Pastikan proses penggantian lampu secara bertahap tidak akan mengganggu

- 75 - Retroit Lampu Hemat Energi Mencapai Penghematan Tinggi dengan Skema Investasi Rendah yang Ditawarkan oleh Supplier. Nusa Dua Beach Hotel, Juli 2014. Program penggantian seluruh lampu pijar di semua area di hotel berbintang 5 di Bali ini mengusung skema Energy Performance Contract dengan supplier lampu hemat energi. Berdasarkan audit yang dilakukan oleh supplier dan tim engineering Bapak Agung Udayana, kegiatan tersebut berpotensi menurunkan penggunaan energi listrik sebesar 1,877,589 kWh atau berkontribusi terhadap penghematan biaya energi sebesar Rp. 1,999,217,703 per tahun. Beberapa tips dalam pelaksanaan retroit lampu hemat energi adalah: 1. Pastikan supplier memberikan garansi lampu dalam waktu panjang minimal 5 tahun 2. Pastikan bahwa spesiikasi lampu hemat energi yang ditawarkan menyerupai spesiikasi lampu awal warna, lux, dll, dengan daya yang lebih rendah

3. Pastikan proses penggantian lampu secara bertahap tidak akan mengganggu

aktiitas perhotelan Hotel Nusa Dua Beach, Bali, merupakan hotel berbintang 5 yang dibangun pada tahun 1983 dengan total luas bangunan yang dikondisikan dengan pendingin udara sebesar 35.887 m 2 . Pada tahun pelaksanaan program, Hotel tersebut memiliki total 353 kamar tamu dengan tingkat okupansi rata-rata sebesar 63. 2. Pemeliharaan Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan sangat penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi tamu, maka menjadi sangat penting untuk melakukan pemeliharaan kaca, lubang cahaya dan rumah lampu agar tetap bersih. Tanpa pemeliharaan yang baik, tingkat penerangan lampu bisa turun hingga 30 dalam 2-3 tahun. Staf hotel juga harus melaporkan dan melakukan penggantian apabila ada lampu yang mati dan bermasalah. Ini akan membantu memelihara tingkat cahaya, standar kenyamanan, kesehatan dan keamanan bagi tamu dan staf hotel. Dalam pemeliharaan juga harus dilakukan pengecekan terhadap sensor- sensor pada sistem pencahayaan. 3. Pemasangan Lampu Hemat Energi Melakukan penggantian lampu pijar standar dengan lampu swabalas CFL dapat menghemat pemakaian listrik hingga 60 , mengurangi panas lampu dan lebih tahan lama 8 – 10 kali. Bahkan penggantian dengan lampu LED dapat menghemat daya listrik hingga 80 dan dapat bertahan hingga 50,000 jam pemakaian. Pemakaian lampu LED juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena lampu LED tidak mengandung zat Merkuri yang berbahaya. - 76 - Beberapa manfaat penggunaan lampu LED lampu dengan teknologi paling eisien saat ini: 1. Umur yang panjang 2. Kebutuhan daya lebih rendah untuk tingkat pencahayaan yang sama dibandingkan lampu jenis lain pijar, CFL, dll 3. Tanpa mengandung merkuri 4. Fleksibel desain 5. Dapat digunakan pada kondisi temperatur ekstrim 4. Penggantian Balas Konvensional Magnetic dengan Balas Electronik Lampu yang menggunakan balas magnetik menggunakan energi 30 lebih besar dari nilai daya yang tertera pada lampu tersebut akibat rugi-rugi balas losses. Penggunaan balas elektronik dapat mengurangi penggunaan energi sampai 27 dibandingkan penggunaan balas konvensional. Dengan kemajuan teknologi, balas elektronik dilengkapi dengan control dimming. 5. Pemasangan sensor pencahayaan Pemasangan sensor pencahayaan untuk memastikan lampu hanya beroperasi ketika ada seseorang disana dapat melakukan penghematan daya listrik hingga 30 – 50 . Sensor juga dapat digunakan untuk menurunkan tingkat cahaya di koridor ketika tidak ada tamu. Pengaturan tingkat cahaya minimum tetap harus mengacu pada standar kesehatan dan keamanan. Berikut ini adalah jenis-jenis sensor yang dapat dipasangkan pada sistem pencahayaan: - 77 - Pertimbangkan untuk melakukan pemasangan sensor okupansi yang terhubung dengan sistem control yang terintegrasi. Pada beberapa sistem, pengontrolan sistem dapat dilakukan dari front desk yang memungkinkan sistem menyala ketika tamu tiba. Sistem lain juga dapat diaktifkan pada kunci akses kamar yang aktif pada saat tamu memasuki ruangan kamar. 6. Pengaturan control pemakaian lampu menggunakan key-tag kombinasi dengan sistem tata udara Saat ini, banyak hotel yang telah menerapkan sistem key-tag untuk kunci kamar sekaligus untuk kontrol pemakaian energi, terkait dengan sistem tata cahaya dan tata udara dalam kamar. Kunci penghematan energi dari sistem kontrol ini adalah pengaturan berapa banyak lampu yang diatur otomatis menyala saat key-tag dipasang, serta berapa lama jeda waktu yang diperlukan untuk semua sistem dalam kamar mati secara otomatis setelah key-tag dicabut. Sesuaikan pengaturan berdasarkan target penghematan yang diharapkan, tanpa mengganggu kenyamanan tamu. Investasi Program Penghematan Energi Sistem Tata Cahaya Cara Penghematan Energi No Cost Low Cost Medium High Cost 1. Mematikan lampu apabila sedang tidak diperlukan dan pada area yang masih terkena cahaya alami. X 2. Menjaga kebersihan lampu. X 3. Hindari penerangan suatu area secara berlebihan. X 4. Pilih lampu dengan umur yang lebih panjang, untuk mengurangi biaya pemeliharaan. X 5. Promosi Penghematan Pemakaian Lampu misalnya: switch off policy X 6. Pemeliharaan Sistem Pencahayaan X 7. Pemasangan Lampu Hemat Energi X 8. Penggantian Balas Konvensional Magnetic dengan Balas Elektronik X 9. Pemasangan sensor pencahayaan X 10. Pengaturan control pemakaian lampu menggunakan key-tag kombinasi dengan sistem tata udara X - 78 - Sistem Air Panas Bisnis perhotelan pada umumnya menyuplai keperluan air panasnya dengan menggunakan mesin boiler, yaitu dengan menghasilkan uap panas danatau air panas, kemudian didistribusikan ke dapur, laundry, dan penyimpanan air panas untuk suplai kamar tamu. Dua jenis boiler yang biasanya digunakan di hotel: 1. Firetube Terdiri dari sebuah tangki air yang diberi lubang untuk dilalui pipa-pipa, dimana gas panas akan mengaliri pipa-pipa tersebut untuk memanaskan air di dalam tangki. Air yang dipanaskan akan menghasilkan uap panas, yang kemudian dapat digunakan untuk memanaskan air yang akan digunakan dikamar mandi dan untuk keperluan binatu. 2. Watertube. Pada jenis ini, air dialirkan melalui susunan pipa yang terdapat didalam gas panas yang dihasilkan dari pembakaran. Pada boiler watertube, air panas tidak berubah menjadi uap, sehingga bias langsung digunakan untuk berbagai keperluan seperti air panas di kamar-kamar, binatu, dan untuk keperluan mencuci piring. Jenis ini lebih banyak digunakan di Indonesia. Kedua jenis boiler memiliki sistem terbuka dan tertutup. Perbedaannya adalah pada sistem terbuka, uap panas dikeluarkan melalui lubang. Sedangkan pada sistem tertutup, uap panas disalurkan kembali untuk digunakan membantu pemanasan air. Boiler menjadi salah satu target utama dalam program penghematan energi di hotel karena teknologi saat ini telah memberikan beragam alternatif alat dan cara pengadaan yang lebih hemat listrikbahan bakar. - 79 - Kaitan Sistem Air Panas dengan Pemakaian Energi Untuk mengoperasikan mesin boiler memerlukan bahan bakar energi, dimana di Indonesia penggunaan minyak solar dan gas lebih sering ditemui. Tingkat eisiensi boiler sangat mempengaruhi besar kecilnya bahan bakar yang digunakan. Untuk teknologi boiler di Indonesia rata-rata memiliki tingkat eisiensi sebesar 75- 85. Selain itu, teknologi saat ini memungkinkan kebutuhan air panas terpenuhi disuplai tanpa menggunakan mesin boiler, sehingga penghematan energi dapat diperoleh dari berkurangnya pembelian bahan bakar untuk mesin boiler. Ada beberapa macam satuan yang digunakan boiler, namun satuan dasar yang umum digunakan adalah the British Thermal Unit BTU. Untuk penggunaan berskala seperti rumah tangga dan hotel, kapasitas yang digunakan berkisar antara 67.000 hingga 3,4 juta BTU. Sementara untuk penggunaan berskala besar seperti industri, kapasitasnya berkisar antara 10 juta hingga 33,5 juta BTU. Sistem air panas terdiri dari beberapa komponen yang kesemuanya mempengaruhi penggunaan energi secara keseluruhan, yaitu s team piping, steam trap, Caloriier, deaerator, dan condensate return pipe. Kebocoran energi dapat terjadi di beberapa tahapan proses pemanasan air dalam boiler, antara lain: • Proses pembakaran Besarnya kehilangan dalam proses ini dipengaruhi oleh rasio pencampuran udara dan bahan bakar. • Panas dalam lue gas. Proses ini dipengaruhi oleh banyaknya kelebihan udara pembakaran dan keefektifan proses pemindahan panas. • Blow-down Proses pelepasan air panas dari boiler untuk mengontrol penumpukan partikel-partikel. • Skin loss Panas yang terlepas dari selubung boiler. - 80 - Apakah Kinerja Sistem Air Panas di Hotel Anda Sudah Eisien? Eisiensi energi di pemakaian air panas bertujuan untuk 1 menghemat pemakaian air panas, 2 mengurangi jumlah air buangan, 3 mengurangi pemakaian energi untuk pompa air, 4 mengurangi energi untuk memanaskan air. Eisiensi boiler pada umumnya dideinisikan dengan rasio antara energy yang dihasilkan dengan energy yang dipergunakan. Eisiensi tersebut dapat diukur dengan pengukuran jumlah bahan bakar yang digunakan dan efektiitas pemindahan panas menjadi air atau uap. Selain menghitung tingkat eisiensi tersebut, observasi terhadap kondisi mesin boiler, termasuk memastikan apakah perawatan terhadap mesin dilakukan secara rutin sangat mempengaruhi tingkat eisiensi mesin. Sebuah boiler dapat menghabiskan sekitar 25 sampai 30 dari total energi yang digunakan tidak diubah menjadi panas. Proses transfer panas yang maksimum dari pembakaran ke air adalah hal yang penting untuk menjaga eisiensi boiler. Masalah umum yang dapat menurunkan eisiensi boiler adalah friksi yang sebenarnya dapat dengan mudah diatasi dengan menambahkan bahan kimia anti kerak ke dalam system dan melakukan pembersihan secara rutin. Pembersihan secara rutin juga dapat mencegah penyumbatan yang diakibatkan oleh penumpukan partikel-partikel di bagian penahan uap yang dapat berpotensi mengurangi eisiensi boiler. Beberapa checklist observasi dapat digunakan seperti di bawah ini: Tanggal Audit Energi Pelaksana Audit Energi BoilerSteamSuplai Air Panas CEK Tindak Lanjut • Apakah setting temperatur air panas terlalu tinggi diatas 50 o C? • Apakah penggunaan steam untuk laundry cukup efektif untuk dilakukan secara internal? • Apakah memungkinkan untuk menerapkan sistem cogen atau heat recovery untuk mengurangi biaya energi pada steam? - 81 - Alternatif Penghematan Energi pada Sistem Air Panas 1. Lakukan perawatan berkala tahunan. Untuk boiler gas harus dilakukan perawatan minimal 1 tahun sekali dan untuk boiler menggunakan minyak solar harus dilakukan perawatan minimal 2 kali setahun. Perawatan boiler yang dilakukan secara rutin dapat mengoptimalkan eisiensi boiler, mengurangi emisi CO2, menghemat pemakaian bahan bakar, dan dapat menjaga kelancaran pengoperasian mesin boiler serta sistem pemanas. Boiler, tangki air panas, pipa dan katup air panas harus diinsulasi dengan baik untuk mencegah kebocoran panas. 2. Menggunakan peralatan pengendalian otomatis untuk mengoperasikan boiler sehingga pemanas dapat dikontrol dengan baik. 3. Pemeriksaan sistem pengendalian pada saat proses perawatan. Proses pengoperasian yang tidak tepat dapat menurunkan eisiensi boiler hingga 20. 4. Memastikan bahan-bahan yang digunakan untuk pipa panas, saluran, dan penutup telah diinsulasi dengan baik. Seluruh sistem air panas harus diinsulasi dengan baik. 5. Gunakan tangki ekspansi yang diinsulasi dan alat penukar panas. 6. Cegah pembentukan akumulasi kerak di tabung pemanas yang menghalangi aliran dan perpindahan udara dengan merawat sistem pengolahan air umpan. Hal ini juga akan mengurangi potensi kerusakan boiler. 7. Lakukan pemeriksaan sistem distribusi uap. Kebocoran, kerusakan pada valve, steam trap, dan peralatan lainnya akan menurunkan kinerja sistem. 8. Bersihkan saringan aliran hulu dan steam traps secara rutin untuk mencegah akumulasi partikel. 9. Cegah kelebihan udara untuk pembakaran dengan menyesuaikan kipas, damper, seal dan meningkatkan pengawasan terhadap over-draft api. 10. Menurunkan suhu udara pada boiler sesuai dengan tingkat kebutuhan untuk mengurangi kehilangan panas siklus pendek, kenvektif, dan radiant. Pengaturan air panas untuk kamar tamu biasanya cukup pada suhu kurang lebih 50 o C. 11. Pertimbangkan untuk mengganti boiler yang sudah berusia diatas 25 tahun. Boiler baru yang didesain dengan teknologi lebih baik memiliki eisiensi yang tinggi. 12. Membersihkan: - Sisi api dari penukar panas. - Sisi air dari kerak air dari penukar panas. . - Alat pembakar. - 82 - 13. Untuk boiler bertekanan atmospheric, periksa dan sesuaikan tekanan gas didalam pipa. 14. Pada forced draft boiler yang melebihi daya muat, periksa dan sesuaikan udara dan tingkat aliran gas. 15. Untuk mengurangi pemakaian UapAir panas di laundry, dan kitchen, dapat dilakukan dengan: • Keran yang dapat mematikan aliran air secara otomatis • Penggunaan keran dengan sensor pengendali • Flush otomatis dengan sensor pengendali • Peralatan dengan teknologi aliran air yang lebih eisien 16. Penggunaan Teknologi baru untuk menyuplai air panas: 1. Solar Water Heater. Penggunaan ini cocok untuk mengurangi kebutuhan air panas di kamar mandi 2. Aplikasi Heat Recovery System pada mesin chiller untuk mendapatkan fungsi pemanasan air: Yaitu dengan memanfaatkan efek pendinginan udara buangan atau udara kondensat dari kumparan pendingin. Udara buangan dikumpulkan dan disalurkan ke heat wheel dimana efek pendinginan diperoleh dan dipindahkan ke udara segar yang masukkan, sehingga lebih menghemat energi. Udara kondensat dari cooling coils juga dapat dikumpulkan dan disalurkan melalui heat exchanger dimana efek pendinginan dipindahkan ke make-up water. Keefektifankeekonomian sistem ini akan tergantung pada kemudahan udara buangan atau kondensat untuk dikumpulkan. Pada umumnya, investasi sistem heat recovery ini dapat mencapai pengembalian payback dalam waktu antara 4 sampai 5 tahun. Terdapat 2 pilihan untuk aplikasi sistem ini: 1. Low Temperature Heat Recovery: mencapai suhu 40ºC. Panas yang relatif rendah ini berasal dari refrigerant yang mengalami kondensasi. Pada temperatur yang lebih tinggi, panas akan lebih mudah untuk diperoleh kembali untuk kemudian digunakan, tetapi hanya memungkinkan untuk memperoleh sebesar 5 sampai 10 dari total panas yang ditolaktidak digunakan oleh sistem. 2. High Temperature Heat Recovery: suhu antara 60ºC sampai 90ºC. Tingkat panas yang cukup tinggi ini berasal dari pemanasan kembali refrigerant antara kompresor dan condenser. - 83 - Penggunaan chiller dengan sistem heat recovery di hotel Bintang 4 dapat mengurangi konsumsi solar menjadi 1,4-nya saja Kartika Chandra, 2010. Berdasarkan analisis terhadap kinerja chiller yang ada, yaitu chiller centrifugal dengan kapasitas 400 TR yang telah berumur 14 tahun, ternyata chiller tersebut sudah tidak eisien karena hanya mampu bekerja sebesar 50 dari kapasitasnya. Hariyanto, Chief Engineer hotel yang sempat mempertimbangkan opsi penggantian chiller dengan sistem heat recovery atau heat pump, pada akhirnya memilih opsi pertama dengan pertimbangan penghematan dalam investasi. Proposal tersebut diajukan oleh Chief Engineer ke pihak manajemen. Sistem heat recovery secara teknis memproduksi air dingin, dan air panas sebagai bonusnya, dimana hanya memerlukan investasi untuk 1 mesin chiller. Opsi kedua secara teknis menghasilkan air panas dengan bonus air dingin, sehingga dibutuhkan kombinasi 2 jenis mesin chiller yang menghasilkan air dingin dan air panas, selain kebutuhan lokasi yang cukup luas. Pemilihan jenis produk tersebut juga mempertimbangkan kemampuan sistem untuk menghasilkan air panas pada +- 70 o C, sehingga tidak perlu lagi mengoperasionalkan water heater yang bahan bakarnya adalah solar industry. Dengan perhitungan ROI return of investment dicapai hanya dalam kurun waktu 2 tahun, program tersebut disetujui oleh general manager pada saat itu. Sebesar 98,6 penghematan konsumsi solar 216.000 liter pada 2010 menjadi 3.050 liter pada tahun 2011 atau penghematan sebesar Rp. 1.428.213.000,00 dapat dicapai setelah penggantian chiller tersebut. Biaya solar yang mencapai 28 dari biaya listrik pada tahun 2010, menurun hingga 2,1 pada tahun 2011. Hotel Kartika Chandra merupakan hotel berbintang 4 yang dibangun pada tahun 1971 dengan total luas bangunan sebesar 32.000 m2. Pada tahun pelaksanaan program, Hotel tersebut memiliki 276 kamar tamu dengan tingkat okupansi rata-rata sebesar 70. - 84 - Investasi Program Penghematan Energi Sistem Air Panas Cara Penghematan Energi No Cost Low Cost Medium High Cost 1. Lakukan perawatan berkala tahunan. X 2. Menggunakan peralatan pengendalian otomatis untuk mengoperasikan boiler sehingga pemanas dapat dikontrol dengan baik. X 3. Pemeriksaan sistem pengendalian pada saat pros- es perawatan. Proses pengoperasian yang tidak te- pat dapat menurunkan eisiensi boiler hinga 20. X 4. Memastikan bahan-bahan yang digunakan untuk pipa panas, saluran dan penutup telah diinsulasi dengan baik. Seluruh system air panas harus diin- sulasi dengan baik. X 5. Gunakan tangki ekspansi yang diinsulasi dan alat penukar panas. X 6. Cegah pembentukan akumulasi kerak di tabung pemanas yang menghalangi aliran dan perpinda- han udara, dengan merawat system pengolahan air umpan. Hal ini juga akan mengurangi potensi kerusakan boiler. X 7. Lakukan pemeriksaan system distribusi uap. Ke- bocoran, kerusakan pada valve, steam trap, dan peralatan lainnya akan menurunkan kinerja sistem. X 8. Bersihkan saringan aliran hulu dan steam traps secara rutin untuk mencegah akumulasi partikel. X 9. Cegah kelebihan udara untuk pembakaran dengan menyesuaikan kipas, damper, seal dan meningkat- kan pengawasan terhadap over-draft api. X 10. Menurunkan suhu udara pada boiler sesuai den- gan tingkat kebutuhan untuk mengurangi kehil- angan panas siklus pendek, kenvektif dan radiant. Pengaturan air panas untuk kamar tamu biasanya cukup pada suhu kurang lebih 50 o C. X 11. Pertimbangkan untuk mengganti boiler yang sudah berusia diatas 25 tahun. Boiler baru yang didesain dengan teknologi lebih baik memiliki eisiensi yang tinggi. X 12. Untuk boiler bertekanan atmospheric, periksa dan sesuaikan tekanan gas didalam pipa. X 13. Pada forced draft boiler yang melebihi daya muat, periksa dan sesuaikan udara dan tingkat aliran gas. X - 85 - Sistem Kelistrikan dan Transportasi Gedung Sistem kelistrikan adalah seluruh sistem dalam bangunan yang terkait dengan peralatan elektronik komputer, LCD, modem, printer, dll, transformer, motor listrik, sistem kabel dan alat monitoring penggunaan energi. Sistem transportasi gedung juga terkait dengan sistem kelistrikan, mengingat operasional alat transportasi gedung dijalankan menggunakan energi listrik. Walaupun sistem kelistrikan dan transportasi hanya menggunakan 3 dari total energi yang digunakan dalam gedung, namun desain, pengaturan dan perawatan yang baik dapat mempengaruhi konsistensi eisiensi energi secara total. Kaitan Sistem Kelistrikan dan Transportasi Gedung Dengan Pemakaian Energi Sistem kelistrikan yang baik menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya pemakaian energi listrik. Dengan menggunakan peralatan listrik yang sama, besarnya tagihan listrik bisa relatif lebih kecil jika sistem kelistrikan dalam bangunan gedung hotel dirancang atau dibenahi dengan baik. Demikian juga sebaliknya. Selain desain awal sistem kelistrikan, sistem yang baik dapat terus dikelola melalui manajemen yang baik. Salah satunya dengan pengawasan rutin terhadap beban listrik electrical load dalam 24 jam, yang dapat memberikan gambaran mengenai pola konsumsi listrik pada waktu-waktu beban puncak dan luar beban puncak. Tujuannya adalah untuk mengurangi permintaan puncak tenaga listrik sehingga dapat mengurangi biaya listrik. Tingkat penggunaan listrik pada WBP Waktu Beban Puncak dapat diperoleh dari rata-rata rasio persentasi konsumsi listrik WBP dengan LWBP Luar Waktu Beban Puncak. Apakah Kinerja Sistem Kelistrikan dan Transportasi Gedung di Hotel Anda Sudah Eisien? Untuk mengetahui gambaran penggunaan energi di hotel, dibutuhkan pengumpulan data penggunaan energi yang akurat. Hal ini harus dilakukan dengan menggunakan alat pemantauan energi yang dipasangkan pada sistem kelistrikan. Setelah didapatkan data penggunaan listrik, selanjutnya dapat dilakukan proses analisis terhadap beberapa faktor yaitu: - 86 - 1. Faktor kebutuhan Demand factor Faktor Kebutuhan adalah rasio antara kebutuhan listrik maksimum pada system pembangkit listrik dan distribusi sistem listrik dengan total distribusi beban yang terpasang, biasanya dituliskan dalam bentuk persentase sebagai berikut: Faktor Kebutuhan= Kebutuhan maksimumDaya terpasang×100 Angka ini menunjukkan apakah daya yang didapatkan dari PLN sudah digunakan secara eisien dan apa bila angka yang didapat terlalu rendah, ada kemungkinan daya yang disewa dari PLN terlalu tinggi dan bisa dikurangi untuk mendekati kondisi ideal. Usaha ini dapat mengurangi biaya berlangganan bulanan. Faktor kebutuhan yang ideal adalah antara 60-80. 2. Faktor beban Load factor Faktor Beban adalah rasio antara beban listrik rata-rata dengan kebutuhan daya maksimum pada waktu tertentu, yang dituliskan dengan: Faktor Beban= Beban listrik rata-rataKebutuhan daya maksimum Angka yang didapat menunjukkan luktuasi beban listrik pada periode waktu tertentu. Semakin rendah nilai faktor beban, maka semakin besar luktuasi penggunaan listrik. Dengan adanya penerapan tarif listrik yang berbeda oleh PLN untuk waktu WBP LWBP, maka sebaiknya faktor beban diatur untuk menghindari beban yang tinggi pada jam WBP. Persentase faktor beban yang baik berada pada kisaran 80 – 90. 3. Faktor daya Power factor Faktor daya adalah rasio antara daya yang sebenarnya digunakan dalam watt kilowatt dengan daya yang diambil dari sumber listrik dalam volt-amper kilovolt-amper. Angka faktor daya yang tinggi menunjukkan distribusi listrik yang baik. Nilai faktor daya harus lebih dari 0,85 agar terhindar dari denda oleh PLN. Pada umumnya pihak hotel memasang bank kapasitor untuk meningkatkan faktor daya. - 87 - 4. Kualitas daya Power quality Kualitas daya adalah frekuensi dan besarnya deviasi daya yang masuk ke peralatan listrik. Walaupun komputer bukan merupakan main activity dalam hotel, namun rendahnya kualitas listrik dapat mempengaruhi kualitas layanan sehingga mengurangi kenyamanan dan kepuasan tamu. Parameter yang paling penting adalah harmonics. Emisi harmonics terjadi pada saat penggunaan daya semikonduktor seperti TV, lampu dengan balas elektronik Variable Speed Drive VSD, dll. Voltase dan arus harmonic terjadi pada frekuensi yang bekerja lebih tinggi dari frekuensi dasar sehingga bisa menyebabkab ganguan pada peralatan lain seperti kapasitor bank, relay dan switch. Nilai kualitas listrik yang ideal adalah dibawah 3. Untuk melakukan analisa, selain dibutuhkan keahlian khusus, juga dibutuhkan peralatan pengukuran yang akurat. Biasanya konsultan auditor energi dapat memberikan analisa tersebut. Disamping itu, mereka juga sudah dilengkapi oleh peralatan pengukuran yang baik. Peralatan pengukuran yang diperlukan adalah: • Komputer dengan program pengukuran energi online. • Acquisition data, Diris AP model dan Modbus RS 485. • Clamp on dengan spesiikasi pengukuran ACDC 1000 A, 0,5 A, 220 V, 4 wire – unbalanced. • Portable data logger. Alat ini dapat merekam penggunaanpembebanan listrik setiap menit, jam, dan hari secara detail. Dengan melihat data pembebanan listrik, dapat diupayakan manajemen energi untuk mengurangi beban puncak sehingga dapat menurunkan biaya pemakaian 5. Pembebanan tidak seimbang Unbalance load Ketidakseimbangan daya Unbalance load terjadi karena perbedaan daya pada tiap fase. Ini terjadi karena manajemen pengelompokan daya yang kurang baik. Ketidakseimbangan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan dan peralatan itu sendiri. Nilai maksimum adalah: • Ketidakseimbangan voltase maksimum 3 • Ketidakseimbangan arus maksimum 15 6. Grounding Untuk grounding, batasan limit kabel ground adalah 0 A. - 88 - Beberapa checklist observasi dapat digunakan seperti di bawah ini: Tanggal Audit Energi Pelaksana Audit Energi Lift dan eskalator CEK Tindak Lanjut • Apakah lift dimatikan pada jam-jam tidak sibuk atau saat jarang digunakan, seperti malam atau dini hari? • Apakah ekskalator telah menggunakan system multi- speed? Peralatan Elektronik Lainnya CEK Tindak Lanjut • Apakah peralatan elektronik seperti komputer, laptop, ataupun TV, dll memiliki itur hemat energi misalnya power management setting dan telah diaktifkan? • Apakah komputer, kipas, dispenser, vending machine, dan peralatan lainnya dimatikan setelah jam kerja, atau saat tidak digunakan? • Apakah komputer, printer, dan mesin fotokopi di business center dimatikan setelah jam kerja atau saat tidak digunakan? • Apakah kabel-kabel peralatan elektronik masih terpasang di sumber listrik walaupun peralatan sudah dimatikan? - 89 - Alternatif Penghematan Energi pada Sistem Kelistrikan dan Transportasi Bangunan Gedung 1. Eisiensi pada travo dan motor listrik Transformer atau travo adalah komponen electromagnet yang dapat mengubah suatu energi listrik dari satu satuan volt ke satuan lainnya. Alat ini terdiri dari dua atau lebih koil yang diinsulasi secara elektronik tetapi terhubung secara magnetic. Berikut ini adalah usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga eisiensi travo: • Pendistribusian travo tidak boleh melebihi 98. • Beban eisiensi maksimal untuk motor listrik kecil minimal harus 85 dan untuk motor listrik besar minimal 90 • Hindari pemakaian motor yang jauh melebihi kebutuhan. Penggunaan motor yang baik adalah tidak lebih dari 125 dari beban yang akan digunakan. • Penggunaan soft starter. 2. Eisiensi pada sistem kabel listrik Ada beberapa langkah yang dapat dibuat untuk membuat sistem kabel listrik berfungsi lebih eisien, antara lain: • Gunakan bahan kabel yang dapat menghantarkan listrik lebih eisien sehingga dapat mengurangi kehilangan tembaga dan pada saat yang sama menambah tingkat keamanan melalui kualitas yang lebih baik. • Melakukan zoningcluster saklar lampu, terutama pada bagian yang terkena cahaya alami. Hal ini memungkinkan untuk menyalakan sebagian lampu yang tidak terkena pantulan cahaya alami. • Lokasi dari ruang travo dan ruang saklar utama harus berdekatan, berseberangan, diatas atau dibawahnya. • Kehilangan tembaga tidak boleh melebihi 0,5 dari total tenaga yang disalurkan. 3. Eisiensi pada peralatan listrik • Perbaikan faktor daya dengan bank kapasitor • Gunakan peralatan yang mempunyai label hemat energi, serta yang memiliki konsumsi stand power rendah • Sebaiknya peralatan elektronik yang sudah tua diganti dengan peralatan elektronik yang baru yang lebih eisien. Karena peralatan elektronik tua, kinerjanya sudah menurun, selain itu tenaga yang diperlukan pada saat standby mengkonsumsi listrik beberapa kali lipat dibandingkan dengan peralatan elektronik yang lebih eisien. Apabila sudah memakai peralatan elektronik yang energi eisien, maka disarankan untuk menggunakan mode penghematan. - 90 - • Pertimbangkan biaya selama pemakaian saat membeli peralatan listrik, bukan hanya harga beli produk. Selalu pertimbangkan harga beli, ditambahkan dengan biaya perawatan dan tagihan listrik selama masa pemakaian peralatan, karena peralatan dengan harga beli yang tinggi terkadang memiliki biaya perawatan dan tagihan listrik yang lebih rendah, dengan total biaya di akhir masa pemakaian lebih rendah dibandingkan peralatan sejenis lainnya. • Re-schedule penggunaan peralatan utama pengguna listrik yang signiikan misalnya vacuum cleaner, dan peralatan lainnya untuk beroperasi pada waktu-waktu luar beban puncak. • Re-schedule jam opeasional unit AC sistem tata udara pada waktu-waktu luar beban puncak dan gunakan cool thermal storage. 4. Eisiensi pada system transportasi Sistem transportasi yang dimaksud adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang dan beban seperti lift dan ekskalator. Alternatif paling mudah untuk meningkatkan eisiensi penggunaan listrik adalah dengan mengatur jam operasional penggunaan lift dan ekskalator, yaitu mengurangi lift dan ekskalator yang bekerja saat tidak banyak digunakan oleh tamu atau staf misalnya malam hari. Eisiensi juga dapat dicapai dengan menggunakan sistem kontrol inteligen yang dapat mengubah kecepatan dari lift dan ekskalator. Sistem kontrol tersebut dikenal dengan sebutan ACVV AC Motor Drive with Variable Voltage Controller dan VVVF Variable Voltage and Variable Frequency Controller. Investasi Program Penghematan Energi Sistem Air Panas Cara Penghematan Energi No Cost Low Cost Medium High Cost 1. Eisiensi pada travo dan motor listrik X 2. Eisiensi pada sistem kabel listrik X 3. Eisiensi pada peralatan listrik X 4. Eisiensi pada sistem transportasi X - 91 - Building Automation System, On- line Monitoring, and Sub-metering Sistem otomatisasi akan membantu mengontrol, memonitor, dan mengelola sistem energi dalam bangunan secara otomatis dan memberikan informasi real-time atau dapat tersambung secara online. Informasi real-time dapat membantu staf teknis untuk memberikan respon yang lebih cepat terhadap kebutuhan perbaikan atau pemeriksaan yang lebih detail di lapangan sehingga dapat mencegah kebocoran energi yang lebih lama. Sedangkan informasi dan pengaturan online dapat membantu staf teknis hotel anda untuk tetap memiliki akses kontrol terhadap sistem energi di hotel tanpa harus berada di dekat lokasi peralatan atau hotel. Perlu diingat bahwa sistem otomatisasi akan lebih efektif jika penerapannya dibarengi dengan pemasangan sub-metering guna mendapatkan data konsumsi energi yang lebih akurat dan mendukung untuk melakukan review energi. Misalnya pemasangan sub-metering untuk penggunaan listrik di tiap lantai bangunan, atau ditiap ruangan meeting conference, sub-metering untuk dapur, dll. Sebesar 8 energi terbuang tiap tahunnya tanpa program pengawasan dan pemeliharan. Sebesar 12 energi terbuang tiap tahunnya tanpa sistem pengaturan dan kontrol. Kaitan Sistem Otomatisasi Bangunan Gedung Dengan Pemakaian Energi Sistem otomatisasi dalam bangunan gedung dapat digunakan untuk mengelola hampir semua sistem dalam bangunan yang menggunakanmengonsumsi energi. Dengan kata lain, hotel yang mengaplikasikan sistem ini dapat mengatur dan mengendalikan operasional sistem pengguna energi di hotelnya secara lebih mudah, cepat, dan praktis sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat mendukung rencanaprogram penghematan energi yang telah didesain oleh tim energi atau jajaran manajemen hotel. - 92 - Gambaran fungsi kontrol dan monitoring untuk tiap sistem di bangunan: Sistem Pendingin Udara Sistem Pencahayaan Tingkat Hunian Alarm dan Keamanan Penggunaan Otomatisasi Sistem Fungsi kontrol Fungsi monitoring Fungsi kontrol Fungsi Kontrol: occupied, morning warm-up, night- time setback mode Fungsi monitoring Contoh Aplikasi • Occupancy motor sensor • Photosensor • timer • Temperature sensor • Web interface • Occupancy sensor Memberi peringatan mengenai: • Ketidaksesuaian temperatur dalam ruangan atau peralatan • Sensor kimia dalam HVAC • Sensor CO2 dalam AHU • Sensor kebocoran refrigerant Penghematan Timer: sampai 40 Photosensor: sampai 20 Occupancy sensor: sampai 40 Dimmer: sampai 20 BAS dapat digunakan untuk mengontrol: HVAC Chiller Boiler Air Handling Unit AHU Fan Coil Unit FCU Heat Pump Unit HPU Variable Air Volume box VAV Lighting Power monitoring Security CCTV Fire alarm system Elevatorescalator Plumbing and water monitoring - 93 - Bagaimana cara kerja sistem otomatisasi dalam bangunan gedung? Pada prinsipnya, sistem otomatisasi akan membaca input berupa informasi yang terdeteksi oleh sensor yang dipasang pada peralatan, kemudian mengirimkan sinyalperintah kepada peralatan tersebut untuk pekerjaan atau pengaturan tertentu.

1. Input, berasal dari sensor atau peralatan baik