Bab VI. Pengolahan Data
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 56
5 Jika kolom 7 ada isian maka kolom 11 harus ada isian.
6 Kolom 11 dibagi kolom 7 harus dalam kewajaran. Jika tidak, maka hasil
ubinan dapat digunakan sebagai pedoman. 7
Jika kolom 11 ada isian maka kolom 12 harus ada isian.
c. SPH-TBF
1 Kolom 3 triwulan laporan = kolom 8 triwulan yang lalu.
2 Kolom 4 ≤ kolom 3.
3 Kolom 4 + kolom 5 kolom 3 jika kolom 6 ada isian.
4 Kolom 8 = kolom 3 - kolom 4 - kolom 6 + kolom 7
5 Jika kolom 4 ada isian maka kolom 9 harus ada isian.
6 Kolom 9 dibagi kolom 4 harus dalam kewajaran. Jika tidak, maka hasil ubinan
dapat digunakan sebagai pedoman. 7
Jika kolom 5 ada isian maka kolom 10 harus ada isian. 8
Kolom 10 dibagi kolom 5 harus dalam kewajaran. Jika tidak, maka hasil ubinan dapat digunakan sebagai pedoman.
9 Kolom 11 harus ada isian jika kolom 9 dan atau 10 ada isian.
d. SPH-TH
1 Kolom 3 triwulan laporan = kolom 8 triwulan yang lalu.
2 Kolom 4 kolom 3.
3 Kolom 4 + kolom 5 kolom 3 jika kolom 6 ada isian.
4 Kolom 8 = kolom 3 - kolom 4 - kolom 6 + kolom 7
5 Jika kolom 4 ada isian maka kolom 9 harus ada isian.
6 Kolom 9 dibagi kolom 4 harus dalam kewajaran. Jika tidak, maka hasil ubinan
dapat digunakan sebagai pedoman. 7
Jika kolom 5 ada isian maka kolom 10 harus ada isian. 8
Kolom 10 dibagi kolom 5 harus dalam kewajaran. Jika tidak, maka hasil ubinan dapat digunakan sebagai pedoman.
9 Kolom 11 harus ada isian jika kolom 9 dan atau 10 ada isian.
Bab VI. Pengolahan Data
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 57
3. Entri data SPH dan Imputasi
Entri data dan imputasi dilakukan di Badan Pusat Statistik ProvinsiKabupatenKota dengan menggunakan Program Komputer yang tersedia.
6.2. Pengolahan Rekapitulasi Daftar Isian SPH
Pengolahan Daftar Isian Rekapitulasi SPH terdiri dari Rekapitulasi KabupatenKota Statistik Pertanian Hortikultura RKSPH dan Rekapitulasi Propinsi Statistik Pertanian
Hortikultura RPSPH, dengan cara pengolahan sebagai berikut :
1. Pengolahan Produksi dan Luas Panen
Untuk sayuran dan buah-buahan semusim RKSPH-SBS dan RPSPH-SBS, bila
ingin mengetahui luas panen dan produksi per bulantriwulantahun terutama untuk yang dibongkar panen habis seperti bawang merah, bawang putih, bawang daun,
kentang, kubis, kembang kol, petsaisawi, wortel, lobak, kacang merah, dapat dihitung sebagai berikut :
a. Satu bulan : Luas panen pada bulan tersebut adalah luas yang dipanen habis,
produksi pada bulan tersebut adalah produksi habis.
b. Triwulan I Januari s.d Maret : Luas panen Januari s.d. Maret adalah luas
panen yang dipanen habis Januari + Pebruari + Maret, produksi pada triwulan tersebut adalah total produksi yang dipanen habis untuk Januari, Pebruari dan
Maret.
c. Satu tahun Januari s.d Desember : yaitu luas panen Januari s.d Desember
dari luas panen yang dipanen habis periode bulan Januari s.d Desember. Produksi satu tahun Januari s.d Desember adalah total produksi yang dipanen habis sejak
Januari s.d Desember.
Penjelasan 9. Perlu diperhatikan isian luas panen belum habis dari periode ke periode pelaporan
haruslah konsisten. Contoh 8.
Luas panen belum habis untuk tanaman jahe pada triwulan I sebesar 10.000 m
2
maka pada pelaporan triwulan II atau III atau IV tanaman tersebut harus tetap disertakan dalam luas panen belum habis sampai luasan tersebut dibongkar panen
habis.