Audit Energi Perencanaan Penghematan Energi

- 30 - Data Karakteristik Hotel Untuk analisa lebih detail mengenai pola penggunaan energi di hotel Anda, pencatatan mengenai karakteristik hotel tidak hanya terbatas pada data luas bangunan hotel yang dikondisikan dengan pendingin udara-AC untuk menghitung IKE, tetapi juga dapat dilengkapi dengan data-data lainnya seperti suhu udara luar, tingkat okupansi kamar dan ruang pertemuan, coverage harian atau bulanan, dan sebagainya. Data-data tersebut dapat berkembang berdasarkan hasil analisa faktor apa yang mempengaruhi penggunaan energi di hotel Anda secara signiikan lihat 4 dalam review energi. Data Peralatan dengan Konsumsi Energi Tinggi Salah satu kunci utama keberhasilan program penghematan energi adalah mentargetkan penurunan konsumsi energi untuk setiap peralatan yang mengkonsumsi energi tinggi secara tepat. Untuk itu, pencatatan daya dan spesiikasi peralatan di hotel, seperti boiler, chiller, cooling tower, chilled water pump, lift, pompa air, AHU, kitchen hood exhaust fan, dll sangatlah penting dalam proses audit energi. Hal ini juga akan membantu proses monitoring berkala. Lihat Lampiran F sebagai acuan pencatatan monitoring. Silahkan dimodiikasi sesuai dengan situasi dan keadaan hotel Anda.

4.2. Audit Energi

Hasil dari review penggunaan energi dapat ditindaklanjuti dengan melakukan tahapan Audit Energi yang merupakan langkah teknis untuk identiikasi dan penghitungan opsi-opsi program penghematan energi. Audit energi dapat dilakukan internal oleh Tim Energi hotel, atau menggunakan jasa konsultan audit energi 5 . 5 Direktorat Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Dirjen EBTKE - Kementrian ESDM di bawah Program Kemitraan Konservasi Energi memberikan fasilitas audit energi secara cuma-cuma. Telp : 021 319 24572 ext. 824 atau Email: subdit_dkayahoo.id - 31 - Hotel Anda tidak harus melalui ketiga tahapan audit tersebut. Audit energi singkat dapat dipilih jika hotel Anda belum pernah melakukan audit energi, sehingga dapat memberikan gambaran peralatan mana yang perlu ditinjau ulang dalam audit yang lebih rinci. Audit energi rinci dapat langsung dipilih jika tim Energi hotel Anda telah memiliki prioritas peralatan yang perlu diretroit atau ditingkatkan eisiensinya. Audit energi dapat mencakup tiga tingkatan kedalaman analisa, dimana tahap audit energi singkat meliputi kegiatan pengumpulan data historis konsumsi energi, observasi lapangan, penghitungan IKE dan potensi penghematan energi. Dalam audit energi awal, tingkatan selanjutnya, pengukuran sesaat dilakukan untuk menghasilkan penghitungan IKE dan potensi penghematan yang lebih akurat. Lebih rinci lagi, dalam audit energi rinci, pengukuran dilakukan dengan lebih lengkap untuk menunjang keperluan analisa teknis dan inansial peralatan pengguna energi tertentu lihat lampiran G untuk detail jenis-jenis audit energi. TIPS: Pengukuran dan Observasi apa saja yang perlu dilakukan dalam proses Audit Energi? Mengetahui dan memahami pola konsumsi energi di hotel Anda merupakan langkah awal dalam penghematan energi, namun tanpa pengukuran dan observasi lebih lanjut terhadap peralatan-peralatan yang mengkonsumsi energi di hotel Anda, program penghematan energi tidak dapat berjalan secara optimal. Pengukuran dapat dilakukan sendiri atau menggunakan konsultan dari luar. Beberapa alat ukur yang dapat digunakan ditunjukkan dalam lampiran A. Sebagai kegiatan rutin dalam manajemen energi di hotel Anda, pelaksanaan observasi dapat ditambahkan beberapa checklist observasi, sekaligus untuk mengetahui apakah sistem yang terpasang dan dioperasikan di hotel Anda tergolong sudah eisien atau dapat lebih ditingkatkan lagi. Lihat bab Peluang penghematan energi untuk checklist observasi di masing-masing sistem. - 32 - Tahapan dalam perencanaan kegiatan penghematan energi dalam proses audit energi adalah: 1. Identiikasi opsi-opsi penghematan berdasarkan proses review energi serta pengukuran dan observasi daftar kegiatan secara komprehensif 2. Penentuan batasan kegiatan, dalam hal batasan isik maupun batasan kebijakan inansial. • Batasan isik atau organisasi, misalnya: fasilitas chiller, komponen lighting, hot water, ruang kamar hotel, ruang meeting, ruang masak, basementparkir, melibatkan personel departemen engineering atau seluruh komponen organisasi • Batasan kebijakan inansial, misalnya: bersifat NoLow Cost, Medium Cost, dan High Cost. 3. Penggolongan opsi-opsi penghematan energi melalui pemilahan opsi-opsi NoLow Cost, Medium Cost, dan High Cost, atau dapat juga dengan melihat tingkat kesulitan teknis dan resiko-resiko yang dapat dihadapi. Pengertian penggolongan biaya penghematan energi adalah sebagai berikut: • Opsi No-Cost merupakan opsi penghematan energi yang memerlukan biaya yang sangat kecil dan biasanya banyak dalam bentuk in-kind. • Opsi Low-Cost merupakan opsi penghematan energi yang memerlukan biaya yang tergolong rendah dan dapat dianggarkan sendiri oleh pihak Hotel tanpa memerlukan pendanaan dari luar pinjaman Bank, dll • Opsi MediumHigh-Cost merupakan opsi penghematan energi yang memerlukan biaya besar yang dapat didanai sendiri atau memerlukan pendanaan dari pihak luar untuk implementasinya, atau memerlukan kerjasama dengan pihak ketiga ESCO • Batasan penggolongan biaya dapat disesuaikan dengan kebijakan dan kondisi keuangan di masing-masing Hotel, misalnya: Opsi Low-Cost 50 juta, opsi medium cost 1 milyar, dan high cost 1 milyar. 4. Penentuan prioritas kegiatan, tujuan dan target penghematan yang rasional dapat dicapai dengan mengacu kepada trend atau kecenderungan penggunaan energi pada tahun-tahun sebelumnya. - 33 -

4.3. Penentuan Prioritas Kegiatan dan Rencana Aksi