Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Inap Pada RSAU DR. MOCH SALAMUN

(1)

i

ABSTRAK

RSAU dr. moch. Salamun merupakan salah satu rumah sakit dimana sistem pengolahan data masih belum terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data pasien dan pendaftaran pasien rawat inap, selain itu proses pencarian data pasien membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu dengan cara membuka arsip seluruh data pasien, hal itu pula yang akan menghambat proses pembuatan laporan data pasien. Adapun tujuan yang penulis lakukan dalam skripsi ini yaitu bagaimana sistem informasi pelayanan pasien rawat inap yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun dan untuk dapat merancang sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun yang dapat membantu dalam hal pengolahan data pasien rawat inap serta dapat membantu dalam pembuatan laporan data pasien. Kegunaan penelitian ini adalah unutuk kegunaan praktis dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah serta meningkatkan kualitas pelayanan pasien, untuk kegunaan akademis adalah menerapkan ilmu manajemen informatika ke dalam dunia nyata.

Metode penelitian yang digunakan selama penelitian adalah metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem. Metode pengumpulan data melalui sumber data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dan sumber data sekunder dengan menganalisis dokumen-dokumen. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Prototipe. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terstruktur yang akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk Normalisasi, Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram (ERD). Pembuatan sistem informasi pelayanan pasien ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.

Berdasarkan hasil skripsi yang telah dibuat maka Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Inap ini dirancang untuk memudahkan dalam pengolahan data pasien dan pendaftaran pasien serta pelayan pasien rawat inap gar terhindar dari kesalahan, tidak lagi membutuhkan waktu yang lama untuk proses pencarian data serta proses pembuatan laporan.


(2)

ii

processing and calculation of the cost of patient care besides the search process patient data requires a long time that is by opening the archive all patient data it also will hinder the process of reporting patients data. The aim of the authors do in this paper is how the system information patients inpatients who is running on RSAU dr. moch. Salamun and to be able to design a system of patient service information on RSAU dr. moch. Salamun that can help in terms of data processing in patients and can assist in making patient data report Usefulness of this research is to the practical usefulness of further consideration in solving problem and improve the quality of patient registration services academic purpose is to apply management science informatics into the real world.

The method used for research is a method of data collection, methods of system development, system approach method. Data were collected through primary data sources by observation and interviews and secondary data sources to analyze the documents. Method of system development used is prototype method. The method used is a structured approach which will be described in terms of document flow map, context diagram, data flow diagrams and data dictionary. And for the depiction of the database design will be illustrated in the form of Normalization, Relation Table, Entity-Relationship Diagram. Making patient care information system is using the program Visual Basic 6.0 and to databasenya use SQL Server 2000.

Based on theses results have been made the Patient Information System for Inpatient Admission is designed to facilitate the processing of patient data and calculating the cost of care to avoid mistakes no longer requires a long time to process the data search and reporting process.


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah S.W.T. Ilahi Rabbi yang dengan Kekuasaan dan limpahan Rahmat-Nya, akhirnya penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W Tujuan disusunnya Tugas Akhir yang berjudul “ SISTEM INFORMASI PELAYAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSAU DR. MOCH. SALAMUN BANDUNG” ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program sarjana pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat kurangnya pengalaman dan keterbatasan yang penulis miliki dalam memberikan penyajian materinya.

Terlepas dari semua itu, penyusunan tugasakhir ini tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini ucapan terima kasih yang ingin penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E. M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Wahyuni S.Si, MT selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, masukan dan perbaikan mengenai tugas akhir kepada penulis.

5. Bapak Dibyo selaku karyawan RSAU DR Moch Salamun Bandung yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.


(4)

iv

6. Bapak Rudi Selaku Karyawan RSAU DR Moch Salamun Bandung yang telah banyak membimbing penulis dalam melakukan penelitian. Selain pihak-pihak di lingkungan Universitas, Tak bisa dilepaskan peran dan dorongan orang-orang yang dekat dengan penulis. Untuk mereka yang dibawah ini sebesar-besar pula terima kasih :

1. Mama dan Papa yang telah melimpahkan kasih sayang, doa serta dukungan dan dorongan yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun, terima kasih yang tak terhingga kepada mama, papa.

2. Adikku yang telah memberikan dukungan dan do’a nya dalam kelancaran pembuatan Tugas akhir ini Terima Kasih Adikku Qurratul Ayun.

3. Keluarga besar Mama dan Papa yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran pembuatan Tugas Akhir ini.

4. Terima Kasih Mugseda Ralfiana yang selalu memberikan motivasi, doa untuk kelancaran pembuatan tugas akhir ini.

5. Terima kasih Untuk Mas Budhi yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Untuk temen teman kostan cad 37 terima kasih telah meberikan dorongan dan semangat kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini terima kasih semua.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2011


(5)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi yang berkembang pesat saat ini, telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan – kemudahan sehingga banyak digunakan di berbagai bidang. Seiring dengan perkembangan teknologi ini makin banyak bidang yang mulai beralih ke sistem komputer terutama untuk persoalan pengolahan , penyimpanan data, serta pengaturan sistem yang biasa dilakukan secara manual dan membutuhkan tenaga, waktu, pikiran yang banyak serta keamanan data yang belum terjamin. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang dapat memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi .

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara merupakan salah satu unsur kemiliteran yang memiliki fungsi khusus mempertahankan wilayah Indonesia dari sektor kedirgantaraan. Dalam susunan organisasi instansi ini salah satunya terdapat pelayanan khusus untuk para prajurit TNI yang mempunyai kesulitan dalam bidang medis sehingga akan dirujuk kerumah sakit TNI-AU, organisasi ini disebut dengan Korps Kesehatan Militer. RSAU dr. moch. Salamun melayani prajurit dan keluarganya dan masyarakat umum. RSAU dr. moch. Salamun juga melayani pasien rawat inap khususnya bagi prajurit TNI dan keluarganya serta untuk masyarakat umum yang mendapat rujukan dari dokter maupun dari puskesmas terdekat.


(6)

Instalasi Rawat jalan merupakan salah satu instalasi dari rekam medis yang berfungsi memberikan pelayanan awal berupa pendaftaran pasien yang akan berobat jalan, serta memberikan laporan yang berkenaan dengan pasien yang berkunjung.

RSAU dr. moch. Salamun merupakan salah satu rumah sakit dimana sistem pengolahan data pasien rawat inap masih belum terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data pasien, selain itu proses pencarian data pasien membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan data yang diolah jumlahnya banyak, maka hal ini perlu dilakukan supaya data tidak menumpuk dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Permasalahan yang terjadi di rumah sakit ini adalah sistem informasi pelayanan pasien rawat inap yang masih belum memenuhi kebutuhan dalam menangani tindakan medis/ pemeriksaan dokter, pemesanan kamar atau pencatatan pasien rawat inap, juga belum adanya sistem informasi yang menangani pembuatan laporan. Oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi, rumah sakit dituntut untuk menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul Tugas Akhir “Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Inap Pada RSAU Dr. MOCH. SALAMUN”.


(7)

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang ada di atas dapat diidentifikasikan masalah yang ada di perusahaan ini sebagai berikut :

1. Proses pemesanan kamar dilakukan secara manual, karena bagian administrasi nya harus mencari dahulu data kamar yang kosong .

2. Proses Pembayaran rawat Inap yang belum terintegrasi.

3. Proses Pencatatan Pasien rawat inap yang masih menggunakan Buku besar

4. Lambatnya proses penyajian laporan data pasien diakibatakan karena masih ada nya pencatatan secara manual.

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang harus diselesaikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pasien rawat inap yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.

2. Apakah dengan adanya Sistem Informasi pelayanan pasien rawat inap ini akan mempermudah proses dalam pelayanan pasien rawat inap.

3. Bagaimana Proses Pemesanan Kamar rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

4. Bagaimana Proses Pembayaran Rawat Inap

5. Bagaimana implementasi sistem informasi pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.


(8)

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi pengolahan data dan pelayanan pasien rawat inap di RSAU dr. moch. Salamun, guna mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang data pasien, dan menghindari kesalahan pengolahan data serta pembuatan laporan di RSAU dr. moch. Salamun.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.

2. Untuk merancang suatu sistem informasi dalam melakukan proses pelayanan pasien rawat inap.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada RSAU dr. moch. Salamun.

4. Untuk mengetahui implemetasi sistem informasi pelayanan pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

1.3. Kegunaan Penelitian 1.3.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi pasien Rawat inap pada RSAU dr. Moch. Salamun.


(9)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pasien.

1.3.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang mengambil Tugas Akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi si dalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya pada RSAU dr. moch. Salamun.

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak keluar dari permasalahan yang ingin disampaikan oleh penulis, maka penulis membuat suatu batasan masalah yaitu :


(10)

2. Obat yang digunakan tersedia pada Rumah Sakit.

3. Sistem informasi yang dibuat membahas tentang tindakan medis atau pemeriksaan pasien rawat inap.

4. Tidak membahas rujukan pasien.

5. Setelah Melakukan Pemeriksaan Dokter Pasien Diasumsikan Rawat Inap.

1.5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini penulis melakukan penelitian di RSAU dr. moch. Salamun yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2011 sampai dengan 20 Maret 2011 untuk mendapatkan informasi tentang pengolahan data pasien rawat inap yang lebih lengkap agar mempermudah penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan waktu yang sudah ditetatapkan.

Adapun lokasi atau alamat RSAU dr. moch. Salamun terletak di ciumbuleuit No. 203 Bandung, telpon (022) 2031624.


(11)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :

Menurut Jerry FithGerald (1981) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto, 2005 : 1)

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Masih menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :


(12)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

[sumber : Jogiyanto MBA, Ph.D,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi : Yogyakarta]

2.1.3. Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.


(13)

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2.1.4. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

a. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan (system boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.


(14)

Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar (evironments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut


(15)

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :


(16)

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan

Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan


(17)

Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2. Kosep Dasar informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,

2.2.2. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui satu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.


(18)

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.

5. Efisien (efficiency)

Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.

Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.


(19)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapa komponen-komponen seperti :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.


(20)

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Pasien Rawat Inap

Pasien adalah orang sakit yang dirawat Dokter, ada dua jenis pasien yaitu pasien dalam dan pasien luar. (Tim Penyusun Kamus Pusat 2000 : 734)

1. Pasien dalam, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tinggal atau dirawat dalam suatu unit atau tempat palayanan kesehatan tertentu atau biasa disebut dengan pasien rawat inap

2. Pasien luar, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tertentu dan tidak tinggal atau dirawat pada suatu pelayanan kesehatan atau biasa disebut dengan pasien rawat jalan.Rawat inap adalah perawatan pasien dengan menginap di rumah sakit.

Dengan demikian, pasien rawat inap adalah segenap proses kegiatan tulis menulis, surat menyurat beserta penyimpanan dan pengurusan naskah-naskah dan segala pencatatan-pencatatan yang diperlukan untuk melayani pasien yang dirawat inap di rumah sakit.

2.5 Administrasi Pelayanan

Menurut [KBBI4], pelayanan adalah “usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang)”.

Pelayanan/jasa menurut [Adr1], konsep produk pelayanan/jasa mempunyai empat tingkatan:


(21)

1. Produk Pelayanan/Jasa Inti

Produk ini memberi jasa pelayanan yang utama, misalnya yang harus membangun dengan kegiatan Rumah Sakit adalah pemeriksaaan pasien oleh Dokter.

2. Produk yang diharapkan.

Produk dasar atau inti yang ditambah dengan persyaratan minimal yang harus diterima oleh yang bersangkutan dalam hal ini adalah pihak pasien selain pelayanan yang diterima ada juga yang cukup penting yaitu pelayanan misalnya keluarga yang mempunyai hak mendapat informasi mengenai pasien.

3. Produk Tambahan.

Produk yang diharapkan berbeda dengan produk lain yang berhubungan dengan kehandalan dan kecepatan palayanan.

4. Produk Potensial.

Yaitu semua fasilitas yang ada dan mendukung beserta keuntungan yag diterima oleh pasien.

Dengan demikian, administrasi pelayanan pasien rawat inap adalah segenap proses kegiatan tulis menulis, surat menyurat beserta penyimpanan dan pengurusan naskah-naskah dan segala pencatatan-pencatatan yang diperlukan untuk melayani pasien yang dirawat inap di rumah sakit.


(22)

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut :

2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai berikut :

Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari. Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam visual basic adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Simbolic IntructionCode) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana hingga ke aplikasi pengolahan database.


(23)

2.6.1.1Elemen-Elemen Visual Basic 6.0

Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Jendela Properties

Tool Box Jendela Form Layout

Gambar 2.2 Tampilan Visual Basic 6.0 a. Tile Bar

Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program Visual Basic yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang aktif.


(24)

b. Menu Bar

Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0

c. Main Toolbar

Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. d. Toolbox

Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

e. Project

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.

f. Form

Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Didalam form kita dapat merancang sebuah program aplikasi dengan menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox.

g. Jendela Properties

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah properti-properti yang dimiliki sebuah objek. Pada jendela properties terdapat dua pilihan tabulasi,yaitu Alphabetic (urut berdasarkan abjad) dan Categorized (urut berdasarkan kelompok).


(25)

h. Jendela Form Layout

Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).

2.6.2 SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : 1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL


(26)

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.7 Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.


(27)

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a.Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b.Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).

c.Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.


(28)

2.7.1 Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.3 Topologi Bus

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

2. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.


(29)

Gambar 2.4 Topologi Ring

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.5 Topologi Star

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)


(30)

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga tree topology.

Gambar 2.6 Topologi Hybrid

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

2.7.2 Manfaat Jaringan Komputer 1. Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua


(31)

file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang system untuk membangun system yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.7.3 Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.


(32)

Gambar 2.7 Client Server


(33)

30

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Gagasan untuk membangun suatu Rumah Sakit Pusat TNI AU (Rumkit TNI AU) berawal dari pemikiran bahwa TNI Angkatan Udara harus mempunyai tempat penampungan penderitanya sendiri yang sempurna dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan kesehatan umum dan kegiatan-kegiatan kesehatan khusus. Kesehatan umum dalam arti merawat dan mengobati para anggota TNI AU beserta keluarganya. Sedangkan kegiatan kesehatan khusus yaitu kegiatan-kegiatan memelihara kesehatan penerbang dengan mengadakan medical check up, kegiatan-kegiatan penyelidikan kesehatan dalam tim yang bersifat khusus, mengadakan penilaian terhadap anggota yang telah selesai menjalankan cuti sakit serta kegiatan operatif khusus dalam arti angkatan maupun nasional. Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas, diadakan pula civic mission dengan jalan menerima penderita partikulir. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, maka atas kebijaksanaan Menteri / Panglima Angkatan Udara pada tahun 1958 mendirikan Rumah Sakit yang berlokasi dibelakang Bongkor Ciumbuleuit yang jauh dari pangkalan Husein Sastranegara dengan maksud untuk


(34)

mengantisipasi adanya serangan dari pihak musuh, sehingga lokasinya jauh dari instalasi militer. Disamping bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, Rumkit TNI AU juga menyelenggarakan pendidikan paramedis.

Adapun tahapan-tahapan pembangunan Rumah Sakit TNI Angkatan Udara Dr. Salamun adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pertama

Pembangunan tahap pertama dimulai pada tanggal 19 Agustus 1961. Peresmian bangunan dilakukan oleh Ibu Utami Surjadarma (Istri Laksamana Surjadarma / Menteri / Panglima Angkatan Udara), selanjutnya untuk pengelolaan diserahkan kepada Komandan Kesehatan 002 Pangkalan Udara Husein Sastranegara.

2. Tahap Kedua

Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, pembangunan tahap kedua dimulai bulan Mei 1964. Adapun pembangunan yang dilakukan yaitu membangun ruangan anak, ruangan perwira, ruangan rekreasi dan instalasi air minum. Sumber air tersebut terletak si kampung Cigorowong, yang jaraknya kurang lebih 3 (tiga) km sebelah utara depot kesehatan002.

3. Tahap Ketiga

Untuk pelaksanaan tahap ketiga tidak dapat diselesaikan sesuai dengan rencana tetapi secara berangsur-angsur sampai dengan tahun 1973 beberapa bangunan telah diselesaikan., termasuk sarana pendidikan paramedis.


(35)

Untuk mencapai tujuannya maka usaha-usaha pembangunan Rumah Sakit TNI AU Dr. Salamun dituangkan pada program-program yang tidak lepas dari lima pokok kebijaksanaan pimpinan TNI Angkatan Udara, yaitu :

a. Pembentukan small effective unit b. Peningkatan maintenance capability

c. Peningkatan mutu pendidikan dan latihan personil

d. Peningkatan tertib administrasi dalam rangka melaksanakan manajemen yang lebih sehat.

e. Peningkatan kondisi prasarana pangkalan udara. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI Terbaik di Jawa Barat Misi :

1. Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi dan latihan TNI/TNI AU.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota TNI /TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum. 3. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara

berkesinam-bungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi yang digunakan oleh RSAU dr. moch. Salamun adalah Struktur organisasi garis dan Staf. Komposisi organisasi ini menunjukan suatu garis komando atau perintah dan hubungan lancar antar bagian dengan tugasnya masing-masing.


(36)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Urusan Medis dan Informasi Kesehatan (Urminmed) adalah organisasi yang bertanggungjawab kepada Kepala Medis (Kamed). Adapun uraian tugas sub bagian Rekam Medis yang dipimpim oleh Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) adalah sebagai berikut :

(TPP II)

PENERIMAAN PASIEN ULANG

(TPP I)

PENERIMAAN PASIEN BARU

URUSAN ASKES PPARTRS

ASSEMBLING / CHECKING

CODING INDEXING FILE

PULAHTA DAN

LAPORAN KAMED

KAURMINMED

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

PENERIMAAN PASIEN RAWAT

JALAN

ADMINISTRASI DAN AGENDA


(37)

1. Mempelajari program Rumah Sakit, Instansi terkait dan uraian tugas perorangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Rekam Medis dengan menganalisis rencana dan hasil kerja setahun sebelumnya dan arahan dari pimpinan.

3. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis berdasarkan pedoman kerja yang berlaku.

4. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis.

5. Melakukan koordinasi integrasi dan sinkronisasi di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis maupun dengan unit lain yang terkait sesuai dengan tugasnya masing-masing.

6. Memberi saran dan bahan pertimbangan kepada atasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan Rekam Medis sesuai dengan permasalahannya sebagai bahan masukan atasan dalam menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan.

7. Membuat usulan kebutuhan fasilitas Sub Bagian Rekam Medis, menganalisis data pelaksanaan kegiatan.

8. Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan beban dan bobot kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis untuk diajukan kepada pimpinan melalui Minpers.


(38)

9. Memberikan bimbingan pelaksanaan layanan Rekam Medis melalui rapat staf atau memberi petunjuk pelaksanaannya agar kegiatan pelayanan Rekam Medis dapat berjalan lancar.

10.Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pendaftaran pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menjalankan tugasnya di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis,

Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) dibantu oleh petugas Pelaksana Sub Bagian Rekam Medis yang terdiri dari :

1. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Baru(TPP.I) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menerima pendaftaran pasien rawat jalan baru (ARM.01). b. Pemberian Nomor Rekam Medis.

c. Wawancara melalui formulir pendafataran pasien baru untuk pengisian riwayat klinik Rekam Medis.

d. Menyiapkan Rekam Medis rawat jalan baru sesuai dengan poliklinik yang dituju.


(39)

2. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Lama (TPP.II) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mencari kartu / dokumen Rekam Medis yang lama dengan menggunakan kartu berobat dan apabila pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas mencari dalam KIUP.

b. Menerima pasien dengan sistem perjanjian.

c. Melengkapi Rekam Medis sesuai dengan poliklinik yang dituju. d. Memberikan informasi tentang alur dan ketentuan pasien lama. 3. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Rawat Jalan

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menerima pendaftaran pasien rawat baru / lama. b. Mencatat identitas pasien ke Rekam Medis. c. Mencatat Rekam Medis pada register pasien.

4. Petugas Bagian Kelengkapan dan Assembling / Checking Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menerima Rekam Medis dari poliklinik dan ruang perawatan. b. Menyortir, menyusun kembali kelengkapan kualitas dan kuantitas

apabila ada Rekam Medis yang kurang lengkap atau tercecer. c. Mengembalikan Rekam Medis yang kurang lengkap dalam

pengisian Rekam Medis ke poliklinik atau ruang perawatan.

d. Setelah dicek kebenarannya, diserahkan kembali ke bagian koding untuk di diagnosa penyakitnya


(40)

5. Petugas Bagian Koding

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Setelah menerima Rekam Medis dari Bagian Assembling, petugas Koding mengkode diagnosa yang telah tersedia pada lembaran Rekam Medis.

b. Koding menggunakan ICD-10 standar yang berlaku yang sudah ditetapkan oleh Depkes.

c. Membuat laporan tentang macam penyakit khususnya 10 macam penyakit tertinggi

6. Petugas Indexing Rekam Medis

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Memasukan kode penyakit pada kartu indeks ( penyakit / operasi / kematian / dokter ).

b. Membantu petugas bagian koding dan file.

c. Membantu / perencanaan pengadaaan formulir yang sudah habis. 7. Petugas Bagian File

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mengantarkan Menyimpan dan menyusun Rekam Medis yang sudah lengkap ke dalam Rekam Medis.

b. Bertugas menyiapkan kelengkapan dokumen Rekam Medis untuk pasien baru.


(41)

d. Rekam Medis ke poliklinik yang dituju. 8. Petugas Bagian Pengolahan Data dan Laporan

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan formulir laporan bulanan, triwulan dan tahunan Diskes AU dan Depkes RI.

b. Mengumpulkan data laporan dari ruang perawatan, poliklinik dan Dukkes.

c. Mengolah data / rekapitulasi laporan bulanan, triwulan dan tahunan Diskes AU dan Depkes RI.

d. Menyajikan data / laporan kegiatan pelayanan kesehatan dan Dukkes-Arsip, Diskes dan Depkes.

9. Petugas Bagian Administrasi dan Agenda Surat Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Penomoran Surat Kematian, cuti sakit, keterangan sakit.

b. Pelayanan Pembuatan Visum et Repertum, Asuransi Kesehatan (Jamsostek), Askes dan lain-lain.

c. Pengetikan riwayat penyakit, laporan, surat menyurat dan lain-lain. d. Pengiriman laporan ke Diskes AU dan Depkes RI.

e. Penyimpanan Arsip Laporan. 3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah proses perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Penulis memilih jenis desain penelitian dengan data


(42)

primer/sekunder, karena jika peneliti membutuhkan data primer maka peneliti dapat langsung observasi ke tempat penelitian sedangkan jika membutuhkan data sekunder maka peneliti dapat mengevaluasi kembali data-data primer yang didapat dari tempat penelitian tersebut.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1Sumber Data Primer

Dalam mengumpulkan sumber data primer dalam tugas akhir ini penulis melakukan Observasi (Pengamatan Langsung), dan Interview (Wawancara).

a. Observasi

Teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lansung mengenai proses pelayanan pasien rawat inap dari pendaftaran sampai pemeriksaan dokter serta data-data yang mengalir untuk disajikan sebagai bahan penyusunan laporan tugas akhir. Penulis melakukan observasi pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.

Observasi yang didapatkan atau dhasilkan adalah system yang dilakukan pada pasien rawat inap masih bersifat manual atau system penyimpanan data pasien masih dilakukan dengan pencatatan buku besar.

b. Interview

Metode ini dilakukan dengan cara melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis sebagai pewawancara sedangkan nara sumber adalah


(43)

petugas – petugas yang berada pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.

Selama melakukan interview atatu wawancara ini penulis dapat mengetahui proses atau prosedur pasien rawat inap. Sehingga dapat berguna bagi penulis untuk merancang suatu system informasi pasien rawat inap.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama, dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data ini berisi data-data berupa teori-teori yang berasal dari berbagai buku literature. Penulis juga menggunakan dokumen – dokumen yang terkait dengan proses rawat inap untuk melakukan analisis. Dokumen dokumen yang digunakan yaitu Identitas, Formulir pendaftaran, kartu berobat, Tindakan perawatan, dan pembayaran rawat inap. 3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan di gunakan penulis adalah analisis dan perancangan terstruktur, pendekatan sistem yang penulis ambil adalah berorientasi pada data dimana pada analisis terdapat :

1. Flow Map

2. Diagram Konteks

3. Data Flow Diagram (DFD) 4. Teknik Normalisasi


(44)

5. Entity Relantionship Diagram (ERD) 6. Kamus Data

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Membuat prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji prototype

Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan


(45)

sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dari user.

5. Mengembangkan versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. Dibawah ini adalah tahapan pendekatan prototype yang ditujukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2 Tahapan Pendekatan Prototype

Identifikasi Kebutuhan Sistem

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki

Prototype

Mengembangkan Versi Produksi


(46)

( Sumber : Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. lingga jaya. Bandung)

Penulis mengambil model proses secara prototyping karena :

a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan nampak bagi pemakai secara cepat (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype.

b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon user) sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat lunak dapat dengan cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user. c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar

kebutuhan user dapat dipenuhi. 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

1. Flow Map

Flowmap atau dapat disebut juga block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan atau keluaran proses maupun transaksi dengan symbol – symbol tertentu (Andri Kristanto, 2003:68).


(47)

2. Diagram kontek

Andri Kristanto (2003:63) mengungkapkan bahwa diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah system . Diagram konteks merupakan bagian dari DFD yang hanya menjelaskan proses sistem yang akan dibuat. Diagram konteks dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Andri Kristianto (2003:55) mengemukakan bahwa : “ DFD adalah suatu

model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interkasi antara data yang

tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut”.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (Andri Kristanto, 2003:66).


(48)

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien.

Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya : 1. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (Andri Kristanto, 2003:76).

Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal. Sebuah tabel dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori, yaitu

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless – Join Decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation).

3. Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF). Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai berikut :


(49)

Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.

b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki depedensi terhadap kunci primer.

c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif. Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada.

2. Relasi Tabel

Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

3. Entity-Relationship Diagram

ERD merupakan bentuk bagan yang menggunakan relasi dan entitas suatu informasi. Entitas relasi dibuat untuk menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entity Relationship Diagram (ERD) dapat juga dikatakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.


(50)

1. Entity

Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship

Pada ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar (bisa dengan kalimat aktif dan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang. 3.2.4 Pengujian software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian Black Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi


(51)

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? 3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? 4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem? 6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi

sistem?

Dengan mengaplikasikan ujicoba Black Box, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:

1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup beralasan.

2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu ujicoba yang spesifik.


(52)

49

4.1Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam sistem pelayanan pasien rawat inap terdapat dokumen yang terkait dalam proses pelayanan pasien rawat inap. Dokumen- dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Identitas

Sumber : Pasien

Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien sewaktu mendaftar

Item Data : No_ID, Nama_Pasien, Alamat 2. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran


(53)

Fungsi : Sebagai data pasien Item Data : No_ID, Nama_Pasien,

Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Kota, No. Telp, Angkatan, Gol.

Darah

3. Nama Dokumen : Buku Register Pasien Sumber : Petugas Administrasi Fungsi : Sebagai data pasien

Item Data : Tanggal, No_RM, No_ID, Nama_Pasien, Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat,

Poliklinik, Penyakit 4. Nama Dokumen : Kartu Berobat

Sumber : Bag. Administrasi

Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien untuk berobat


(54)

5. Nama Dokumen : Laporan Rawat inap Pasien Sumber : Administrasi

Fungsi : Sebagai data pasien Item Data : No_RM, No_ID,

Nama_Pasien,Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Penyakit 6. Nama Dokumen : Resep

Sumber : poliklinik

Fungsi : Sebagai data obat yg harus di beli pasien Item Data : No_RM, Nama_Pasien, Alamat, Diagnosa,

Dokter, Nama_Obat

7. Nama Dokumen : Tindakan Medis Sumber : Poliklinik

Fungsi : Untuk mengetahui tindakan apa saja yang diberikan kepada pasien

Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,


(55)

Kamar, Tgl, tindakan 8. Nama Dokumen : Nota/ Struk

Sumber : Administrasi

Fungsi : Sebagai surat bukti pembayaran Item Data : Nama_Pasien,Alamat,

No_Transaksi,

Tgl_Transaksi, Total_Bayar 4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat Inap pada RS. TNI-AU dr. Salamun adalah sebagai berikut :

Pasien menyerahkan no. KTP/identitas, data kamar, surat rujukan ke bagian administrasi, kemudian bagian administrasi mencatat data pemesanan kamar, setelah itu data pemesanan kamar dibuat, kemudian bagian administrasi membuat kartu pemeriksaan rawat inap, kemudian kartu pemeriksaan rawat inap diserahkan kepasien, kemudian pasien menyerahkan kartu pemeriksaan rawat inap ke poliklinik, kemudian bagian poliklinik memeriksa pasien setelah diperiksa keluar data hasil pemeriksaan dan bagian poliklinik membuat surat keterangan sembuh, kemudian surat keterangan sembuh diserahkan ke bagian administrasi, bagian administrasi membuat tagihan pemesanan kamar dan tagihan pemeriksaan rawat inap, tagihan kamar dan tagihan pemeriksaan diserahkan kepasien kemudian


(56)

pasien menyerahkan kekasir untuk melakukan pembayaran, bagian kasir mengecek total tagihan pasien, kemudian kasir membuat slip pembayaran rawat inap. Slip pembayaran rawat inap diserahkan kepasien, kemudian yang satunya lagi diserahkan ke bagian administrasi, di bagian administrasi membuat laporan rawat inap pasien, kemudian laporan rawat inap diserahkan ke kepala Rumah Sakit.

4.1.2.1. Flow Map

Model dari sistem pendaftaran pasien rawat Inap pada Rumah Sakit TNI AU dr. Salamun yang berjalan dapat digambarkan dalam bentuk Flow Map seperti gambar 4.2 :


(57)

data Pasien data Pasien

Data Pendaftaran

Kartu Berobat

Pasien Bag. Administrasi Bag. poliklinik Apotik Kasir Kepala RS

Resep Obat Membuat Data Obat Data obat Kartu Berobat Data Hasil Kunjungan Pemeriksaan Dokter Data Pemesanan Kamar Mencatat Pendaftaran pasien Membuat Kartu Berobat Kartu Berobat Kartu Berobat Kartu Berobat Melakukan Pemeriksaan dokter Data Hasil Pemeriksaan Kartu Berobat Melakukan Pemeriksaan lab Data Hasil Pemeriksaan Kartu Berobat Data Hasil Pemeriksaan Lab Membuat Surat Pengantar Rawat inap Data Hasil Pemeriksaan Kartu Berobat Data Hasil Pemeriksaan LabSurat Pengantar Rawat Inap Data Hasil Pemeriksaan Kartu Berobat Data Hasil Pemeriksaan Lab Surat Pengantar Rawat Inap Kartu Berobat Surat Pengantar Rawat Inap Kartu Berobat Surat Pengantar Rawat Inap Mencatat Data Pemesanan Kamar Data Pemesanan Kamar Kartu Berobat Kartu Berobat Kartu Berobat Melakukan Kunjungan Pemeriksaan Membuat Resep obat Resep Obat Data obat Data obat Data Pemesanan Kamar Data Hasil Pemeriksaan Data Hasil Pemeriksaan Lab Data obat Data Pemesanan Kamar Data Hasil Pemeriksaan Data Hasil Pemeriksaan Lab Membuat Tag. Rawat Inap Data Tag. Rawat inap 2 Data Tag. Rawat inap Data Tag. Rawat inap Data Tag. Rawat inap Membuat Faktur Pembayara n Rawat Inap Faktur Pembayaran Rawat inap Faktur Pembayaran Rawat inap Membuat Lap. Rawat Inap Lap. Rawat Inap Lap. Rawat Inap


(58)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Diagram konteks digunakan juga untuk mempresentasikan keseluruhan dari sistem. Adapun diagram konteks sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

Sistem Informasi Rawat Inap

Pasien Kepala Rs.

Data Kamar Surat Rujukan

Formulir Pendaftaran Yg Telah diisi

Kartu Pemeriksaan Rawat Inap Struk. Pembayaran Obat Resep Obat

Surat Ket. Sembuh

Struk Tag. Kamar & Tag. Pemeriksaan Slip Pembayaran Rawat inap

Struk Pemeriksaan Dokter

Lap. Rawat Inap

Gambar 4.3 Diagram Konteks Rawat Inap

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD yang sedang berjalan digambarkan sebagai berikut :


(59)

1.0 Mencatat Pendaftaran pasien Pasien 2.0 membuat KartuBerobat 3.0 Melakukan Pemeriksaan Dokter 6.0 Mencatat Data Pemesanan kamar Data Pasien Kartu Berobat Kepala RS Data Pendaftaran Kartu Berobat 4.0 Melakukan Pemeriksaan Lab Data Hsl Pemeriksaan Dokter Kartu Berobat 5.0 Membuat Surat Pengantar Rawat Inap Data Hsl Pemeriksaan lab Data Hsl Pemeriksaan Dokter Kartu Berobat

Surat Pengantar Rawat Inap Data Hsl Pemeriksaan lab Data Hsl Pemeriksaan Dokter Kartu Berobat

Kartu Berobat Surat Pengantar Rawat inap

Data Pemesanan Kamar Kartu Berobat 7.0 Melakukan Kunjungan Pemeriksaan pasien Kartu Berobat 8.0 Membuat Resep obat Data Hsl Kunjungan Pemeriksaan 9.0 Membuat Data obat keluar Resep Obat

Faktur Pembayaran Rawat Inap

10.0 Membuat Tagihan Rawat

Inap Data Pemeriksaan Dokter

Data Pemeriksaan Lab Data Pemeriksaan kamar

11.0 Membuat Faktur Pembayran Rawat inap Data Tag. Rawat Inap 12.0 Membuat Lap. Rawat Inap Faktur Pembayran Rawat Inap

Lap. Rawat Inap

Gambar 4.4 DFD Rawat Inap Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi administrasi pelayanan pasien rawat inap yang sedang berjalan maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No. Masalah Entitas Solusi

1. Proses pemesanan kamar dilakukan secara manual, karena bagian administrasi nya harus mencari dahulu data

Bag.

Administrasi.

Perlu di tingkatkan pada proses terkomputerisasi


(60)

kamar yang kosong .

2. Proses Pembayaran Rawat inap Masih bersifat manual.

Bag.

Administrasi,

dan Bag.

Poliklinik

Perlu adanya suatu sistem informasi .

3. Lambatnya proses penyajian laporan data pasien diakibatkan karena masih adanya pencatatan secara manual.

Kepala Rumah Sakit

Perlu adanya Proses Sistem Informasi

4.2. Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan dalam proses Pembayaran dan pemesanan kamar secara Terkomputerisasi.

2. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan laporan – laporan pasien yang dibutuhkan.


(61)

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan.

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum dalam sistem informasi pasien rawat inap pada Rumah Sakit TNI AU dr. Salamun yang diusulkan adalah semua data-data yang sudah terintegrasi ke dalam sebuah database, sehingga dapat mempermudah dalam pengolahan data pasien.

4.2.3. Analisis Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Pasien Melakukan Pendaftaran Ke bagian adm, Kemudian bag. Adm meminta data pasien, kemudian data pasien diinputkan, setelah diinput data pasien bag. Adm mencetak kartu berobat, kemudian kartu berobat diserahkan ke pasien. Kemudian pasien melakukan pemeriksaan awal dokter, untuk mendekati penyakit, setelah itu dokter menginput data pemeriksaan pasien untuk mencetak surat pengantar rawat inap. Setelah itu surat pengantar pengantar rawat inap diserahkan ke pasien. Kemudian pasien melakukan pemesanan kamar ke bagian adm kemudian bag adm menginput data pemesanan kamar. Setelah pasien dirawat


(62)

inap, dokter melakukan kunjungan pemeriksaan pasien dan dokter menginput resep obat. Bagian lab melakukan pemeriksaan lab ke pasien. Kemudian pasien mengambil obat diapotik. Setelah sembuh pasien melakukan registrasi keluar rawat inap ke bagian adm, kemudian pasien melakukan pembayaran rawat inap. 4.2.3.1Flow Map

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-


(63)

tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Flow Map berikut

Data Pasien Data Pasien

Pasien Bag. Administrasi Bag. poliklinik Apotik Kepala RS

Input Data Pendaftaran Pasien Da ta Ba se Ra wa t In a p Kasir Kartu Berobat Cetak Kartu Berobat Kartu Berobat

Kartu Berobat Kartu Berobat

Input Data Pemeriksaan Awal

Cetak Pengantar Surat Rawat inap

Surat Pengantar Rawat Rawat Inap Surat Pengantar

Rawat Rawat Inap

Input Data Pemesanan

Kamar Surat Pengantar

Rawat Rawat Inap

Surat Pengantar Rawat Rawat Inap

Kartu Berobat Input Kunjungan Pemeriksaan & Resep Cetak Pengantar Lab Surat Pengantar lab Surat Pengantar lab Kartu Berobat Kartu Berobat Surat Pengantar lab Bag. Lab Surat Pengantar lab Input Pemeriksaan Lab Cetak Hasil Pemeriksaan Lab Hsl pemeriksaan Lab Hsl pemeriksaan Lab

Kartu Berobat Kartu Berobat

Cek Status Pasien Data Pasien Ubah Status Keluar Rawat Inap

Cetak Lap. Rawat Inap Laporan Rawat inap Laporan Rawat inap Data RI

Hitung Biaya RI

Cetak Faktur Pembayaran Faktur pembayaran Faktur pembayaran Resep Obat Hitung Resep Obat Cetak Resep Resep Obat Resep Obat


(64)

4.2.3.2Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Sistem Informasi Rawat Inap

Pasien

Pasien

Kepala Rs.

Kartu berobat

Data Hasil pemeriksaan lab Resep Obat

Faktur pembayaran

Lap. Rawat Inap Surat Pengantar Rawat Inap

Identitas Pasien

Gambar 4.7 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.3Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses- proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.


(65)

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada Sistem Informasi pelayanan pendaftaran pasien rawat inap adalah sebagai berikut :

Pasien 1.0 Input Data Pendaftaran Data Pasien Pendaftaran Pasien Data Psien 3.0 Input Data Pemeriksaan awal 2.0 Cetak Kartu Berobat Data Pendaftan pasien Kartu Berobat Pemeriksaan Data Pemeriksaan 8.0 Input Data Pemeriksaan Lab Kartu Berobat

Surat pengantar lab

Lab Data Pemeriksaan Lab 9.0 Cetak hasil pemeriksaan Lab Hasil Pemeriksaan Lab

Data Pemeriksaan Lab 4.0 Cetak Surat Pengantar Rawat Inap Data Hsl Pemeriksaan Dokter Surat Pengantar Rawat inap 6.0 Input Kunjungan Pemeriksaan dan resep Kartu Brobat 5.0 Input Data Pemesanan Kamar

Surat pengantar rawat inap

Kamar Pemesanan kamar

7.0 Cetak pengantar lab Data hasil Pemeriksaan

11.0 Hitung biaya rawat inap Rawat inap Data Pembayaran Rawat inap 10.0 Ubah Status Rawat Inap Data pasien 12.0 Cetak Faktur Pembayaran Data Pembayaran RI

13.0 Cetak lporan

Rawat Inap

Faktur Pembayaran Kepala Rumah

Sakit Laporan Rawat Inap

Surat pengantar lab

Data pasien Data pasien Faktur pembayaran 14.0 Hitung Resep Obat Resep obat Resep obat 15.0 Cetak Resep Dt hsl pemeriksaan

Tagihan obat

Resep obat

Resep obat

Gambar 4.8 DFD Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.4Kamus Data

1 Nama arus data : Data pasien

Alias : Data pendaftaran pasien, Kartu berobat Aliran data : Pasien-Proses1, Proses1-file pendaftaran, file


(66)

pasien-Proses2, Proses 2-Pasien Pasien-Proses3 Struktur data : No id, nama pasien, tempat tanggal lahir, umur,

alamat, no tlp, golongan darah, agama, status, jenis kelamin, no pendaftaran.

2. Nama arus data : data pemesanan kamar

Alias : -

Aliran data : Proses5-File kamar

Struktur data : Kode kamar, nama kamar, harga kamar, tipe kamar, fasilitas kamar, nama pasien.

3. Nama arus data : data pemeriksaan dokter Alias : Surat pengantar rawat inap

Aliran data : Proses 3-File pemeriksaan,file pemeriksaan- Proses4,Proses4-Pasien,Pasien-Proses5 Struktur data : Nip dokter, nama dokter, jenis pemeriksaan,

diagnosa, alamat, gejala, tindakan medis, kode penyakit, tanggal pemeriksaan, nama specialis, no.pemeriksaan labotarium, no.pemeriksaan dokter.

4. Nama arus data : Data hasil pemeriksaa lab

Alias :

Aliran data : Proses 8- File lab,File lab-Proses9,Proses9-Pasien Struktur data : Nip dokter, nama dokter, no.pemeriksaan


(67)

5. Nama arus data : Resep Obat. Alias : Data tagihan obat.

Aliran data : File resep obat-File14,Proses14-File Rawat inap Proses15-Pasien

Struktur data : kode obat, nama obat, jenis obat, jumlah obat, harga obat

6. Nama arus data : Faktur pembayaran

Alias : Data pembayaran rawat inap

Aliran data :Proses 11 – File Rawat Inap, File Rawat Inap- proses12,Proses12-Pasien,Proses12-Proses13

Struktur data : No.Pasien, tanggal faktur, tanggal masuk, tanggal keluar, total tagihan pemeriksaan, total tagihan obat, total tagihan biaya kamar, total pembayaran, nama pasien, total tagihan labotarium.

7. Nama arus data : Laporan rawat inap.

Alias : -

Aliran data : Proses 13- kepala rumah sakit 4.2.4 Perancangan Basis Data

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel – tabel yang telah dibuat sehingga tidak


(68)

menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi – kondisi tertentu.

a. Bentuk Unnormal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

Unnormal : Data pasien, nama pasien, tempat tanggal lahir, umur, alamat, no tlp, no pasien, golongan darah, agama, status, jenis kelamin, nip dokter, nama dokter, jenis pemeriksaan, penyakit, alamat, gejala, tindakan medis, kode penyakit, tanggal pemeriksaan, nama dokter specialis, kode pemeriksaan dokter, kode pemeriksaan labotarium, kode obat, nama obat, harga obat, aturan minum, nama dokter, nama pasien, tanggal resep obat, kode kamar, nama kamar, harga kamar, tipe kamar, fasilitas kamar, nama pasien, no rawat inap, tanggal masuk, tanggal keluar, total tagihan pemeriksaan dokter, total tagihan obat, total tagihan kamar, total tagihan labotarium, total tagihan rawat inap, no kunjungan,

b. Bentuk Normalisasi Pertama

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini


(69)

{no pasien, data pasien/ identitas, nama pasien, tempat tanggal lahir, umur, alamat, no tlp, golongan darah, agama, status, jenis kelamin, nip dokter spesialis, nama dokter, alamat dokter lab, nip dokter lab, kode pemeriksaan dokter, tindakan medis, tanggal pemeriksaan dokter, kode pemeriksaan lab, parameter pemeriksaan, nilai parameter, hasil nilai pemeriksaan lab, status hasil pemeriksaan, kode penyakit, nama penyakit, gejala, kode obat, nama obat, jenis obat, harga obat, kode resep obat, tanggal resep, aturan minum, kode kamar, nama kamar, tipe kamar, harga kamar, fasilitas, no faktur, tanggal faktur, tanggal masuk, tanggal, total tagihan pemeriksaan dokter, total tagihan pemeriksaan lab, total tagihan obat, total tagihan kamar, total rawat inap.}

c. Bentuk Normalisasi Kedua

Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :

Normalisasi Kedua :

Pasien : No. Pasien, nama pasien, tempat tanggal lahir, umur, alamat, no telp, golongan darah, agama, status, jenis kelamin.


(70)

Kunjungan Dokter : No. rawat inap, Kode Pemeriksaan Dokter, No Pasien, Tgl Pemeriksaan Dokter,Nip Dokter, Harga.

Pemeriksaan Awal : No.Pemeriksaan awal,No.pasien,NIP dokter

Dokter Spesialis : Nip dokter spesialis, nama dokter spesialis, alamat dokter spesialis.

Dokter Lab : Nip Dokter Lab, nama dokter Lab, alamat dokter Lab.

Tindakan Medis : Kode tindakan medis, nama tindakan medis, tanggal tindakan medis, nip dokter spesialis**, no pasien**, harga.

Data Pemeriksaan Lab : Kode pemeriksaan lab, nama pemeriksaan, parameter pemeriksaan lab, nilai parameter, harga, no pasien**, hasil nilai pemeriksaan lab, status hasil pemeriksaan, nip dokter lab**, tanggal pemeriksaan.

Penyakit : Kode penyakit, nama penyakit, no pasien Obat : Kode obat, nama obat, jenis obat, harga obat. Resep : Kode resep obat, tanggal resep, aturan minum, no


(71)

Kamar : Kode kamar, nama kamar, tipe kamar**, no pasien**

Type Kamar : Tipe Kamar, Jenis kamar, harga, fasilitas, harga. Pembayaran Rawat Inap : No rawat inap , tanggal masuk, tanggal keluar,

total tagihan dokter, total tagihan lab, total tagihan obat, total tagihan kamar, no pasien**, total tagihan, no pasien.

d. Bentuk Normalisasi Ketiga

Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh.

Normalisasi Ketiga :

Pasien : No pasien*, data pasien/ identitas pasien, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, umur, alamat, no telp, golongan darah, agama, status, jenis kelamin. Dokter Spesialis : Nip dokter spesialis*, nama dokter spesialis,

alamat, no telp.

Kunjungan Dokter : No. rawat inap*, Kode Pemeriksaan Dokter, No Pasien**, Tgl Pemeriksaan Dokter,Nip Dokter**, tot Harga,


(72)

Pemeriksaan awal : No.Pemeriksaan awal*,No.pasien**,NIP dokter** Dokter Lab : Nip Dokter Lab*, Nama Dokter Lab, Alamat

Dokter lab.

Data Pemeriksaan lab : Kode pemeriksaan lab*, nama Pemeriksaan, nilai parameter, harga.

Pemeriksaan Lab : Kode Pemeriksaan Lab**, No Pasien**, tanggal pemeriksaan, Nip dokter lab**

Penyakit : kode penyakit*, nama penyakiit, gejala. Obat : Kode obat*, nama obat, jenis obat, harga obat. Resep : Kode resep obat*, tanggal resep, aturan minum,

kode obat**, No Pasien**.

Detail Resep : Kode Resep Obat**, Nip Dokter Spesialis

Tindakan Medis : Kode Tindakan Medis*, nama Tindakan Medis, harga

Kamar : Kode kamar*, nama kamar, tipe kamar**. Detail Kamar : kode kamar*, no pasien, no pasien rawat inap**. Type Kamar : Type kamar*, jenis kamar, harga, fasilitas

Rawat Inap : No Faktur*, No Pasien**, tanggal masuk, tanggal keluar, total tagihan obat, total tagihan pemeriksaan


(1)

144


(2)

143 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan dalam Skripsi ini dengan adanya Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap ini adalah :

1. Dengan adanya proses pemesanan kamar secara terkomputerisasi maka administrasi tidak perlu lagi mencari kamar mana yang kosong atau sudah terisi..

2. Dengan adanya Sistem Informasi Pasien Rawat Inap yang di buat dapat mengurangi kesalahan pengolahan data dan mempermudah proses pembuatan laporan data pasien.

3. Dengan adanya analisis dan pengujian sistem program pada RSAU dr. moch. Salamun, maka dapat diketahui kekurangan-kekurangan sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan sistem.

4. Dengan adanya implementasi sistem informasi pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan rumah sakit tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

5. Dengan adanya Proses Pembayaran Terkomputerisasi maka Semua pembayaran dapat terintegrasi seluruhnya.


(3)

144

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam Skripsi ini adalah:

1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut tidak hanya pada sistem rawat inap saja dan pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat sehingga sistem dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat untuk kurun waktu yang cukup lama.

2. Pada aplikasi ini sebaiknya sering melakukan backup data agar tidak terjadi kehilangan data.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta

Jogiyanto 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Kristanto Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, cetakan pertama. Gava Media. Yogyakarta

Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. Lingga Jaya. Bandung

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan Madcoms. 2008. Microsoft Visual Basic 6.0 untuk pemula. Andi. Yogyakarta

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Teguh Wahyono. 2003. Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 2002Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, Jakarta .


(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : DEVRILROSADI

NIM : 10505838

Tempat/ Tanggal Lahir : JAMBI, 08 APRIL 1987 Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Kubangsari 1 NO. 37 Kel. Sekeloa, Kec. Coblong, Bandung

No.Telp/HP : 081394437373

E-mail : devrilrosadi@yahoo.com Pendidikan

1993-1999 : SDN. 74 Kota Jambi 1999-2002 : SLTPN 1 Jambi

2002-2005 : SMAN 6 Jambi

2005-2009 : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (D3) 2009-2011 : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (S1)

Bandung, 2011