonesia. lni disebabkan karena ryakugo mernpakan pemendekan dari bentuk yang panjang menjadi bentuk yang singkat atau dipendekkan dari kata yang panjang dan dilafalkan sebagai suatu kata. Dalam ryakugo, terdapat bermacam bentukan dan memiliki pola yang berbeda-beda. Pola pembentukan ryakugo tersebut dapat dengan menggabungkan hurnf hiragana pertama pada tiap komponen, atau gabungan burnf kanji pertama pada tiap komponen, alau dengan menggabungkan hurnf kanji pertama dan kedua serta kata seutuhnya pada komponen kedua dan pola pembentukan Iainnya.
Berikut beberapa contoh ryakugo dan pola pembentukannya;
-5:;1.J セ@ (rajikase) Ryakugo ini dipendekkan dari kata "7:;;t 7J i!'Y t-- (rajio kasetto), yang artinya 'radio
kasel'. Ini melUpakan kata serapan yang berasal dari bahasa inggris, pada kata tersebut teJjadi
pemendekan kata dengan pola pengekalan pada dua burnf pertama katakana yaitu hurnf ? :;
dan 11 i!. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-lk* {toudaO
RyaJc..Jgo ini dipendekkan dari katalkg 7c'!:F (toukyou daigaku) yang artinya 'Universitas
Tokyo'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan pada hurnf kanji dengan pengekalan pada huruf
kanji pertama tiap komponen yang merupakan gabungan orryomi tou Oli) dan orryomi da; C*:). Ryakugo ini merupakan akronim. -fill (nouken)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata jセ@ュエ
(nQJ!.ryouku shiken) , yang artinya 'ujian
kemampuan'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan pada hurnf kanji dengan pengekalan buruf
kanji pertama pada komponen pertama dan ka,y; terakhir pada komponen kedua dan merupakan
gabungan orryomi nou (im) dan orryom; ken セHIN@ Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
- J-!'-< セ@ (doigo)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata J-! -( セ@yG
(doitsugg) yang artinya 'bahasa Jerman'.
Pola pembentukan akronim pada kata doigo dengan melesapkan hurnfyang ditengah (tsu) dan
pengekalan dua hurnfkatakana di awal dan kata seutuhnya pada komponen kedua. Ryakugo ini
merupakan bentuk akronim.
-tIT I.) 11 (oriden)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata tIT I.) @セ l., Qセ@
(orikaeshi denwa) yang artinya
'telepon balik'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan dengan pengekalan pada dua huruf
260
K;yi;lIl Lingllistik. TallllIJke-J(). No 2 Agustus 2013
pertama (kanji tJTdan hurnf hiragana I.) dari komponen pertama dan huruf kanji pertama pada
komponen kedua. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-L\t:: -r: /v(itaden)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata L\ t::"9 i; @エセ
(itazura denwa) yang artinya 'te1epon
iseng'. Pada kata tersebut teJjadi pemendekan dengan pengekal.fu dna' hurnf hiraganapertama ,
(L't::) dan huruf kanji pertama ( t ) pada komponen kedua. Ryakugo ini 。ーセォョ・ュ@
bentuk
akronim.
- @セイC 3 (nomihou)
Ryakugo ini dipendekkan dari kata @Cセ *"t"1&m" ( nomimasu houdai) yang artinya
'minum sesukanyalsepuas-puasnya'. ,Pada katatersebut teJjadipemendekan dengan pengekaJan
ーセ。@ duahurnf pertama pada komponen pertama (hurnf 。ゥセ、ォェョ@
hurufhirngana ;Jj.) dan
pengekaJan hurufkanji pertama (burnf kanji 1&) pada komponen kedua. Ryalcugo ini
merupakan bentuk akronim.
*-iF.>rtf.>N:> (akeome) ,
Ryakugo ini' dipendekkaIi dari kata iF.> It L -C 13N:>-r: l::? (akemashite omedetou) yang
artinya 'selamat tahun barn'. Pada kata tersebut teljadi ¢mendekan dengan pengekalan pada
dua huruf hirngana pertama pada tiap ゥャッセョォー@・
yaitu dengan meiJggabungkan kata iF.> rt d3.n
kata is N:>. Ryakugo ini merupakan bentuk akronim.
-77F (apo)
Ryakugo' ini dipendekkan dari kata7;F.{:",,,, j. :,.. ... (f!IlQintomento) yang artinya
'perjanjian'. Pada kata tersebut terjadi pemendekan pada kata serapan dari bahasa asing dengan
pengekalan dua huruf katakana pertama dan melesapkan semua hurnf setelahnya. Ryalcugo ini
merupakan bentuk penggalan.
-7T(ANA)
Ryakugoini merupakan pemendekan dari kata 'All Nippon.Airlines'_Pada kata tersebut terjadi
penyingkatan pada hurnf pertama pada tiap komponen dan dilafalkan sebagai kata, sehingga
ryalcugo ini merupakan bentuk akronim.
- WI)J.,(OL}
Ryakugo ini merupakan singkatan dari kata 'Office Lady' yang artinya 'kruyawati wanita'.
Bentuk ryalcugo' ini mengekalkan, hurnf pertama pada tiap' kata dan merupakan bentuk
singkatan.
Pada contoh ryakugo di atas, terdapat berbagai bentuk ryakugo dan pola pemendekan ryGkugo
yang berbeda. Ryakugo tersebut didalam bahasa Indonesia merupakanbentuk abreviasi yang
berupa akronim, penggalan dan singkatan.Penulis mengumpulkan data ryakugo dan
mengeJompokan berdasarkan jenisnya.berdasarkan pola pembentokannya yang terbentuk dari
berbagai gabungan hurnf kanji, hiragana dan katakana serta romaji sehingga pada akhirnya akan
terbentuk suatu rumusanatau kaidah pola pembentukan ryalcugo.. Hal initentunya menarik'
untukditeliti karenajenisdan rumusankaidah ryakugo dapat dengan mudahdifahami.
Pola pembentukan ryakugo ini dikaji dalam kajian morfoJogi, karena morfoJogi merupakan
bidang linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata. SiJtedi'(2003:41) mengatakan
bahwa morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses
pembentukannya. Dalam bahasa Jepang morfologi disebutdengan keitairon セ@BHI
keitai
@IセH = bentuk, ron (raB)= i1mu. Maka objek yang'dipelajarinya yaitu tentang kata (go
セI@H atau tango エAIセH@
dan morfem yang disebut denganketaiso HIjヲセ@N
Koizumi (1993: 89)
niengatakan IェBL@セイ。bj[エHス」ーゥサ
C:. tJ. ゥ@・イHBセッォエョ。
wa gokei no bunseki ga chusin to
naru). ' modoiogi adalah suatu bidang ilmu yang meneliti オォ・。ョ@ーュエセ
kata'. '
Dalam Illorfologi, terdapat morfem yang menjadi bagian yang. dikaji lca{ena kata merupakan
satuan Lァケセ@
dianalisis sebagai satu, mo,rfeIll atau ・@ャセ「ィゥ
Morfem, adalah 'satuan-satillm 「セ@ィ。
terkecil yallg ォヲャ。N@セイュ
Morfem dapat membentuk sua.tu kata. Kata adalah satuan morfeInis
atau bentuk bebas dalain tuturan: Bentuk bebas secara niorfemis adalahbentuk yang dapat
261
Kbam /ie;1Il1y Dar/aIl
berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabungkan dengannya, dan dapat dipisabkan dari bentuk-bentuk bebas lainnya. Dalam menganalisis ryakugo, penulis menggunakan teori morfologi struktural dengan mengumpulkan data ryakugo dan menganalisis proses morfologis pada daftar ryakugo tersebut yang pada akhimya akan membentuk suatu kaidah atau rumusan. Kajian. morfologi dalam bidang pembentukan kata merupakan subsistem dalam sistem bahasa. Pembentukan kata lazimnya diuraikan dari sudut prosesnya. Dalam pembicaraaan pembentukan suatu kata itwnelalui proses-proses pengimbuhan, penggandaan, atau pemajemukan. Pembentukan kata yang terbentuk dari memendekkan kata. yang panjang menjadi kata yang lebih singkat merupakan bagian dari pembentukan kata barn. Kata yang disingkat tersebut membentuk pola pembentukan kata yang- bervariasi. Terdapatnya variasi dan perbedaan dalam pembentukan ryakugo tersebut membuat para pembe1ajai bahasa Jepang menjadi sulit UIituk memahami po]a pembentukannya. Ditambah lagi. banyaknyaryakugo yang jarang dipakai atau dipakai dalam' bidang yang khusus seperti di bagian kepolisian dan bagian pemerintahan. .Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk menganalisis bentuk dan ,proses pembentukanryakugo dalam bahasa Jepang. PenuIis, akan menganalisis ryakugoyang terdapat pada bahasa Jepang berdasarkan proses morfologis. Penelitian ini mengambil data dari ryakugo yang ada di koran, komik, buku pelajaran, kamus dan internet.
METODE PENEUTIAN Pene1itian ini merupakan penelitian deksriptif dengan studi kepustakaan (library research) yakni data yang digunakan berupa buku-buku dan literatur yang menunjang penelitian inise1ain itu, penelitian ini berupa penelitian kualitatif untuk menje1askan makna yang mendasar terhadap ciri-cili dati hal-hal tertentu yang tidak berkaitan dengan jumJah atau sesuatu dalam arti kuantitatif. Sumber data penelitian berupa kata-kata dan gambar untuk dideskripsikan berdasarkan data dan fakta sebenamya, serta menganalisanya melalui konsep-konsep yang telah dikembangkan dam metode morfologi struktural dengan peneliti sebagai instrumen itu sendiri dalam memecahkan pennasalahan.
Kajian Morfologi Struktural Teori ini dipelopori oleh seorang linguis ternama yang bernama Ferdinand de Saussure. Teori yang menyatakan bahasa sebagai sistem komunikasi mempunyai struktur yang dibangun oleh . komponen atau perangkat. Perangkat yang dimaksud dimulai dari tata urutan yang paling kecil, yaitu bunyi bahasa sampai pada tata tingkat yang paling besar, yaitu wacana. Tiap-tiap kQmponen atau perangkat dibidangi oleh ilmu masing-masing, yaitu fonologi (ilmu bunyi), morfologi (tata bentuk kata), sintaksis (tata kalimat), semantik (makna), dan wacaria (teks). Tiap-tiap perangkat ini walaupun dibidangi oleh ilmu yang berbeda, tetap mempunyai hubungan antara satu bidang dan bidang yang lain. Hubungan inilah yang seringdisebut dengan .struktur. Jadi. fonologi. morfologi. sintaksis. semailtik. dan wacana merupakan bidang struktur bahasa. Selanjutnya,kajian bahasa yang dilakukan dengan pandangan Saussure disebut dengan kajian secara struktural. Chaer (1994:346-349) mengatakan bahwa Saussure mengungkapkan pandangannya mengenai konsep: (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2) perbedaan langue dan Parole, (3) perbedaan signifiant. dan signifie dan (4) hubungansintagmatik dan paradigmatik banyak berpengaruh dalam perkembangan Iinguistik dikemudian hari. Saussure membedakan telaah bahasa secara ョッイセウォ@ゥ dan telaah bahasa secara diakronik. Yang dimaksud dengan telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada sutu kurun waktu tertentu Saja. Misalnya, mempeJajari bahasa Indonesia yang digunakan pada zaman Jepang atali pada masa tahun 50 an. Sedangkan te1aah bahasa secara diakronik adaJah teJaah bahasa sepanjangmasa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penutumya. Jadi,kalau mempelajari bahasa Indonesia se¢ara. diakronik, maka harus dirnulai sejak jaman Sriwijaya sampai zaman sekarang ini. Dengan demikian bisa dikatakan tdaah bahasa secara diakronik jauh Jebih sulit dari pada telaah bahasa secara sinkronik. Saussure juga membedakan adanya apa yang disebut la langue dan la
262
K;yiaIl LiIlguistik,. TallllIl ke-lo, No 2 r\gustus 2013
parole. Yang dimaksud dengan la langue adalah keseluruhansistem tanda yang berfungsi
sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa yang bersifat
abstrak Sedangkan yang dimaksud dengan la parole adalah. pemakaian atau realisasi langue
oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa yang bersifat konkret karena parole itu tidak
lain dari pada relitasi yang bebeda dari orang yang satu dengan orang yang Jain. Dalam hal ini
yang nienjadi obyek telaah linguistik a:dalah langue, yang tentu saja dilakukan metalui parole,
karena parole itulah wujudbahasa yang konkret yang dapat diamatidan diteliti. Saussure
mengemukakan teoTi bahwa setiap tanda atau tanda linguistik (signe atau signe lingustique)
dibentuk oleh dua buah komponen yang tidak terpisahkan, yaitu komponen signifiant dan
komponensignifie. Yang di maksud signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis yang
timbul. dalam pikiran kita. Sedangkan signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada
dalam ,pikiran kita. Untuk lebib jelas, ada yang menyamakan signe itu sarnadengan 'kata';,
signijie sarna dengan' 'makna'; dan signijiant sarna dengan 'bunyi bahasa dalam bentuk urutan
fonem·fonemtertentu' . Hubungan antara signifiant dengan signifie sangat erat karena keduanya
merupakan,kesatuan yang tidak ·dapat·dipisahkan. Signifie' (malena), signe linguistique (kala),
significant (Bentuk). Sebagai tanda linguistik, signifiant dan signifie itu biasanya mengacu pada
sebuah acuan @セ。オエL referen yang beradadi alam nyata, sebagai sesuatu yang ditandai oleh signe
linguistique itu. Sebagai contoh kita ambil kata bahasa Arab htah dan dalam bahasa Inggris
hook yang berarti 'buku'dan mengacu pada sebuah acuan, yaitu buku. Saussure membedakan
adanya dua macam hubungan, yaitu hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik. Yang
dimaksud dengan hubungan sintagmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan, yang tersustm secara berurutan dan bersifat linear. Hubungan sintagmatik
ini terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Hubungan sintagmatik pada
tataran fonologi tampak pada urutan fonem-fonem dengan urutan Ik, i, t, a, b/. Apabila
urutannya diubah, maka maknanya akan berubah, atau tidak bermakna sarna sekali. Hubungan
sintagmatik pada tataran morfologi tampak pada urutan morfem-morfem pada suatu kata, yang
juga tidak dapat diubah tanpa merusak,makna dari kata tersebut. Ada kemungkinan maknanya
berubah, tetapi ada kemungkinan pula tak bermakna sarna sekali. Umpamanya kata 'segiempat'
tidaksarna dengan 'empatsegi;,kata'barangkali' tidak sarna dengan 'kalibarang', dan kata
'tertua' tidak, sarna dengan'tuater\ Hubungansintagmatik pada tataran sintaksis tampak pada
urutan kata-kata yang mungkin dapat diubah, tetapi rnungkin juga tidak dapat diubah tanpa
mengubah makna kaJimat tersebut, atau menyebabkan tidak bermakna sarna sekali. Yang
dirnaksud dengan hubungan paradigrnatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur yang terdapat dalarn suatu tuturan dengan unSUf-unsur
sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan. Hubungan parndigmatik dapat
dilihat dengan carn subtitusi, baik dalamtataran fonologi, rnorfologi, maupun tataran sintaksis.
Hubungan paradigmatik pada tataran fonologi tarnpak pada contoh: antara bunyi Irl, 1kJ, fbi, Imf,
dan Id/ yang terdapat pada kata rata, kata, hala, mata, dan data. Hubungan paradigmatik pada
tataran rnorfologi tampak pada pref1k.sme-,di-,pe-, dan te-. Yang terdapat dalarn kata merawat,
dirawat, perawat, dan terawat. Sedarigkan hubungan paradigrnatik pada tataran sintaksis dapat
dilihat pada hubungan kata-kata yang rnenduduki fungsi subjek, predikat, objek.
Teori Jinguistik struktura:J digunakan sebagai acuan da]am rnenentukan bentuk po]a
akronirn 。、セャュ@
bahasa Jepang. Berituk yang dimaksuddalam penelitian ini adalah satuan
grarnatikal bahasa yang bisa berupa rnorfem, kata, frase, klausa dan kalimat. Ryakugo エ・セイョ@「
dari penyingkatan kalimat atau kata yang panjang rnenjadi kata baru yang lebih pendek
sehingga mernpermudah pengucapan. Pernbentukan kata barn ini terstruktur pada bidang
rnorfologi yang membahas proses mOrfologis yang didalarnnya terdapat abreviasi yang
rnerupakan proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksern
sehingga jadilah bentuk barn yang berstatus kata DaTi pernendekan lata tersebut akan terbentuk
bentuk ryakugo yang merupakan proses menggabungkanhuruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Penulis mengurnpulkan data ryakugo yang
berupa akronirn, singkatan dan penggalan serta mengidentifikasikan berdasarkan jenisnya dan
menganalisis proses morfologisnya sehingga rnernbentuk suatu rurnusan.
263
KJJ.aira SeaIlty DClT/aIl
BASIL DAN PEMBAHASAN
Pola kontruksi akronim menjadi 16 pola pembentukan yang dihasilkan Kridalaksanadilandasi dari penggabungan fonem, sementara bentuk ryakugo terbentuk dari suku kata tanpa fonem yang berdiri sendiri karena tidak ada konsonan dalam bahasa Jepang yangberdiri sendiri kecuali huruf In!. Data ryakugo yang ditemukan pada buku Gendaijin no tame no.Nihongo no joushiki Daihyakka sebanyak 49 ryakugo, pada ... komik Cherry sebanyak 24 ryakugo; pada surat kabar
Asahi Shimbun sebanyak 23 ryakugo dan ryakugo yang terdapat pada artikel di internet sebanyak 38 ryakugo, buku minna no nihonngoII{minna /1)1 ryakugo, skripsi Dimas Andi 5 ryakugo,· kamus ryakugo 10 ryakugo.
Dalam. penelitian ini ditemukanbeberapa temuanyang berkaitan dengail jenis ryakugo dan kaidah pembentukan ryakugo dalam bahasa Jepang. Kaidah Pembentukan Ryakugo berdasarkan huruf yang· dikekalkan dalam pembentukan ryakugo, ditemukan empatkaidah pembentukan .ryakugo yang berupa huruf kanji, ·huruf hiragana,huiuf katakana· dan huruf romaji yang terbagi pada akronim, penggalan dan singkatan. Data ryakugo yang sudah dibagi
kedalam beberapa tipe kemudian dikelompokkanke dalam bagian ke]ompok yang mudah dipahami sehingga terbentuk suatu bentukrumusan kaidahryakugo tersebut. Keseluruhan tipe tersebut memiliki ciri-ciri proses pembentukannya Adapun kaidah proses pembentukan ryakugotersebut adalah:
1. Ryakugo dapat dibentuk .dari pengekalan huruf kanji dan huruf kanji 2. Ryakugo dapat dibentuk dengan pengekalan huruf hiragana dan huruf hiragana 3. Ryakugo yang dibentuk denganpengekalan hurufkatakana dan huruf katakana 4. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan huruf kanji dan huruf hiragana 5. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan huruf kanji dan huruf katakana 6. Ryakugo juga dapat dibentuk dengan pengekalan romaji
Proses Pengekalan huruf kanji
Pada proses pengekalan huruf. kanji,. proses pembentukan ryakugo. dibentuk dengan
mengekalkan huruf kanji dari tiap komponen. Huruf kanji yang dikekalkan dapat di awaJ, di
tengah atau di akhir dari komponen-komponen yang dikekalkan. Berikut ini tipe pembentukan
ryakugo yang terbentuk dengan pengekalan huruf· kanji. Tipe pembentukan ryalcugo toudai,
rikujidan shuukatsu merupakan pengekalandari kanji pertama pada tiap komponen (K1 +KI).
**a. PengekaJan kanji pertama dari tiap komponen (Kl+Kl).
b. (toudaiJ ----. !lJ:il セ@J --Wniversitas Tokyo
toukyou daigaku
Kl Kl
c. R¥EI(rikuji)----' liLt ヲゥャセ@ェpN
セァォ@。エョ
pertahanan damt
rikujou jieitai
K1 K1
at.d. fiX.ftj(shuukatsu) --+
@セ III . -aMivitas melamar pekerjaan
Iオ@ォHウィッ。セ、 .
Kl Kl
Pengekalan huruf kiznji pertama pada komponen pertama dan hurnf kanji akhir pada
komponen kedua (Kl + K2).
.
Tipe pembentukan ryakugo nouken, gyoukaku dan seisaku·merupakan pengekalan ヲセィ@
kanji
pertama pada komponen pertama dan huruf kanji akhir pada komponen kedua (Kl + K2 ).
a. Aャセ@ (nouken) - - + . tJ @Nセ
。@ョセ kemampuan
nouryouku shiken KI K2.
b. fi 1$..(gyoukaku) --.f,i-i&. &1i'i --+ remisi peraturan pemerintah
1:J!QY.Sei. kaikaku
i&* Kl K2 .
.
c. (seisaku)--+ IUf.f )lill --+ peQanganan pemerintah
264
Kgian Lin..,ouistiJe. TabuIl ke-10, No 2 Agustus 2013
d. seifu taisa ku Kl K2
Pengekalan· hurnf kanji pertamadan hurnf kanji akhir serta pelepasan pada hurnf kanji·
tengah pada komponen (Kl+L+K3,K4)
Tipe pembentukan ryakugo gaijin, koukou dan kyuumu merupakan pengekaJan huruf lcmlji
pertama dan huruf kanji akhir dan pelesapan pada huruf kanji yang berada di tengah kata
(K1+L+K3).
a. 91-.A. (gaijiTi)-+ *OO.A.--+ orang asmg
ggikokuii!J.
b. . @スWPQオッォHxJMKBセ
Kl K3 . ZKエ@ゥLセェiM
SMA
koutougakkou
Kl K4
c. @セ (kyuumu)--+ til エヲKオァM@。ウセ
mendadak
ュオ@ゥョ。セ
Kl K3
Pengekalan hum! kanji pertama dan kedua' padakomponen akhir dan pelepasan
komponen sebelmnya (L+Kl,K2)
Tipe pembentukan ryakugo inten, rengo dan souhyou merupakan pengekalan huruf lcmlji
pertama dan kedua pada komponen terakhir dan pelepasan komponen sebelumnya (L+K1$2).
a. ImHl(inten) --+B * §fHfi セ@i
--..Pameran Akademi Seni Jepang
nihon bijutsu intenrankai
b. il15-(rengo) --+ b@セJ
Kl K2
J:i'lb m15- i@Gセゥ
-.konfederasi gabungan
buruh Jepang
zennihon rodo kumiai rengokai
Kl K2
m15-c. ウッHセエオィケヲ@Iᄋ
- . B ;$:3J'1IJ . i f ゥ@iセ
-+rapat umum perburuhan
nihon roudouku miai sohyougikai
Kl K2
Pengekalan hurnf kanji kedua pada komponen pertama dan huruf kanji pertama pada komponen kedua (K2+Kl) Tipe pembentukan ryakugo kuubo dan kuuji merupakan pengekalan huruf kanji pertama dan
kedua pada komponen terakhir dan pelepasan komponen sebelumnya (K2+Kl).
a. @Ahセ (kuubo) - + ゥQ@セ Blli - + kapal induk
koukuubokan
K2 Kl
b. オェォHiセゥI@S Kゥセ@QM 13t!j1ll - + angkatan pertahanan udara
koukuu jjeitai
K2 Kl
Pengekalan dua hurnf kanji pertama pada komponen pertama dan duahuruf kanji akhlr pada komponen akhir serta pelepasan komponen di tengah (Kl,K2+L+K3,K4) Tipe pembentukan ryakugo sanhanseido merupakan pengekalan huruf kanji pertama dan kedua pada komponen pertama dan pengekalan dua huruf kanji akhir pada komponen akhir serta pelepasan kanji di tengah (Kl,K2+L+K3,K4).
¥iP.li$lJI3t(sanhanseido) ---liili1i:1C セ@N
yang akan dijual kembali
Gセャu@
--..sistim peJjanjian harga barang
265
KhaiIa Seanty Dar/an
nhanbai kakaku iji keiyakuseido
KI K2
K3 K4
Pengekalan hurnf kanji pertama· pada komponenpertama dan komponen kedua dan
hurnf kanji akhir pada komponen kedua (Kl+Kl,K3)
Tipe pembentukanryakugo keikichou merupakan pengekalan pada suku huruf kanji'Pertama
pada komponen pertama dan hurufkanji pertama dan akhir pada komponen kedua (K1+KI,K3).
a. *!:itff (keikichou) @セMNF
:itiOOfT -MadanPerancang
Perekonomian
keizai kikakuchou
KI KI K3
b. ウエィッオIョHセNヲ。Aゥャ@
-.;mi8i セQエゥェ@ャ
,--:Bepartemen Perindustrian '
Perdagangan
tsuusan gmgyoushou
KI KI K3
Pengekalan hurnf kanji pertama pada komponen kedua dan komponen ketiga serta
pelepasan komponen pertama dan keempat (L+Kl+K1+L)
Tipe pembent;ukan ryakugozaikei merupakan pengekaJ;m huruf kanji pertama pada komponen
kedua dan huruf kanji pertama pada komponen ketiga serta pe1epasan .komponen pertallla dan
セエュ@ー。ォ (L+K1+Kl+L).
a. セ@ ウ@IオゥォッHセ・ケ
- . ヲセ[@Zェj
[セウ@N ヲ@ゥセャ t:Ilft -llrirsatuan Perlindngan
Konsumen
shiyouhisha seikatsu 19?Jmdou kumiai
KI KI
b. 。ゥォHI@mコ・セ M@NエjゥQセZ Iti!f. セ@ itlJJi -sittem pengaturan harta
pemilik pekerja
kinrousha zaisan keisan seido
Kl Kl
Pengekalan hurnf kanji pertama pada @ョッーォ・セ pelepasan komponen berikutnya (Kl+Kl+L)
pertama dan ョッ・ーュセォ@ ..
k,edua serta
Tipe pembentukan ryakugo koutori, kokutai dan eir,on merupakan pengeka}an suku kata
pertama pada komponen pertama dan komponen kedua serta pelepasan komponen berikutnya
(K1+KI+L). a *1N(koutorij セヲェUゥj@エQ
@セエヲ エウ・ゥョ@セォイ。ュ
adil
kousei torihiki iinkai
Kl Kl
b. lEU. (kokutai) セ@
@セ f*'A' ェ@Hセ
tterlombaan olah raga nasionaI
kokumin taUku taikai
KI KI
c. @セJNF (eiron) o@セゥ
ill! mJE A@ャセ セ@ @セ セ@
-balian sensor film
figa ronri kitei kanri iinkai
Kl KI
Pengekalan hurnf kanji pertama pada komponen kedua dan komponen ketiga serta
pelepasan komponen pertama (L+Kl+Kl)
Tipe pembentukan ryakugo shokuan, kokutetsu merupakan ョャァ@セ。ー・ォ
kanji pertama pada
komponen kedua dan ketiga serta pelepasan komponen pertama (L+K1+K1). a. ッォオュセ。ョHI@ウィ Nセ@ セjeゥヲ@ェ -liomisi perlindungan agar pekeIja
dapat tetap bekeIja dengan tenang koukyou shokugyou anteijo
*Kl Kl
b. ォッ@セウエ・Hャieェオ 8 ャヲセ@ N@セ --.Perusahaan Kereta Api Negara
nihon fsglsJ!yuu tetsudou
266
KI KI
Pengekalan dua huruf kanji pada komponen akhir serta pelepasan komponen
sebeJumnya (L+K2,K3)
Tipe pembentukan ryakugo doumei merupakan pengekalan suku kata kedua dan suku kata
ketiga pada komponen akhir (L+K2,K3).
fiiJ.ml (doumel)-+B* 3J'fIIJ Mft N@ゥャjヲセ
--+Persatuan Buruh Seluruh
Indonesia
nihon roudou kumiai soudoumei
K2 K3
Peogekalao huruf kanji akhir pada komponeo pertama dao hornf kanji pertama pada
komponen kedua (K2+Kl)
Tipe pembentukan ryakugo kuuji merupakan pengekalan huruf kanji akhir pada .komponen
pertama dan hurufkanji pertama pada komponen kedua (K2+Kl).
gg §(kuzlji)
ゥセiエZeh@
...,-Jtmgkatan pertahanan ndara
Koukuu jieitai
K2 Kl
Pengekalan horuf kanji pertama tiap komponeo serta peogekalao komponeo peouh
(Kl+Kl+KU)
Tipe pembentukan ryakugo nibeiiinkai merupakan pengekalan huruf kanji pertama pada
komponen pertama dan kedna serta pengekalan utuhpacia komponeu berikutnya (SI+SI+KU).
B @セJ
(nibeiiinkai}--+ 8* *00 セヲャ@
----Jtt>mite Amerika
nihon beikoku iinkai
Kl Kl
KU
Peogekalao hurnf kanji deogao sosuoao hurnfkanji yang dibalik
Pertama pada komponen ketiga dan kanji pertama pada komponen pertama (Kl+Kl), pada type
iniryakugo dibalik snsunan kanjinya.
¥Et(tansan) @セMN
セ@ ¥ - t:llft ---Ifm'earssm.atgu-amnapse.mrugsahaan industri
saTJK)lou betsu tan ichi kumiai
Kl Kl
Pengekalao hurnf kanji dengan menggonakan katalain tanpa mengobah u,akna .kata
(K1+KlJ1 Pada ryakugo ini kata kuru diganti dengan kata rai dan pada huruf kanji ni teIjadi penambahan
* *suku kata chi karena pemilihan huruf yang disingkatkan menggunakan eara baeakunyomi nichi.
a. 8 (rainichi) --.. 8 1::* セ@
---*Dengunjungi negara Jepang
Nihon ni kuru Rai
Kl KU
pen