- 35 -
6. Monitoring dan Penghitungan Hasil Penghematan Energi
Tim energi, sebagai penanggung jawab pelaksanaan penghematan energi di hotel, dapat melakukan kegiatan-kegiatan
monitoring, misalnya: 1. Pengawasan pelaksanaan oleh pegawai
housekeeping dengan melakukan inspeksi ke kamar yang telah dibersihkan
2. Pengawasan pelaksanaan oleh pegawai teknik dengan memeriksa logsheet, atau pengaturan temperatur di AHU
3. Pengumpulan data penggunaan energi melalui panel metering, atau
berdasarkan tagihan PLN 4. Sedapat mungkin melakukan pengukuran jika diperlukan, terutama jika
terdapat penyimpangan konsumsi yang jauh lebih besar dari penggunaan rata-rata. Pengukuran ini dapat memakai peralatan manual, dimana pada
kasus tertentu mungkin diperlukan penambahan alat ukur jika telah terdapat alat ukur otomatis
5. Penghitungan penghematan energi yang didapat, dan veriikasi hasil penghematan energi dari skenario
baseline dan target yang ingin dicapai
5. Implementasi Kegiatan Penghematan Energi
Setelah pemilihan prioritas kegiatan penghematan energi dilakukan dan mendapat persetujuan dari pihak Manajemen Hotel, maka Tim Manajemen
Energi menyusun rencana aksi yang berisikan detail rencana pelaksanaan kegiatan, waktu konstruksi atau instalasi, pembagian tanggung jawab
pelaksana kerja, pemilihan vendor peralatan penghematan energi, rincian termin pengeluaran budget, dan lain sebagainya.
- 36 -
7. Tahapan Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Pada tahapan evaluasi, Anda dapat memilih untuk melaksanakan internal audit, yaitu evaluasi terhadap proses dan hasil implementasi penghematan
energi dibandingkan terhadap tujuan dan target awal kegiatan. Proses ini dilakukan oleh tim internal hotel yang berbeda fungsi dan tugasnya untuk
menjaga obyektiitas penilaian.
Proses evaluasi juga dapat dilakukan oleh pihak ketiga atau lembaga sertiikasi tertentu untuk melakukan veriikasi terhadap pelaksanaan SME dan
hasil penghematan energi yang didapatkan.
Di akhir tahun atau secara berkala tiap setengah tahun, hotel dapat melakukan Manajemen Review, yaitu sistem evaluasi yang melibatkan Pimpinan
Organisasi bersama dengan Tim Manajemen Energi yang dilakukan secara rutin dan berkala untuk mengevaluasi pelaksanaan penghematan energi,
serta melakukan upaya perbaikan apabila ditemukan kekurangan selama kurun waktu implementasi.
Perbaikan berkelanjutan merupakan proses berulang yang merupakan koreksi hasil dari
Manajemen Review yang tujuannya menghasilkan peningkatan kinerja energi dan pelaksanaan sistem manajemen energi yang baik, yang
meliputi: 1. Perbaikan dalam proses menetapkan tujuan, target dan identiikasi
peluang perbaikan dan penghematan energi 2. Perbaikan dalam usaha perbaikan terus-menerus atas peningkatan kinerja
energi secara keseluruhan, dan konsisten dengan kebijakan energi yang telah ditetapkan
- 37 -
Peluang Penghematan Energi di Bangunan Hotel
- 38 -
Peluang penghematan energi dapat diperoleh dari peningkatan eisiensi tiap-tiap sistem pengguna energi terbesar pada bangunan
seperti disarikan dalam table berikut.
Sistem Pengguna
Energi Biaya Energi
Hotel Tipikal Potensi
Penghematan Energi tiap
sistem Opsi Cara
Penghematan
Sistem Selubung Bangunan
pengaruh tidak langsung terhadap
sistem tata udara dan tata cahaya
Sistem selubung bangunan yang
baik dapat men- gurangi beban
pendinginan hing- ga 54
No Cost Low Cost:
Penghematan 10
Payback period 2 tahun
Medium Cost: Penghematan
10 - 20 Payback period:
1 - 4 tahun
High Cost : Penghematan
20 Payback period:
1 - 4 tahun Sistem Tata Udara
65 Sistem Tata Cahaya 15
hingga 50 dari kondisi umum yang
ditemui di mayori- tas hotel di Indone-
sia saat ini
Sistem Air Panas 17 dan lainnya
Sistem Kelistrikan dan Transportasi
Gedung 3
Sistem Otomatisasi Gedung
Build- ing Automation
System pengaruh tidak
langsung terhadap sistem yang di otoma-
tisasi tata udara, tata cahaya, dll
Sumber: Kajian oleh JICA, ESDM dan BPPT, 2008; dan berbagai sumber
- 39 -
Sistem Selubung Bangunan
Selubung bangunan adalah pemisah isik antara ruang yang terkondisikan oleh pendingin udara
dengan ruang yang tidak terkondisikan; yaitu berupa dinding, jendela, dan atap tembus atau yang tidak
tembus cahaya. Sebagai elemen yang menyelubungi bangunan gedung, selubung bangunan dirancang
dengan 3 fungsi dasar: 1 pelindung terhadap pengaruh cuaca, 2 mencegah inlitrasi udara, dan
3 menghambat aliran perpindahan panas. Selubung bangunan yang baik dapat membatasi perpindahan
udara, air, panas termal, cahaya, dan kebisingan dari luar ke dalam ruangan.
Kaitan Sistem Selubung Bangunan Dengan Pemakaian Energi
Desain selubung bangunan yang kurang baik pada suatu bangunan dapat menyebabkan panas dari
luar bangunan dengan mudahnya masuk melalui dinding, jendela, pintu, dan ventilasi sehingga
meningkatkan beban pendinginan gedung HVAC – Heating, Ventilation and Air Conditioning, seperti
pada skema berikut.
Selubung Bangunan memberikan perlindungan
termal interior untuk meminimalkan beban
pendinginan AC
Sistem selubung bangunan yang baik dapat mengurangi
beban pendinginan hingga 54
- 40 -
Beban pendinginan dari suatu bangunan gedung terdiri dari:
1. Beban internal