Bab IV. Konsep dan Definisi
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 29
d. Cold Storage Ruangan Berpendingin adalah suatu ruang penyimpanan produk
hortikultura yang dilengkapi dengan pengatur suhu dan berfungsi mendinginkan produk agar tidak mudah rusak dan mutu terjamin.
e. Wrapping adalah alat mesin yang biasa dipakai untuk mengemas menutup
bagian atas kemasan karton. f.
Sealer adalah alat berbentuk seal yang digunakan untuk merekatkan dua lapisan kemasan.
g. Pembuka Durian adalah alat pembuka kulit buah durian dalam rangka
memudahkan pengupasan durian tetapi isinya tetap utuh.
3. Alat dan Mesin Pengolahan
a. Vacuum Frying Mesin Penggoreng Hampa Udara adalah suatu alat sejenis
tabung hampa udara yang berfungsi untuk menggoreng buah-buahan dan sayuran sehingga menjadi kripik, seperti kripik nangka, kripik pepaya, kripik pisang,
kripik kentang dan sebagainya. b.
AlatMesin Perajang adalah adalah suatu jenis alat yang digunakan untuk merajang atau mengiris pisangbawangkentangrimpang atau lainnya yang
digerakkan oleh tenaga mekanis. c.
Pulper Filter Press Pemeras Buah-buahan adalah alat yang digunakan untuk pemecah pemeras buah-buahan.
d. Blender Pengolahan Hasil adalah alat pengolahan hasilproduk hortikultura yang
digunakan untuk menghancurkan atau memeras produk tersebut, blender yang dihitung adalah yang mempunyai kapasitas minimal 25 liter skala industri.
e. Chopper adalah alat untuk menghancurkan dan memarut jahe, kunyit temulawak
atau jenis rimpang lainnya dalam rangka pengolahan hasil tanaman biofarmaka.
Bab IV. Konsep dan Definisi
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura 30
4.5. Perbenihan Hortikultura
1. Produsen Benih
ProdusenPenangkar Benih adalah orang, perusahaan, badan hukum atau instansi
yang memproduksi benih untuk diedarkan atau diperdagangkan. Kelembagaan yang termasuk ke dalam kriteria penangkarprodusen benih adalah:
a. Penangkar benih.
b. Balai Benih Hortikultura dan instalasinya.
c. Balai Penelitian yang memproduksi benih hortikultura.
d. Badan Usaha Milik Negara BUMN.
e. Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang bergerak dibidang produksi benih.
f. Perusahaan Swasta yang bergerak dibidang produksi benih
2. Luas Penangkaran Benih
Luas Penangkaran Benih adalah luas areal penangkaran yang dilakukan oleh
penangkarprodusen benih dalam periode laporan yang merupakan luas tanam untuk memproduksi benih pada periode Januari-Desember.
3. Produksi Benih
Produksi Benih merupakan produksi dari suatu benih tanaman hortikultura yang
dihasilkan selama periode Januari – Desember dalam satuan produksi yang
ditetapkan.
4. PedagangPenyalur Benih
PedagangPenyalur Benih adalah orang perorangan, badan hukum atau instansi
pemerintah yang melakukan kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan benih kepada masyarakat, baik untuk diperdagangkan maupun tidak.
5. Benih Berlabel atau Bersertifikat
Benih Berlabel Bersertifikat adalah benih yang prosesnya telah dilakukan
melalui beberapa tahapan kegiatan dan diawasi oleh instansi pengawasan mutu yang ditunjuk serta memenuhi persyaratan standar mutu benih tertentu, atau produsen
benih yang telah mendapatkan sertifikat sistem mutu benih. Dalam setiap kemasan atau produknya disertakan label yaitu keterangan tertulis yang diberikan pada benih
yang akan diedarkan dan memuat informasi antara lain tempat asal benih, jenis dan varietas tanaman, kelas benih, data hasil uji laboratorium serta akhir masa edar
benih.
6. Benih Tidak Berlabel atau Tidak Bersertifikat
Benih Tidak Berlabel Tidak Bersertifikat adalah benih yang proses produksinya
tidak melalui prosedur baku dan hasil produksinya tidak disertakan label.