Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu PAH dan

Kompetensi Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Menengah pada jenjang SMP yaitu: Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Mampu memahami dan menjabarkan kitab suci Weda, Avatara, Deva, dan Bhatara, Karmaphala, Sad Atatayi, Kepemimpinan dan Pañca Yajñā Mampu memahami, menguraikan dan mengetahui sifat-sifat Atman, Sapta Timira, Tri Guna, Panca Mahabhuta, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu Mampu memahami dan menguraikan Parwa dalam Bhagawadgita, budaya hidup sehat, Asta Aiswarya, Panca Yama dan Nyama Bratha dan Dasa Mala.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu PAH dan

Budi Pekerti Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai SMASMK, sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkodisian aktivitas peserta didik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada jenjang Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMP mengembangkan konsep-konsep dasar agama Hindu. Kerangka Pengembangan Kurikulum Agama Hindu Dan Budi Pekerti Kelas VII s.d IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar yaitu Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas VII s.d IX yaitu: Kelas VII Kelas VIII Kelas IX KI 1 KI 1 KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 KI 2 KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleran, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleran, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleran, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif 4 dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 KI 3 KI 3 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 KI 4 KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori Mengolah, menyaji, dan menalar berbagai hal dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dariber bagai sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori Mengolah, menyaji, dan menalar berbagai hal dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori Keterangan: 1. Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan tidak langsung indirect teaching melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan 2. Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik 5 3. Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut Ruang Lingkup Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Dasar dan Menengah mengajarkan konsep-konsep yang dapat menumbuhkan keyakinan agama peserta didik. Konsep-konsep tersebut meliputi, antara lain: 1. Kitab Suci 2. Tattwa 3. Susila 4. Acara 5. Sejarah Agama Hindu Kelima lingkup materi Agama Hindu dan Budi Pekerti dijelasakan sebagai berikut 1. Pemahaman Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup, serta memahami parwa-parwa dalam Kitab Mahabharata, sehingga dalam menjalankan kehidupan menjadi lebih baik. 2. Tattwa merupakan pemahaman tentang Sraddha, yakni pemahaman tentang widhi tattwa melalui pembelajaran Avatara, Deva, dan Bhatara, dan Asta Aiswarya, memahami Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita, Karmaphala sebagai hukum sebab akibat, sehingga keyakinan kita menjadi lebih percaya dan yakin akan agamanya. 3. Susila yang penekanannya pada ajaran pengendalian diri dari perilaku Sad Atatayi, Sapta Timira, Dasa Mala, serta melakukan upaya pengendalian diri dengan meningkatkan perilaku Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk membentuk karakter, sehingga Tri Guna dalam diri menjadi seimbang. 4. Acara yang penekanannya pada pelaksanaan Pañca Yajñā dalam kehidupan, mampu memimpin, mengetahui Panca Mahabhuta, sehingga menciptkan budaya hidup sehat dalam kitab suci. 5. Sejarah Agama Hindu menekankan pada pengetahuan sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia. 6 Peta materi PAH dan Budi Pekerti SMP Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kitab Suci Veda  Veda sebagai ajaran utama umat Hindu  Nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci Veda  Metode mengajarkan kitab suci veda pada masyarakat  Maharsi penyusun kitab Suci Veda Atman dalam kitab Bhagavadgita  Atman sebagai Sumber Hidup seluruh Makhluk  Sloka-sloka terkait Atman  Sifat-Sifat Atman  Upaya-upaya mengenal atman sebagai sumber Hidup Parwa-parwa dalam Kitab Mahabharata  Kedudukan Mahabharata dalam Veda  Parva dalam kitab Mahabharata  Ceritera perjalanan pandawa ke surga  Mahabharata dalam kehidupan sehari-hari Avatara, Deva, dan Bhatara  Avatara, Deva, dan Bhatara sebagai bagian dari Sraddha  Hubungan Avatara, Deva dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi  Perbedaan Avatara, Deva dan Bhatara  Ceritera turunya dasa Avatara ke dunia Sapta Timira  Sapta Timira Dalam Diri  Contoh Perilaku Sapta Timira  Dampak Perilaku Sapta Timira  Ceritera-ceritera terkait Sapta Timira dalam Kehidupan  Upaya-Upaya Menghindari Sapta Timira. Budaya hidup sehat  Hidup sehat menurut Kitab Suci Veda  Budaya hidup sehat nenurut kitab suci Veda  Manfaat Hidup Sehat dalam kehidupan  Penerapan hidup sehat dalam kehidupan Karmaphala  Karmaphala sebagai bagian dari Sraddha  Jenis-jenis Karmaphala  Ceritera-ceritera perilaku Karmaphala dalam kehidupan  Akibat perilaku-perilaku Karmaphala Tri Guna  Tri Guna Dalam Diri  Ciri-Ciri Tri Guna dalam diri  Pengaruh Tri Guna Pada Manusia  Ceritera-ceritera terkait Tri Guna dalam Kehidupan  Upaya-Upaya Asta Aiswarya  Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya  Sloka dan mantram terkait asta aiswarya  Ceritera kemahakuasaan Sang Hyang Widhi  Upaya menghayati kemahakuasaan Sang 7 Menyeimbangkan Tri Guna Hyang Widhi sebagai Asta Aiswarya Sad Atatayi  Sad atatayi yang harus dikendalikan  Ceritera-ceritera yang terkait Sad atatayi  Upaya menghindarkan diri dari akibat Sad Atatayi  Sloka-sloka kemahakusaan Sang Hyang Widhi Panca Mahabhuta  Pañca Mahābhūta Sebagai Pembentuk Alam Semesta  Contoh-Contoh Pañca Mahābhūta pada alam semesta.  Ceritera-ceritera terkait unsur-unsur pembentuk Alam semesta  Upaya-upaya menyelaraskan diri dan alam Panca Yama, dan Nyama Brata  Pancā Yamā dan Nyamā Bratā sebagai pembentuk karakter  Penerapan Pancā Yamā dan Nyamā Bratā dalam kehidupan untuk membentuk karakter  Contoh Pancā Yamā dan Nyamā Bratā dalam Masyarakat  Ceritera-ceritera perilaku Pancā Yamā dan Nyamā Bratā Kepemimpinan  Kepemimpinan dalam ajaran Agama Hindu  Tipologi kepemimpinan Hindu  Contoh-contoh kepemimpinan Hindu  Tokoh-tokoh Hindu yang dapat dijadikan teladan Sejarah perkembangan agama Hindu di Asia  Ceritera singkat sejarah agama Hindu di Asia  Perkembangan Agama Hindu di Asia  Peninggalan- Peninggalan Agama Hindu di Asia  Upaya melestarikan peninggalan agama Hindu Dasa Mala  Perilaku Dasa Mala yang harus dihidari  Sloka-sloka terkait Dasa Mala dalam Kitab Suci  Contoh perilaku Dasa Mala yang harus dihindari dalam kehidupan  Upaya menghindarkan diri dari pengaruh Dasa Mala Pañca Yajñā  Landasan dasar beryajna dalam agama Hindu  Bentuk-bentuk Yajna  Syarat-syarat Yajna yang Satwika dalam kitab suci  Contoh-contoh pelaksanaan yajna dalam masyarakat

E. Pembelajaran dan Penilaian