Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Ex-Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP

PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH

EX-DIVIDEND DATE DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

OLEH

NANA LESTARY NASIR 110523009

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

THE EFFECT OF DIVIDEND ANNOUNCEMENT ON STOCK PRICE CHANGES BEFORE AND AFTER THE DIVIDEND DATE ON THE

JAKARTA STOCK EXCHANGES (BEJ)

ABSTRACT

This study aims to determine the difference in the stock price caused by the announcement of the dividend before and after the ex-dividend date on LQ45, this giving an overview to the investor in making an investment decision on LQ45 companies in the Jakarta Stock Exchange (JSX).

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are includedto LQ45 group and listed on the Jakarta Stock Exchange during the period of January 2008 to December 2012. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) by using SPSS 17.

The study resultscan be concluded that stock prices in Indonesia increasing after the ex-dividend date, can beseen from stock price changes in stock price before and after the ex-dividend date is statistically caused by dividend announcement on each sample company, and from the results of the test sample stock portfolio that showing changed of the overall stock price LQ45 in 2008 to 2012 is statistically reflected in the value of the dividend distributed.


(3)

PENGARUH PENGUMUMAN DEVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE

DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen sebelum dan sesudah ex-dividend date pada saham LQ45, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari2008 sampai dengan Desember 2012. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji bedadua rata-rata) dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa harga saham di Indonesia mengalami kenaikan sesudah ex-dividend date, dilihat dari adanya perubahan harga saham tiap saham emiten sampel secara keseluruhan ditemukan adanya perbedaan perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-devidend date secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada sampel penelitian tiap perusahaan, dan dari hasil uji portofolio saham sampel yang menunjukkan adanya perubahan harga saham keseluruhan pada saham LQ45 di tahun 2008 sampai 2012 secara statistic tercermin dalam besarnya nilai dividen yang dibagikan.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan izin-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat berserta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah member inspirasi kepada kita umatnya untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya dengan baik.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Teristimewa untuk Suamiku tercinta Rahmat Yanis, Ayahanda tersayang Muhammad Nasir AG dan Ibunda terkasih Herlina, yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, S.E, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Irsyad Lubis, S.E, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen penasihat akademi dan Bapak Paidi Hidayat, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Raina Linda Sari S.E, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution S.E, M.Si selaku dosen pembaca penilai yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk penyelesaian skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera


(5)

8. Seluruh Pegawai dan Staf Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu saya dalam penyelesaian kelengkapan administrasi.

9. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 program ekstensi Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat baik jika ada kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, April 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Tinjauan Pustaka ... 5

2.1.1. Pasar Modal ... 5

2.1.2. Dividen ... 10

2.1.2.1. Pengertian Dividen ... 10

2.1.2.2. Kebijakan Dividen ... 12

2.1.2.3. Prosedur Pembagian Dividen ... 14

2.1.3. Saham ... 16

2.1.3.1.Harga Saham ... 18

2.1.4. KeuntunganSaham ... 21

2.1.5. IndeksHargaSaham ... 22

2.1.6. Indeks LQ45 ... 25

2.2. PenelitianTerdahulu ... 26

2.3. Kerangka Pemikiran ... 28

2.4. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Jenis Dan Sumber Data ... 31

3.2. Batasan Operasional ... 31

3.3. Defenisi Operasional ... 31

3.4. Variabel Penelitian ... 32

3.5. Populasi dan Sampel ... 32

3.5.1. Teknik Pengambilan Sampel ... 33

3.6. Jenis Data ... 33

3.7. Teknik Pengumpulan ... 34

3.8. Uji Normalitas ... 34


(7)

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 38

4.2. Analisis Data ... 40

4.2.1. Uji Normalitas ... 40

4.2.2. Pengujian Hipotesis ... 45

4.2.2.1. Pengujian Paired Sample T-Test Tiap Saham Emiten Sampel ... 45

4.2.2.2. Pengujian Paired Sample T-Test Portofolio Sampel ... 47

4.2.2.3. Hasil Hipotesis ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

4.1. Data Perusahaan LQ45 ... 38

4.2. Perusahaan LQ45 yang Melakukan Pembagian Dividen ... 40

4.3. Hasil Uji Normalitas ... 41

4.4. Data yangTidak Normal ... 42

4.5. RumusTransformasi ... 42

4.6. Hasil Uji Normalitas Data Telah Ditransformasi ... 44

4.7. Hasil Uji Uji Paired T-Test ... 46


(9)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Kerangka Pemikiran Teoritik ... 29 4.1. Histogram Data Yang Tidak Berdistribusi Normal ... 43


(10)

THE EFFECT OF DIVIDEND ANNOUNCEMENT ON STOCK PRICE CHANGES BEFORE AND AFTER THE DIVIDEND DATE ON THE

JAKARTA STOCK EXCHANGES (BEJ)

ABSTRACT

This study aims to determine the difference in the stock price caused by the announcement of the dividend before and after the ex-dividend date on LQ45, this giving an overview to the investor in making an investment decision on LQ45 companies in the Jakarta Stock Exchange (JSX).

Data used for this study is secondary data that was obtained from companies which are includedto LQ45 group and listed on the Jakarta Stock Exchange during the period of January 2008 to December 2012. In this study analysis used is Paired Sample T-Test (two different test average) by using SPSS 17.

The study resultscan be concluded that stock prices in Indonesia increasing after the ex-dividend date, can beseen from stock price changes in stock price before and after the ex-dividend date is statistically caused by dividend announcement on each sample company, and from the results of the test sample stock portfolio that showing changed of the overall stock price LQ45 in 2008 to 2012 is statistically reflected in the value of the dividend distributed.


(11)

PENGARUH PENGUMUMAN DEVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE

DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen sebelum dan sesudah ex-dividend date pada saham LQ45, sehingga memberikan gambaran kepada investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan-perusahaan LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Data yang digunakan pada penelitian ini data sekunder yang diambil perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari2008 sampai dengan Desember 2012. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji bedadua rata-rata) dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa harga saham di Indonesia mengalami kenaikan sesudah ex-dividend date, dilihat dari adanya perubahan harga saham tiap saham emiten sampel secara keseluruhan ditemukan adanya perbedaan perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-devidend date secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada sampel penelitian tiap perusahaan, dan dari hasil uji portofolio saham sampel yang menunjukkan adanya perubahan harga saham keseluruhan pada saham LQ45 di tahun 2008 sampai 2012 secara statistic tercermin dalam besarnya nilai dividen yang dibagikan.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan perekonomian suatu negara salah satunya dapat direfleksikan oleh aktivitas pasar modal yang ada di negara tersebut. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar modal sebagai prasarana transaksi modal yang dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara. Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pengumuman pembagian dividen. Pengumuman pembagian dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi.

Investor sebagai penanam modal, menginvestasikan dananya bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada suatu saham perusahaan akan memperoleh pendapatan yang berupa deviden atau capital gains.

Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gains adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena lebih bersifat harian sesuai dengan perubahan harga saham yang


(13)

terjadi pada setiap hari perdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan. Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini juga mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan.

Campbell and Beranek’s (1995) menyatakan bahwa pembagian dividen tunai kepada pemegang saham akan menyebabkan harga saham jatuh pada waktu ex-dividend date. Elton and Gruber (1980) memberikan penjelasan awal mengenai fenomena ex-dividend date yang cenderung didasarkan pada perbedaan tarif pajak terhadap dividen dan capital gain income untuk marginal long-term investor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, terdapat suatu porsi yang signifikan terhadap perdagangan pada ex-dividend date yang termotivasi karena pajak. Namun demikian, penelitian ini tidak sepenuhnya dapat menjelaskan penyebab penurunan harga saham pada ex-dividend date.

Jagannathan and Frank (1998) secara rinci menjelaskan bahwa suatu efek dari kekuatan ex-dividend date di Hongkong tidak disebabkan oleh pembebanan pajak yang berbeda pada dividen dan capital gains. Simultinitas kebijakan dividen dan struktur modal dapat dicermati dari karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap simultinitas kebijakan dividen dan struktur modal yang berbeda pula. Hasil penelitian yang mendukung simultinitas kebijakan dividen dan struktur modal Noronha et al. (1996), mengatakan bahwa


(14)

kebijakan dividen dan struktur modal dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan,

dalam hal tingkat pertumbuhan (growth) dan diversitas kepemilikan

(blockholder).

Hasil penelitian tersebut memberikan petunjuk eksplisit bahwa pembagian dividen akan berdampak terhadap pendanaan perusahaan, karena perusahaan mengeluarkan dana kas besar untuk pemegang saham. Apabila pembayaran dividen semakin besar, secara keseluruhan posisi modal akan menurun. Hal ini terlihat dari munculnya hubungan yang berbanding terbalik antara dividen dengan modal sendiri. Semakin besar dividen yang dibayar akan mengurangi besarnya laba ditahan, sehingga posisi modal perusahaan akan turun. Hal ini membuat investor berpikiran negatif sehingga harga saham perusahaan tersebut pada saat ex-dividend date mengalami penurunan, sehingga terjadi abnormal return yang negatif. Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian di atas, penulis memandang bahwa masih diperlukan adanya dukungan teori atas fenomena ex-dividend date ini. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana fenomena ex-dividend date pada kondisi pasar modal di Indonesia.

Dari uraian di atas maka penulis mencoba melakukan pembahasan dan penyusunan skripsi dengan judul ”PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEND DATE DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).


(15)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date yang disebabkan oleh pengumuman dividen di Bursa Efek Jakarta?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen sebelum dan sesudah ex-dividend date.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti kuliah dan sebagai

prasyarat untuk menyelesaikan studi strata satu pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Menambah wawasan bagi penulis mengenai perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada saat sebelum dan sesudah ex-dividend date.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri baik dana jangka panjang maupun jangka pendek, baik negotiable ataupun tidak.

Di dalam undang-undang, pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Bab 1, pasal 1, angka 13, UURI No. 8, 1995 tentang pasar modal).

Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki 4 fungsi yaitu (Martalena dan Maya, 2011):

1. Fungsi Saving, pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari penurunan mata uang karena inflasi.

2. Fungsi Kekayaan, masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan berinvestasi dalam berbagai instrumen pasar modal yang tidak


(17)

akan mengalami penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada investasi nyata, misalnya rumah atau perhiasan.

3. Fungsi Likuiditas, instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan sehingga memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya dibandingkan rumah dan tanah.

4. Fungsi Pinjaman, pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi

pemerintah maupun perusahaan untuk membiayai kegiatannya.

Menurut Sunariyah (2006), instrumen pasar modal dapat dirinci sebagai berikut:

1. Saham

Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karateristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan kepemilikan seperti pada saham biasa. Saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham biasa mempunyai hak suara (voting rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam


(18)

pengambilan keputusan penting perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat jatuh tempo. Terdapat jenis obligasi lain seperti obligasi yang dapat dilunasi oleh penerbit sebelum jatuh tempo (call provision) dan yang dapat ditukarkan dengan sejumlah saham (obligasi konversi).

3. Reksadana

Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana tertutup (close-ended) dan reksadana terbuka (open-ended). Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan. Sedangkan pada reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya dan atau menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana tersebut masih aktif.


(19)

4. Instrumen Derivatif.

Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Ada beberapa instrumen derivatif, di antaranya waran, bukti right (right issue), opsi dan futures.

a. Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam beberapa tahun.

b. Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Right issue umumnya dibatasi kepada pemegang saham lama. Perusahaan mengeluarkan right issue dengan tujuan untuk tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru.

c. Opsi merupakan hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan. Opsi dapat berupa call option atau put option. Call option memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham yang telah ditentukan dalam jumlah dan harga tertentu dan jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebaliknya put option memberikan hak untuk menjual saham yang ditunjuk pada


(20)

harga dan jumlah tertentu pada jangka waktu yang telah ditetapkan, sehingga penerbit dan pembeli opsi mempunyai harapan yang berbeda. d. Futures pada dasarnya hampir mempunyai karateristik yang sama dengan opsi. Perbedaannya adalah bahwa pada instrumen opsi, pembeli diperbolehkan untuk tidak melaksanakan haknya (hanya bersifat hak), sedangkan pada futures pembeli harus melaksanakan kontrak perjanjian yang telah disepakati (bersifat kewajiban). Kontrak futures adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran aset tertentu di masa yang akan datang antara pembeli dan penjual.

Pasar modal berpengaruh dalam menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan dari suatu negara. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.

Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran. Fungsi ini juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan.


(21)

Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.

Pasar modal sendiri terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar untuk surat-surat berharga yang baru diterbitkan. Pada pasar ini dana berasal dari pembeli sekuritas kepada perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut (sektor investasi). Sedangkan dalam pasar sekunder terjadi jual beli sekuritas yang sudah ada (sekuritas lama). Transaksi–transaksi pada pasar sekunder tidak memberikan tambahan dana bagi investasi modal keuangan. Pasar sekunder juga dikenal sebagai bursa efek.

2.1.2 Dividen

2.1.2.1 Pengertian Dividen

Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan, (Tatang Ary Gumanti, 2013:21). Terdapat beberapa tanggal penting yang menjadi perhatian dalam prosedur pembagian dividen.

a. Tanggal Pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.


(22)

b. Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham perusahaan sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen. c. Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh

dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima dividen. Karena waktu yang tersita untuk menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu setelah tanggal pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran dividen.

d. Ex-Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapatkan dividen.

e. Tanggal Pembayaran (date of payment) adalah tanggal dividen benar-benar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal pengumuman dividen.

Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh perseroan kepada pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai jumlah spesifik per lembar saham biasa. Dividen kas adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Jumlah yang diterima sepadan dengan banyaknya jumlah lembar saham yang dimilikinya.

Biasanya terdapat kondisi yang patut oleh perusahaan untuk membayar dividen kas, yaitu saldo laba yang mencukupi, kas yang memadai, dan tindakan formal oleh dewan direksi. Jumlah saldo yang besar tidak harus berarti bahwa perusahaan mampu mambayar dividen. Dana kas perlu pula tersedia dengan jumlah memadai yang melebihi kebutuhan-kebutuhan operasi normal. Dewan


(23)

direksi tidak wajib mengumumkan dividen setiap tahun, bahkan walaupun terdapat saldo kas yang cukup besar untuk membagikan dividen.

2.1.2.2 Kebijakan Dividen

Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Sedang apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan bisa memperbesar sumber dana intern perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.

Dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Ada dua jenis dividen, yaitu dividen saham preferen yang dibayarkan secara tetap dalam jumlah tertentu, dan dividen saham biasa yang dibayarkan kepada pemegang saham apabila mendapatkan laba. Harga saham dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dividen. Besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham.

Namun semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba ditahan tersebut merupakan sumber


(24)

dana intern yang dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan. Semakin rendah laba ditahan akibatnya akan memperkecil kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang pada akhirnya juga memperkecil pertumbuhan dividen.

Dari keterangan diatas ternyata kebijakan dividen tersebut menimbulkan dua akibat yang bertentangan, oleh karena itu penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer keuangan untuk mengambil kebijakan dividen yang optimal.

Rasio Pembayaran dividen (dividen payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba yang ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen.

Menurut Gitman (2000) dalam Siaputra dan Atmadja (2006), kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen. Kebijakan perusahaan dalam membayar dividen berbeda-beda. Berbeda dengan preferred stocks, pemegang saham biasa (common stock) umumnya menerima pembayaran yang didasarkan pada salah satu dari 3 jenis kebijakan dividen, yaitu:

1. Constant-Payout-Ratio Dividend Policy

Adalah kebijakan dividen yang didasarkan dengan persentase tertentu dari pendapatan.


(25)

Adalah kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Seringkali kebijakan dividen teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran dividen.

3. Low-Regular-an-Extra Dividend Policy

Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan pendapatan.

2.1.2.3 Prosedur Pembagian Dividen

Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham. Pembagian dividen dapat dilakukan secara kuartalan ataupun tahunan, tergantung kebijaksanaan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Adapun prosedur pembagian dividen yang aktual menurut Weston and Brigham (1998) dalam Sularso (2003) adalah:

1. Tanggal Pengumuman (Declaration Date)

Adalah tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen. Misalnya pada tanggal 14 November 2001 direksi PT. ABC mengadakan pertemuan dan mengumumkan pembagian dividen kuartalan tetap sebesar Rp 40 per saham untuk dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 8 Desember 2001 dengan pembayaran dilakukan pada tanggal 2 Januari 2002.


(26)

Adalah hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan. Setelah berakhirnya jam kerja pada tanggal pencatatan pemegang saham (8 Desember 2001), perusahaan menutup buku transfer sahamnya dan menyusun daftar pemegang saham mulai tanggal itu. Apabila PT. ABC memberitahukan penjualan dan transfer beberapa saham sebelum pukul 5 sore pada tanggal 8 Desember, maka pemilik saham yang baru akan menerima dividen. Jika pemberitahuan yang diterima pada atau sesudah tanggal 9 Desember, pemilik saham lama menerima cek dividen.

3. Tanggal Ex-Dividend (Ex-dividend Date)

Adalah tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan saham. Untuk mencegah timbulnya konflik, industri pasar modal telah menetapkan suatu konvensi yang mengumumkan bahwa hak atas dividen tetap menyertai saham hingga empat hari kegiatan bisnis sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Pada hari keempat sebelum tanggal tersebut, hak atas dividen tidak lagi menyertai saham. Dalam hal ini tanggal ex-dividend adalah 4 hari sebelum tanggal 8 Desember, yaitu tanggal 4 Desember 2001.

4. Tanggal Pembayaran Dividen (Dividend Payment)

Adalah tanggal pada saat perusahaan benar-benar mengirimkan cek dividen. Dalam hal ini perusahaan akan mengirimkan ceknya kepada pemegang saham tercatat pada tanggal 2 Januari 2002.


(27)

Prosedur pembagian dividen tersebut mengakibatkan adanya perbedaan respon investor dalam bertransaksi di pasar modal. Hal ini dapat diindikasikan dengan bervariasinya harga saham dari declaration date sampai setelah ex-dividend date.

2.1.3 Saham

Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Selanjutnya saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan saham preferen (preffered stock) (Jogiyanto, 2002). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Saham Biasa (common stocks)

Pemegang saham ini adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu:

1. Hak Kontrol

Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.


(28)

2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.

3. Hak Preemtive

Hak preemtive (preemtive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

b. Saham Preferen (preffered stocks)

Saham preferen mempunyai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi, saham preferen yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak atas pembayaran lebih


(29)

dahulu jika terjadi likuidasi. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:

1. Preferen terhadap dividen

a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen

terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.

b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.

2. Preferen pada waktu likuidasi

Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.

2.1.3.1 Harga Saham

Pengertian harga saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Perubahan harga saham tidak selalu positif namun dapat juga negatif tergantung banyaknya permintaan dan banyaknya penawaran harga saham. Sehingga terbentuk pergerakan harga saham yang naik turun tidak beraturan. Namun ada juga harga saham yang berubah yang disebabkan karena


(30)

tidak adanya permintaan dan penawaran dengan kata lain, tidak likuid karena volumenya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga harga saham stagnan dari waktu ke waktu.

Pergerakan harga saham yang acak (tidak beraturan) dapat dianalisa dengan pendekatan fundamental, misalnya dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan terbuka, jika laporannya positif maka kemungkinan harga sahamnya akan bergerak positif. Analisa kedua adalah pendekatan teknikal yang dilakukan menggunakan chart (grafik) pergerakan harga saham. Dengan bantuan beberapa indikator kemudian dianalisa awal sebuah tren yang terbentuk dalam hal ini tentunya diharapkan awal uptrend (tren naik) sehingga trader atau investor

melakukan pembelian (trading) atau investasi, dan ketika

menjadi downtrend (tren turun) maka dilakukanlah penjualan.

Menurut Ang (1997) nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu:

1. Per Value (Nilai Nominal)

Adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak dipergunakan untuk mengukur sesuatu.

2. Base Price (Harga Dasar)

Merupakan harga yang dipergunakan di dalam perhitungan harga indeks saham yang akan berubah sesuai dengan aksi emiten.


(31)

Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Dengan demikian harga pasar inilah yang akan menyatakan naik-turunnya saham.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham menurut Husnan (2003), yaitu:

1. Harapan investor terhadap tingkat keuntungan dividen untuk masa yang akan datang. Jika pendapatan atau dividen suatu saham stabil maka harga saham cenderung stabil. Sebaliknya, jika pendapatan atau dividen suatu saham berfluktuasi maka harga saham tersebut cenderung berfluktuasi pula.

2. Tingkat Pendapatan Perusahaan

Tingkat pendapatan perusahaan yang tercermin dari Earning Per Share (EPS) terkait erat dengan peningkatan harga saham. Apabila fluktuasi EPS makin tinggi maka makin tinggi pula perubahan harga pasarnya.

3. Kondisi Perekonomian

Kondisi perekonomian saat ini dan sekarang salah satunya dipengaruhi oleh kondisi masa lalu dan saat ini. Apabila kondisi perekonomian stabil dan mantap maka investor optimis terhadap kondisi perekonomian yang akan datang sehingga harga saham cenderung stabil dan sebaliknya.


(32)

2.1.4 Keuntungan Saham

Dalam berinvestasi keuntungan dan risiko saling berdampingan, investor harus mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan keuntungan tertentu pada tingkat risiko terendah. Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus memilih perusahaan dengan kinerja yang baik sehingga dapat menjamin adanya pengembalian atau keuntungan dan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.

Keuntungan (return) investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi, misalnya berupa dividen atau bunga. Jika melakukan investasi pada sebuah obligasi, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan, dan bila investasi pada saham maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang diperoleh. Capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor, atau perubahan harga sekuritas.

Keuntungan (return) dibedakan menjadi keuntungan yang telah terjadi (realized return) dan keuntungan yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa mendatang. Keuntungan realisasi (realized return) dihitung berdasarkan data historis. Keuntungan realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Ini berguna sebagai dasar penentuan keuntungan ekspektasi dan risiko dimasa datang. Keuntungan


(33)

ekspektasi (expected return) adalah keuntungan yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang (Tatang Ary Gumanti, 2011).

2.1.5 Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu (Martalena dan Maya, 2011).

Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini apakah sedang naik, stabil atau turun. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham begerak dalam hitungan detik dan menit maka nilai indeks pun bergerak turun-naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Salah satu indikator pergerakan harga saham adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa macam indeks saham (www.idx.co.id) yaitu:

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menggunakan semua

perusahaan tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks.

2. Indeks Sektoral. Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa, dan Manufaktur.


(34)

3. Indeks LQ45. Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

4. Jakarta Islmic Index (JII). Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar

Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan

mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.

5. Indeks Kompas100. Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

6. Indeks BISNIS-27. Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 7. Indeks PEFINDO25. Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan

lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah Small Medium Enterprises (SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang


(35)

dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal Return on Equity (ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

8. Indeks SRI-KEHATI. Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float. 9. Indeks Papan Utama. Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat

yang masuk dalam Papan Utama. Indeks Papan Pengembangan. Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.

10.Indeks Individual. Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.


(36)

2.1.6 Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volum, dan frekuensi transaksi.

3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. 4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.

5. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ 45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut.


(37)

Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus.

2.2 Penelitian Terdahulu

Di dalam skripsi Galih Anindhita yang berjudul Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Deviden Sebelum Dan Sesudah Ex-Devidend Date, Campbell dan Beranek (1995) menyatakan bahwa pembagian dividen tunai akan mengakibatkan penurunan harga saham pada saat ex-dividend date. Lebih lanjut, Michaely dan Villa (1995) juga menyimpulkan bahwa harga saham jatuh pada waktu ex-dividend date, heterogenitas dan volum penjualan saham juga mengalami penurunan yang cukup drastis pula.

Dalam penjelasannya Tatang Ary Gumanti, (2011) menyatakan bahwa pada saat ex-dividend date investor pada umumnya memprediksikan bahwa pembagian dividen akan berdampak pada harga saham. Prediksi ini didasarkan pada pemikiran logis, bahwa investor telah kehilangan hak atas keuntungan (return) dari dividen. Investor yang berkeinginan mendapat keuntungan, cenderung akan memilih untuk tidak berada dalam posisi beli (longposition). Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding dengan nilai dari return yang telah hilang. Adanya pemikiran tersebut akan mendorong harga atau nilai saham di pasar mengalami penurunan sampai mendekati nilai saat dividen diumumkan.

Lebih lanjut, di dalam jurnal Lani Siaputra dan Adwin Surja Admadja dengan judul Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham


(38)

Sebelum Dan Sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Miller dan Modigliani mengatakan bahwa harga saham (common stock) suatu perusahaan akan turun sebesar dividen yang dibagikan di sekitar ex-divedend date. Sedangkan, Boyd dan Jagannathan (1994) mengungkapkan tentang adanya hubungan nonlinier antara persentase perbedaan harga saham dengan dividend yield yang terjadi sebagai akibat adanya biaya-biaya transaksi (transaction costs) yang mempengaruhi penetapan harga saham. Di dalam jurnal yang sama, hal yang berbeda diungkapkan oleh Bhardwaj dan Brooks (1999) yang menyatakan, bahwa dalam jangka pendek terdapat perbedaan antara dividend income dan penurunan harga saham pada waktu ex-dividend date. Melihat hasil tersebut paling tidak telah memberikan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen pada waktu ex-dividend date.

Penelitian oleh R. Andi Sularso yang mengkaji masalah pengaruh pengumuman dividen terhadap perbedaan return sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2002-2005. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat ex-dividend date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex-dividend date.

Lani Siaputra dan Adwin Surja Admadja melakukan penelitian tentang pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2001 – 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata harga saham sebelum ex-dividend date dan nilai rata-rata harga saham sesudah ex-dividend date secara statistik


(39)

berbeda signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi pergerakan harga saham yang signifikan selama antara dua periode observasi tersebut akibat pengumuman pembagian dividen. Lebih lanjut, besarnya perubahan harga saham tersebut secara statistik tidak berbeda dengan nilai dividen per lembar saham yang dibagikan.

Ahim Abdurahim (2004) juga melakukan penelitian yang diarahkan untuk menguji respon pasar atas pengumuman deviden pada tahun 1996-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada abnormal return yang signifikan pada hari pengumuman baik untuk perusahaan bertumbuh maupun perusahaan tidak bertumbuh. Nilai rata-rata abnormal return baik secara total maupun setelah dibagi menjadi bertumbuh atau tidak adalah negatif.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham. Adapun prosedur pembagian dividen yang aktual menurut Sularso (2003) adalah pada tanggal pengumuman, tanggal pencataan pemegang saham, tanggal ex-dividend dan tanggal pembayaran dividen. Tanggal ex-dividend (ex-dividend date) adalah tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan saham. Pada hari keempat sebelum tanggal tersebut, hak atas dividen tidak lagi menyertai saham.


(40)

date secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Pemikiran ini disebabkan karena investor telah kehilangan hak atas keuntungan dari dividen dan melihat prospek ke depan perusahaan yang membagi dividen. Pada pemikiran pertama, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan dari capital gain, lebih memilih untuk tidak membeli saham tersebut. Dengan demikian harga saham tersebut kan mengalami penurunan sebanding dengan nilai keuntungan yang telah hilang. Sedangkan pada pemikiran kedua, investor melihat bahwa apabila perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Apabila dana yang dikeluarkan bisa mengganggu jalannya operasi, otomatis dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

Adanya dua pemikiran tersebut secara logika akan mendorong harga atau nilai saham di pasar mengalami penurunan. Penelitian ini melihat apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritik

Pengumuman

Deviden HargaSaham

Sebelum Ex-devidend

Setelah Ex-devidend


(41)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris maka peneliti mengajukan hipotesis kerja (hipotesis alternatif) sebagai berikut:

H1 : Terdapat perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date

yang disebabkan oleh pengumuman dividendi Bursa Efek Jakarta.

H2 : Tidak terdapat perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex- dividend date yang disebabkan oleh pengumuman dividendi Bursa Efek Jakarta.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.

3.2 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini batasan masalah hanya pada perusahaan-perusahaan LQ-45 yang melakukan pengumuman deviden tunai pada tahun 2008-2012.

3.3 Defenisi Operasional

1. Deviden (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya.

2. Ex-Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak mendapat dividen.

3. Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas.

4. Harga Saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu, yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham


(43)

yang bersangkutan di pasar modal. Dalam hal ini harga saham dilihat pada saat 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah ex-devidend date.

5. LQ-45 merupakan saham dari 45 (empat puluh lima) perusahaan yang paling mudah liquid (mudah diperjual-belikan) dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

6. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebua salah satu bursa tempat dimana orang memperjual-belikan efek di Indonesia.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel perubahan harga saham yang diukur dengan cara membandingkan harga saham harian (closing price) selama 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah ex-devidend date dari seluruh emiten yang masuk dalam sampel penelitian. variabel berikutnya adalah nilai nominal deviden kas per lembar saham yang dibagikan oleh seluruh sampel emiten.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan yang termasuk dalam sampel pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok


(44)

LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari 2008 sampai dengan Desember 2012.

3.5.1 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan (Danang Sunyoto, 2011). Sampel ini ditentukan berdasarkan syarat yang ditentukan sebagai berikut :

1. Terdaftar di BEJ sebagai emiten dari tahun 2008 sampai tahun 2012. 2. Emiten terus menerus membagikan cash dividend final selama periode

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

3. Data tanggal pengumuman dividen emiten selama periode tahun 2008 sampai 2012 terpublikasi di bursa sehingga ex-dividend date bisa diketahui.

4. Kelengkapan data harga saham emiten selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

5. Tidak sedang dalam proses delisting.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: buku, literatur, media internet, serta bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.


(45)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah Arsip/Studi Dokumentasi. Yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang relevan yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian skripsi ini, dapat diperoleh dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya, misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan lain-lain.

3.8 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan uji one-sample kolmagorov-smirnov, dengan melihat nilai kolmogorov-smirnov Z dan Asym. Sig. (2 tailed), jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

3.9 Teknik Analisa Data

Analisis merupakan tahap selanjutnya yang harus diselesaikan dalam penelitian setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah dan menganalisis secara bertahap data tersebut. Dalam


(46)

penelitian ini analisis yang digunakan adalah uji Paired Sample T-Test (uji beda dua rata-rata) dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis dengan tahapan seperti tersebut di bawah ini:

1) Tahap-tahap analisis data

a. Mengumpulkan data Index Constituents LQ-45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 2008-2012.

b. Uji normalitas data.

2) Rancangan uji statistik

a. Uji Beda Dua Rata-Rata Tiap Saham Emiten Sampel

Uji hipotesis perbedaan dua rata-rata (Paired sample T-Test) tiap emiten yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari variabel dependen (harga saham) tiap emiten perusahan sebelum dan sesudah ex-dividend date dengan adanya pengumuman dividen dengan demikian akan terlihat perbedaan tiap emiten perusahaan pertahunnya.

b. Uji Beda Dua Rata-Rata Portofolio Saham Sampel

Uji perbedaan dua rata-rata (Paired sample T-Test) portofolio saham yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari seluruh perusahaan (portofolio) tiap tahunnya sebelum dan sesudah ex-dividen date dengan adanya pengumuman dividen. Uji ini menjelaskan tentang perbedaan gambaran perubahaan LQ45 pada sebelum dan sesudah ex-dividen date terhadap pengumuman dividen tiap tahunnya.


(47)

\ Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

No Elemen

Observasi 1 ( )

Observasi 2 ( )

Di ( – ) 1

2

* * * * *

* * * * *

N

Di

Keterangan:

t = hipotesa dua rata-rata

= jumlah rata-rata

n = jumlah perusahaan yang mengumumkan dividen = standart error dua mean yang berhubungan


(48)

c. Uji Paired Sample T-Test

Uji t merupakan alat statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel (dividen) dengan variabel terikat (harga saham) dengan diuji secara individu. Dasar pengambilan keputusannya :

Jika p-value > 0,05, maka Ho ditolak. Jika p-value < 0,05, maka Ho diterima.


(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode waktu Januari 2008 sampai dengan Desember 2012.

TABEL 4.1

Data Perusahaan LQ-45

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ADRO Adaro Energy Tbk.

3 AKRA AKR Corporindo Tbk.

4 ANTM ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.

5 ASII Astra International Tbk

6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk

7 BBCA Bank Central Asia Tbk

8 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

11 BDMN Bank Danamon Tbk

12 BHIT Bhakti Investama Tbk

13 BKSL Sentul City Tbk

14 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

15 BMTR Global Mediacom Tbk

16 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

17 BUMI Bumi Resources Tbk

18 BWPT BW Plantation Tbk

19 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

20 EXCL XL Axiata Tbk

21 GGRM Gudang Garam Tbk

22 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk


(50)

24 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

25 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk

26 INCO Vale Indonesia Tbk

27 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

28 INDY Indika Energy Tbk

29 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

30 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

31 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

32 KLBF Kalbe Farma Tbk

33 LPKR Lippo Karawaci Tbk

34 LSIP PP London Sumatera Tbk

35 MAIN Malindo Feedmill Tbk

36 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk

37 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

38 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk

40 SMCB Holcim Indonesia Tbk

41 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

42 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

43 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

44 UNTR United Tractors Tbk

45 UNVR Unilever Indonesia Tbk

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang ditetapkan (Danang Sunyoto, 2011). Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian yaitu perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEJ yang melakukan pembagian dividen tunai selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2012, diperoleh data pengamatan sebanyak 8 perusahaan, yaitu sebagai berikut:


(51)

TABEL 4.2

Perusahaan LQ45 Yang Melakukan Pembagian Deviden

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ADRO Adaro Energy Tbk.

3 AKRA AKR Corporindo Tbk.

4 ASII Astra International Tbk.

5 BBCA Bank Central Asia Tbk.

6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

7 UNTR United Tractors Tbk.

8 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

4.2 Analisis Data 4.2.1 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ini perlu karena untuk melakukan uji t, mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil, dengan ketentuan:

Ho : Data berdistribusi normal. Ha : Data tidak terdistribusi normal.

Jika nilai sig. α > 0,05, maka Ho diterima. Jika nilai sig. α< 0,05, maka Ho ditolak.

Dengan menggunakan tingkat kepercaayaan 5%, diperoleh hasil distribusi normal sebagai berikut:


(52)

TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas Hari Pengamatan Nilai Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2 tailed)

-1 1.554 0.017

-2 1.562 0.015

-3 1.663 0.008

-4 1.632 0.010

-5 1.639 0.009

-6 1.537 0.018

-7 1.504 0.022

-8 1.575 0.014

-9 1.434 0.033

-10 1.393 0.041

-11 1.370 0.047

-12 1.361 0.049

-13 1.316 0.063

-14 1.301 0.068

-15 1.394 0.041

1 1.281 0.075

2 1.321 0.061

3 1.170 0.130

4 1.229 0.098

5 1.269 0.080

6 1.332 0.058

7 1.389 0.042

8 1.338 0.056

9 1.351 0.052

10 1.399 0.040

11 1.253 0.086

12 1.340 0.055

13 1.233 0.095

14 1.307 0.066

15 1.290 0.072

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 15 data hari pengamatan yang tidak terdistribusi normal, yaitu terlihat pada tabel dibawah berikut:


(53)

TABEL 4.4

Data Yang Tidak Normal Hari

Pengamatan

Nilai

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2 tailed)

-1 1.554 0.017

-2 1.562 0.015

-3 1.663 0.008

-4 1.632 0.010

-5 1.639 0.009

-6 1.537 0.018

-7 1.504 0.022

-8 1.575 0.014

-9 1.434 0.033

-10 1.393 0.041

-11 1.370 0.047

-12 1.361 0.049

-15 1.394 0.041

7 1.389 0.042

10 1.399 0.040

Terlihat bahwa data pada tabel tersebut memiliki nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan data tersebut tidak berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas tersebut maka data yang tidak berdistribusi normal akan dilakukan transformasi data, agar data tersebut berdistribusi normal, transformasi berarti mengubah semua data, tidak terkecuali untuk menjaga perbedaan antar data relatif tetap.

Tabel 4.5 Rumus Transformasi

Bentuk Histogram Jenis

Transformasi

Moderate Positive SQRT (x)

Substansial Positive Ln (x)


(54)

Severe Positive 1/x Severe Positive jika data mengandung nilai 0 1/(x+1)

Moderate Negative SQRT (k-x)

Subtansial Negative Ln (k-x)

Severe Negative SQRT (k-x)

K = Konstanta yang berasal dari setiap skor dikurangkan sehingga skor terkecil adalah 1.

Bentuk transformasi data untuk data penelitian ini ditentukan dengan melihat histogram dari data yang tidak berdistribusi normal.

Gambar 4.1

Histogram Data Yang Tidak Berdistribusi Normal

Dari grafik histogram diatas menunjukkan bahwa histogram berbentuk Moderate Negative Skewness, maka jenis transformasi yang dipakai adalah dengan mengubah data ke dalam bentuk :


(55)

Keterangan :

K = Konstanta yang berasal dari setiap skor dikurangkan sehingga skor terkecil adalah 1.

Maka hasil dari uji normalitas pada data yang telah ditransformasi terlihat pada tabel berikut :

TABEL 4.6

Hasil Uji Normalitas Data Telah Ditransformasi Hari pengamatan Nilai Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2 tailed)

-1 1.024 0.246

-2 0.998 0.272

-3 1.110 0.170

-4 1.107 0.172

-5 1.139 0.150

-6 0.982 0.290

-7 0.942 0.338

-8 1.005 0.265

-9 0.919 0.367

-10 0.852 0.462

-11 0.876 0.427

-12 0.732 0.657

-13 1.316 0.063

-14 1.301 0.068

-15 0.852 0.462

1 1.281 0.075

2 1.321 0.061

3 1.170 0.130

4 1.229 0.098

5 1.269 0.080

6 1.332 0.058

7 0.795 0.553

8 1.338 0.056

9 1.351 0.052

10 0.773 0.589


(56)

13 1.233 0.095

14 1.307 0.066

15 1.290 0.072

Dari hasil diatas menunjukkan bahwa data yang telah ditransformasikan telah berdistribusi normal, maka dengan demikian data tersebut telah dapat digunakan untuk dianalisis.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

4.2.2.1 Pengujian Paired Sample T-Test Tiap Saham Emiten Sampel

Uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-Test) pertama yang dilakukan untuk membandingkan closing price masing-masing saham sebelum ex-dividend date dan sesudah ex-dividend date.Dengan tingkat α 5%, nilai t kritis 2,145 dengan degree of freedom (df) adalah 14. Uji t dilakukan dua sisi (two tailed).Pedoman pengambilan keputusan untuk uji hipotesis ini adalah:

• Jika t output > +t tabel atau t output < -t tabel, maka Ho ditolak yang berarti

kedua rata-rata harga tiap saham sebelum dan sesudah ex-dividend date adalah berbeda secara signifikan.

• Jika -t tabel < t output < +t tabel, maka Ho diterima yang berarti kedua rata-rata

harga tiap saham sebelum dan sesudah ex-dividend date adalah tidak berbeda secara signifikan.


(57)

TABEL 4.7

Hasil Uji Paired Sampel T-Test

SAHAM

2008 2009 2010 2011 2012

T H0 T H0 T H0 t H0 T H0

AALI -3.559 ditolak 7.066 Ditolak -1.805 diterima 0.913 diterima 4.100 ditolak

ADRO 7.189 ditolak -3.511 Ditolak 2.560 ditolak 4.259 ditolak -5.198 ditolak

AKRA -1.738 diterima -0.958 Diterima 3.546 ditolak -0.217 diterima -5.198 ditolak

ASII 0.804 diterima -9.790 Ditolak -3.456 ditolak 10.639 ditolak -2.566 ditolak

BBCA -1.738 diterima -2.725 Ditolak 4.873 ditolak -1.406 diterima 4.860 ditolak

ITMG -9.568 ditolak 3.533 Ditolak -9.459 ditolak 1.345 diterima 1.382 diterima

UNTR -0.568 diterima -8.373 Ditolak 3.546 ditolak 11.800 ditolak -4.079 ditolak

UNVR -2.403 ditolak -6.167 Ditolak -13.209 ditolak -9.980 ditolak -0.543 diterima

Dari hasil uji Paired Sampel T-Test menunjukkan bahwa pada saham:

1. AALI , di tahun 2008, 2009, dan 2012 mengalami perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date. Namun, pada tahun 2010 dan 2011 perusahaan ini tidak mengalami perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date. Ini dikarenakan -t tabel < t output < +t tabel. 2. ADRO, dari tahun 2008 sampai dengan 2012 mengalami perubahan harga saham

yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date.

3. AKRA, tahun 2008, 2009 dan 2011 tidak mengalami perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2012 mengalami perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date.

4. ASII, hanya di tahun 2008 tidak mengalami perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Sisanya pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012


(58)

5. BBCA, mengalami perubahan harga saham yang signifikan pada tahun 2009, 2010, dan 2012. Sedangkan pada tahun 2008 dan 2011 perusahaan tidak mengalami perubahan harga saham yang signifikan.

6. ITMG, pada tahun 2008 sampai 2010 mengalami perubahan harga saham yang signifikan sebelum dan sesudah ex-dividend date. Namun tahun 2011 dan 2012 perusahaan tidak mengalami perubahan harga saham yang signifikan.

7. UNTR, hanya pada tahun 2008 tidak mengalami perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Sisanya pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 perusahaan mengalami perubahan harga saham yang signifikan.

8. UNVR, mengalami perubahan harga saham yang signifikan pada sebelum dan sesudah ex-dividend date di tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Secara keseluruhan dari 8 saham tersebut mengalami perubahan harga saham yang signifikan (α = 5%) sebelum dan sesudah ex-dividend date pada tahun 2008-2012.

4.2.2.2 Pengujian Paired Sample T-Test Portfolio Saham Sampel

Uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-Test) untuk membandingkan closing price portfolio saham sebelum ex-dividend date dan sesudah ex-dividend date. Uji ini dilakukan untuk melihat pergerakan harga saham dari keseluruhan saham emiten sampel tiap tahun. Dengan tingkat α = 5%, dan didapat nilai t kritis 1,98010 untuk df 119. Uji t dilakukan dua sisi (two tailed), Maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


(59)

TABEL 4.8

Hasil Uji Paired Sampel T-Test Portofolio Saham

TAHUN Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

T Df

Sig. (2-tailed)

H0

2008 -4.831367 28.800045 2.629072 -1.838 119 0.069 diterima 2009 -9.001792 32.118219 2.931979 -3.070 119 0.003 ditolak 2010 -3.387000 16.950479 1.547360 -2.189 119 0.031 ditolak 2011 15.000875 40.203320 3.670044 4.087 119 0.000 ditolak 2012 -3.954667 15.290087 1.395788 -2.833 119 0.005 ditolak

Dari hasil uji Paired Sampel T-Test menunjukkan bahwa pada Portfolio Saham Sampel menunjukkan:

1. Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa harga saham keseluruhan tidak mengalami perubahan yang signifikan, dilhat dari nilai sig > 0.05. dan dari nilai Mean yang benilai negatif menunjukkan harga saham pada tahun 2008 di Indonesia mengalami kenaikan sesudah ex-dividend date.

2. Tahun 2009 memperlihatkan nilai sig < 0.05 dan Ho ditolak, maka menunjukkan harga saham keseluruhan mengalami perubahan yang signifikan antara closing price sebelum dan sesudah ex-dividend date. Dan dilihat dari nilai Mean yang bernilai negatif menunjukkan harga saham pada tahun 2009 mengalami kenaikan sesudah ex-devidend date.

3. Tahun 2010 memperlihatkan nilai sig < 0.05 dan Ho ditolak, maka menunjukkan harga saham keseluruhan mengalami perubahan yang signifikan antara closing price sebelum dan sesudah ex-dividend date. Dan dilihat dari nilai Mean yang bernilai negatif menunjukkan harga saham pada tahun 2010 mengalami kenaikan sesudah ex-devidend date.


(1)

Data Setelah Dilakukan Transformasi (

Sambungan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

403.836 411.281 411.585 406.303 406.281 403.384 18.895 390.990 374.789 19.129 382.193 371.439 387.479 397.669 396.816 459.115 463.221 456.266 400.125 402.108 404.834 18.815 406.040 406.116 18.650 392.876 400.126 414.581 413.874 411.694 406.303 406.281 403.384 394.108 390.990 374.789 19.172 382.193 371.439 19.026 397.669 396.816 394.450 392.123 400.125 383.545 382.193 371.439 387.479 397.669 396.816 18.886 392.123 400.125 18.637 404.834 397.130 406.040 406.116 401.630 406.303 406.281 403.384 394.108 390.990 374.789 19.172 382.193 371.439 19.026 397.669 396.816 394.450 392.123 400.125 358.828 345.358 340.977 350.197 368.427 367.773 19.604 367.610 361.192 19.485 370.807 373.070 391.064 390.826 393.971 403.384 394.108 390.990 374.789 383.545 382.193 19.485 387.479 397.669 18.779 384.450 392.123 400.125 402.108 404.834 392.123 400.125 402.108 404.834 397.130 406.040 18.574 401.630 392.876 18.690 414.581 413.874 411.694 419.432 414.680 534.169 540.748 546.271 547.492 554.796 560.458 13.468 572.343 570.962 13.427 566.764 574.193 575.827 562.622 568.100 548.114 532.478 538.493 538.618 534.169 540.748 14.313 547.492 553.796 13.747 569.725 572.343 570.963 569.157 566.764 525.583 543.587 527.276 529.249 545.610 548.114 14.787 538.493 538.618 14.672 540.748 546.271 547.492 553.796 560.458 569.725 572.343 570.963 569.157 566.764 574.193 13.240 562.622 566.100 13.824 556.616 558.081 565.491 563.794 565.466 529.249 545.610 548.114 532.478 538.493 538.618 14.729 540.748 546.271 14.211 553.796 560.458 569.725 572.343 570.963 572.532 572.215 548.295 540.891 525.370 549.419 14.500 548.713 550.998 14.374 546.994 524.470 516.731 502.809 500.311 553.796 560.458 569.725 572.343 570.963 569.157 13.578 574.193 575.827 13.669 566.100 558.358 556.616 558.081 565.491 566.100 558.358 556.616 558.081 565.491 563.794 13.625 569.937 573.373 13.245 577.441 578.550 581.072 577.404 580.776 673.536 672.409 678.877 681.292 680.683 682.254 8.296 684.504 681.706 8.204 677.806 673.385 670.066 663.205 667.710 682.254 682.292 684.504 681.706 682.141 677.806 8.817 670.066 663.205 9.041 672.162 661.912 658.793 660.314 670.838 684.504 681.706 682.141 677.806 673.385 670.066 9.376 667.710 672.162 9.356 658.793 660.314 670.838 675.878 676.752 673.416 674.980 670.356 664.572 669.786 675.044 8.266 690.261 690.171 7.993 672.759 668.971 673.978 675.983 685.111 677.806 673.385 670.066 663.205 667.710 672.162 9.445 658.793 660.314 8.866 675.878 676.752 681.495 675.259 678.082 682.366 679.369 676.025 681.160 680.894 680.631 7.985 681.058 681.581 8.280 677.613 674.393 677.110 686.420 678.193 684.504 681.706 682.141 677.806 673.385 670.066 9.376 667.710 672.162 9.356 658.793 660.314 670.838 675.878 676.752 690.646 698.858 704.244 698.897 692.587 696.514 6.342 708.959 689.049 6.678 707.682 713.178 714.623 710.207 714.045 677.110 686.420 678.193 682.398 676.100 684.525 7.858 691.844 673.401 8.713 672.409 678.877 681.295 680.683 682.254


(2)

651.787 658.080 656.712 657.701 645.018 650.249 9.661 662.422 675.292 9.051 663.853 657.098 662.811 672.582 662.722 679.193 673.886 674.103 657.876 660.637 660.923 9.336 645.694 641.428 11.564 628.552 652.733 653.116 651.787 658.080 656.712 657.701 645.018 650.249 657.973 662.422 8.708 667.526 663.853 9.610 662.811 672.582 662.722 674.972 683.115 622.636 584.218 569.457 574.088 603.629 600.231 12.048 622.900 645.506 9.869 649.690 661.170 641.238 654.015 641.276 686.310 675.026 662.020 679.193 673.886 674.103 9.656 660.637 660.923 9.246 645.694 641.428 615.717 628.552 652.733 674.792 683.115 695.658 700.333 697.566 694.535 8.401 685.900 689.071 8.282 687.180 691.461 679.280 679.908 700.124 755.629 750.303 752.302 748.462 748.878 749.603 1.891 754.242 751.121 1.327 748.160 740.889 742.684 751.009 746.965 735.042 742.789 753.134 753.876 750.664 752.221 2.552 733.906 731.879 0.063 754.492 756.988 752.298 766.919 760.000 735.042 742.789 753.134 753.876 750.664 752.221 2.552 733.906 731.879 0.063 754.492 756.988 752.298 766.919 760.000 752.302 748.462 748.878 749.603 747.544 754.242 0.000 747.688 748.160 2.926 742.648 751.009 746.627 746.965 743.055 727.690 728.077 727.414 731.656 736.551 742.688 3.524 735.883 737.557 3.702 731.754 726.356 725.921 729.595 730.008 751.121 747.688 748.160 740.889 742.648 751.009 2.120 746.965 743.055 2.193 748.278 739.647 739.791 739.827 744.444 755.629 750.303 752.302 748.462 748.878 749.603 1.891 754.242 751.121 1.327 748.160 740.889 742.648 751.009 746.627 742.688 738.704 735.883 737.557 735.745 731.754 4.976 725.921 729.595 4.409 735.042 742.789 753.134 753.876 750.664


(3)

LAMPIRAN 1.3

Hasil Uji Normalitas Data Setelah Dilakukan Transformasi

On e -S a m p le Ko lm o g o ro v-S m irn o v Te s t

VAR00 001 VAR00 002 VAR00 003 VAR0 0004 VAR0 0005 VAR00 006 VAR00 007 VAR00 008 VAR00 009 VAR00 010 VAR00 011 VAR0 0012 VAR000 13 VAR000 14 VAR00 015 N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 Normal

Parametersa,,b

Mean 10.672 10.397 10.425 10.65 6

10.85 1

10.511 10.670 10.719 11.033 10.795 11.017 9.912 602.947 604.109 11.003

Std.

Deviation

5.700 5.898 5.891 5.743 5.640 5.884 5.735 5.761 5.483 5.694 5.584 6.157 122.266 122.320 5.413

Most Extreme Differences

Absolute .162 .158 .175 .175 .180 .155 .149 .159 .145 .135 .139 .116 .208 .206 .135

Positive .162 .158 .175 .175 .180 .155 .149 .159 .145 .135 .139 .116 .117 .117 .135

Negative -.097 -.106 -.105 -.106 -.097 -.109 -.120 -.105 -.090 -.086 -.091 -.087 -.208 -.206 -.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.024 .998 1.110 1.107 1.139 .982 .942 1.005 .919 .852 .876 .732 1.316 1.301 .852 Asymp. Sig. (2-tailed) .246 .272 .170 .172 .150 .290 .338 .265 .367 .462 .427 .657 .063 .068 .462

On e -S a m p le Ko lm o g o ro v-S m irn o v Te s t

VAR000 16 VAR000 17 VAR000 18 VAR000 19 VAR00 020 VAR000 21 VAR00 022 VAR000 23 VAR000 24 VAR00 025 VAR000 26 VAR000 27 VAR000 28 VAR000 29 VAR000 30

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Normal Parametersa,b

Mean 607.778 607.208 605.058 603.037 604.712 606.078 10.697 605.540 604.812 10.557 606.075 606.612 607.773 610.212 612.176

Std.

Deviation

123.478 123.309 125.278 127.599 125.853 127.424 5.738 126.032 126.792 5.800 124.127 124.660 121.919 123.669 123.246

Most Extreme Differences

Absolute .202 .209 .185 .194 .201 .211 .126 .212 .214 .122 .198 .212 .195 .207 .204

Positive .124 .123 .119 .138 .143 .142 .126 .143 .141 .122 .139 .139 .143 .139 .145 Negative -.202 -.209 -.185 -.194 -.201 -.211 -.115 -.212 -.214 -.118 -.198 -.212 -.195 -.207 -.204

Kolmogorov-Smirnov Z 1.281 1.321 1.170 1.229 1.269 1.332 .795 1.338 1.351 .773 1.253 1.340 1.233 1.307 1.290 Asymp. Sig. (2-tailed) .075 .061 .130 .098 .080 .058 .553 .056 .052 .589 .086 .055 .095 .066 .072


(4)

LAMPIRAN 2.1

Hasil Uji

Paired Sampel T-Test

P a ire d S a m p le s Te s t

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair 1 2008a - 2008b

-24.325533 26.468007 6.834010 -38.983027 -9.668040 -3.559 14 .003

Pair 2 2009a - 2009b

34.804333 19.077620 4.925820 24.239500 45.369167 7.066 14 .000

Pair 3 2010a - 2010b

-4.786467 10.269216 2.651500 -10.473369 .900435 -1.805 14 .093

Pair 4 2011a - 2011b

2.137200 9.070965 2.342113 -2.886133 7.160533 .913 14 .377

Pair 5 2012a - 2012b

12.374067 11.688999 3.018086 5.900915 18.847218 4.100 14 .001

Pair 6 2008a1 - 2008b1

45.950000 24.754819 6.391667 32.241238 59.658762 7.189 14 .000

Pair 7 2009a1 - 2009b1

-25.619400 28.258725 7.296371 -41.268560 -9.970240 -3.511 14 .003

Pair 8 2010a1 - 2010b1

7.226933 10.934749 2.823340 1.171471 13.282396 2.560 14 .023

Pair 9 2011a1 - 2011b1

32.049733 29.146501 7.525594 15.908939 48.190528 4.259 14 .001

Pair 10 2012a1 - 2012b1

-17.166267 12.791210 3.302676 -24.249803 -10.082731 -5.198 14 .000

Pair 11 2008a2 - 2008b2

-9.110067 20.295722 5.240333 -20.349463 2.129329 -1.738 14 .104

Pair 12 2009a2 - 2009b2

-7.852333 31.737696 8.194638 -25.428084 9.723417 -.958 14 .354

Pair 13 2010a2 - 2010b2

8.750067 9.555712 2.467274 3.458290 14.041843 3.546 14 .003

Pair 14 2011a2 - 2011b2

-1.372800 24.550254 6.338848 -14.968278 12.222678 -.217 14 .832

Pair 15 2012a2 - 2012b2

-17.166267 12.791210 3.302676 -24.249803 -10.082731 -5.198 14 .000

Pair 16 2008a3 - 2009a3

-141.136200 11.442280 2.954384 -147.472724 -134.799676 -47.772 14 .000

Pair 17 2010a3 - 2011a3

-36.179067 16.473287 4.253384 -45.301669 -27.056464 -8.506 14 .000

Pair 18 2012a3 - 2008b3

346.075933 5.515991 1.424223 343.021280 349.130587 242.993 14 .000

Pair 19 2009b3 - 2010b3


(5)

Pair 20 2011b3 - 2012b3

-93.434133 14.599642 3.769611 -101.519146 -85.349121 -24.786 14 .000

Pair 21 2008a4 - 2009a4

-145.234600 33.698525 8.700922 -163.896221 -126.572979 -16.692 14 .000

Pair 22 2010a4 - 2011a4

26.025400 18.105912 4.674926 15.998680 36.052120 5.567 14 .000

Pair 23 2012a4 - 2008b4

349.400467 12.779752 3.299718 342.323276 356.477658 105.888 14 .000

Pair 24 2009b4 - 2010b4

-122.342000 11.448622 2.956021 -128.682035 -116.001965 -41.387 14 .000

Pair 25 2011b4 - 2012b4

-69.036867 10.907297 2.816252 -75.077126 -62.996607 -24.514 14 .000

Pair 26 2008a5 - 2009a5

-225.009067 16.860492 4.353360 -234.346096 -215.672037 -51.686 14 .000

Pair 27 2010a5 - 2011a5

18.745800 47.139601 12.171393 -7.359241 44.850841 1.540 14 .146

Pair 28 2012a5 - 2008b5

379.664867 14.025422 3.621348 371.897847 387.431887 104.841 14 .000

Pair 29 2009b5 - 2010b5

-141.439133 21.644126 5.588489 -153.425251 -129.453016 -25.309 14 .000

Pair 30 2011b5 - 2012b5

-123.114733 32.243580 8.325256 -140.970633 -105.258834 -14.788 14 .000

Pair 31 2008a6 - 2009a6

-141.908867 15.918925 4.110249 -150.724473 -133.093260 -34.526 14 .000

Pair 32 2010a6 - 2011a6

-28.403867 9.358193 2.416275 -33.586261 -23.221472 -11.755 14 .000

Pair 33 2012a6 - 2008b6

345.587733 11.926882 3.079508 338.982846 352.192620 112.222 14 .000

Pair 34 2009b6 - 2010b6

-106.445200 11.128157 2.873278 -112.607768 -100.282632 -37.047 14 .000

Pair 35 2011b6 - 2012b6

-90.470067 17.395327 4.491454 -100.103278 -80.836855 -20.143 14 .000

Pair 36 2008a7 - 2009a7

-162.459733 26.387574 6.813242 -177.072685 -147.846782 -23.845 14 .000

Pair 37 2010a7 - 2011a7

11.711733 12.108219 3.126329 5.006425 18.417041 3.746 14 .002

Pair 38 2012a7 - 2008b7

330.850600 14.392755 3.716193 322.880158 338.821042 89.029 14 .000

Pair 39 2009b7 - 2010b7

-133.916467 8.156684 2.106047 -138.433488 -129.399446 -63.587 14 .000

Pair 40 2011b7 - 2012b7


(6)

LAMPIRAN 2.2

Hasil Uji

Paired Sampel T-Test Portofolio Saham

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the Difference

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

Pair 1 2008a - 2008b

-4.831367 28.800045 2.629072 -10.037192 .374459 -1.838 119 .069

Pair 2 2009a - 2009b

-9.001792 32.118219 2.931979 -14.807403 -3.196181 -3.070 119 .003

Pair 3 2010a - 2010b

-3.387000 16.950479 1.547360 -6.450927 -.323073 -2.189 119 .031

Pair 4 2011a - 2011b

15.000875 40.203320 3.670044 7.733821 22.267929 4.087 119 .000

Pair 5 2012a - 2012b