Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara:

55.23 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 keuangan, atau liabilitas jasa pengelolaan yang baru tersebut pada nilai wajarnya.

26. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara:

a nilai tercatat; dan b jumlah dari i pembayaran yang diterima termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung dan ii setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas lihat paragraf 62b harus diakui pada laba rugi. 27. Jika aset yang ditransfer merupakan bagian aset keuangan yang lebih besar misalnya ketika entitas mentransfer arus kas dari bunga yang merupakan bagian dari instrumen utang, lihat paragraf 16a dan bagian yang ditransfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan secara keseluruhan, maka nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan yang lebih besar tersebut harus dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Untuk tujuan ini, aset jasa pengelolaan yang masih dimiliki diperlakukan sebagai bagian yang masih diakui. Selisih antara: a nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya; dan b jumlah dari i pembayaran yang diterima untuk bagian yang dihentikan pengakuannya termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung dan ii setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas lihat paragraf 62b diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui pada ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan 55.24 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut. 28. Jika entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan yang lebih besar pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, maka nilai wajar bagian yang tetap diakui harus ditentukan. Jika entitas tersebut pernah menjual bagian yang serupa dengan bagian yang tetap diakui atau terdapat transaksi pasar untuk bagian tersebut, maka harga terkini dari transaksi aktual merupakan taksiran terbaik untuk penentuan nilai wajarnya. Jika tidak terdapat kuotasi harga atau transaksi pasar terkini untuk menentukan nilai wajar dari bagian yang tetap diakui, maka taksiran terbaik untuk nilai wajarnya adalah selisih antara nilai wajar aset keuangan yang lebih besar secara keseluruhan dan jumlah yang diterima dari pihak penerima transfer untuk bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut. Transfer yang Tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan lihat paragraf 20b 29. Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada periode selanjutnya, entitas mengakui setiap pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas keuangan. Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer lihat paragraf 20cii 30. Jika entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikan aset yang ditransfer, dan masih memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut, 55.25 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutan entitas. Tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Contoh: a apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas adalah jumlah terendah antara i nilai aset yang ditransfer, dan ii nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh entitas nilai jaminan. b apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk penerbitan danatau pembelian opsi atau keduanya atas aset yang ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas adalah nilai aset yang ditransfer yang mungkin dibeli kembali. Namun demikian, dalam hal penerbitan opsi jual put option atas suatu aset yang diukur pada nilai wajar, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas dibatasi pada nilai terendah antara nilai wajar aset yang ditransfer dan harga pelaksanaan opsi lihat paragraf PA63. c jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsi yang diselesaikan secara kas atau persyaratan yang serupa atas aset yang ditransfer, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas diukur dengan cara yang sama seperti opsi yang diselesaikan secara nonkas sebagaimana diatur pada huruf b di atas. 31. Jika entitas masih mengakui aset dikarenakan adanya keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut, maka entitas juga mengakui liabilitas terkait. Terlepas dari persyaratan pengukuran lain dalam Pernyataan ini, aset yang ditransfer beserta liabilitas terkaitnya diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki entitas. Liabilitas terkait diukur dengan cara yang akan membuat nilai tercatat neto dari aset yang ditransfer dan liabilitas terkait merupakan: a biaya perolehan diamortisasi dari hak dan kewajiban 55.26 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 yang masih dimiliki entitas, jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan diamortisasi; atau b setara dengan nilai wajar dari hak dan kewajiban yang masih dimiliki entitas apabila diukur secara terpisah, jika aset yang ditransfer diukur pada nilai wajar. 32. Entitas tetap mengakui setiap pendapatan yang timbul dari aset yang ditransfer selama terdapat keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut, dan harus mengakui setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait. 33. Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, pengakuan perubahan dalam nilai wajar aset yang ditransfer dan liabilitas terkait dilaporkan secara konsisten sesuai dengan paragraf 62, dan tidak boleh saling hapus. 34. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanya terhadap satu bagian saja dari aset keuangan misalnya ketika entitas masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian dari aset yang ditransfer, atau masih memiliki sisa hak yang tidak mengakibatkan masih dimilikinya secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikan aset keuangan tersebut dan entitas masih memiliki pengendalian, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Untuk tujuan ini, ketentuan dalam paragraf 28 diterapkan. Selisih antara: a nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui; dan b jumlah dari i pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan ii setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas lihat paragraf 62b diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif 55.27 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 yang sebelumnya diakui pada ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut. 35. Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka pilihan dalam Pernyataan ini untuk menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dapat diterapkan untuk liabilitas terkait. Transfer Keseluruhan 36. Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset dan liabilitas terkait tidak boleh saling hapus. Demikian juga, entitas tidak boleh saling menghapuskan setiap pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dengan setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait [lihat PSAK 50 revisi 2010: Instrumen Keuangan: Penyajian paragraf 45]. 37. Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan bukan kas seperti instrumen utang atau instrumen ekuitas pada pihak penerima transfer, maka akuntansi untuk pihak yang mentransfer dan pihak penerima transfer atas jaminan tersebut bergantung pada apakah pihak penerima transfer memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan kembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang mentransfer telah wanprestasi. Kedua belah pihak mencatat agunan tersebut dengan cara sebagai berikut: a Jika pihak penerima transfer sesuai kontrak atau konvensi memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan kembali agunan tersebut, maka pihak yang mentransfer mereklasifikasi aset tersebut dalam laporan posisi keuangannya terpisah dari aset lainnya misalnya sebagai aset yang dipinjamkan, instrumen ekuitas yang dijaminkan, atau piutang pembelian kembali. b Jika pihak penerima transfer menjual agunan yang dijaminkan padanya, maka pihak penerima transfer 55.28 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 mengakui hasil penjualan tersebut dan mengakui liabilitas yang diukur pada nilai wajar atas kewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut. c Jika pihak yang mentransfer wanprestasi berdasarkan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagi berhak untuk menarik agunannya, maka pihak yang mentransfer menghentikan pengakuan agunan tersebut, dan pihak penerima transfer mengakui agunan tersebut sebagai asetnya yang diukur pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, atau jika pihak penerima transfer sudah menjual agunan tersebut, maka pihak penerima transfer harus menghentikan pengakuan kewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut. d Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf c, pihak yang mentransfer tetap mencatat agunan tersebut sebagai asetnya dan pihak penerima transfer tidak diperkenankan untuk mengakui agunan tersebut sebagai aset. Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Lazim Reguler 38. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim reguler diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA68–PA71. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan 39. Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan atau bagian dari liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. 40. Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan persyaratan 55.29 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 yang berbeda secara substansial dicatat sebagai penghapusan extinguishment liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Demikian juga, modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada atau bagian dari liabilitas keuangan tersebut terlepas ada atau tidak keterkaitannya dengan kesulitan keuangan debitor dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. 41. Selisih antara a nilai tercatat liabilitas keuangan atau bagian dari liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer pada pihak lain, dengan b jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi. 42. Jika entitas membeli kembali bagian dari liabilitas keuangan, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari liabilitas keuangan tersebut kepada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal pembelian kembali. Selisih antara a nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dengan b jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, untuk bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut diakui dalam laba rugi. PENGUKURAN Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan 43. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. 55.30 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 44. Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal transaksi lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA68–PA71. Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal 45. Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal, Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan pada paragraf 08: a aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b investasi dimiliki hingga jatuh tempo; c pinjaman yang diberikan atau piutang; dan d aset keuangan tersedia untuk dijual. Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan pengakuan laba rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitas dapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat kategori di atas ketika menyajikan informasi dalam laporan keuangan. Entitas mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh PSAK 60. 46. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan lainnya, kecuali untuk aset keuangan berikut ini: a pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai definisi paragraf 07, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; b investasi dimiliki hingga jatuh tempo sesuai definisi paragraf 08, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; dan c investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak 55.31 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan PA97. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 97–111. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi penurunan nilainya sesuai paragraf 65–77 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA100–PA109. Pengukuran Liabilitas Keuangan setelah Pengakuan Awal 47. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk: a liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas tersebut, termasuk derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai wajarnya, kecuali untuk derivatif liabilitas yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan. b liabilitas keuangan yang timbul ketika sebuah transfer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan pendekatan keterlibatan berkelanjutan. paragraf 29 dan 31 diterapkan dalam pengukuran liabilitas keuangan tersebut. c kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan pada paragraf 08. Setelah pengakuan awal, penerbit kontrak tersebut harus kecuali paragraf 47a atau b berlaku mengukur pada mana yang lebih tinggi antara: i jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 revisi 2009: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan 55.32 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 Aset Kontinjensi; dan ii jumlah pada saat pengakuan awal lihat paragraf 43 dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 revisi 2010: Pendapatan. d komitmen untuk menyediakan pinjaman dibawah suku bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbit komitmen tersebut harus kecuali paragraf 47a berlaku mengukur pada mana yang lebih tinggi antara: i jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57 revisi 2009: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan ii jumlah pada saat pengakuan awal lihat paragraf 43 dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 revisi 2010: Pendapatan. Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 97-111. Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar 48. Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk menerapkan Pernyataan ini, PSAK 50 revisi 2010: Instrumen Keuangan: Penyajian atau PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, entitas menerapkan Pedoman Aplikasi paragraf PA84–PA98. 49. Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukuran dalam suatu pertukaran yang wajar yang dimotivasi oleh pertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi- transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi 55.33 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 option pricing model. Apabila terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelaku pasar untuk menilai harga instrumen dan bahwa teknik tersebut telah teruji untuk memberikan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh pada transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima untuk menilai harga instrumen keuangan. Secara periodik, entitas menyesuaikan teknik penilaian dan menguji validitasnya menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atas instrumen yang sama yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang atau berdasarkan data pasar yang tersedia yang dapat diobservasi. 50. Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu misalnya tabungan adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar. Reklasifikasi 51. Entitas: a tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan; b tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh entitas sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan c dapat, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk 55.34 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat, mereklasifikasi aset keuangan tersebut dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika persyaratan pada paragraf 53 atau 55 terpenuhi. Entitas tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal. 52. Perubahan situasi berikut bukan reklasifikasi untuk tujuan dalam paragraf 51: a derivatif yang sebelumnya ditetapkan dan instrumen lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai arus kas atau lindung nilai investasi neto yang tidak lagi memenuhi syarat; b derivatif yang menjadi ditetapkan dan instrumen lindung nilai efektif dalam lindung nilai arus kas atau lindung nilai investasi neto; c aset keuangan yang direklasifikasikan ketika perusahaan asuransi mengubah kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersebut sesuai dengan PSAK 62 paragraf 44. 53. Aset keuangan dalam paragraf 51c kecuali aset keuangan dari jenis yang diuraikan dalam paragraf 55 dapat direklasifikasi dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi hanya dalam situasi yang langka. 54. Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 53, maka aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi menjadi biaya perolehan atau biaya perolehan amortisasi baru. 55. Aset keuangan yang berlaku paragraf 51c yang telah memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal dapat direklasifikasi 55.35 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. 56. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dapat direklasifikasi dari tersedia untuk dijual jika entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. 57. Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 55 atau dari tersedia untuk dijual sesuai dengan paragraf 56, maka aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Untuk aset keuangan yang direklasifikasi sesuai dengan paragraf 55, setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi baru. Untuk aset keuangan yang direklasifikasi dari tersedia untuk dijual sesuai dengan paragraf 56, setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 62b dicatat sesuai dengan paragraf 61. 58. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya dicatat sesuai paragraf 62b. 59. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan yang 55.36 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 tidak memenuhi salah satu kriteria paragraf 08, maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual tainting rule. Dalam reklasifikasi tersebut, selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus dicatat sesuai paragraf 62b. 60. Jika ukuran yang andal tersedia dari yang sebelumnya tidak tersedia untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan, dan aset atau liabilitas tersebut harus diukur pada nilai wajar lihat paragraf 46c dan 47, maka aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar, dan selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar dicatat sesuai paragraf 62. 61. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan entitas atau dalam situasi yang jarang terjadi dalam hal ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia lihat paragraf 46c dan 47 atau karena persyaratan “dua tahun buku sebelumnya” sebagaimana dimaksud dalam paragraf 08 telah terlewati, maka lebih tepat untuk mencatat aset keuangan atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi daripada menggunakan nilai wajar. Nilai wajar dari nilai tercatat atas aset keuangan atau liabilitas keuangan pada tanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan. Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas sesuai dengan paragraf 62b dicatat dengan cara sebagai berikut: a dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadi diamortisasi pada laba rugi selama sisa umur investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaan antara biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai jatuh tempo juga diamortisasi selama sisa umur aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif, serupa dengan amortisasi yang dilakukan 55.37 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 terhadap premium atau diskonto. Jika aset keuangan selanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi sesuai paragraf 74. b dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersebut kemudian mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi sesuai dengan paragraf 74. Keuntungan dan Kerugian 62. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai lihat paragraf 97–111, diakui sebagai berikut: a keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada laba rugi. b keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai lihat paragraf 74-77 dan keuntungan atau kerugian akbiat perubahan nilai tukar lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA99, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya harus direklasifiikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi lihat PSAK 1 revisi 2009: Penyajian Laporan Keuangan. Namun, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga 55.38 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 efektif lihat paragraf 08 diakui pada laba rugi lihat PSAK 23 revisi 2010. Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi ketika hak entitas untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut sudah ditetapkan lihat PSAK 23. 63. Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lihat paragraf 46 dan 47, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Namun, untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang merupakan item yang dilindung nilai lihat paragraf 85–92 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA114–PA124 akuntansi untuk keuntungan atau kerugiannya harus mengikuti ketentuan paragraf 97-111. 64. Jika entitas mengakui aset keuangan dengan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian lihat paragraf 38 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA68 dan PA71, maka setiap perubahan dalam nilai wajar aset yang akan diterima antara tanggal transaksi dengan tanggal penyelesaian tidak diakui untuk aset yang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai. Namun, untuk aset yang diukur pada nilai wajar, maka perubahan dalam nilai wajar tersebut diakui pada laba rugi atau dalam ekuitas, sesuai dengan paragraf 62. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan 65. Pada setiap tanggal pelaporan entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka entitas harus menerapkan paragraf 70 untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, paragraf 73 untuk aset 55.39 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, atau paragraf 74 untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual untuk menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilai tersebut. 66. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut peristiwa yang merugikan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Sulit untuk mengidentifikasi satu peristiwa tertentu yang menyebabkan penurunan nilai. Penurunan nilai pada dasarnya disebabkan oleh dampak kombinasi dari beberapa peristiwa. Kerugian yang diperkirakan timbul akibat peristiwa di masa depan tidak dapat diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yang dapat diobservasi yang menjadi perhatian dari pemegang aset tersebut mengenai peristiwa-peristiwa yang merugikan berikut ini: a kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan konsesi pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya 55.40 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: i memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut misalnya meningkatnya tunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlah pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulanan minimal; atau ii kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut misalnya bertambahnya tingkat pengangguran di area geografis pihak peminjam, turunnya harga properti untuk kredit properti di wilayah yang relevan, turunnya harga minyak untuk pinjaman yang diberikan kepada produsen minyak, atau memburuknya kondisi industri yang memengaruhi pihak peminjam dalam kelompok tersebut. 67. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan entitas tidak lagi diperdagangkan secara publik bukan merupakan bukti adanya penurunan nilai. Turunnya peringkat kredit entitas bukan, dengan sendirinya, merupakan bukti adanya penurunan nilai, meskipun itu dapat menjadi bukti adanya penurunan nilai jika dipertimbangkan bersama- sama dengan informasi lain yang tersedia. Penurunan dalam nilai wajar aset keuangan dibawah biaya perolehan atau di bawah biaya perolehan diamortisasi tidak serta merta dapat dianggap sebagai bukti terjadinya penurunan nilai misalnya penurunan dalam nilai wajar investasi dalam instrumen utang yang diakibatkan meningkatnya suku bunga bebas risiko. 68. Sebagai tambahan terhadap jenis peristiwa pada paragraf 66, bukti objektif mengenai penurunan nilai investasi dalam instrumen ekuitas mencakup informasi mengenai perubahan signifikan yang berpengaruh buruk pada lingkungan 55.41 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 teknologi, pasar, ekonomi, atau hukum di wilayah tempat pihak penerbit menjalankan usahanya, dan mengindikasikan bahwa biaya perolehan investasi pada instrumen ekuitas tersebut mungkin tidak bisa diperoleh kembali. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya juga merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai. 69. Dalam beberapa hal, data yang dapat diobservasi yang diperlukan untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai aset keuangan mungkin terbatas atau tidak lagi relevan sepenuhnya dengan situasi terkini. Sebagai contoh, hal ini terjadi ketika pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan dan hanya sedikit informasi historis yang tersedia berkenaan dengan pihak peminjam serupa. Demikian juga, entitas menggunakan pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai. Sejalan dengan itu entitas juga menggunakan pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk menyesuaikan data yang dapat diobservasi mengenai kelompok aset keuangan untuk mencerminkan keadaan terkini lihat paragraf PA105. Penggunaan estimasi yang rasional merupakan bagian penting dalam penyusunan laporan keuangan dan tidak mengurangi keandalannya. Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi 70. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut yaitu suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, 55.42 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. 71. Entitas pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara individual atau kolektif lihat paragraf 66. Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 72. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui seperti meningkatnya peringkat kredit debitor, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan 73. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, atau atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan dengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi 55.43 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa lihat paragraf 46c dan Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan PA97. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual 74. Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai lihat paragraf 66, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. 75. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi sesuai paragraf 74 merupakan selisih antara biaya perolehan setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. 76. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. 77. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi. 55.44 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 LINDUNG NILAI 78. Jika terdapat hubungan lindung nilai yang telah ditetapkan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai sebagaimana dijabarkan pada paragraf 93–96 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA125–PA127, maka akuntansi untuk keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai mengikuti ketentuan paragraf 97–111. Instrumen Lindung Nilai Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai 79. Pernyataan ini tidak membatasi situasi dimana derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang kondisi pada paragraf 96 terpenuhi, kecuali untuk sejumlah opsi yang diterbitkan lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA110. Namun demikian, aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai tukar. 80. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor yaitu pihak eksternal dari kelompok, segmen, atau entitas pelapor yang dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Meskipun entitas individual dalam kelompok atau divisi yang dikonsolidasikan dalam satu entitas dapat melakukan transaksi lindung nilai dengan entitas-entitas lain dalam kelompok atau divisi dalam entitas tersebut, transaksi intragrup seperti ini harus dieliminasi dalam konsolidasi. Oleh karena itu, transaksi lindung nilai tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian dari kelompok tersebut. Namun, transaksi tersebut mungkin memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan individual atau dalam pelaporan segmen sepanjang entitas tersebut merupakan 55.45 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 pihak eksternal terhadap entitas individual atau segmen yang dilaporkan. Penetapan Instrumen Lindung Nilai 81. Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Dengan demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan oleh entitas sebagai instrumen lindung nilai secara keseluruhan nilainya. Pengecualian yang diperkenankan hanya: a pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapannya sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk perubahan nilai intrinsik dalam opsi dan tidak termasuk perubahan dalam nilai waktu; dan b pemisahan elemen bunga dan harga saat ini spot price dari kontrak berjangka forward contract. Pengecualian-pengecualian tersebut diperkenankan karena nilai intrinsik suatu opsi dan premi suatu kontrak berjangka umumnya dapat diukur secara terpisah. Strategi lindung nilai yang dinamis yang menilai nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dapat memenuhi kualifikasi untuk akuntansi lindung nilai. 82. Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50 persen dari jumlah nosional, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai. Namun demikian, hubungan lindung nilai tidak dapat ditetapkan hanya untuk satu bagian saja dari periode waktu di mana instrumen lindung nilai masih berjalan. 83. Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas lebih dari satu jenis risiko sepanjang a risiko yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas; b efektivitas dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan c dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan yang spesifik dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang berbeda. 55.46 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 84. Dua atau lebih derivatif, atau proporsinya atau dalam kasus lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar, dua atau lebih nonderivatif atau proporsinya, atau kombinasi dari derivatif dan nonderivatif atau proporsinya, dapat dianggap sebagai kombinasi dan secara bersama-sama ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, termasuk ketika risiko yang timbul dari sejumlah derivatif saling hapus dengan risiko yang timbul dari derivatif lainnya. Namun, interest rate collar atau instrumen derivatif lainnya yang merupakan kombinasi dari opsi yang diterbitkan dan opsi yang dibeli tidak memenuhi kriteria sebagai instrumen lindung nilai jika kombinasi tersebut pada dasarnya menghasilkan opsi yang diterbitkan secara neto terdapat penerimaan premi neto. Demikian juga, dua atau lebih instrumen atau proporsinya dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai hanya jika tidak satu pun instrumen dimaksud merupakan opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan neto. Item yang Dilindung Nilai Item yang Memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai 85. Item yang dilindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi highly probable, atau investasi neto pada operasi di luar negeri. Item yang dilindung nilai dapat berupa a aset, liabilitas, komitmen pasti, transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri, b sekelompok aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri, yang memiliki karakteristik risiko yang serupa, atau c bagian dari portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berbagi risiko yang dilindung nilai, untuk lindung nilai portofolio risiko suku bunga. 86. Tidak seperti pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo bukan 55.47 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko suku bunga atau risiko pembayaran lebih awal, karena penetapan investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo mensyaratkan suatu intensi untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo tanpa memperhatikan perubahan pada nilai wajar atau arus kas dari investasi tersebut yang disebabkan oleh perubahan dalam suku bunga. Namun demikian investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dapat ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap risiko yang berasal dari perubahan nilai tukar dan risiko kredit. 87. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya aset, liabilitas, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor yang dapat ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai. Oleh karena itu, akuntansi lindung nilai dapat diterapkan pada transaksi antar entitas atau segmen dalam sebuah kelompok yang sama hanya dalam laporan keuangan individual atau terpisah dari entitas atau pelaporan segmen dan tidak dalam laporan keuangan konsolidasian dari kelompok tersebut. Sebagai pengecualian, risiko perubahan nilai tukar dari item moneter intragrup misalnya utang piutang antar dua anak perusahaan dapat memenuhi kualifikasi sebagai item yang dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian apabila risiko tersebut menghasilkan suatu eksposur keuntungan atau kerugian perubahan nilai tukar yang tidak dapat dieliminasi sepenuhnya dalam rangka konsolidasi sesuai PSAK 10 revisi 2010: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. Sesuai dengan PSAK 10, keuntungan dan kerugian pertukaran mata uang asing dari item moneter intragrup tidak tereliminasi seluruhnya pada saat konsolidasi ketika transaksi item moneter intragrup dilakukan dua entitas dalam grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda. Selain itu, risiko mata uang asing dari transaksi intragrup yang diperkirakan sangat mungkin terjadi dapat diakui sebagai item lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian sepanjang transaksi tersebut didenominasi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas yang melakukan transaksi tersebut dan risiko mata uang asing akan 55.48 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 memengaruhi laporan laba rugi konsolidasi. Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai 88. Jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan atau liabilitas keuangan, maka aset atau liabilitas tersebut dapat merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko yang berkaitan hanya dengan sebagian dari arus kas atau nilai wajarnya seperti satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih atau bagian dari arus kas tersebut atau persentase tertentu dari nilai wajar tersebut sepanjang efektivitas lindung nilai dapat diukur. Sebagai contoh, bagian yang dapat diidentifikasi dan diukur secara terpisah dari eksposur suku bunga atas aset yang menghasilkan bunga atau liabilitas yang terbebani bunga dapat ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai seperti komponen suku bunga bebas risiko atau komponen suku bunga acuan dari keseluruhan eksposur suku bunga dari suatu instrumen keuangan yang dilindung nilai. 89. Dalam lindung nilai atas nilai wajar dari eksposur suku bunga suatu portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan dan hanya dalam jenis lindung nilai ini, bagian yang dilindung nilai tersebut dapat ditetapkan dalam bentuk suatu jumlah mata uang seperti dalam jumlah dollar atau euro dan bukan sebagai aset atau liabilitas individual. Walaupun portofolio tersebut, untuk tujuan manajemen risiko, dapat mencakup sejumlah aset dan liabilitas, jumlah yang ditetapkan untuk dilindung nilai adalah jumlah dari aset atau jumlah dari liabilitas tersebut. Penetapan jumlah neto termasuk aset dan liabilitas tidak diperkenankan. Entitas dapat melakukan lindung nilai atas bagian dari risiko suku bunga yang terkait dengan jumlah yang ditetapkan tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus lindung nilai atas portofolio yang mengandung aset yang dapat dilunasi lebih awal, entitas dapat melakukan lindung nilai dari perubahan nilai wajar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai berdasarkan perkiraan tanggal penyesuaian bunga, dan bukan tanggal penyesuaian bunga berdasarkan 55.49 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 kontrak. Ketika bagian yang dilindung nilai didasarkan atas perkiraan tanggal penyesuaian bunga, maka pengaruh dari perubahan dalam suku bunga yang dilindung nilai pada saat perkiraan tanggal penyesuaian bunga dimaksud harus turut diperhitungkan dalam penentuan perubahan nilai wajar atas item yang dilindung nilai. Akibatnya, jika portofolio yang mengandung item yang dapat dilunasi lebih awal dilindung nilai dengan menggunakan derivatif yang tidak dapat dilunasi lebih awal, maka tidak akan efektif jika tanggal di mana item dalam portofolio yang dilindung nilai yang diperkirakan akan dilunasi lebih awal diubah, atau jika tanggal pelunasan awal aktualnya berbeda dari yang diperkirakan. Penetapan Item Nonkeuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai 90 Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai a terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau b untuk keseluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar. Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai 91. Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai. Selanjutnya, perubahan dalam nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai atas setiap item individual dalam kelompok item tersebut diperkirakan secara proporsional terhadap seluruh perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dari kelompok item tersebut. 55.50 Hak Cipta © 2011 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK 55 revisi 2011 92. Karena entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai atau kelompok instrumen serupa yang melindung nilai dengan item yang dilindung nilai atau kelompok item serupa yang dilindung nilai, maka membandingkan instrumen lindung nilai dengan posisi neto keseluruhan misalnya jumlah neto dari seluruh aset dengan suku bunga tetap dan liabilitas dengan suku bunga tetap yang memiliki jatuh tempo yang serupa, dan bukan dengan item yang secara khusus dilindung nilai, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Akuntansi Lindung Nilai 93. Akuntansi lindung nilai mengakui pengaruh saling hapus pada laba rugi atas perubahan nilai wajar dari instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai. 94. Hubungan lindung nilai terdiri atas tiga jenis: a lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba rugi. b lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang i dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan ii dapat mempengaruhi laba rugi. c lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10 revisi

2010: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing.