Perancangan Sistem informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap Pada RSAU Dr.Moch Salamun Bandung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Teknologi yang berkembang pesat saat ini, telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan – kemudahan sehingga banyak digunakan di berbagai bidang . seiring dengan perkembangan teknologi ini makin banyak bidang yang mulai beralih ke sistem komputer terutama untuk persoalan pengolahan , penyimpanan data, serta pengaturan sistem yang biasa dilakukan secara manual dan membutuhkan tenaga, waktu, pikiran yang banyak serta keamanan data yang belum terjamin. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang dapat memberikan jalan keluar terhdap permasalahan yang dihadapi .
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara merupakan salah satu unsur kemiliteran yang memiliki fungsi khusus mempertahankan wilayah Indonesia dari sektor kedirgantaraan. Dalam susunan organisasi instansi ini salah satunya terdapat pelayanan khusus untuk para prajurit TNI yang mempunyai kesulitan dalam bidang medis sehingga akan dirujuk kerumah sakit TNI-AU, organisasi ini disebut dengan Korps Kesehatan Militer. RSAU dr. moch. Salamun melayani prajurit dan keluarganya dan masyarakat umum. RSAU dr. moch. Salamun juga melayani pasien rawat inap khususnya bagi prajurit TNI dan keluarganya serta untuk masyarakat umum yang mendapat rujukan dari dokter maupun dari puskesmas terdekat.
(2)
Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu instalasi dari rekam medis yang berfungsi memberikan pelayanan berupa pendaftaran pasien yang akan berobat inap, serta memberikan laporan yang berkenaan dengan pasien yang berkunjung.
RSAU dr. moch. Salamun merupakan salah satu rumah sakit dimana sistem pengolahan data pasien masih belum terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data pasien dan perhitungan biaya perawatan, selain itu proses pencarian data pasien membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu dengan cara membuka arsip seluruh data pasien, hal itu pula yang akan menghambat proses pembuatan laporan data pasien. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan data yang diolah jumlahnya banyak, maka hal ini perlu dilakukan supaya data tidak menumpuk dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pada tahun 2009 pasien rawat inap RSAU dr. moch. Salamun mencapai 853 pasien. Permasalahan yang terjadi di rumah sakit ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien yang masih belum memenuhi kebutuhan dalam menangani pendaftaran dan pembayaran administrasi pasien, juga belum adanya sistem informasi yang menangani pembuatan laporan. Oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi, rumah sakit dituntut untuk menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.
Berdasarkan uraian diatas maka dengan ini penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsinya berupa rancangan program aplikasi pengolahan
(3)
3
data dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSAU Dr. MOCH. SALAMUN”.
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang ada di atas dapat diidentifikasikan masalah yang ada di perusahaan ini sebagai berikut :
1. Pencarian data pasien membutuhkan waktu yang lama. 2. Kesalahan pengolahan data dan perhitungan biaya perawatan. 3. Lambatnya proses penyajian laporan data pasien.
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang harus diselesaikan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.
3. Bagaimana pengujian sistem pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.
1.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi pengolahan data pasien rawat
(4)
inap di RSAU dr. moch. Salamun, guna mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang data pasien, menghindari kesalahan pengolahan data dan perhitungan biaya perawatan serta pembuatan laporan di RSAU dr. moch. Salamun.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada RSAU dr. moch. Salamun.
4. Untuk mengetahui implemetasi sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Pendaftaran pasien Rawat Inap pada RSAU dr. Moch. Salamun.
b. Bagi Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran pasien.
(5)
5
1.4.2. Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang mengambil skripsi dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi si dalam penulisan.
c. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya pada RSAU dr. moch. Salamun.
1.5. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak keluar dari permasalahan yang ingin disampaikan oleh penulis, maka penulis membuat suatu batasan masalah yaitu :
(6)
1. Pembahasan masalah dimulai pada proses mendaftar, diagnosa, perawatan, hingga perhitungan biaya sampai mendapatkan nota biaya perawatan.
2. Hanya membahas tentang pasien rawat inap untuk anggota TNI AU beserta keluarga yang tertera pada kartu tanggungan keluarga.
3. Hanya membahas mengenai biaya obat yang terpakai dan tidak mempengaruhi data stock obat.
1.6.Waktu dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian tugas akhir ini penulis melakukan penelitian di RSAU dr. moch. Salamun yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2010 sampai dengan 01 April 2010 untuk mendapatkan informasi tentang pengolahan data pasien rawat inap yang lebih lengkap agar mempermudah penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan waktu yang sudah ditetatapkan.
Adapun lokasi atau alamat RSAU dr. moch. Salamun terletak di ciumbuleuit No. 203 Bandung, telpon (022) 2031624.
(7)
7
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
No .
Aktivitas
waktu 2010
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Identifikasi kebutuhan sistem
a. observasi
b. wawancara
c. studi pustaka
2
Membangun prototyping
a. mempelajari data b. analisis kebutuhan data
3 Evaluasi Prototyping
a. merancang interface
b. merancang masing-masing interface
4
Coding
a. menetapkan design
b. menerapkan aplikasi
5
Menguji Sistem a.uji coba aplikasi
b.uji coba oleh user
(8)
8 2.1.Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :
Menurut Jerry FithGerald (1981) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
(Jogiyanto, 2005 : 1)
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Masih menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :
(9)
9
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.1.2. Bentuk Umum Sistem
Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.
Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :
INPUT PROCESSING OUTPUT
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
[sumber : Jogiyanto MBA, Ph.D,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi : Yogyakarta]
2.1.3. Elemen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.
(10)
b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
2.1.4. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan (system boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
(11)
11
Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar (evironments)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut
(12)
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran (input)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran (objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.5. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
(13)
13
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi.
3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu
Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan
Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan
(14)
Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2. Kosep Dasar informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,
2.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui satu model untuk dihasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
(15)
15
2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
5. Efisien (efficiency)
Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.
6. Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
(16)
2.3.Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.”
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapa komponen-komponen seperti :
a. Perangkat Keras (Hardware)
Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
(17)
17
f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4. Pendaftaran Pasien Rawat Inap
pendaftaran merupakan proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan), pencatatan nama, alamat dan sebagainya yang disusun berderet dari atas ke bawah. (Tim Penyusun Kamus Pusat 2000 : 202)
Pasien adalah orang sakit yang dirawat Dokter, ada dua jenis pasien yaitu pasien dalam dan pasien luar. (Tim Penyusun Kamus Pusat 2000 : 734)
1. Pasien dalam, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tinggal atau dirawat dalam suatu unit atau tempat palayanan kesehatan tertentu atau biasa disebut dengan pasien rawat inap
2. Pasien luar, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tertentu dan tidak tinggal atau dirawat pada suatu pelayanan kesehatan atau biasa disebut dengan pasien rawat jalan.Rawat inap adalah perawatan pasien dengan menginap di rumah sakit.
Dengan demikian, pendaftaran pasien rawat inap adalah segenap proses kegiatan tulis menulis, pencatatan nama, alamat dan sebagainya yang disusun berderet untuk melayani pasien yang dirawat inap di rumah sakit.
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini
(18)
2.5.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai berikut :
Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari. Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam visual basic adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Simbolic IntructionCode) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI
(Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna
komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar.
Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana hingga ke aplikasi pengolahan database.
(19)
19
2.5.1.1. Elemen-Elemen Visual Basic 6.0
Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Jendela Properties
Tool Box Jendela Form Layout
Gambar 2.2 Tampilan Visual Basic 6.0
a. Tile Bar
Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program Visual Basic yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang aktif.
(20)
b. Menu Bar
Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0
c. Main Toolbar
Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. d. Toolbox
Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.
e. Project
Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.
f. Form
Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Didalam form kita dapat merancang sebuah program aplikasi dengan menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox.
g. Jendela Properties
Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah properti-properti yang dimiliki sebuah objek. Pada jendela properties terdapat dua pilihan tabulasi,yaitu Alphabetic (urut berdasarkan abjad) dan Categorized (urut berdasarkan kelompok).
(21)
21
h. Jendela Form Layout
Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).
2.5.2. SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :
1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.
2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL
(22)
4. Indeks
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Prosedure
Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).
8. Trigger
Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
2.6. Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.
(23)
23
Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).
c. Wide Area Network (WAN)
Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.
(24)
2.6.1. Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus
Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Gambar 2.3 Topologi Bus
( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)
2. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
(25)
25
Gambar 2.4 Topologi Ring
( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)
3. Topologi Star atau Hub
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.
Gambar 2.5 Topologi Star
( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)
(26)
4. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga tree topology.
Gambar 2.6 Topologi Hybrid
( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)
2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer 1. Sharing
Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi
Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua
(27)
27
file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang
Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang system untuk membangun system yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
2.6.3. Pengertian Client/Server
Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.
Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.
(28)
Gambar 2.7 Client Server
(29)
29
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Gagasan untuk membangun suatu Rumah Sakit Pusat TNI AU (Rumkit TNI AU) berawal dari pemikiran bahwa TNI Angkatan Udara harus mempunyai tempat penampungan penderitanya sendiri yang sempurna dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan kesehatan umum dan kegiatan-kegiatan kesehatan khusus. Kesehatan umum dalam arti merawat dan mengobati para anggota TNI AU beserta keluarganya. Sedangkan kegiatan kesehatan khusus yaitu kegiatan-kegiatan memelihara kesehatan penerbang dengan mengadakan medical check up, kegiatan-kegiatan penyelidikan kesehatan dalam tim yang bersifat khusus, mengadakan penilaian terhadap anggota yang telah selesai menjalankan cuti sakit serta kegiatan operatif khusus dalam arti angkatan maupun nasional. Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas, diadakan pula civic mission dengan jalan menerima penderita partikulir. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, maka atas kebijaksanaan Menteri / Panglima Angkatan Udara pada tahun 1958 mendirikan Rumah Sakit yang berlokasi dibelakang Bongkor Ciumbuleuit yang jauh dari pangkalan Husein Sastranegara dengan maksud untuk
(30)
mengantisipasi adanya serangan dari pihak musuh, sehingga lokasinya jauh dari instalasi militer. Disamping bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, Rumkit TNI AU juga menyelenggarakan pendidikan paramedis.
Adapun tahapan-tahapan pembangunan Rumah Sakit TNI Angkatan Udara Dr. Salamun adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pertama
Pembangunan tahap pertama dimulai pada tanggal 19 Agustus 1961. Peresmian bangunan dilakukan oleh Ibu Utami Surjadarma (Istri Laksamana Surjadarma / Menteri / Panglima Angkatan Udara), selanjutnya untuk pengelolaan diserahkan kepada Komandan Kesehatan 002 Pangkalan Udara Husein Sastranegara.
2. Tahap Kedua
Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, pembangunan tahap kedua dimulai bulan Mei 1964. Adapun pembangunan yang dilakukan yaitu membangun ruangan anak, ruangan perwira, ruangan rekreasi dan instalasi air minum. Sumber air tersebut terletak si kampung Cigorowong, yang jaraknya kurang lebih 3 (tiga) km sebelah utara depot kesehatan 002.
3. Tahap Ketiga
Untuk pelaksanaan tahap ketiga tidak dapat diselesaikan sesuai dengan rencana tetapi secara berangsur-angsur sampai dengan tahun 1973 beberapa bangunan telah diselesaikan., termasuk sarana pendidikan paramedis.
(31)
31
Untuk mencapai tujuannya maka usaha-usaha pembangunan Rumah Sakit TNI AU Dr. Salamun dituangkan pada program-program yang tidak lepas dari lima pokok kebijaksanaan pimpinan TNI Angkatan Udara, yaitu :
a. Pembentukan small effective unit b. Peningkatan maintenance capability
c. Peningkatan mutu pendidikan dan latihan personil
d. Peningkatan tertib administrasi dalam rangka melaksanakan manajemen yang lebih sehat.
e. Peningkatan kondisi prasarana pangkalan udara. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI Terbaik di Jawa Barat Misi :
1. Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi dan latihan TNI/TNI AU.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota TNI /TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum.
3. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara berkesinam-bungan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi yang digunakan oleh RSAU dr. moch. Salamun adalah Struktur organisasi garis dan Staf. Komposisi organisasi ini menunjukan suatu garis komando atau perintah dan hubungan lancar antar bagian dengan tugasnya masing-masing.
(32)
Gambar 3.1. Struktur Organisasi
3.1.4. Deskripsi Tugas
Urusan Medis dan Informasi Kesehatan (Urminmed) adalah organisasi yang bertanggungjawab kepada Kepala Medis (Kamed). Adapun uraian tugas sub bagian Rekam Medis yang dipimpim oleh Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari program Rumah Sakit, Instansi terkait dan uraian tugas perorangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
(TPP II) PENERIMAAN PASIEN ULANG
(TPP I) PENERIMAAN PASIEN BARU
URUSAN ASKES PPARTRS
ASSEMBLING / CHECKING
CODING INDEXING FILE
PULAHTA DAN LAPORAN
KAMED
KAURMINMED REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
PENERIMAAN PASIEN RAWAT
INAP
ADMINISTRASI DAN AGENDA
(33)
33
2. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Rekam Medis dengan menganalisis rencana dan hasil kerja setahun sebelumnya dan arahan dari pimpinan. 3. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis
berdasarkan pedoman kerja yang berlaku.
4. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis.
5. Melakukan koordinasi integrasi dan sinkronisasi di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis maupun dengan unit lain yang terkait sesuai dengan tugasnya masing-masing.
6. Memberi saran dan bahan pertimbangan kepada atasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan Rekam Medis sesuai dengan permasalahannya sebagai bahan masukan atasan dalam menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
7. Membuat usulan kebutuhan fasilitas Sub Bagian Rekam Medis, menganalisis data pelaksanaan kegiatan.
8. Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan beban dan bobot kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis untuk diajukan kepada pimpinan melalui Minpers.
9. Memberikan bimbingan pelaksanaan layanan Rekam Medis melalui rapat staf atau memberi petunjuk pelaksanaannya agar kegiatan pelayanan Rekam Medis dapat berjalan lancar.
10.Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pendaftaran pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
(34)
11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam menjalankan tugasnya di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis,
Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) dibantu oleh petugas Pelaksana Sub Bagian Rekam Medis yang terdiri dari :
1. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Baru (TPP.I) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menerima pendaftaran pasien rawat jalan baru (ARM.01). b. Pemberian Nomor Rekam Medis.
c. Wawancara melalui formulir pendafataran pasien baru untuk pengisian riwayat klinik Rekam Medis.
d. Menyiapkan Rekam Medis rawat jalan baru sesuai dengan poliklinik yang dituju.
e. Membuat kartu berobat.
2. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Lama (TPP.II) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Mencari kartu / dokumen Rekam Medis yang lama dengan menggunakan kartu berobat dan apabila pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas mencari dalam KIUP.
b. Menerima pasien dengan sistem perjanjian.
c. Melengkapi Rekam Medis sesuai dengan poliklinik yang dituju. d. Memberikan informasi tentang alur dan ketentuan pasien lama.
(35)
35
3. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Rawat Inap Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menerima pendaftaran pasien rawat baru / lama. b. Mencatat identitas pasien ke Rekam Medis.
c. Mencatat Rekam Medis pada register pasien rawat inap.
d. Mengecek kelengkapan Rekam Medis rawat inap sesuai yang dimaksud.
e. Memberikan informasi tentang ketentuan pasien rawat inap. 4. Petugas Bagian Kelengkapan dan Assembling / Checking
Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menerima Rekam Medis dari poliklinik dan ruang perawatan.
b. Menyortir, menyusun kembali kelengkapan kualitas dan kuantitas apabila ada Rekam Medis yang kurang lengkap atau tercecer.
c. Mengembalikan Rekam Medis yang kurang lengkap dalam pengisian Rekam Medis ke poliklinik atau ruang perawatan.
d. Setelah dicek kebenarannya, diserahkan kembali ke bagian koding untuk di diagnosa penyakitnya
5. Petugas Bagian Koding
Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Setelah menerima Rekam Medis dari Bagian Assembling, petugas Koding mengkode diagnosa yang telah tersedia pada lembaran Rekam Medis.
(36)
b. Koding menggunakan ICD-10 standar yang berlaku yang sudah ditetapkan oleh Depkes.
c. Membuat laporan tentang macam penyakit khususnya 10 macam penyakit tertinggi
6. Petugas Indexing Rekam Medis
Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Memasukan kode penyakit pada kartu indeks ( penyakit / operasi / kematian / dokter ).
b. Membantu petugas bagian koding dan file.
c. Membantu / perencanaan pengadaaan formulir yang sudah habis. 7. Petugas Bagian File
Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Mengantarkan Menyimpan dan menyusun Rekam Medis yang sudah lengkap ke dalam Rekam Medis.
b. Bertugas menyiapkan kelengkapan dokumen Rekam Medis untuk pasien baru.
c. Membantu Rekam Medis yang lama untuk pasien lama. d. Rekam Medis ke poliklinik yang dituju.
8. Petugas Bagian Pengolahan Data dan Laporan Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyiapkan formulir laporan bulanan, triwulan dan tahunan Diskes AU dan Depkes RI.
(37)
37
b. Mengumpulkan data laporan dari ruang perawatan, poliklinik dan Dukkes.
c. Mengolah data / rekapitulasi laporan bulanan, triwulan dan tahunan Diskes AU dan Depkes RI.
d. Menyajikan data / laporan kegiatan pelayanan kesehatan dan Dukkes-Arsip, Diskes dan Depkes.
9. Petugas Bagian Administrasi dan Agenda Surat Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Penomoran Surat Kematian, cuti sakit, keterangan sakit.
b. Pelayanan Pembuatan Visum et Repertum, Asuransi Kesehatan (Jamsostek), Askes dan lain-lain.
c. Pengetikan riwayat penyakit, laporan, surat menyurat dan lain-lain. d. Pengiriman laporan ke Diskes AU dan Depkes RI.
e. Penyimpanan Arsip Laporan. 3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah proses perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Penulis memilih jenis desain penelitian dengan data primer/sekunder, karena jika peneliti membutuhkan data primer maka peneliti dapat langsung observasi ke tempat penelitian sedangkan jika membutuhkan data sekunder maka peneliti dapat mengevaluasi kembali data-data primer yang didapat dari tempat penelitian tersebut.
(38)
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer
Dalam mengumpulkan sumber data primer dalam tugas akhir ini penulis melakukan Observasi (Pengamatan Langsung), dan Interview (Wawancara).
a. Observasi
Teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lansung mengenai proses pengolahan data pasien serta pembuatan laporan dan data-data yang mengalir untuk disajikan sebagai bahan penyusunan laporan tugas akhir. Penulis melakukan observasi pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.
b. Interview
Metode ini dilakukan dengan cara melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis sebagai pewawancara sedangkan nara sumber adalah petugas – petugas yang berada pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder
Merupakan data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama, dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data ini berisi data-data berupa teori-teori yang berasal dari berbagai buku literature. Penulis juga menggunakan dokumen – dokumen yang terkait dengan proses pendaftaran rawat inap untuk melakukan analisis.
(39)
39
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang akan di gunakan penulis adalah analisis dan perancangan terstruktur, pendekatan sistem yang penulis ambil adalah berorientasi pada data dimana pada analisis terdapat :
1. Flow Map
2. Diagram Konteks
3. Data Flow Diagram (DFD)
4. Teknik Normalisasi
5. Entity Relantionship Diagram (ERD)
6. Kamus Data
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan sistem
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem bertemu.
(40)
User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.
2. Membuat prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.
3. Menguji prototype
Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Memperbaiki prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dari user.
5. Mengembangkan versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. Dibawah ini adalah tahapan pendekatan prototype yang ditujukkan pada gambar sebagai berikut:
(41)
41
Gambar 3.2 Tahapan Pendekatan Prototype
( Sumber : Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan
pengembangan. lingga jaya. Bandung)
Penulis mengambil model proses secara prototyping karena :
a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan nampak bagi pelanggan/pemakai secara cepat (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype.
Identifikasi Kebutuhan Sistem
Membuat Prototype
Menguji Prototype
Memperbaiki
Prototype
Mengembangkan Versi Produksi
(42)
b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon user) sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat lunak dapat dengan cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user.
c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar
kebutuhan user dapat dipenuhi. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.
1. Flow Map
Flowmap atau dapat disebut juga block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan atau keluaran proses maupun transaksi dengan symbol – symbol tertentu (Andri Kristanto, 2003:68).
2. Diagram kontek
Andri Kristanto (2003:63) mengungkapkan bahwa diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah system . Diagram konteks merupakan bagiab dari DFD yang hanya menjelaskan proses sistem yang akan dibuat. Diagram konteks dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram
Andri Kristianto (2003:55) mengemukakan bahwa : “ DFD adalah suatu
(43)
43
data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interkasi antara data yang
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut”.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (Andri Kristanto, 2003:66).
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien.
Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya : 1. Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan
(44)
apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (Andri Kristanto, 2003:76).
Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal. Sebuah tabel dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori, yaitu
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless – Join Decomposition).
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation).
3. Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF). Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai berikut :
a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)
Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.
b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki depedensi terhadap kunci primer.
c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan bentuk normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif. Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada.
(45)
45
2. Relasi Tabel
Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.
3. Entity-Relationship Diagram
ERD merupakan bentuk bagan yang menggunakan relasi dan entitas suatu informasi. Entitas relasi dibuat untuk menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entity Relationship Diagram (ERD) dapat juga dikatakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
1. Entity
Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).
2. Relationship
Pada ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar (bisa dengan kalimat aktif dan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
(46)
3.2.4. Pengujian software
Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian
Black Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional
dari software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
Ujicoba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? 3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? 4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem? 6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi
sistem?
Dengan mengaplikasikan ujicoba Black Box, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:
(47)
47
1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup beralasan.
2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu ujicoba yang spesifik.
(48)
48
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada.
4.1.1. Analisis Dokumen
Dalam sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap terdapat dokumen yang terkait dalam proses pelayanan pendaftaran pasien rawat inap. Dokumen- dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Identitas
Sumber : Pasien
Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien sewaktu mendaftar
Item Data : No_ID, Nama_Pasien, Alamat 2. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran
Sumber : petugas RM
(49)
49
Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,
Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Penyakit
3. Nama Dokumen : Buku Register Pasien
Sumber : petugas RM
Fungsi : Sebagai data pasien
Item Data : Tanggal, No_RM, No_ID, Nama_Pasien, Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat,
Poliklinik, Penyakit 4. Nama Dokumen : Kartu Berobat
Sumber : petugas RM
Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien untuk berobat
Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien, Alamat 5. Nama Dokumen : Laporan Data Pasien
Sumber : petugas RM
Fungsi : Sebagai data pasien
Item Data : Periode_LP, No_RM, No_ID,
Nama_Pasien,Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Penyakit 6. Nama Dokumen : Resep
Sumber : poliklinik
(50)
Item Data : No_RM, Nama_Pasien, Alamat, Diagnosa,
Dokter, Nama_Obat
7. Nama Dokumen : Tindakan Perawatan
Sumber : Perawatan
Fungsi : Untuk mengetahui tindakan apa saja yang diberikan kepada pasien
Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,
Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Kamar, Tgl, tindakan
8. Nama Dokumen : Nota
Sumber : Administrasi
Fungsi : Sebagai surat bukti pembayaran Item Data : No_RM, Nama_Pasien,Alamat, No_Transaksi,
Tgl_Transaksi, Total_Bayar 9. Nama Dokumen : LPRI
Sumber : perawatan
Fungsi : laporan pasien rawat inap
Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,
Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Kamar, Tgl_masuk,Tgl_ Keluar
(51)
51
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan
Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap pada RS. TNI-AU dr. Salamun adalah sebagai berikut :
1. Pasien menyerahkan identitas untuk mengisi formulir pendaftaran pasien, kemudian petugas membuat kartu berobat yang akan diserahkan kepada pasien
2. Petugas Rekam Medis mencatat formulir pendaftaran pasien pada buku registrasi pasien. Lalu petugas dapat membuat laporan data pasien sebanyak 2 arsip, arsip yang pertama diberikan kepada kepala rekam medis, yang kedua diarsipkan petugas.
3. Pasien menyerahkan kartu berobat ke bagian poliklinik untuk diperiksa, menghasilkan hasil diagnosa jika tidak dirawat poliklinik membuat resep obat untuk pasien, jika dirawat maka hasil diagnosa diserahkan kepada bagian perawatan
4. Bagian perawatan mencatat kegiatan selama perawatan ke dalam lembaran tindakan perawatan, dari hasil dt perawatan dibuat laporan pasien rawat inap yang akan diserahkan kepada kepala rekam medik.
5. Bagian administrasi menghitung perincian biaya dari data hasil diagnose dan data perawatan kemudian membuat nota pembayaran sebanyak 3 rangkap,yang pertama akan diserahkan kepada pasien, yang kedua diserahkan kepada petugas dan yang ketiga diarsipkan.
(52)
4.1.2.1. Flow Map
Model dari sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap pada Rumah Sakit TNI AU dr. Salamun yang berjalan dapat digambarkan dalam bentuk Flow Map seperti gambar 4.1 :
poliklinik
Petugas RM perawatan administrasi Kepala RM pasien identitas identitas Mengisi formulir prndaftara n Formulir pendaftaran Membuat kartu berobat
Kartu berobat Kartu berobat
Mencatat form pendaftara n Membuat laporan Laporan data pasien 1 2 resep nota Kartu berobat Memeriksa pasien Hasil diagnosa dirawat Membuat resep resep Hasil diagnosa Mencatat data perawatan Membuat LPRI LPRI LPRI Hasil diagnosa Dt perawatan Menghitu ng & membuat nota nota nota LPRI
Lap. Data pasien
LP Nota T Y Buku register pasien BRP Membuat L.Pembar anya LP1 LPRI L.Pembayaran L.pembayaran Hasil diagnosa Hasil diagnosa Dt perawatan
(53)
53
Keterangan :
BRP : Buku Register Pasien
LP : Lapaoran Data Pasien
LPRI : Laporan Pasien Rawat Inap
LP1 : Laporan Pembayaran
4.1.2.2.Diagram Kontek
Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Diagram konteks digunakan juga untuk mempresentasikan keseluruhan dari sistem. Adapun diagram konteks sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
SI pendaftaran pasien rawat inap
pasien Kepala RM
Dt_Nota,dt_LPRI,dt_lap.pasien, Dt_Identitas, dt_KB
Dt_Nota,dt_resep,dt_KB
Dt_L. pembayaran
Gambar 4.2 Diagram Konteks 4.1.2.3.Data Flow Diagram
DFD berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan
(54)
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD yang sedang berjalan digambarkan sebagai berikut :
pasien 1.
pendaftaran
2.
Rawat inap Kepala RM
Dt_identitas
Dt_Kartu berobat
Dt_Resep, dt_nota
Dt_L. data pasien
Dt_LPRI Dt_L. pembayaran Dt_Kartu berobat
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Yang Sedang Berjalan
pasien 1.1 Mengisi f. pendaftaran 1.2 Membuat kartu berobat 1.3 Mencatat f. pendaftaran BRP 1.4 Membuat L. dt
pasien
L. dt pasien pimpinan Dt_identitas Dt_identitas F . p e n d a ft a ra n
Dt pasien Dt pasien
Dt_L. dt pasien Dt_L. dt pasien
Dt_Kartu berobat
(55)
55
pasien memriksa2.1
2.4 Mencatat dt perawatan 2.6 Menghitung & Membuat nota 2.2 Membuat resep 2.5 Membuat LPRI LPRI pimpinan nota 2.7 Lap pembayaran L. pembayaran Dt_nota Dt_KB Data tindakan Dt_LPRI Dt_resep Dt_L pembayaran D t_ n o ta D t_ n ota Dt_nota Dt_L pembayaran Dt_ d ia g n osa
Dt_diagnosa Dt_ diagnosa
D t_ di a gn o sa D ata tin d a kan D t_L PR I
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 2 Sistem Yang Sedang Berjalan 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi administrasi pelayanan pasien rawat inap yang sedang berjalan maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :
(56)
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Masalah Entitas Solusi
1. Pengolahan data yang ada masih bersifat manual sehingga menghambat kegiatan operasioanl dan menimbulkan banyak kesalahan
Petugas RM, poliklinik, perawatan, administrasi
Perlu di tingkatkan pada proses terkomputerisasi
2. Proses pencarian data masih melihat pada arsip sehingga apabila arsip hilang tidak bisa melakukan proses pencarian data pasien sehingga dalam pembuatan laporan memakan waktu yang lama
Petugas RM, perawatan
Perlu adanya suatu sistem
informasi agar
mempermudah pencarian dan pembuatan laporan tidak lama
(57)
57
4.2.Perancangan Sistem
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Untuk memudahkan dalam pengolahan dan penyimpanan data pasien. 2. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan
laporan – laporan pasien yang dibutuhkan.
3. Membantu mengatasi permasalahan yang sering terjadi khususnya dalam perhitungan biaya rawat inap pasien.
Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan.
2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum dalam sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada Rumah Sakit TNI AU dr. Salamun yang diusulkan adalah semua data-data yang sudah terintegrasi ke dalam sebuah database, sehingga dapat mempermudah dalam pengolahan data pasien.
(58)
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
1. Pasien menyerahkan Identitas pasien kepada petugas rekam medik, kemudian bagian pendaftaran menginput identitas pasien yang disimpan didalam database, lalu petugas pendaftaran mencetak Kartu identitas Berobat, dengan menghasilkan dokumen berupa Kartu Identitas Berobat. Kartu Identitas Berobat diserahkan kepada pasien. Bagian pendaftaran mencetak Laporan Pasien yang diserahkan kepada kepala rekam medis.
2. Pasien Menyerahkan Kartu Identitas Berobat ke Bagian Poliklinik, kemudian Bagian Poli memeriksa pasien yang akan menghasilkan hasil diagnosa jika tidak dirawat poliklinik membuat resep obat untuk pasien, jika dirawat hasil diagnosa diserahkan ke bagian perawatan.
3. Bagian Perawatan menginput data – data perawatan pada saat pasien di rawat. Bagian Perawatan mencetak laporan pasien rawat inap yang kemudian diserahkan kepada kepala rekam medis.
4. Bagian administrasi menghitung dan mencetak nota biaya selama perawatan pasien, nota akan diserahkan kepada pasien. Bagian administrasi juga mencetak laporan pembayaran yang akan diserahkan kepada kepala rekam medis
4.2.3.1.Flow Map
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Flow Map berikut ini:
(59)
59
Poliklinik
Petugas RM Perawatan Administrasi Kepala RM Pasien identitas identitas Input f. pendaftaran Cetak kartu berobat Kartu berobat Kartu berobat
Lap. Dt pasien Mencetak lap. Dt
pasien
Lap. Dt pasien Kartu berobat Hasil diagnosa dirawat resep resep Memilih kamar & Input dt perawatan LPRI Cetak LPRI LPRI Menghitung & mencetak nota DB nota nota Lap. pembayaran Mencetak lap.pembayaran Lap. pembayaran Y T Menginput hasil diagnosa Membuat resep Memeriksa pasien
Gambar 4.6 Flowmap Sistem Yang Diusulkan
4.2.3.2.Diagram Kontek
Diagram kontek merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
(60)
Pasien Kepala RM SI
Pendaftaran pasien rawat
inap Dt_identitas,dt_kartuberobat
Dt_Kartuberobat,dt_nota,dt_resep
Dt_Nota,dt_LPRI,dt_lap dt pasien, Dt_L. pembayaran
Gambar 4.7 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
4.2.3.3.Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses- proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada Sistem Informasi pelayanan pendaftaran pasien rawat inap adalah sebagai berikut :
(61)
61
pasien 1.
pendaftaran
2. Rawat inap
Kepala RM Dt_identitas
Dt_Kartuberobat
L. dt Pasien
LPRI, L. pembayaran Dt_Kartu berobat
Dt_Resep, dt_nota
Gambar 4.8 DFD Level 1 Sistem Yang Diusulkan
a. DFD Level 2 Proses 1 Sistem Yang Diusulkan
Pada level ini akan menerangkan tentang turunan dari level 1, yaitu Proses pendaftaran. Pada level ini terdiri dari tiga proses kegiatan yaitu input formulir pendaftaran, memcetak Kartu Berobat, serta mencetak laporan data pasien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
pasien
1.1 Input F. pendaftaran
1.3 Mencetak L. dt
pasien
Kepala RM Dt_identitas dt. pendaftaran
dt. pendaftaran
L. dt pasien Dt_Kartuberobat
pendaftaran
1.2 Mencetak kartu
berobat dt. pendaftaran
(62)
b. DFD Level 2 Proses 2 Sistem Yang Diusulkan
Pada level ini akan menerangkan tentang turunan dari level 1, yaitu Proses rawat inap. Pada level ini terdiri dari tujuh proses kegiatan yaitu periksa ke Poli, membuat resep, mencetak SPRI, input data perawatan, menghitung & mencetak nota, mencetak laporan pembayaran dan mencetak laporan pasien rawat inap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
pasien 2.1 memeriksa 2.3 Input hasil diagnosa 2.4 Input dt perawatan 2.5 Cetak LPRI 2.2 Membuat resep 2.7 Mencetak L. pembayaran Kepala RM Dt_KB diagnosaDt Hasil
D t H a s il d ia g n o s a Dt_resep L P R I L. pembayaran Data perawatan D t_ n o ta diagnosa D t h a s il d ia g n o s a D t h a s il d ia g n o s a perawatan resep D t_ re s e p 2.6 Menghitung & mencetak nota D a ta p e ra w a ta n
Dt hasil diagnosa
Dt hasil diagnosa D a ta p e ra w a ta n D t_ n o ta
Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 2 Yang Diusulkan 4.2.3.4.Kamus Data
1. Identitas
(63)
63
Alias : -
Aliran Data : Pasien - Proses 1.1
Struktur Data : Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur,
Pangkat, Jabatan, Kesatuan
2. Formulir Pendaftaran
Nama Arus Data : F. Pendaftaran
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.1 – pendaftaran, pendaftaran - Proses 1.2 Pendaftaran – Proses 1.3
Struktur Data : No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat
jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli
3. Kartu Berobat
Nama Arus Data : dt_Kartu Berobat
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.2 – Pasien, Pasien – Proses 2.1 Struktur Data : Kode Pasien, Nama, Alamat
4. Data Hasil Diagnosa
Nama Arus Data : dt Hasil Diagnosa
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.1 – Proses 2.3, Proses 2.1 – Proses 2.2, Proses 2.3 – Diagnosa, Diagnosa- Proses 2.4,
(64)
Diagnosa- Proses 2.5, Diagnosa- Proses 2.6 Struktur Data : No_daftar, Nama_ybj, Alamat_YBJ, kode_pasien Nama, kode_dokter, nama_dokter, biaya_jasa hasil_diagnosa, status_rawat, id_poli
5. Data Perawatan
Nama Arus Data : Data Perawatan
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.4 – Perawatan, Perawatan – Proses 2.6 Perawatan – Proses 2.5
Struktur Data : No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, tgl_masuk, tgl_keluar, ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan 6. Nota
Nama Arus Data : dt_Nota
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.6- Proses 2.7, Proses 2.6 – pasien Struktur Data :No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya
7. Resep
Nama Arus Data : dt_Resep
Alias : -
(65)
65
Struktur Data : no_resep, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, kode_obat, nama_obat, jenis_obat harga, dosis, takaran, jumlah
8. Laporan Data Pasien
Nama Arus Data : L. dt pasien
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.3 – Kepala RM
Struktur Data : No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat
jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli
9. Laporan Data Pasien Rawat Inap Nama Arus Data : dt_LPRI
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.5 – Kepala RM
Struktur Data : No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, Kode_ dokter, diagnose, tgl_masuk,
tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan 10.Laporan Pembayaran
Nama Arus Data : dt_L. pembayaran
(66)
Aliran Data : Proses 2.7 – Kepala RM
Struktur Data : No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya
4.2.4. Perancangan Basis Data 4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel – tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi – kondisi tertentu.
a. Bentuk Unnormal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
Unnormal = { Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan, No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat, jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli, Kode Pasien, Nama, Alamat, No_daftar, Nama_ybj, Alamat_YBJ, kode_pasien, Nama, kode_dokter, nama_dokter, biaya_jasa, hasil_diagnosa, status_rawat, id_poli, No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya, no_resep, tgl_resep no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, kode_obat, nama_obat, jenis_obat
(67)
67
harga, dosis, takaran, jumlah, No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat, jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli, No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, Kode_ dokter, hasil_diagnosa, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan, No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya}
b. Bentuk Normalisasi Pertama
Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
{ Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan, No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, id_poli, nama_poli, kode_dokter, nama_dokter, biaya_jasa, hasil_diagnosa, status_rawat, No_nota, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya, kode_obat, nama_obat, jenis_obat harga, dosis, takaran, jumlah, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan, tgl_bayar, no_resep, tgl_resep }
c. Bentuk Normalisasi Kedua
Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel
(68)
berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :
tblPasien = { kode_pasien, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan, hasil_diagnosa, status_rawat, tgl_masuk, tgl_keluar, Jumlah_tindakan }
tblDaftar = { No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj}
tblTindakan = { Kode_Tindakan, Nama_Tindakan, Harga_Tindakan} tblDokter = { Kode_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis, Biaya_Jasa} tblRuangan = { Kode_Ruang, Kelas, Ruangan, Status, Tarif}
tblObat = { kode_obat, nama_obat, jenis_obat, harga, takaran, harga,} tblResep = { no_resep, tgl_resep, jumlah }
tblBayar = { No_nota, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya }
tblPoli = {id_poli, nama_poli} d. Normalisasi Ketiga
Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh.
tblPasien = { kode_pasien*, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan}
tblPoli = {id_poli*, nama_poli}
tblDaftar = { No_daftar*, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien**, id_poli **}
(69)
69
tblTindakan = { Kode_Tindakan*, Nama_Tindakan, Harga_Tindakan} tbldetailTindakan = {no_daftar**, kode_tindakan**, jumlah_tindakan} tblDokter = { Kode_Dokter*, Nama_Dokter, Spesialis, Biaya_Jasa} tblRuangan = { Kode_Ruang*, Kelas, Ruangan, Status, Tarif} tblObat = { kode_obat*, nama_obat, jenis_obat, harga,dosis,takaran} tblResep = { no_resep*, tgl_resep, no_daftar** }
tbldetailResep = { no_resep**, kode_obat**, jumlah}
tblDiagnosa = {no_daftar**, hasil_diagnosa, status_rawat, kode_dokter**} tblPerawatan = {no_daftar**, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruang**}
tblBayar = { No_nota*, no_daftar**, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya }
Keterangan : * = primery key ** = Foreign Key 4.2.4.2.Relasi Tabel
Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan yang lainnya. Relasi antar table untuk sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap adalah sebagai berikut:
(70)
TblObat kode_obat* nama_obat jenis_obat Harga Dosis takaran TblTindakan Kode_Tindakan* Nama_Tindakan Harga_Tindakan TblDetailTindakan no_daftar* kode_tindakan** jumlah_tindakan TblRuangan Kode_Ruang* Kelas, Ruangan Status Tarif TblDokter Kode_Dokter* Nama_Dokter Spesialis Biaya_Jasa Id_poli** TblDaftar No_daftar* tgl_daftar nama_ybj alamat_ybj kode_pasien id_poli** TblPasien kode_pasien* Nama Alamat Jenis_Kelamin Umur Pangkat Jabatan Kesatuan TblPembayaran No_nota* no_daftar** tgl_bayar total_resep total_tindakan total_ruangan total_dokter total_biaya TblResep no_resep* tgl_resep no_daftar** TblDetailResep no_resep** kode_obat** jumlah TblDiagnosa no_daftar** hasil_diagnosa status_rawat kode_dokter** TblPerawatan no_daftar** tgl_masuk tgl_keluar kode_ruangan** tblPoli Id_poli* Nama_poli
Gambar 4.11 Tabel Relasi 4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Relasi antar table untuk sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap adalah sebagai berikut:
(71)
71
pasien melakukan daftar memilih poli
tindakan
diagnosa
dokter resep
Detail resep
obat perawatan
ruangan
pembayaran
1 1 1 1
1
1 1
1
n
1 1
1
n 1
Gambar 4.12 ERD (Entity Relationship Diagram) 4.2.4.4. Struktur File
Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuah record. File yang dipakai untuk Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Inap adalah sebagai berikut :
(72)
1. Pasien
Tabel 4.2 Struktur File Pasien
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
kode_pasien varchar 6 Kode Pasien
nama_pasien varchar 35 Nama Pasien
Alamat varchar 50 Alamat
jenis_kelamin varchar 10 Jenis Kelamin
Umur int 2 Umur
pangkat varchar 35 Pangkat
jabatan varchar 35 Jabatan
kesatuan varchar 50 Kesatuan
2. Obat
Tabel 4.3 Struktur File Obat
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
kode_obat varchar 4 Kode Obat
nama_obat varchar 30 Nama Obat
jenis_obat varchar 15 Jenis Obat
harga_obat Float 8 Harga Obat
dosis varchar 35 Dosis
(73)
73
3. Tindakan Medis
Tabel 4.4 Struktur File Tindakan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
kode_tindakan varchar 4 Kode Tindakan
nama_tindakan varchar 35 Nama Tindakan
biaya_tindakan Float 8 Biaya Tindakan
4. Dokter
Tabel 4.5 Struktur File Dokter
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
kode_dokter varchar 12 Kode Dokter
nama_dokter varchar 35 Nama Dokter
spesialis varchar 35 Spesialis
biaya_jasa Float 8 Biaya Jasa
(74)
5. Ruangan
Tabel 4.6 Struktur File Ruangan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
kode_ruangan varchar 4 Kode Ruangan
Kelas varchar 10 Kelas
Ruangan varchar 10 Ruangan
status_ruang varchar 10 Status Ruang
6. Daftar
Tabel 4.7 Struktur File Daftar
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_daftar varchar 12 Nomor Daftar
tgl_daftar datetime 8 Tanggal Daftar
nama_ybj varchar 35 Nama Yang Bertanggung Jawab
alamat_ybj varchar 50 Alamat Yang
BertanggungJawab
kode_pasien varchar 6 Kode Pasien
(75)
75
7. Perawatan
Tabel 4.8 Struktur File Perawatan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran
tgl_masuk datetime 8 Tanggal Masuk
tgl_keluar datetime 8 Tanggal keluar
kode_ruangan varchar 4 Kode Ruangan
8. Detail Tindakan
Tabel 4.9 Struktur File Detail Tindakan
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran
kode_tindakan varchar 4 Kode Tindakan
(76)
9. Diagnosa
Tabel 4.10 Struktur File Diagnosa
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_daftar varchar 12
hasil_diagnosa varchar 100
status_rawat varchar 15
kode_dokter varchar 12
10. Resep
Tabel 4.11 Struktur File Resep
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_resep varchar 10 Nomor Resep
tgl_resep datetime 8 Tanggal Resep
(77)
77
11. Detail Resep
Tabel 4.12 Struktur File Detail Resep
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_resep varchar 10 Nomor Resep
kode_obat varchar 4 Kode Obat
jumlah tinyint 1 Jumlah
12. Bayar
Tabel 4.13 Struktur File Bayar
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
no_nota varchar 12 Nomor Nota
tgl_bayar datetime 8 Tanggal Pembayaran
no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran
total_resep Float 8 Total Biaya Resep
total_tindakan Float 8 Total Biaya Tindakan total_tarif_kamar Float 8 Total Biaya Kamar
total_dokter Float 8 Total Biaya Jasa
4.2.4.5.Kodefikasi
Pengkodean berguna untuk memudahkan dalam mengelompokkan data dan pemrosesan. Selain itu juga pengkodean dapat membantu dalam
(1)
xv
8 Simbol Garis Alir
B. Data Flow Diagram ( DFD)
No Simbol
Keterangan
1 Simbol Proses
2 Media Penyimpanan data
3 External Entity
(2)
xvi C. Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Keterangan
Persegi Panjang
Menunjukkan himpunan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain)
Belah Ketupat
Menunjukkan himpunan relasi
Garis
Menunjukkan penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
(3)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian ... 7
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 56
Tabel 4.2 Struktur File Pasien ... 72
Tabel 4.3 Struktur File Obat ... 72
Tabel 4.4 Struktur File Tindakan ... 73
Tabel 4.5 Struktur File Dokter ... 73
Tabel 4.6 Struktur File Ruangan ... 74
Tabel 4.7 Struktur File Daftar ... 74
Tabel 4.8 Struktur File Perawatan ... 75
Tabel 4.9 Struktur File Detail Tindakan ... 75
Tabel 4.10 Struktur File Diagnosa ... 76
Tabel 4.11 Struktur File Resep ... 76
Tabel 4.12 Struktur File Detail Resep ... 77
Tabel 4.13 Struktur File Bayar ... 77
Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem ... 96
Tabel 5.2 Pengujian Login ... 97
Tabel 5.3 Pengujian Data Obat ... 97
Tabel 5.4 Pengujian Data Dokter ... 98
Tabel 5.5 Pengujian Data Tindakan ... 98
Tabel 5.6 Pengujian Data Ruang ... 98
Tabel 5.7 Pengujian Data Pasien ... 99
Tabel 5.8 Pengujian Data Pendaftaran ... 99
(4)
xiii
Tabel 5.10 Pengujian Data perawatan ... 100 Tabel 5.11 Pengujian Data Pembayaran ... 101
(5)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbill’alamin segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah S.W.T karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSAU DR. MOCH. SALAMUN BANDUNG”. Sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini jauh dari sempurna, baik teknik penulisan maupun materinya, mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis dalam hal ini menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
(6)
iv
4. Imelda, ST, MT. selaku dosen wali dan dosen pembimbing.
5. Pihak Rumah Sakit TNI-AU Dr. Salamun Bandung (Bag. Rekam Medis) beserta karyawan-karyawannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Ibunda dan Ayahanda tercinta, adik-adikku (titiek dan yayang) dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
7. Sahabat-sahabatku erni, gita, rini, anak kelas MI-7 seperjuangan yang memberi semangat, best friends matic 7, warmobers dan semua yang tidak bisa disebutin semuanya.
8. Dan seseorang yang selalu menyayangiku yang selalu memberikan semangat dan doa yang tulus.
Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.
Bandung, Juli 2010 Penulis
NINDI SEPTIANI NIM 1.05.06.323