1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan harga saham
sebelum dan sesudah ex-dividend date yang disebabkan oleh pengumuman dividen di Bursa Efek Jakarta?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen sebelum dan
sesudah ex-dividend date.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti kuliah dan sebagai
prasyarat untuk menyelesaikan studi strata satu pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Menambah wawasan bagi penulis mengenai perbedaan harga saham yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada saat sebelum dan
sesudah ex-dividend date. c. Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pasar Modal
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep
yang lebih sempit dari pasar keuangan financial market. Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri baik dana jangka
panjang maupun jangka pendek, baik negotiable ataupun tidak. Di dalam undang-undang, pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan
yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek Bab 1, pasal 1, angka 13, UURI No. 8, 1995 tentang pasar modal.
Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki 4 fungsi yaitu Martalena dan Maya, 2011:
1. Fungsi Saving, pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari penurunan mata uang karena inflasi.
2. Fungsi Kekayaan, masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan berinvestasi dalam berbagai instrumen pasar modal yang tidak
Universitas Sumatera Utara
akan mengalami penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada investasi nyata, misalnya rumah atau perhiasan.
3. Fungsi Likuiditas, instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan sehingga memudahkan masyarakat memperoleh kembali
dananya dibandingkan rumah dan tanah. 4. Fungsi Pinjaman, pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi
pemerintah maupun perusahaan untuk membiayai kegiatannya. Menurut Sunariyah 2006, instrumen pasar modal dapat dirinci sebagai
berikut: 1. Saham
Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan. Saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi
karateristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan
juga mendapatkan kepemilikan seperti pada saham biasa. Saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut
mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham biasa mempunyai hak suara voting rights untuk
memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam
Universitas Sumatera Utara
pengambilan keputusan penting perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
2. Obligasi Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah
tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan
diperolehnya secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par par value pada saat jatuh tempo. Terdapat jenis obligasi lain seperti
obligasi yang dapat dilunasi oleh penerbit sebelum jatuh tempo call provision dan yang dapat ditukarkan dengan sejumlah saham obligasi
konversi. 3. Reksadana
Reksadana mutual fund adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana,
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana
tertutup close-ended dan reksadana terbuka open-ended. Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah tertentu
maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan. Sedangkan pada
reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya dan atau menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana
tersebut masih aktif.
Universitas Sumatera Utara
4. Instrumen Derivatif. Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan
dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Ada
beberapa instrumen derivatif, di antaranya waran, bukti right right issue, opsi dan futures.
a. Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka
waktu tertentu, biasanya dalam beberapa tahun. b. Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right
issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.
Right issue umumnya dibatasi kepada pemegang saham lama. Perusahaan mengeluarkan right issue dengan tujuan untuk tidak
mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru.
c. Opsi merupakan hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan. Opsi dapat berupa call
option atau put option. Call option memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham yang telah ditentukan dalam jumlah
dan harga tertentu dan jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebaliknya put option memberikan hak untuk menjual saham yang ditunjuk pada
Universitas Sumatera Utara
harga dan jumlah tertentu pada jangka waktu yang telah ditetapkan, sehingga penerbit dan pembeli opsi mempunyai harapan yang berbeda.
d. Futures pada dasarnya hampir mempunyai karateristik yang sama dengan opsi. Perbedaannya adalah bahwa pada instrumen opsi,
pembeli diperbolehkan untuk tidak melaksanakan haknya hanya bersifat hak, sedangkan pada futures pembeli harus melaksanakan
kontrak perjanjian yang telah disepakati bersifat kewajiban. Kontrak futures adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran aset tertentu di
masa yang akan datang antara pembeli dan penjual. Pasar modal berpengaruh dalam menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan dari suatu negara. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi
borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan.
Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran. Fungsi ini
juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan
dilakukan secara langsung tanpa perantara keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak borrowers dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat
langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Pasar modal sendiri terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder. Pasar
primer adalah pasar untuk surat-surat berharga yang baru diterbitkan. Pada pasar ini dana berasal dari pembeli sekuritas kepada perusahaan yang menerbitkan
sekuritas tersebut sektor investasi. Sedangkan dalam pasar sekunder terjadi jual beli sekuritas yang sudah ada sekuritas lama. Transaksi–transaksi pada pasar
sekunder tidak memberikan tambahan dana bagi investasi modal keuangan. Pasar sekunder juga dikenal sebagai bursa efek.
2.1.2 Dividen 2.1.2.1 Pengertian Dividen
Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai kas, saham
perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan, Tatang
Ary Gumanti, 2013:21. Terdapat beberapa tanggal penting yang menjadi perhatian dalam prosedur pembagian dividen.
a. Tanggal Pengumuman declaration date adalah tanggal pada saat direksi mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban
perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini
biasanya beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen.
Universitas Sumatera Utara
b. Cum Dividend adalah tanggal dimana seluruh pemegang saham
perusahaan sampai batas tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen.
c. Tanggal pencatatan date of record merupakan tanggal yang dipilih oleh dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak
menerima dividen. Karena waktu yang tersita untuk menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu
setelah tanggal pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran
dividen.
d. Ex-Dividend yaitu tanggal dimana pemegang saham tidak lagi berhak
mendapatkan dividen.
e. Tanggal Pembayaran date of payment adalah tanggal dividen benar- benar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu
setelah tanggal pengumuman dividen.
Istilah dividen biasanya dipahami sebagai distribusi kas oleh perseroan kepada pemegang sahamnya. Dividen dinyatakan sebagai jumlah spesifik per
lembar saham biasa. Dividen kas adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Jumlah yang diterima sepadan dengan banyaknya
jumlah lembar saham yang dimilikinya. Biasanya terdapat kondisi yang patut oleh perusahaan untuk membayar
dividen kas, yaitu saldo laba yang mencukupi, kas yang memadai, dan tindakan formal oleh dewan direksi. Jumlah saldo yang besar tidak harus berarti bahwa
perusahaan mampu mambayar dividen. Dana kas perlu pula tersedia dengan jumlah memadai yang melebihi kebutuhan-kebutuhan operasi normal. Dewan
Universitas Sumatera Utara
direksi tidak wajib mengumumkan dividen setiap tahun, bahkan walaupun terdapat saldo kas yang cukup besar untuk membagikan dividen.
2.1.2.2 Kebijakan Dividen
Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan
dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba
yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk
mengembangkan perusahaan. Sedang apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan bisa memperbesar sumber dana intern perusahaan
dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.
Dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Ada dua jenis dividen, yaitu dividen saham preferen yang dibayarkan
secara tetap dalam jumlah tertentu, dan dividen saham biasa yang dibayarkan kepada pemegang saham apabila mendapatkan laba. Harga saham dipengaruhi
oleh tingkat pertumbuhan dividen. Besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham.
Namun semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan
perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba ditahan tersebut merupakan sumber
Universitas Sumatera Utara
dana intern yang dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan. Semakin rendah laba ditahan akibatnya akan memperkecil kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba yang pada akhirnya juga memperkecil pertumbuhan dividen. Dari keterangan diatas ternyata kebijakan dividen tersebut menimbulkan
dua akibat yang bertentangan, oleh karena itu penentuan besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham menjadi sangat penting dan merupakan tugas
manajer keuangan untuk mengambil kebijakan dividen yang optimal. Rasio Pembayaran dividen dividen payout ratio menentukan jumlah laba
yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba yang ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen.
Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen.
Menurut Gitman 2000 dalam Siaputra dan Atmadja 2006, kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan
dividen. Kebijakan perusahaan dalam membayar dividen berbeda-beda. Berbeda dengan preferred stocks, pemegang saham biasa common stock umumnya
menerima pembayaran yang didasarkan pada salah satu dari 3 jenis kebijakan dividen, yaitu:
1. Constant-Payout-Ratio Dividend Policy Adalah kebijakan dividen yang didasarkan dengan persentase tertentu dari
pendapatan. 2.
Regular Dividend Policy
Universitas Sumatera Utara
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Seringkali kebijakan
dividen teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran dividen.
3. Low-Regular-an-Extra Dividend Policy
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan
pendapatan.
2.1.2.3 Prosedur Pembagian Dividen
Pembagian dividen merupakan satu hal yang dinantikan oleh pemegang saham. Pembagian dividen dapat dilakukan secara kuartalan ataupun tahunan,
tergantung kebijaksanaan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Adapun prosedur pembagian dividen yang aktual menurut Weston and Brigham
1998 dalam Sularso 2003 adalah: 1. Tanggal Pengumuman Declaration Date
Adalah tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen. Misalnya pada tanggal 14 November 2001 direksi PT.
ABC mengadakan pertemuan dan mengumumkan pembagian dividen kuartalan tetap sebesar Rp 40 per saham untuk dibayarkan kepada
pemegang saham yang tercatat pada tanggal 8 Desember 2001 dengan pembayaran dilakukan pada tanggal 2 Januari 2002.
2. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham Holder of Record Date
Universitas Sumatera Utara
Adalah hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan. Setelah
berakhirnya jam kerja pada tanggal pencatatan pemegang saham 8 Desember 2001, perusahaan menutup buku transfer sahamnya dan
menyusun daftar pemegang saham mulai tanggal itu. Apabila PT. ABC memberitahukan penjualan dan transfer beberapa saham sebelum pukul 5
sore pada tanggal 8 Desember, maka pemilik saham yang baru akan menerima dividen. Jika pemberitahuan yang diterima pada atau sesudah
tanggal 9 Desember, pemilik saham lama menerima cek dividen. 3. Tanggal Ex-Dividend Ex-dividend Date
Adalah tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu empat hari kerja sebelum
tanggal pencatatan saham. Untuk mencegah timbulnya konflik, industri pasar modal telah menetapkan suatu konvensi yang mengumumkan bahwa
hak atas dividen tetap menyertai saham hingga empat hari kegiatan bisnis sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Pada hari keempat sebelum
tanggal tersebut, hak atas dividen tidak lagi menyertai saham. Dalam hal ini tanggal ex-dividend adalah 4 hari sebelum tanggal 8 Desember, yaitu
tanggal 4 Desember 2001. 4. Tanggal Pembayaran Dividen Dividend Payment
Adalah tanggal pada saat perusahaan benar-benar mengirimkan cek dividen. Dalam hal ini perusahaan akan mengirimkan ceknya kepada
pemegang saham tercatat pada tanggal 2 Januari 2002.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur pembagian dividen tersebut mengakibatkan adanya perbedaan respon investor dalam bertransaksi di pasar modal. Hal ini dapat diindikasikan
dengan bervariasinya harga saham dari declaration date sampai setelah ex- dividend date.
2.1.3 Saham
Saham stocks adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering
disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Selanjutnya saham dapat dibedakan menjadi saham biasa common stock dan
saham preferen preffered stock Jogiyanto, 2002. Perbedaan kedua jenis saham
ini antara lain adalah sebagai berikut: a. Saham Biasa
common stocks
Pemegang saham ini adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan,
pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu: 1. Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol
siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan
direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan
bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang
ditahan ini retained earning merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam
bentuk dividen. 3. Hak Preemtive
Hak preemtive preemtive right merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan
tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase
kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham
baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
b. Saham Preferen preffered stocks
Saham preferen mempunyai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi, saham preferen yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham
preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim
pemegang obligasi. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak atas pembayaran lebih
Universitas Sumatera Utara
dahulu jika terjadi likuidasi. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:
1. Preferen terhadap dividen a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen
terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa. b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun- tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum
pemegang saham biasa menerima dividennya. 2. Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi
likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat
kumulatif.
2.1.3.1 Harga Saham
Pengertian harga saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar modal. Perubahan harga saham tidak selalu positif namun dapat juga negatif tergantung banyaknya permintaan dan banyaknya penawaran
harga saham. Sehingga terbentuk pergerakan harga saham yang naik turun tidak beraturan. Namun ada juga harga saham yang berubah yang disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
tidak adanya permintaan dan penawaran dengan kata lain, tidak likuid karena volumenya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga harga saham
stagnan dari waktu ke waktu. Pergerakan harga saham yang acak tidak beraturan dapat dianalisa
dengan pendekatan fundamental, misalnya dengan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan terbuka, jika laporannya positif maka kemungkinan harga
sahamnya akan bergerak positif. Analisa kedua adalah pendekatan teknikal yang dilakukan menggunakan chart grafik pergerakan harga saham. Dengan bantuan
beberapa indikator kemudian dianalisa awal sebuah tren yang terbentuk dalam hal ini tentunya diharapkan awal uptrend tren naik sehingga trader atau investor
melakukan pembelian trading atau investasi, dan ketika harga saham berubah menjadi downtrend tren turun maka dilakukanlah penjualan.
Menurut Ang 1997 nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu:
1. Per Value Nilai Nominal Adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang
berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak dipergunakan untuk mengukur sesuatu.
2. Base Price Harga Dasar Merupakan harga yang dipergunakan di dalam perhitungan harga indeks
saham yang akan berubah sesuai dengan aksi emiten. 3. Market Price Harga Pasar
Universitas Sumatera Utara
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya
closing price. Dengan demikian harga pasar inilah yang akan menyatakan naik-turunnya saham.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham menurut Husnan 2003, yaitu:
1. Harapan investor terhadap tingkat keuntungan dividen untuk masa yang akan datang. Jika pendapatan atau dividen suatu saham stabil maka harga
saham cenderung stabil. Sebaliknya, jika pendapatan atau dividen suatu saham berfluktuasi maka harga saham tersebut cenderung berfluktuasi
pula. 2. Tingkat Pendapatan Perusahaan
Tingkat pendapatan perusahaan yang tercermin dari Earning Per Share EPS terkait erat dengan peningkatan harga saham. Apabila fluktuasi EPS
makin tinggi maka makin tinggi pula perubahan harga pasarnya. 3. Kondisi Perekonomian
Kondisi perekonomian saat ini dan sekarang salah satunya dipengaruhi oleh kondisi masa lalu dan saat ini. Apabila kondisi perekonomian stabil
dan mantap maka investor optimis terhadap kondisi perekonomian yang akan datang sehingga harga saham cenderung stabil dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Keuntungan Saham
Dalam berinvestasi keuntungan dan risiko saling berdampingan, investor harus mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat keuntungan yang
tinggi dengan tingkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan keuntungan tertentu pada tingkat risiko terendah. Oleh karena itu dalam pengambilan
keputusan investasi, investor harus memilih perusahaan dengan kinerja yang baik sehingga dapat menjamin adanya pengembalian atau keuntungan dan mengikuti
perkembangan perusahaan tersebut. Keuntungan return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu
yield dan capital gain loss. Yield mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi, misalnya berupa dividen atau
bunga. Jika melakukan investasi pada sebuah obligasi, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan, dan bila investasi pada saham
maka yield ditunjukkan oleh besarnya deviden yang diperoleh. Capital gain loss merupakan kenaikan penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa
memberikan keuntungan kerugian bagi investor, atau perubahan harga sekuritas. Keuntungan return dibedakan menjadi keuntungan yang telah terjadi
realized return dan keuntungan yang diharapkan expected return akan diperoleh investor dimasa mendatang. Keuntungan realisasi realized return
dihitung berdasarkan data historis. Keuntungan realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Ini berguna sebagai dasar
penentuan keuntungan ekspektasi dan risiko dimasa datang. Keuntungan
Universitas Sumatera Utara
ekspektasi expected return adalah keuntungan yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang Tatang Ary Gumanti, 2011.
2.1.5 Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan
indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu Martalena dan Maya, 2011.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini apakah sedang naik, stabil atau turun. Pergerakan indeks menjadi
indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga
saham begerak dalam hitungan detik dan menit maka nilai indeks pun bergerak turun-naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Salah satu indikator pergerakan harga saham adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa macam indeks saham www.idx.co.id yaitu:
1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks.
2. Indeks Sektoral. Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor
yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan,
Perdagangan dan Jasa, dan Manufaktur.
Universitas Sumatera Utara
3. Indeks LQ45. Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi
pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
4. Jakarta Islmic Index JII. Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar
Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5. Indeks Kompas100. Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan
kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
6. Indeks BISNIS-27. Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi
nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau
likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 7. Indeks PEFINDO25. Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk
memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah Small Medium Enterprises
SME. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang
Universitas Sumatera Utara
dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal Return on Equity ROE dan opini
akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8. Indeks SRI-KEHATI. Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
KEHATI. SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi
kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan,
serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham
Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri- kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio PER dan Free Float.
9. Indeks Papan Utama. Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama. Indeks Papan Pengembangan.
Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.
10. Indeks Individual. Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas LiQuid tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas
likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai dengan perkembangan
pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan
sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai
berikut: 1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.
2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volum, dan frekuensi transaksi.
3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler. 4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.
5. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan tersebut. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja
emiten-emiten yang masuk dalam penghitungan indeks LQ 45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal
bulan Februari dan Agustus.
2.2 Penelitian Terdahulu
Di dalam skripsi Galih Anindhita yang berjudul Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Deviden Sebelum Dan Sesudah Ex-Devidend Date, Campbell
dan Beranek 1995 menyatakan bahwa pembagian dividen tunai akan mengakibatkan penurunan harga saham pada saat ex-dividend date. Lebih lanjut,
Michaely dan Villa 1995 juga menyimpulkan bahwa harga saham jatuh pada waktu ex-dividend date, heterogenitas dan volum penjualan saham juga
mengalami penurunan yang cukup drastis pula. Dalam penjelasannya Tatang Ary Gumanti, 2011 menyatakan bahwa
pada saat ex-dividend date investor pada umumnya memprediksikan bahwa pembagian dividen akan berdampak pada harga saham. Prediksi ini didasarkan
pada pemikiran logis, bahwa investor telah kehilangan hak atas keuntungan return dari dividen. Investor yang berkeinginan mendapat keuntungan,
cenderung akan memilih untuk tidak berada dalam posisi beli longposition. Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding
dengan nilai dari return yang telah hilang. Adanya pemikiran tersebut akan mendorong harga atau nilai saham di pasar mengalami penurunan sampai
mendekati nilai saat dividen diumumkan. Lebih lanjut, di dalam jurnal Lani Siaputra dan Adwin Surja Admadja
dengan judul Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham
Universitas Sumatera Utara
Sebelum Dan Sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta BEJ, Miller dan Modigliani mengatakan bahwa harga saham common stock suatu perusahaan
akan turun sebesar dividen yang dibagikan di sekitar ex-divedend date. Sedangkan, Boyd dan Jagannathan 1994 mengungkapkan tentang adanya
hubungan nonlinier antara persentase perbedaan harga saham dengan dividend yield yang terjadi sebagai akibat adanya biaya-biaya transaksi transaction costs
yang mempengaruhi penetapan harga saham. Di dalam jurnal yang sama, hal yang berbeda diungkapkan oleh Bhardwaj dan Brooks 1999 yang menyatakan, bahwa
dalam jangka pendek terdapat perbedaan antara dividend income dan penurunan harga saham pada waktu ex-dividend date. Melihat hasil tersebut paling tidak
telah memberikan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen pada waktu ex-dividend date.
Penelitian oleh R. Andi Sularso yang mengkaji masalah pengaruh pengumuman dividen terhadap perbedaan return sebelum dan sesudah ex-
dividend date di Bursa Efek Jakarta BEJ pada tahun 2002-2005. Penelitian ini menyimpulkan bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi
pengumuman dividen naik pada saat ex-dividend date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman dividen turun pada saat ex-dividend date.
Lani Siaputra dan Adwin Surja Admadja melakukan penelitian tentang pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta BEJ tahun 2001 – 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata harga saham sebelum ex-dividend
date dan nilai rata-rata harga saham sesudah ex-dividend date secara statistik
Universitas Sumatera Utara
berbeda signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi pergerakan harga saham yang signifikan selama antara dua periode observasi tersebut akibat
pengumuman pembagian dividen. Lebih lanjut, besarnya perubahan harga saham tersebut secara statistik tidak berbeda dengan nilai dividen per lembar saham yang
dibagikan. Ahim Abdurahim 2004 juga melakukan penelitian yang diarahkan untuk
menguji respon pasar atas pengumuman deviden pada tahun 1996-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada abnormal return yang signifikan pada
hari pengumuman baik untuk perusahaan bertumbuh maupun perusahaan tidak bertumbuh. Nilai rata-rata abnormal return baik secara total maupun setelah
dibagi menjadi bertumbuh atau tidak adalah negatif.
2.3 Kerangka Pemikiran