Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 17
I I
I I
I I
. .
O O
R R
G G
A A
N N
I I
S S
A A
S S
I I
P P
E E
N N
G G
E E
L L
O O
L L
A A
A A
N N
D D
A A
T T
A A
H H
O O
R R
T T
I I
K K
U U
L L
T T
U U
R R
A A
3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pengelolaan data hortikultura di tingkat kecamatan adalah KCDMantri TaniPPL, di tingkat Kabupaten terdiri atas Dinas Pertanian KabupatenKota
dan BPS KabupatenKota, di tingkat Propinsi terdiri atas Dinas Pertanian Propinsi dan BPS Propinsi sedangkan di tingkat Pusat terdiri dari Direktorat Jenderal Hortikultura, PUSDATIN
Pertanian dan BPS. Secara umum struktur organisasi pengelolaan data hortikultura dikemukakan pada Gambar 4 berikut.
Gambar 4. Struktur Organisasi Pengelolaan Data Hortikultura. BADAN PUSAT STATISTIK
DEPARTEMEN PERTANIAN, DITJEN HORTIKULTURA,
PUSDATIN PERTANIAN
BPS PROPINSI
BPS KABUPATEN KOTA
DIPERTA PROPINSI
DIPERTA KABUPATEN KOTA
KCDMANTRI TANI PPL
Keterangan : : Koordinasi dan Kerjasama
: Garis Komando
Bab III. Organisasi Pengelolaan Data Hortikultura
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 18
3.2. Tugas dan Tanggung Jawab
Setiap institusi yang terkait dengan organisasi pengelolaan data hortikultura ini punya tugas dan tangung jawab sebagai berikut;
1. KCDMantri TaniPetugas Pengumpul Data mengumpulkan data dari lapangan di
tingkat kecamatan, dan menyampaikan hasil dari pengumpulan data ke Dinas Pertanian Diperta KabupatenKota.
2. Dinas Pertanian KabupatenKota memeriksa kelengkapan data dan kebenaran isian
laporan kemudian membuat rekapitulasi SPH menjadi RKSPH. Dokumen RKSPH dikoordinasikan dengan BPS KabupatenKota, kemudian RKSPH dikirim ke Diperta
Propinsi. 3.
BPS KabupatenKota memeriksa kelengkapan data dan melakukan validasi isian Daftar SPH, memasukkan data data entry dengan menggunakan Program Komputer yang
tersedia, kemudian mengirimkan hasilnya ke BPS Propinsi. 4.
Dinas Pertanian Propinsi memeriksa kelengkapan data dan melakukan validasi isian laporan RKSPH dan membuat rekapitulasi RKSPH menjadi RPSPH. Hasil RPSPH
tersebut dikoordinasikandisinkronkan dengan BPS Propinsi, kemudian RPSPH hasil koordinasi yang telah dilegalisasi oleh masing-masing instansi untuk kepentingan
penyusunan Angka Sementara ASEM Hortikultura dan Angka Tetap ATAP Hortikultura tahunan.
5. BPS, Direktorat Jenderal Hortikultura dan PUSDATIN Pertanian, saling berkoordinasi
untuk melakukan kompilasi dan validasi data hortikultura di tingkat pusat untuk menghasilkan data nasional.